misa.lagu-gereja.com        
 
Senin, 24 April 2023
Fidelis dr Sigmaringen
Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30;
Yohanes 6:22-29
BcO Wahyu 7:1-17
Warna Liturgi Putih

Yohanes 6:22-29
Orang banyak mencari Yesus
6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. 6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. 6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
Roti hidup
6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" 6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." 6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Penjelasan:

* Dengan cermatnya orang banyak mencari-cari Kristus (ay. 23-24).

    Mereka melihat murid-murid pergi ke danau. Mereka melihat Kristus mengundurkan diri ke gunung, mungkin dengan pesan bahwa Ia ingin menyendiri selama beberapa saat. Namun karena hati mereka begitu terpaku dengan keinginan untuk menjadikan Dia seorang raja, mereka berusaha mencegat Dia ketika Ia kembali. Dan pada keesokan harinya, keinginan yang berkobar itu masih terus berlanjut.

        . Mereka merasa sangat kehilangan Dia. Ia telah pergi, dan mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan-Nya. Mereka melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain yang telah digunakan oleh murid-murid. Dalam penyelenggaraan Allah segala sesuatu sudah diatur sedemikian rupa untuk meneguhkan mujizat Yesus berjalan di atas air, karena saat itu tidak ada perahu lain lagi yang dapat ditumpangi-Nya. Mereka juga mengetahui bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat dan meninggalkan mereka di seberang danau. Perhatikanlah, siapa yang ingin menemukan Kristus, ia harus memperhatikan dengan rajin semua gerakan-Nya dan belajar memahami tanda-tanda kehadiran dan ketidakhadiran-Nya, supaya dengan demikian bisa mengetahui ke mana arah yang harus ditempuh.
        . Betapa giatnya mereka mencari-cari Dia. Mereka mencari di tempat-tempat sekitar, dan ketika mereka melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak (Ia atau siapa pun juga tidak dapat memberi kabar mengenai Dia), mereka memutuskan untuk mencari-Nya di tempat lain. Perhatikanlah, orang yang ingin menemukan Kristus harus tekun mencari sampai dengan sepenuh hati, harus mencari sampai menemukan, harus pergi dari laut ke laut untuk mencari firman Allah, daripada hidup tanpa firman itu. Dan mereka yang telah dijamu Kristus dengan roti kehidupan harus memiliki kerinduan jiwa yang sungguh-sungguh kepada-Nya. Orang-orang demikian harus lebih bersekutu lebih erat lagi dengan Kristus.

* Pertanyaan yang mereka ajukan ketika menemukan Dia
: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Menurut ayat 59, tampaknya mereka menemukan Dia di rumah ibadat. Mereka tahu bahwa inilah tempat yang paling besar kemungkinannya untuk mencari dan menemukan Kristus, karena sudah menjadi kebiasaan-Nya untuk mengikuti ibadah keagamaan bersama orang banyak (Luk. 4:16). Perhatikanlah, Kristus harus dicari dan akan ditemukan dalam kumpulan jemaat-Nya dan dalam pelayanan hukum-hukum-Nya. Ibadah umum itulah yang dipilih Kristus untuk mengakui dan memberkati umat-Nya dengan kehadiran-Nya dan untuk menyatakan diri-Nya. Di sanalah mereka menemukan Dia, dan yang dapat mereka katakan hanyalah, Rabi, bilamana Engkau tiba di sini? Mereka sadar, Ia tidak mau dijadikan raja, dan karena itu mereka tidak bisa menyebut-nyebut soal ini lagi, selain memanggil-Nya Rabi, Guru mereka. Pencarian mereka bukan hanya menyangkut waktu, tetapi juga cara, yaitu cara Ia sampai di sana. Bukan hanya Bilamana, tetapi juga, "Bagaimana Engkau tiba di sini?", karena tidak ada perahu yang dapat dipakai-Nya. Mereka dihinggapi rasa ingin tahu tentang tindakan-tindakan Kristus, tetapi tidak ingin memeriksa diri mereka sendiri.

* Jawaban yang diberikan Kristus kepada mereka tidak mengarah langsung pada pertanyaan mereka (apa gunanya pertanyaan bilamana dan bagaimana Ia tiba di sini bagi mereka?), tetapi menjawab apa sebenarnya yang menjadi permasalahan mereka.
        . Kristus mengetahui dasar pendirian buruk yang dimiliki dalam mengikuti Dia (ay. 26): "Aku berkata kepadamu, Aku yang menyelidiki hati, dan Aku tahu apa yang ada di dalam hati manusia, Aku adalah Amin, Saksi yang setia dan benar (Why. 3:14-15). Sesungguhnya kamu mencari Aku, itu baik, tetapi perbuatanmu itu bukan berasal dari dasar pendirian yang baik." Kristus bukan saja mengetahui apa yang kita perbuat, tetapi juga tahu mengapa kita melakukan hal itu.

        Orang-orang ini mengikuti Kristus:

            (1) Bukan karena ajaran-Nya: bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda. Tanda-tanda mujizat tersebut merupakan penegasan terpenting terhadap ajaran-Nya. Nikodemus mencari Kristus karena ajaran itu (3:2), dan mempertanyakan sejumlah hal mulai dari kuasa untuk mengadakan tanda-tanda itu sampai pada kebenaran firman-Nya. Namun pertanyaan-pertanyaan orang-orang ini begitu bodoh dan cerobohnya sampai mereka sendiri pun tidak pernah mempertimbangkan dan memikirkannya. Sebaliknya,
            (2) Mereka mengikuti Kristus demi kepentingan perut mereka: Karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bukan karena Ia telah mengajar mereka, tetapi karena Ia memberi mereka makan. Ia telah memberi mereka,
                [1] Makanan yang membuat mereka kenyang: Mereka telah makan dan menjadi kenyang. Mungkin sebelum itu beberapa di antara mereka sudah lama begitu miskinnya sampai tidak pernah merasakan apa artinya menjadi kenyang, makan dan sesudah itu pergi begitu saja.
                [2] Makanan yang lezat. Mungkin sama seperti anggur mujizat yang adalah anggur terbaik, begitu jugalah makanan mujizat itu pasti lebih daripada sekadar lumayan enak.
                [3] Makanan yang murah. Mereka tidak perlu membayar apa-apa, tidak ada tagihan yang disodorkan. Perhatikanlah, banyak orang mengikut Kristus karena makanan, dan bukan karena kasih. Demikianlah yang dilakukan orang-orang yang mencari keuntungan duniawi dalam pengakuan iman mereka. Mereka mengikuti cara ini untuk mendapatkan kehormatan dan kekayaan. Quantis profuit nobis hæc fabula de Christo -- Menghormati Kristus, betapa kita selalu mencari untung dengan pernyataan ini! Demikian kata seorang Paus. Orang-orang ini menyanjung Kristus dengan sebutan Rabi, dan menunjukkan rasa hormat yang besar kepada-Nya, namun Ia memberi tahu mereka tentang kemunafikan mereka yang sebenarnya. Oleh karena itu, para hambah Tuhan harus belajar untuk tidak menyanjung-nyanjung orang yang telah menyanjung mereka. Janganlah mereka menjadi mudah disuap, dengan meneriakkan kata damai sejahtera bagi semua orang yang memanggil mereka Rabi. Sebaliknya, mereka harus memberi teguran bila itu memang harus demikian.
        . Kristus mengarahkan mereka kepada dasar pendirian yang lebih baik (ay. 27): Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Ketika berbicara kepada seorang perempuan Samaria, Ia menyamakan perkara-perkara rohani dengan air. Di sini Ia menyamakan perkara-perkara rohani dengan makanan, memanfaatkan kesempatan tentang roti yang telah mereka makan. Tujuan-Nya adalah:
            (1) Untuk mengurangi pencarian kita akan hal-hal duniawi: Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa. Petunjuk ini tidak melarang orang untuk mencari makan secara jujur (2Tes. 3:12). Tetapi yang dimaksud adalah supaya kita tidak menjadikan urusan-urusan dunia ini sebagai perhatian dan kepedulian utama kita.


BcO Wahyu 7:1-17
Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israel
7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. 7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, 7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" 7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. 7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, 7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, 7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, 7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. 7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, 7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" 7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. 7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. 7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. 7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Penjelasan:

* Why 7:1-8 - berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba (7:9-17) // yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel

Rangkaian penghukuman yang kedua jauh lebih keras dan luas jangkauannya dibandingkan dengan rangkaian penghukuman yang mengiringi pembukaan ketujuh meterai. Sebelum ketujuh malaikat ini meniup ketujuh sangkakala, diperkenalkan dua kelompok besar, yang satu di muka bumi (7:1-8) dan satunya di surga, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba (7:9-17). Kelompok yang pertama diidentifikasi sebagai 144.000 orang yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel (ay. 4). Tidak disebutkan bahwa mereka ini adalah para martir. Meterai menunjukkan bahwa kelompok khusus ini akan memperoleh perlindungan ilahi pada masa penganiayaan yang segera akan menimpa bumi.

Terdapat banyak perbedaan pendapat tentang siapa orang-orang ini, sehingga menimbulkan empat penafsiran utama terhadap nas ini. Pandangan yang pertama hendaknya secara umum dipahami sebagai "menggambarkan proses perlindungan yang berkesinambungan dalam berbagai pencobaan dan penderitaan sepanjang zaman hingga kesudahan." Tampaknya teks tidak mendukung pembenaran terhadap penafsiran semacam ini. Pandangan kedua, yang mirip, mengidentifikasi mereka sebagai orang Kristen, Gereja - dan pandangan ini dianut oleh banyak penafsir yang berpengaruh seperti Bengel. Alford, Lenski, David Brown, Milligan, dan lain-lain. Di antara berbagai penafsiran minor yang agak konyol ialah pandangan Albert Barnes bahwa angka ini mengacu pada sepuluh divisi Gereja Kristen. Beberapa sekte telah menyatakan diri termasuk dalam kelompok tersebut, seperti sekte Yesril dari angkatan sebelumnya.

Akhirnya, terdapat penafsiran harfiah yang beranggapan bahwa nas ini merupakan nubuat tentang anak-anak Israel pada akhir zaman. Pakar terkemuka tentang nubuat dari abad ke-19. J. H. Todd merangkum pandangan ini dengan berkata, "Sesuai benar dengan fakta yang dinyatakan dalam banyak nubuat, nubuat ini memberitahukan kepada kita bahwa dalam periode yang disebutkan dalam penglihatan ini, bangsa Yahudi akan ada sebagai sebuah bangsa, dan sebagian besar dari mereka masih tetap tidak percaya kepada Kristus." Pandangan ini dianut oleh Godet, Fausset, Nathaniel West dan Waidner.

Fausset menambahkan. "Dari antara suku-suku ini, sebuah golongan sisa yang percaya akan terpelihara dari semua penghakiman yang akan menghancurkan semua bangsa yang anti Kristen" (JFB). Menarik untuk dicatat bahwa di sini suku Dan tidak disebutkan - telah diajukan banyak alasan - namun Lewi dicantumkan. "Karena upacara-upacara dari para imam Lewi telah ditiadakan, maka suku Lewi kembali sejajar kedudukannya dengan suku-suku saudaranya yang lain" (Albert Bengel, Introduction to the Exposition of the Apocalypse, in loco). Sebagai ganti Efraim dipakai Yusuf. Nas ini saya anggap merupakan nas kedua dalam Kitab Wahyu yang memiliki faktor kesulitan khusus.

* Why 7:9-17 - orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba // Kesusahan yang besar

Kelompok besar yang lain memiliki sifat universal - yang pasti tidak terbatas pada Israel, tetapi dari semua suku dan bangsa yang kini sudah dalam kemuliaan, - sedang menyanyikan pujian agung kepada Allah dam Anak Domba, bersama dengan para malaikat, tua-tua, dan keempat makhluk hidup. Dikatakan kepada Yohanes bahwa mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba (ay. 14). Kesusahan yang besar itu tidak lain adalah yang disebutkan dalam khotbah Yesus tentang akhir zaman di Bukit Zaitun (Mat. 24:9, 21, 29). Seluruh pemandangan ini terjadi di surga; Anak Domba ditampilkan sebagai gembala atau penguasa mereka; kepada mereka juga diucapkan janji bahwa Dia akan menuntun mereka kepada mata air kehidupan; dan, mengantisipasi gambaran yang rinci belakangan tentang Kota Kudus, kepada mereka dikatakan bahwa Allah akan menghapus segala air mata mereka (21:4).




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 25 April 2023 - Allah Mencintaimu Karena Kamu Luar Biasa - Markus 16:15-20 (Penjelasan) - PESTA ST. MARKUS, Pengarang Injil

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 23 April 2023 - Lukas 24:13-35 (Penjelasan) - HARI MINGGU PASKAH III





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)