misa.lagu-gereja.com        
 
Jumat, 4 Aggustus 2023
Peringatan Wajib
St. Yohanes Maria Vianney
Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37; Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab; 
Matius 13:54-58
BcO 1 Raja-raja 16:29-17:16
Warna Liturgi Putih

Baca Juga:


Matius 13:54-58
 13:54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." 13:58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Penjelasan:


* Penghinaan terhadap Kristus oleh Orang-orang Sekampung-Nya (13:53-58)

Dalam perikop ini diceritakan tentang Kristus di tempat asal-Nya sendiri. Ia berkeliling untuk berbuat baik: namun demikian, Ia tidak meninggalkan satu tempat sebelum Ia selesai memberikan kesaksian-Nya di tempat itu. Orang-orang sekampung-Nya sendiri pernah menolak Dia, namun Ia mendatangi mereka lagi. Perhatikanlah, Kristus tidak memasukkan dalam hati apa yang pertama-tama diucapkan oleh orang-orang yang menolak-Nya, Ia malah mengulangi lagi tawaran-tawaran-Nya kepada mereka yang sering kali menolak-Nya. Dalam hal ini, seperti juga dalam hal-hal lain, Kristus sama seperti saudara-saudara-Nya, Ia juga mempunyai perasaan cinta terhadap daerah asal-Nya sendiri. Patriam quisque amat, non quia pulchram, sed quia suam -- Setiap orang mencintai negerinya, bukan karena daerahnya itu indah, melainkan karena itu adalah negerinya sendiri (Seneca). Perlakuan yang diterima-Nya kali ini banyak kesamaannya dengan yang telah diterima-Nya sebelum-sebelumnya, yaitu direndahkan dan dibenci.

Perhatikanlah:

I. Bagaimana mereka mengungkapkan penghinaan mereka terhadap-Nya. Ketika Ia mengajar orang-orang itu di rumah ibadat mereka, takjublah mereka. Ini tidak berarti bahwa mereka terpesona akan pengajaran-Nya, atau terkagum-kagum akan ajaran-Nya itu sendiri, melainkan hanya karena ajaran yang bagus seperti itu bisa keluar dari mulut-Nya, sebab mereka melihat bahwa tidak mungkin Dia bisa menjadi guru yang hebat seperti itu. Dua hal yang mereka cela mengenai Dia adalah:

        . Latar belakang pendidikan akademis-Nya yang rendah. Mereka mengakui bahwa Dia memang berhikmat dan dapat melakukan perkara-perkara yang besar. Namun yang mereka pertanyakan adalah dari mana Dia memperolehnya, sebab mereka tahu bahwa Dia tidak belajar di bawah asuhan guru Yahudi mana pun. Dia juga tidak pernah belajar di sekolah tinggi, atau mendapat ijazah darinya, dan tidak pernah dipanggil orang "Rabi, Rabi." Perhatikanlah, orang yang berjiwa jahat dan berprasangka buruk sering menghakimi orang lain berdasarkan latar belakang pendidikan mereka dan selalu lebih suka mempersoalkan asal usul mereka daripada mempertimbangkan akal budi mereka. "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Apakah Dia jujur dengan semuanya itu? Apakah selama ini Dia mempelajari ilmu hitam?" Demikianlah mereka memutarbalikkan yang baik menjadi jahat bagi Dia. Seandainya mereka tidak mengeraskan hati dan menjadi buta seperti itu, mereka akan melihat bahwa Dia dibantu dan diutus secara ilahi, karena bagaimana mungkin tanpa pendidikan orang bisa memiliki hikmat dan kuasa yang sedemikian luar biasanya?

        . Kehinaan dan kemiskinan saudara-saudara-Nya (ay.55-56).

            (1) Mereka mencela Dia karena ayah-Nya. "Bukankah Ia ini anak tukang kayu?" Ya, memang benar, Dia dikenal sebagai anak tukang kayu, tetapi apa masalahnya dengan ini? Tidak ada cacat celanya bagi Dia dengan menjadi anak dari seorang pedagang yang jujur. Mereka tidak ingat (meskipun mungkin mereka sudah tahu) bahwa si tukang kayu ini adalah seorang keturunan dari keluarga Daud (Luk. 1:27), seorang anak Daud (1:20). Walaupun tukang kayu, ia adalah seorang yang terhormat. Orang yang tujuannya hanya ingin berselisih saja akan mengabaikan apa yang layak dan pantas dalam diri orang lain, dan hanya melihat apa yang tampak hina. Orang yang berjiwa jahat tidak akan menghiraukan tunas apa pun, sekalipun itu Tunas yang keluar dari tunggul Isai (Yes. 11:1), jika itu bukanlah tunas yang ada pada pucuk.
            (2) Mereka mencela Dia karena ibu-Nya. Tetapi, ada pertengkaran apa antara mereka dengan dia? Apa masalahnya di sini? Memang ibu-Nya bernama Maria, dan itu nama yang sangat umum, dan mereka semua mengenalnya, mengenalnya sebagai seorang yang biasa. Ia bernama Maria, bukan Ratu Maria, atau Bunda Maria, ataupun Nyonya Maria, melainkan hanya Maria, dan ini dijadikan sesuatu untuk menghina Kristus, seolah-olah manusia hanya dapat dihargai dengan asal usulnya saja apakah dari keturunan asing atau keturunan bangsawan, atau dengan gelar-gelar yang megah. Sungguh semuanya itu adalah hal yang sia-sia untuk mengukur kelayakan seseorang.
            (3) Mereka mencela Dia karena saudara-saudara-Nya, yang mereka ketahui nama-namanya, dan yang siap mereka sebutkan untuk memperkuat pandangan mereka. Saudara-saudara-Nya itu adalah Yakobus, Yusuf, Simon, dan Yudas, orang-orang yang baik tetapi miskin, dan karena itu direndahkan. Dan Kristus pun direndahkan sebab Ia bersaudara dengan mereka. Saudara-saudara-Nya ini kemungkinan anak-anak Yusuf dari istrinya yang terdahulu. Atau apa pun hubungan mereka dengan-Nya, tampaknya mereka dibesarkan bersama-sama dengan Dia dalam keluarga yang sama. Karena itu, ketika mereka bertiga ini (Yakobus, Simon, dan Yudas, atau disebut juga Tadeus) dipanggil Yesus untuk menjadi sebagian dari kedua belas rasulnya, kita tidak menemukan cerita khusus mengenai mereka, karena mereka tidak perlu dipanggil-Nya secara mendadak untuk berkenalan dengan Dia seperti murid-murid lain, mereka telah bersama Dia sejak masa muda-Nya.
            (4) Saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita. Dengan kenyataan ini, mereka seharusnya lebih mengasihi dan menghormati-Nya, sebab Dia adalah salah satu dari mereka sendiri, tetapi mereka justru merendahkan-Nya. Mereka kecewa dan menolak Dia, mereka tersandung oleh batu-batu sandungan ini, sebab Dia ditentukan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (Luk. 2:34; Yes. 8:14).


II. Lihatlah bagaimana Ia mengabaikan penghinaan ini (ay. 57-58).
        . Hal itu tidak menyusahkan hati-Nya. Tampaknya Ia tidak begitu peduli dengan semua celaan ini, Ia mengabaikan kehinaan (Ibr. 12:2). Ia tidak memanas-manasi perlawanan mereka, atau balas menyerang mereka, atau menyinggung balik mereka atas perkataan-perkataan bodoh mereka. Sebaliknya, dengan lembut Ia melihat semuanya ini sebagai suatu sifat umum anak-anak manusia, yang suka menilai rendah hal-hal istimewa yang tampak luarnya murahan, biasa-biasa saja, dan yang datang dari daerah asal sendiri. Ini sudah biasa. "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." Perhatikanlah:
            (1) Nabi haruslah dihormati, dan biasanya memang dihormati.

            Orang-orang yang dipakai Allah adalah orang-orang yang hebat, orang-orang terhormat, dan selalu menimbulkan rasa hormat. Jadi, sungguhlah aneh jika nabi tidak dihormati.

            (2) Bertentangan dengan kenyataan ini, mereka biasanya paling tidak dianggap dan tidak dihormati di daerah asal mereka sendiri, bahkan terkadang paling dicemburui. Keakraban menumbuhkan perasaan tidak hormat.
        . Sebagai akibat dari perbuatan mereka terhadap-Nya kali ini, mereka (dengan istilah halusnya) mengikat tangan-Nya. Karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ. Perhatikanlah, ketidakpercayaan adalah penghalang yang besar bagi kebaikan-kebaikan Kristus. Secara umum, segala sesuatu itu mungkin bagi Allah (19:26), tetapi untuk hal-hal yang khusus, hanya bagi orang percayalah hal-hal tersebut tidak mustahil (Mrk. 9:23). Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan, tetapi itu hanya berlaku untuk setiap orang yang percaya (Rm. 1:16). Karena itu, jika perbuatan-perbuatan besar tidak terjadi dalam diri kita, ini bukan karena tidak ada kuasa atau anugerah dalam diri Kristus, melainkan karena tidak ada iman dalam diri kita. "Oleh kasih karunia kamu diselamatkan, dan itu adalah sebuah karya yang besar, tetapi itu hanya terjadi melalui iman" (Ef. 2:8).


BcO 1 Raja-raja 16:29-17:16
Ahab menyembah Baal
16:29 Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, raja Yehuda. Dan Ahab bin Omri memerintah dua puluh dua tahun lamanya atas Israel di Samaria. 16:30 Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya. 16:31 Seakan-akan belum cukup ia hidup dalam dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, maka ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya. 16:32 Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal itu di kuil Baal yang didirikannya di Samaria. 16:33 Sesudah itu Ahab membuat patung Asyera, dan Ahab melanjutkan bertindak demikian, sehingga ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya. 16:34 Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Dengan membayarkan nyawa Abiram, anaknya yang sulung, ia meletakkan dasar kota itu, dan dengan membayarkan nyawa Segub, anaknya yang bungsu, ia memasang pintu gerbangnya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Yosua bin Nun.
Elia di tepi sungai Kerit
17:1 Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." 17:2 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: 17:3 "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 17:4 Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana." 17:5 Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. 17:6 Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Elia dan janda di Sarfat
17:7 Tetapi sesudah beberapa waktu, sungai itu menjadi kering, sebab hujan tiada turun di negeri itu. 17:8 Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia: 17:9 "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan." 17:10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum." 17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti." 17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." 17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. 17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." 17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. 17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

Penjelasan:


* 1Raj 16:29 - Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, Raja Yehuda

Ahab, anak Omri, menjadi raja atas Israel dalam tahun ketiga puluh delapan zaman Asa, Raja Yehuda. Ahab (874-853 sM), yang sebenarnya merupakan seorang pemimpin yang tangguh, bukan saja penuh dengan kebiasaan jelek Yerobeam tetapi juga dengan praktik penyembahan berhala yang dianut oleh putri yang dinikahinya.

* 1Raj 16:30 - Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata Tuhan lebih daripada semua orang yang mendahuluinya

Ahab bin Omri melakukan apa yang jahat di mata Tuhan lebih daripada semua orang yang mendahuluinya. Sebuah evaluasi sejarawan tentang karier Ahab yang jelek.

* 1Raj 16:31 - Ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon // Baal,

Ia mengambil pula Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon. Tindakan ini pasti terutama merupakan siasat politik berlandaskan pada perjanjian damai kuno di antara orang Israel dengan orang Sidon yang dilakukan oleh Salomo. Dan Ahab mungkin berpikir bahwa tindakannya itu dapat dibenarkan sebagian. Sekalipun demikian, penyembahan Baal yang demikian keji dan tidak bermoral sudah demikian merasuki penyembahan di Tirus dan Sidon sehingga pasti kebiasaan itu masuk juga ke Israel melalui Izebel. Kata Baal, yaitu istilah Ibrani untuk "tuan" sedikit banyak dipakai juga untuk sejumlah dewa nasional. Tetapi, Baal dari Tirus adalah Melkart, dewa utama orang Tirus. Izebel memainkan peranan sebagai imam perempuan kepala dari Baal Tirus. Melkart adalah jenis dewa yang menuntut pembakaran anak-anak yang tidak bersalah sebagai ;penyembahan. Salah satu alasan Melkart disembah ialah bahwa dia dianggap sebagai penguasa negeri. Untuk memintanya mengirim hujan ke bumi, dilaksanakanlah upacara-upacara agama kesuburan dan kurban-kurban dipersembahkan. Mungkin Izebel memiliki sedikit alasan untuk menganut agama sesat ini sebab dirinya dilahirkan sebagai seorang putri raja kafir. Namun sama sekali tidak ada alasan yang bisa membenarkan Ahab membiarkan istrinya memasukkan agama yang demikian menjijikkan ke dalam kehidupan orang Israel.

* 1Raj 16:32 - Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal . . . di Samaria

Kemudian ia membuat mezbah untuk Baal . . . di Samaria. Samaria, ibu kota Kerajaan Utara, sekarang menjadi pusat penyembahan Baal.

* 1Raj 16:33 - Ahab membuat patung Asyera

Ahab membuat patung Asyera. Menurut G. Ernest Wright Izebel mungkin membayangkan Asyera sebagai menunjukkan bahwa bukan hanya Baal yang disembah, tetapi juga istri Baal.

* 1Raj 16:34 - Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho

Pada zamannya itu Hiel, orang Betel, membangun kembali Yerikho. Kota Yerikho kuno yang telah dihancurkan oleh orang Israel pada zaman Yosua kini dibangun kembali dengan akibat kutukan yang diucapkan Yosua terhadapnya (Yos. 6:26) kini terwujud. Sebuah pandangan lama mengatakan bahwa Hiel sebetulnya mengorbankan dua orang putranya sebagai "tumbal dasar." Menurut pandangan yang lebih baru, nyawa kedua orang putra Hiel itu dicabut sebagai hukuman Tuhan atas Hiel karena ketidaktaatannya membangun kembali kota yang dikutuk Allah.

* 1Raj 17:1 - Lalu berkatalah Elia, orang Tisbi, . . . kepada Ahab // Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani // Kemudian datanglah Firman Tuhan kepadanya, "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur." // Sungai Kerit

Lalu berkatalah Elia, orang Tisbi, . . . kepada Ahab. Bagaikan sebuah meteor yang mendadak melintasi langit malam demikian pula kemunculan Elia di dalam kegelapan malam rohani Israel. Dengan tampilnya Elia, proses penyataan Allah secara langsung yang tidak terjadi sejak zaman Yosua, kini terjadi kembali. Dengan mengganti penyembahan Jehovah dengan penyembahan Baal di Israel, Izebel telah menantang Allah yang hidup. Jawaban Allah terhadap penyembahan Baal adalah seorang nabi yang perkasa. Elia (Allahku adalah Yahweh atau Jehovah) si orang Tisbi. Tisbi terletak di Gilead di antara Sungai Yarmuk dan Sungai Yabok di Trans-Yordan. Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani. Dengan rumusan perkenalan ini, Elia memberitakan bahwa hukuman akan menimpa Ahab dan Izebel secara khusus, serta negeri Israel. Hukuman itu akan berupa kekeringan sepanjang tiga tahun dan enam bulan. Perhatikan kejituan dari ukuran hukuman ini. Penduduk Israel telah berpaling dari Yehova kepada dewa-dewa setempat dari kelompok Baal, yaitu dewa-dewa kesuburan. Mereka perlu diingatkan bahwa Yehova, Allah Israel, mengendalikan alam ini sehingga dengan demikian juga semua bentuk kesuburan dan kehidupan. Oleh karena itu hujan tidak akan turun di negeri itu. 2, 3. Kemudian datanglah Firman Tuhan kepadanya, "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur." Maksudnya, ke timur dari Samaria menuju ke Yordan. Sungai Kerit merupakan salah satu sungai yang mengalir ke Sungai Yordan. Sekalipun sungai ini tidak bisa diidentifikasi dengan pasti, tradisi mengidentifikasinya dengan Wadi el Kelt. Tempat ini merupakan tempat persembunyian yang cocok dari murka Ahab dan Izebel; dan tempat itu juga menyediakan kebutuhan jasmaniah Elia berupa air dari sungai itu serta diberi makan dua kali sehari oleh burung gagak.

* 1Raj 17:9 - Bersiaplah, pergi ke Sarfat // Sarfat

Bersiaplah, pergi ke Sarfat. Sesudah air sungai itu habis, Allah memerintahkan hamba-Nya Elia untuk pergi ke kota Sarfat, di mana seorang janda telah memperoleh perintah untuk memelihara dirinya. Sarfat (di LXX, Sarepta) adalah sebuah kota kecil yang terletak di tepi Laut Mediterania di antara Tirus dan Sidon.

* 1Raj 17:10 - Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat

Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Ketika tiba di sana, dia melihat seorang janda yang sedang mempersiapkan makanan terakhir untuk dirinya dan putranya. Permintaan air oleh Elia yang merupakan sebuah permohonan yang sangat wajar di dalam situasi yang normal mungkin dimaksudkan sebagai sebuah ujian iman. Pada saat janda itu bersiap untuk memenuhi permintaannya, dia juga meminta sepotong roti kepadanya (ay. 11).

* 1Raj 17:12 - Perempuan itu menjawab, "Demi Tuhan, Allahmu Yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun."

Perempuan itu menjawab, "Demi Tuhan, Allahmu Yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun." Dengan demikian dia menunjukkan bahwa dia mengenali Elia sebagai nabi Allah. Pada saat yang bersamaan dia mengucapkan kutuk atas dirinya sendiri andaikata apa yang ia katakan itu tidak sesuai dengan keadaan, maksudnya: kenyataan bahwa dirinya dan putranya sedang akan memakan makanan mereka yang terakhir.

* 1Raj 17:13 - Tetapi Elia berkata kepadanya, "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan."

Tetapi Elia berkata kepadanya, "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan." Oleh ketaatannya memberi makan kepada sang nabi, perempuan itu menukar keadaan yang tidak pasti dengan keadaan yang pasti, kelaparan dengan kelimpahan, kematian dengan kehidupan.

* 1Raj 17:14 - Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis

Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis. Nubuat kepastian yang diucapkan sang abdi Allah merupakan patokan bertindak bagi perempuan itu, karena dengan ketaatan mutlak ia melakukan apa yang diperintahkan nabi itu. Bagi seorang perempuan bukan Yahudi, iman perempuan ini tidak ada bandingannya. Pembenaran terhadap tindakan perempuan ini oleh Tuhan kita dapat dijumpai di Lukas 4:26.

* 1Raj 17:16 - Tepung dalam tempayan itu tidak habis

Tepung dalam tempayan itu tidak habis. Sama sekali sia-sia untuk berusaha menerangkan apa yang terjadi ini berdasarkan sebuah peristiwa alamiah. Pelayanan Elia disertai dengan serangkaian mukjizat. Di dalam kasus ini Allah turun tangan secara adikodrati untuk memelihara hidup janda ini, keluarganya dan sang nabi.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Sabtu, 5 Agustus 2023 - Matius 14:1-12 - BcO 1 Raja-raja 18:16b-40 - Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria

PREV:
Renungan Katolik Kamis, 3 Agustus 2023 - Matius 13:47-53 - BcO 1 Raja-raja 12:20-33 - Hari Biasa





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)