|
Minggu, 14 April 2019 (Lukas 22:14-23:56)Minggu, 14 April 2019 - Penetapan Perjamuan Malam - Lukas 22:14-23:56 (Luk. 23:1-49)- BcO Yer. 22:1-8; 23:1-8 - HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN - warna liturgi MerahHARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN Bacaan Perarakan : Luk 19:28-40, Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Lukas 22:14-23:56 (Luk. 23:1-49). BcO Yer. 22:1-8; 23:1-8. warna liturgi Merah Lukas 22:14-23 Penetapan Perjamuan Malam 22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya. 22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. 22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah." 22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu. 22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang." 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." 22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. 22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini. 22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!" 22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian. Penjelasan: * Luk 22:15 - Aku sangat rindu // Sebelum Aku menderita Aku sangat rindu. Sebenarnya, "Dengan rindu Aku menginginkan" Sebuah ungkapan khas Ibrani yang memperkuat arti dari kata kerjanya (bdg. Kej. 22:17). Sebelum Aku menderita. Dia menunjukkan bahwa seluruh perjamuan itu harus ditafsirkan dalam kaitan dengan kematian-Nya. * Luk 22:16 - Sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah Sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah. Ada hubungan di antara Paskah dengan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah penggenapan dari tujuan penebusan Allah, sebagaimana Paskah adalah salah satu dari manifestasi awalnya. * Luk 22:19 - Inilah tubuh-Ku // Yang diserahkan bagi kamu Inilah tubuh-Ku. Dia mengidentifikasi diri-Nya dengan lambang-lambang Paskah. Sebagaimana tubuh dan darah anak domba merupakan korban yang menjadi sarana tercapainya penebusan dari Mesir, demikian pula Kristus akan merupakan korban yang menjadi sarana perjanjian yang baru. Tidak ada petunjuk di dalam bahasa-Nya bahwa tubuh dan darah-Nya akan diubah secara lahiriah menjadi roti dan anggur. Yang diserahkan bagi kamu. Di dalam teks Barat ungkapan ini dan seluruh ayat 20 tidak dicantumkan, padahal biasanya teks Barat menjelaskan dan bukan menghilangkan. Mungkin kalimat-kalimat ini tidak ada di dalam teks asli Injil Lukas (lihat WH, II, Appendix, hlm. 64), sekalipun terdapat kesamaan yang besar dengan I Korintus 11:23-26. * Luk 22:22 - Anak Manusia akan pergi seperti yang telah ditetapkan Anak Manusia akan pergi seperti yang telah ditetapkan. Kematian sang Juruselamat merupakan bagian dari rencana ilahi untuk menebus umat manusia. * Kekhidmatan perjamuan Paskah menurut hukum Taurat. Ketika tiba saatnya mereka harus pergi ke perjamuan malam itu, Yesus duduk, mungkin di kepala meja, dan kedua belas rasul-Nya juga duduk bersama-Nya, tak terkecuali Yudas, karena orang-orang yang hatinya dipenuhi Iblis dan segala macam kejahatan sangat mungkin tetap giat dalam hidup keagamaan mereka dan tampak saleh dalam ibadah luar mereka. Sementara kejahatan itu berlangsung di dalam hati mereka, kejahatan itu tidak keluar dalam bentuk kecemaran apa pun. Kejahatan seperti itu tidak dapat menghilangkan segala hak istimewa lahiriah yang mereka peroleh melalui pengakuan iman lahiriah mereka. Meskipun Yudas telah berdosa melakukan tindakan pengkhianatan secara terbuka, hal itu belum diketahui oleh masyarakat luas, dan Kristus mengizinkan dia ikut duduk bersama rekan-rekannya yang lain pada perjamuan Paskah. Sekarang perhatikanlah: . Bagaimana Kristus menyambut kedatangan perjamuan Paskah ini, untuk mengajarkan kita agar menyambut perayaan Paskah-Nya, perjamuan Tuhan, dengan kerinduan yang sama seperti Dia (ay. 15): "Aku sangat rindu, Aku sungguh-sungguh sangat rindu, makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita." Ia tahu bahwa kesempatan ini merupakan pendahuluan dari penderitaan-Nya, karena itu Ia sangat merindukannya, karena hal itu selaras dengan kemuliaan Bapa-Nya dan penebusan umat manusia. Ia sangat bersuka untuk melakukan bagian dari kehendak Allah mengenai diri-Nya sebagai Sang Perantara. Jadi, akankah kita mundur dari ibadah kepada-Nya, padahal Ia telah begitu bersemangat maju dalam karya keselamatan bagi kita? Lihatlah kasih-Nya kepada murid-murid-Nya. Ia sangat rindu makan bersama-sama mereka, supaya Ia dan mereka dapat bersama-sama untuk sejenak saja, tanpa kehadiran orang lain, untuk bercakap-cakap dengan mereka secara pribadi. Kesempatan yang demikian tidak dapat mereka lakukan di Yerusalem selain pada saat ini saja. Sekarang tiba saatnya Ia akan meninggalkan mereka, namun Ia sangat merindukan makan Paskah ini bersama-sama dengan mereka, sebelum Ia menderita, seakan-akan ini menjadi penghiburan bagi-Nya agar dapat menjalani penderitaan yang akan segera datang dengan penuh sukacita dan membuat penderitaan ini menjadi lebih mudah ditanggung. Perhatikanlah, Paskah Injil kita, yang kita makan dengan iman bersama-sama Yesus, sungguh menyiapkan hati kita untuk menghadapi penderitaan, pencobaan, dan kematian itu sendiri. . Bagaimana Kristus minta diri dan meninggalkan semua perjamuan Paskah. Dengan ini Ia membatalkan semua ibadah hukum upacara keagamaan, yang salah satunya adalah perjamuan Paskah, yang merupakan yang salah satu ibadah yang paling awal diadakan serta paling utama dan paling dihormati (ay. 16): "Aku tidak akan memakannya lagi, dan perjamuan ini juga tidak akan dirayakan lagi oleh murid-murid-Ku, sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah." (1) Hal itu telah digenapi ketika Kristus, anak domba Paskah kita disembelih bagi kita (1Kor. 5:7). Karena itu, perlambang dan bayang-bayang yang menjadi gambaran dari yang sejati akan disisihkan, sebab yang sejati dan yang menjadi penggantinya sekarang telah datang dalam kerajaan Allah. (2) Hal itu telah digenapi dalam perjamuan Tuhan, yang merupakan sebuah ibadah kerajaan Injil, dan di dalamnya perjamuan Paskah telah digenapi. Setelah pencurahan Roh Kudus, murid-murid Tuhan sering merayakan perjamuan ini, seperti yang kita baca dalam Kisah Para Rasul 2:42, 46. Mereka makan perjamuan itu, dan dapat dikatakan Kristus juga turut makan bersama mereka, karena ada persekutuan rohani bersama Dia dalam ibadah perjamuan itu. Dikatakan bahwa Ia makan bersama-sama mereka dan mereka bersama-sama dengan Dia, (Why. 3:20). Namun, (3) Kegenapan sempurna dari peringatan kemerdekaan itu akan berlangsung dalam kerajaan kemuliaan, ketika seluruh Israel rohani Allah akan dibebaskan dari ikatan kematian dan dosa serta ditempatkan di tanah perjanjian. Apa yang telah Ia katakan perihal makan anak domba Paskah, diulangi kembali dalam hal minum anggur Paskah, yaitu cawan berkat atau cawan ucapan syukur. Pada kesempatan itu, orang-orang yang hadir mengikat janji bersama-sama dengan Sang Pemimpin perjamuan pada akhir perjamuan Paskah. Menurut kebiasaan yang berlaku, Ia mengambil sebuah cawan dan mengucap syukur atas pembebasan umat Israel dari tanah Mesir serta atas penyelamatan anak-anak sulung dari kematian, lalu berkata: Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu (ay. 17). Mungkin karena bobot dan nilainya yang sangat tinggi sebagai darah-Nya sendiri dalam Perjanjian Baru, Ia membagikan cawan ini kepada semua orang, untuk mengajar mereka untuk menerapkannya bagi jiwa mereka sendiri. Mengingat bahwa upacara cawan Paskah itu akan dihapuskan, Ia tidak mengatakan sesuatu seperti yang biasa dikatakan setelah upacara sakramen cawan itu. Ia cukup berkata, "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu, lakukan apa yang kamu ingin lakukan dengan itu, karena kita tidak akan melakukan hal ini lagi (ay. 18). Mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur, Aku tidak akan minum lagi, sampai Kerajaan Allah datang, sampai Roh dicurahkan, dan kemudian kamu akan berada di dalam ibadah perjamuan Tuhan untuk merayakan penebusan yang jauh lebih mulia, yang selama ini dilambangkan oleh peristiwa penyelamatan Israel keluar dari Mesir dan perayaan Paskah. Kerajaan Allah sekarang sudah begitu dekat saatnya untuk didirikan, sehingga kamu tidak perlu makan dan minum lagi sampai Kerajaan itu datang." Kematian Kristus pada hari berikutnya telah membuka pintu bagi datangnya Kerajaan itu. Karena Kristus dengan sangat senang hati meninggalkan semua perayaan yang hanya bersifat hukum lahiriah saja (termasuk perayaan Paskah) demi ibadah-ibadah yang Injili, baik yang bersifat rohaniah maupun yang bersifat sakramen, demikian pula hendaknya orang-orang Kristen yang baik harus dengan penuh sukacita beralih dari aturan-aturan berjemaat yang kaku kepada perayaan yang penuh kemenangan, dan bahkan dengan penuh sukacita mengubah makanan rohani mereka yang lebih bersifat sakramen untuk perayaan yang bersifat kekal. III. Penetapan perjamuan Tuhan (ay. 19-20). Paskah dan pembebasan umat Israel keluar dari negeri Mesir merupakan tanda-tanda khas dan bersifat nubuatan mengenai kedatangan Kristus, yang melalui kematian-Nya akan membebaskan kita dari dosa dan kematian serta penindasan Iblis. Mereka tidak akan lagi berkata, Demi Tuhan yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, karena suatu pembebasan yang jauh lebih besar akan menutupi kemuliaan seruan itu, dan karena itu perjamuan Tuhan ditetapkan menjadi ibadah yang menunjukkan tanda atau peringatan bahwa Kristus telah datang, bahwa melalui kematian-Nya Ia telah membebaskan kita, dan dalam ibadah itu kematian-Nya secara khusus dibentangkan di hadapan kita. . Pemecahan tubuh Kristus sebagai pengorbanan bagi kita di sini dilambangkan dengan upacara pemecahan roti, sementara pengorbanan menurut hukum Taurat disebut santapan Allah kita (Im. 21:6, 8, 17): Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu. Ada perayaan yang diselenggarakan pada upacara pengorbanan yang ditetapkan itu, dan kita harus merayakannya bagi diri kita sendiri serta memetik berkat dan penghiburan - yang ada di dalamnya. Roti yang diberikan kepada kita ini, diberikan agar dapat menjadi makanan bagi jiwa kita, sebab tidak ada yang lebih menyehatkan dan memuaskan jiwa kita selain pengajaran yang menyatakan bahwa Kristus telah menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita dan menjamin kepentingan kita dalam pendamaian itu. Roti ini dipecah-pecahkan dan diberikan kepada kita untuk memenuhi tuntutan atas dosa-dosa kita, dipecah-pecahkan dan diberikan kepada kita untuk memuaskan hasrat dan kerinduan jiwa kita. Hal ini kita lakukan sebagai peringatan tentang apa yang telah Ia perbuat bagi kita ketika Ia mati bagi kita dan sebagai peringatan tentang apa yang kita perbuat dalam menjadikan diri kita menjadi bagian dari Dia, serta mengikat diri kita kepada-Nya dalam sebuah perjanjian yang kekal, seperti batu yang didirikan Yosua untuk menjadi saksi (Yos. 24:27). . Penumpahan darah Kristus, yang dengannya pendamaian itu dibuat bagi kita (karena darah itu menjadi pendamaian bagi nyawa kita, Im. 17:11), seperti dilambangkan dengan anggur di dalam cawan. Cawan berisi anggur itu menjadi tanda dan bukti Perjanjian Baru atau wasiat baru yang dibuat dengan kita. Cawan anggur ini memperingati ditebusnya wasiat itu melalui darah Kristus dan menegaskan semua janji yang ada dalam wasiat tersebut, yang adalah Ya dan Amin di dalam Dia. Hal ini akan menghidupkan dan menyegarkan jiwa kita, seperti anggur yang menyukakan hati manusia. Setiap kali kita memperingati penumpahan darah Kristus itu, kita harus ingat bahwa darah itu ditumpahkan bagi kita. Kita membutuhkannya, kita berpegang teguh padanya, dan berharap memperoleh berkat melalui penumpahan darah itu; Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Dalam semua penghormatan kita pada Perjanjian Baru, kita harus ingat akan darah Kristus yang memberi hidup dan keberadaan pada perjanjian itu serta yang telah memeteraikan semua janji yang ada di dalamnya bagi kita. Kalau bukan karena darah Kristus, kita tidak akan pernah memiliki Perjanjian Baru, dan kalau bukan karena Perjanjian Baru, kita tidak akan pernah mengenal arti penumpahan darah Kristus. * Kristus Menguatkan Hati Murid-murid-Nya (22:21-23) Dalam perikop ini kita membaca perihal percakapan Kristus dengan murid-murid-Nya setelah makan malam. Banyak di antaranya merupakan hal yang baru di sini, sementara dalam Injil Yohanes kita akan menemukan sejumlah tambahan lain. Kita harus meneladani cara Kristus untuk menghibur dan mencerahkan hati keluarga dan sahabat-sahabat kita dengan percakapan semacam itu di meja makan, karena cara ini sangat baik dan dapat digunakan untuk mencerahkan hati serta menyalurkan kasih karunia kepada pendengar. Khususnya setelah kita berhimpun untuk mengikuti perjamuan Tuhan, kita dapat melakukan persekutuan Kristen agar dapat saling menguatkan dan tetap berada dalam keadaan yang baik. Hal-hal yang dibicarakan Kristus di sini adalah hal-hal yang berbobot dan sesuai dengan keadaan sekarang. Kristus berbicara dengan murid-murid-Nya perihal orang yang akan mengkhianati Dia, orang yang juga turut hadir pada saat itu. . Ia menunjukkan kepada mereka bahwa pengkhianat itu sekarang ada di antara mereka dan ia adalah salah satu dari mereka (ay. 21). Dengan menempatkan percakapan ini setelah penetapan perjamuan Tuhan, meskipun dalam Injil Matius dan Markus ditempatkan sebelum penetapan itu, tampak jelas bahwa Yudas juga turut menerima perjamuan Tuhan, turut makan dari roti itu dan minum dari cawan itu. Karena, setelah kekhidmatan itu berlalu, Kristus berkata, "Lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini." Akan selalu ada orang-orang yang telah makan roti bersama-sama dengan Kristus namun juga menyerahkan Dia. . Ia menubuatkan bahwa pengkhianatan yang direncanakan itu akan terjadi (ay. 22): Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, pergi ke tempat Ia akan diserahkan karena Ia akan diserahkan oleh rancangan dan sepengetahuan Allah, sebab kalau tidak, Yudas tidak akan mampu menyerahkan Dia. Kristus tidak dipaksa untuk menerima penderitaan-Nya, sebaliknya dengan penuh sukacita Ia mendatangi penderitaan itu. Ia berkata, "Sungguh, Aku datang." . Ia mengancam si pengkhianat: Celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan. Perhatikanlah, kesabaran orang-orang kudus dalam penderitaan mereka serta rancangan Allah perihal penderitaan mereka tidak akan menjadi alasan untuk memaafkan orang-orang yang menimbulkan penderitaan itu atau yang menganiaya mereka. Meskipun Allah telah menetapkan bahwa Kristus akan diserahkan dan Ia sendiri dengan penuh sukacita menyerahkan Diri kepada penderitaan itu, dosa atau hukuman Yudas sama sekali tidak akan berkurang. . Dengan mengatakan bahwa orang itu adalah salah satu dari antara mereka tanpa menyebut nama yang bersangkutan (ay. 23), Ia menimbulkan ketakutan para murid lainnya sehingga mereka mencurigai diri mereka sendiri: Lalu mulailah mereka mempersoalkan, memeriksa diri sendiri, mempertanyakan diri sendiri, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian, yang sedemikian hina sampai mau melakukan yang seperti itu terhadap Sang Guru yang begitu baik. Pertanyaannya bukanlah, "Kamukah itu?" atau, "Apakah orangnya seperti anu?", tetapi, "Apakah aku?" Label: Lukas 22:14-23:56
Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019 Lukas 10:1-9(1) Lukas 15:1-3.11-32(1) Lukas 18:9-14(1) Lukas 1:1-4;4:14-21(1) Lukas 22:14-23:56(1) Lukas 24:13-35(1) Lukas 2:22-40(1) Lukas 4:1-13(1) Lukas 4:21-30(1) Lukas 5:1-11(1) Lukas 5:27-32(1) Lukas 6:27-38(1) Lukas 6:39-45(1) Lukas 9:11b-17(1) Lukas 9:28b-36(1) Lukas 9:51-62(1) Markus 10:13-16(1) Markus 16:9-15(1) Markus 6:30-34(1) Markus 9:2-13(1) Matius 16:13-19(1) Matius 5:43-48(1) Matius 6:24-34(1) Yohanes 10:27-30(1) Yohanes 11:1-45(1) Yohanes 11:45-56(1) Yohanes 13:31-33a,34-35(1) Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1) Yohanes 14:23-29(1) Yohanes 14:7-14(1) Yohanes 15:18-21(1) Yohanes 16:23b-28(1) Yohanes 17:20-26(1) Yohanes 21:1-19(1) Yohanes 21:20-25(1) Yohanes 2:1-11 (1) Yohanes 4:5-42(1) Yohanes 6:16-21(1) Yohanes 6:60-69(1) Yohanes 7:40-53(1) Yohanes 9:1-41(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Sabtu, 20 April 2019 - Kebangkitan Yesus - Lukas 24:1-12 - BcO Ibr. 4:1-16 - Pagi: HARI SABTU SUCI, Malam: MALAM PASKAH - warna liturgi Putih PREV: Sabtu, 13 April 2019 - Sabtu, 13 April 2019 - Yohanes 11:45-56 - BcO Ibr. 13:1-25 - Martinus I - warna liturgi Merah 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |