misa.lagu-gereja.com        
 
View : 6764 kali
Materi Khotbah Katolik 2019
Minggu, 17 Februari 2019

Minggu, 17 Februari 2019 - Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang - Lukas 6:17,20-26 - BcO 1Kor. 6:12-20 - Hari Minggu Biasa VI - warna liturgi Hijau

Minggu, 17 Februari 2019
Hari Minggu Biasa VI
Yer. 17:5-8;
Mzm. 1:1-2,3,4,6; 1Kor. 15:12,16-20;
Lukas 6:17,20-26.
BcO 1Kor. 6:12-20.
warna liturgi Hijau

Lukas 6:17,20-26
Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang
6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Ucapan bahagia dan peringatan
6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. 6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. 6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. 6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. 6:24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. 6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. 6:26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Penjelasan:


* Luk 6:17 - Lalu Ia turun dengan mereka, dan berhenti pada suatu tempat yang datar // Tempat yang datar
Lalu Ia turun dengan mereka, dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Para penelaah Alkitab telah mempersoalkan apakah nas selanjutnya sama dengan Khotbah di Bukit dalam Matius 5-7, sebab khotbah itu disampaikan di sebuah bukit. Tempat yang datar ini mungkin terletak di lereng bukit. Atau. bisa saja bahwa Yesus mengulangi ajaran-Nya pada lebih dari satu kesempatan.

* Ringkasan Ajaran-Nya (6:20-49)
Laporan Lukas tentang khotbah ini berbeda dengan yang dilaporkan oleh Matius dalam beberapa hal. Dia menyeimbangkan empat ucapan bahagia dengan empat ucapan celaka, dan bukan memberikan sembilan ucapan bahagia. Lukas membuang pembahasan tentang penerapan Hukum Taurat dan beberapa ajaran mengenai doa. Beberapa perumpamaan dalam khotbah ini terdapat lagi di tempat lain dalam Injil ini. Tidak ada pertentangan di dalam kisah yang disampaikan, hanya penyusunannya saja yang berbeda. Khotbah ini dikhususkan untuk para murid, sekalipun banyak orang ikut mendengarnya.

* Luk 6:20 - Berbahagialah, hai kamu yang miskin
Berbahagialah, hai kamu yang miskin. Selama pergi bersama dengan Yesus, para murid tidak memiliki sarana pendukung yang nyata sehingga tergantung pada pemberian orang.

* Luk 6:21 - Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar. Kepuasan hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang benar-benar menginginkan. Matius menunjukkan bahwa lapar yang dimaksudkan bersifat rohani.

* Luk 6:21 - Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis // Berbahagialah ... jika ... orang membenci kamu
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis. Yesus mengetahui bahwa orang-orang yang setia kepada-Nya akan ikut berbagi kesusahan dengan diri-Nya, tetapi Dia juga berjanji bahwa mereka akan ikut berbagi kemenangan-Nya (bdg. Yoh. 16:20). 22. Berbahagialah ... jika ... orang membenci kamu. Pertentangan yang telah dimulai di antara Yesus dan para pemimpin bangsa itu juga melibatkan para pengikut-Nya (bdg. Yoh. 15:18-25).

* Ucapan Bahagia dan Peringatan (6:20-26)

    Mulai dari sini sampai akhir pasal ini, kita melihat pengajaran Kristus mengenai hal-hal yang harus kita terapkan dalam hidup kita. Sebagian besar dari ajaran-ajaran itu dapat ditemukan dalam Khotbah di Bukit yang tertulis di Injil Matius 5 dan 7. Beberapa orang berpendapat bahwa khotbah ini disampaikan pada waktu dan tempat lain. Memang dalam beberapa contoh khotbah lain, Kristus menyampaikan hal-hal yang sama atau dengan pokok-pokok yang sama pada waktu yang berbeda-beda. Namun, ada kemungkinan bahwa ini hanyalah ringkasan si pemberita Injil atas khotbah tersebut. Boleh jadi khotbah yang dicatat dalam Injil Matius itu juga merupakan suatu ringkasan. Dalam kedua Injil ini awal dan akhirnya nyaris sama, dan dalam keduanya kisah penyembuhan hamba perwira itu dicatat segera sesudah khotbah tersebut. Namun, hal ini tidaklah begitu penting.
    Dalam ayat-ayat ini diceritakan tentang:
    I. Ucapan bahagia atau berkat disampaikan kepada orang-orang kudus yang menderita, bahwa mereka adalah orang-orang yang berbahagia, meskipun bagi dunia mereka itu miskin (ay. 20). Ia memandang murid-murid-Nya, bukan hanya kedua belas murid, tetapi sejumlah besar dari murid-murid-Nya (ay. 17), lalu menyampaikan pengajaran ini kepada mereka semua. Sebab sesudah menyembuhkan orang-orang sakit di tempat yang datar itu, Ia naik ke atas bukit kembali untuk mengajar. Di sanalah Ia duduk sebagai orang yang berotoritas. Ke sanalah mereka datang kepada-Nya (Mat. 5:1), dan kepada merekalah Ia menyampaikan pengajaran-Nya, kepada merekalah Ia menerapkannya, dan mengajar mereka untuk menerapkannya bagi diri mereka sendiri. Waktu Ia menyampaikan kebenaran Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, Ia menambahkan, "Berbahagialah, hai kamu yang miskin." Semua orang percaya yang melakukan aturan Injil dan hidup dengannya, boleh menerima janji-janji Injil dan hidup dengan janji-janji itu. Penerapannya, seperti yang kita lihat di sini, sepertinya khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada murid-murid sehubungan dengan berbagai penderitaan dan kesukaran yang mungkin akan mereka alami karena mengikut Kristus.
        . "Engkau miskin, engkau telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Aku. Engkau puas hidup dari sedekah bersama-Ku, engkau tidak pernah mengharapkan berbagai keutamaan duniawi ketika melayani Aku. Engkau harus bekerja keras, sangat keras seperti orang miskin. Namun, walaupun demikian, engkau diberkati dalam kemiskinanmu, karena kemiskinan sama sekali tidak akan merusak kebahagiaanmu. Sungguh, engkau bahkan diberkati karena kemiskinanmu itu. Semua kerugianmu akan dibalas dengan berkat melimpah, sebab kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Semua penghiburan dan anugerah kerajaan-Nya di dunia ini serta semua kemuliaan dan sukacita kerajaan-Nya kelak, semuanya akan menjadi milikmu, dan bukan itu saja, sekarang pun semuanya itu sudah menjadi milikmu." Kristus memilih orang yang dianggap miskin untuk menjadi kaya dalam iman (Yak. 2:5).
        . "Sekarang engkau lapar (ay. 21), engkau tidak dikenyangkan seperti orang lain. Engkau sering terbangun dengan perut lapar, engkau sangat kekurangan. Engkau bekerja begitu keras hingga tidak punya waktu untuk makan. Engkau cukup puas dengan beberapa bulir gandum saja sebagai makananmu. Di dunia ini kamu menderita lapar seperti itu, tetapi di dunia mendatang, kamu akan dipuaskan, tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi."
        . "Kamu sekarang menangis, kerap mencucurkan air mata, air mata pertobatan, air mata iba. Kamu turut berdukacita bersama mereka di Sion. Tetapi berbahagialah kamu, dukacitamu sekarang ini tidak akan menghalangi sukacitamu di kemudian hari. Kamu akan tertawa. Kemenangan sedang menantimu. Sekarang kamu menabur dengan mencucurkan air mata, tetapi tidak lama lagi kamu akan menuai dengan bersorak-sorai" (Mzm. 126:5-6). Mereka yang berdukacita menurut kehendak Allah sedang menyimpan penghiburan bagi diri sendiri. Atau, lebih tepat, Allah sedang menyimpan penghiburan bagi mereka. Harinya akan tiba saat mulut mereka tertawa dan bibir mereka bersorak-sorak (Ayb. 8:21).
        . "Sekarang ini dunia membenci kamu. Kamu harus siap menerima perlakuan yang diberikan dunia yang penuh kedengkian ini karena Kristus, karena kamu melayani Dia dan kepentingan-Nya. Kamu harus tahu bahwa orang-orang jahat akan membenci kamu, sebab pengajaran yang kausampaikan dan kehidupanmu menempelak serta menghukum mereka. Orang-orang yang berkuasa dalam gereja akan mengucilkan kamu dan memaksamu untuk memisahkan diri. Mereka akan mengucilkan kamu karena semua yang kamu lakukan itu, dan mengecammu dengan sangat keji. Mereka akan mengutukmu sebagai orang durhaka yang murtad. Mereka akan melakukan semuanya ini dengan sungguh-sungguh disertai seru doa yang hebat dan indah-indah yang dinaikkan ke sorga, supaya dunia dan mungkin kamu sendiri juga percaya bahwa tindakan mereka itu benar-benar disahkan di sorga. Dengan cara ini mereka berusaha membuat dirimu tampak menjijikkan bagi orang lain dan menakutkan bagi dirimu sendiri." Inilah yang merupakan pengertian yang cocok untuk perkataan aphorisōsin hymas -- mereka akan mengusirmu dari rumah ibadat. "Mereka yang tidak memiliki wewenang itu pasti akan menumpahkan kedengkian mereka sebisa-bisanya. Mereka akan mencela kamu, menuduhmu melakukan kejahatan paling berat yang sama sekali tidak kamu lakukan. Mereka akan mencap kamu dengan segala tabiat buruk yang sebenarnya tidak pantas mereka lontarkan kepadamu. Mereka akan menolak dan menganggap namamu sebagai sesuatu yang jahat, menolak engkau sebagai orang Kristen dan sebagai rasul. Mereka akan berbuat sebisa-bisanya untuk membuat semua sebutan ini terdengar memuakkan." Inilah penerapan yang bisa ditarik dari ucapan bahagia kedelapan (Mat. 5:10-12).

        "Perlakuan semacam ini tampaknya berat, tetapi berbahagialah kamu bila kamu diperlakukan seperti itu. Kebahagiaan tidak diambil daripadamu, tetapi justru ditambahkan kepadamu dengan berlimpah. Ini adalah kehormatan bagimu, seperti seorang pahlawan gagah berani yang dikirim ke medan perang untuk mengabdi kepada rajanya. Oleh sebab itu bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah (ay. 23). Jangan hanya menanggungnya, tetapi berjayalah di dalamnya.
        Karena:

            (1) "Dengan ini kamu akan sangat dihargai dalam kerajaan kasih karunia, karena kamu diperlakukan seperti para nabi yang sebelum kamu. Oleh sebab itu kamu bukan saja tidak perlu merasa malu, melainkan patut bersukacita di dalamnya. Perlakuan yang kamu alami ini akan menjadi bukti bahwa kamu benar-benar hidup menurut roh yang sama dan menurut cara yang sama, terlibat dalam perkara yang sama, dan bekerja dalam pelayanan yang sama seperti para nabi itu."
            (2) "Untuk semuanya ini kamu akan mendapat balasnya dengan berlimpah dalam kerajaan kemuliaan itu. Bukan saja pelayananmu untuk Kristus, penderitaanmu juga akan diperhitungkan: upahmu besar di sorga. Beranikan dirimu menghadapi penderitaan dengan keyakinan penuh bahwa kemuliaan sorga akan menjadi ganti rugi yang setimpal bagi semua kesukaran ini. Dengan demikian, bisa saja sekalipun kamu kalah demi Kristus, namun sekali-kali kamu tidak akan menderita kekalahan oleh-Nya tetapi memperoleh kemenangan dari Dia."
    II. Peringatan celaka terhadap orang berdosa yang kaya, meskipun dunia iri pada mereka. Perkataan ini tidak kita jumpai dalam Injil Matius. Kalau dihubungkan dengan ucapan bahagia yang mendahuluinya, sepertinya uraian yang terbaik untuk peringatan ini adalah perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus. Lazarus mendapatkan kebahagiaan yang diterima orang-orang yang saat ini miskin, lapar, dan menangis. Sebab di pangkuan Abraham, semua janji yang diberikan kepada orang-orang seperti dia digenapi baginya. Sebaliknya, orang kaya itu memperoleh celaka yang diuraikan berikut ini, karena ia memiliki watak seperti yang dimiliki orang-orang yang akan mengalami semua celaka ini.
        . Inilah celaka bagi orang kaya, yaitu mereka yang mengandalkan kekayaan, yang memiliki harta duniawi berlimpah. Mereka bukannya melayani Allah dengan kekayaan mereka, tetapi justru memuaskan hawa nafsu mereka dengannya. Celakalah mereka, sebab mereka yang memuaskan diri dalam kekayaan itu, telah menerima penghiburan mereka (ay. 24). Semasa hidup mereka telah menerima segala yang baik menurut pandangan mereka, yang mereka anggap diterima dari Allah. "Kamu yang kaya akan tergoda untuk mengarahkan hati kepada dunia yang tersenyum dan berkata, 'Jiwaku, beristirahatlah dalam pelukan kekayaanmu.' Inilah tempat perhentianku selama-lamanya. Tetapi, setelah itu, celakalah kamu."
            (1) Betapa bodohnya orang duniawi karena menjadikan hal-hal dunia ini sebagai penghiburan mereka, padahal harta itu sebenarnya dimaksudkan untuk memberi kemudahan hidup saja. Mereka bersenang-senang dengan kekayaan mereka, membanggakannya, dan menjadikannya sebagai sorga di bumi ini. Bagi mereka, penghiburan Allah sangat kecil dan tidak berarti.
            (2) Celakalah mereka bahwa mereka akan binasa bersama-sama dengan kekayaan yang menjadi penghiburan mereka itu. Biarlah mereka tahu supaya mereka takut, bahwa begitu mereka berpisah dengan semuanya ini, berakhir pula semua penghiburan mereka itu, dan tidak ada yang tersisa selain celaka dan siksa kekal.
        . Inilah celaka bagi mereka yang kenyang (ay. 25), yang diberi makan sampai kenyang, dan memiliki lebih daripada yang diinginkan hati. Perut mereka dikenyangkan dengan kekayaan dunia (Mzm. 17:14). Ketika mereka memiliki kekayaan berlimpah, dikenyangkan, dan menyangka sudah memiliki cukup banyak, mereka berpikir tidak kekurangan dan tidak menginginkan apa-apa lagi (Why. 3:17). Sekarang kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya (1Kor. 4:8). Mereka kenyang dengan diri sendiri, tanpa Allah dan Kristus. Celakalah orang-orang seperti ini, karena mereka akan lapar. Tidak lama lagi semua benda yang mereka bangga-banggakan itu akan dirampas. Ketika meninggalkan harta dunia yang menjadi kelimpahan mereka, mereka akan membawa serta semua keinginan duniawi itu, karena dunia yang mereka tuju itu tidak bisa memberikan kepuasan apa-apa bagi mereka. Semua kesenangan indrawi yang sekarang memenuhi mereka akan ditiadakan di dalam neraka dan digantikan di dalam sorga.
        . Inilah celaka bagi mereka yang sekarang ini tertawa, yang senantiasa bersenang-senang dan memiliki sesuatu untuk bersukaria, yang tidak mempunyai kesenangan lain lagi selain hal-hal duniawi yang memuaskan hawa nafsu. Mereka tidak tahu cara menggunakan kekayaan dunia selain untuk memuaskan hawa nafsu yang menghapus kesedihan, bahkan dukacita ilahi sekalipun, dari pikiran mereka. Mereka selalu menghibur diri dengan gelak tawa orang bodoh. Celakalah orang-orang seperti ini, sebab hanya untuk sekarang ini, untuk sejenak ini saja, mereka tertawa. Tidak lama lagi mereka akan berdukacita dan menangis. Mereka akan berdukacita dan menangis selamanya dalam dunia di mana hanya terdapat ratap tangis, dukacita tanpa akhir yang tidak mungkin diredakan dan dihapuskan.
        . Inilah celaka bagi mereka yang dipuji-puji semua orang, yakni, mereka yang hanya mencari-cari pujian dan sanjungan manusia, yang menilai diri sendiri berdasarkan hal itu, lebih daripada perkenan Allah dan penerimaan-Nya (ay. 26). "Celakalah kamu. Artinya, sungguh merupakan pertanda buruk apabila kamu tidak setia pada tanggung jawabmu, pada jiwa-jiwa manusia, apabila kamu berkhotbah hanya supaya tidak seorang pun menjadi marah, sebab tugasmu adalah memberitahukan kesalahan orang. Jika kamu melakukan sebagaimana seharusnya, kamu akan menerima rasa dengki orang yang tidak pernah memuji kamu. Para nabi palsu yang menyanjung nenek moyangmu dengan cara-cara jahat, yang bernubuat dengan hal-hal yang manis bagi mereka, juga disayang dan dipuji. Jika kamu berseru-seru dengan cara seperti itu, kamu akan dianggap menipu seperti mereka." Memang baiklah untuk mengingini pujian dari orang bijak dan benar, dan tidak bersikap acuh tak acuh terhadap perkataan orang tentang diri kita. Namun, sama seperti kita harus memandang rendah celaan orang bodoh, demikian juga kita harus menolak pujian mereka.




Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 15:1-3.11-32(1)
Lukas 18:9-14(1)
Lukas 1:1-4;4:14-21(1)
Lukas 22:14-23:56(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 4:1-13(1)
Lukas 4:21-30(1)
Lukas 5:1-11(1)
Lukas 5:27-32(1)
Lukas 6:27-38(1)
Lukas 6:39-45(1)
Lukas 9:11b-17(1)
Lukas 9:28b-36(1)
Lukas 9:51-62(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 16:9-15(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 9:2-13(1)
Matius 16:13-19(1)
Matius 5:43-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Yohanes 10:27-30(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 11:45-56(1)
Yohanes 13:31-33a,34-35(1)
Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1)
Yohanes 14:23-29(1)
Yohanes 14:7-14(1)
Yohanes 15:18-21(1)
Yohanes 16:23b-28(1)
Yohanes 17:20-26(1)
Yohanes 21:1-19(1)
Yohanes 21:20-25(1)
Yohanes 2:1-11 (1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 6:16-21(1)
Yohanes 6:60-69(1)
Yohanes 7:40-53(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Sabtu, 23 Februari 2019 - Yesus dimuliakan di atas gunung - Markus 9:2-13 - BcO 1Kor. 10:1-14 - Peringatan Wajib St. Polikarpus - warna liturgi Merah

PREV:
Sabtu, 16 Februari 2019 - Yesus memberi makan empat ribu orang - Markus 8:1-10 - BcO 1 Korintus 6:1-11 - Simon dari Cascia - warna liturgi Hijau





Arsip Materi Khotbah Katolik 2019..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)