misa.lagu-gereja.com        
 
View : 7780 kali
Materi Khotbah Katolik 2019
Minggu, 7 April 2019
(Yohanes 11:1-45)

Minggu, 7 April 2019 - Yohanes 11:1-45 (Yoh. 11:3-7, 17, 20-27, 33b-45) - BcO Ibr. 10:26-39 - HARI MINGGU PRAPASKAH V - warna liturgi Ungu

Minggu, 7 April 2019
HARI MINGGU
PRAPASKAH V
Yes. 43:16-21; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Flp. 3:8-14; Yoh. 8:1-11.
atau Ad libitum (dari Tahun A): Yeh. 37:12-14; Mzm. 130:1-2, 3-4b, 4c-6, 7-8; Rm. 8:8-11;
Yohanes 11:1-45 (Yoh. 11:3-7, 17, 20-27, 33b-45).
BcO Ibr. 10:26-39.
warna liturgi Ungu

Yohanes 11:1-45
Lazarus dibangkitkan
11:1 Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. 11:2 Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." 11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." 11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. 11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; 11:7 tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." 11:8 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" 11:9 Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. 11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." 11:11 Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." 11:12 Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." 11:13 Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. 11:14 Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati; 11:15 tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." 11:16 Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." 11:17 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. 11:18 Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. 11:19 Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. 11:20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. 11:22 Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." 11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." 11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." 11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" 11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." 11:28 Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." 11:29 Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. 11:30 Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. 11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. 11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." 11:33 Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: 11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" 11:35 Maka menangislah Yesus. 11:36 Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" 11:37 Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?" 11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. 11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." 11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" 11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. 11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" 11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Persepakatan untuk membunuh Yesus
11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.

Penjelasan:

* Yoh 11:1-4 - Penyakit itu tidak akan membawa kematian
Yohanes memberikan keterangan mengenai situasi terjadinya mukjizat ini - sakitnya Lazarus dan pemberitahuan kenyataan tersebut kepada Yesus. Maria dan Marta disebutkan seakan-akan mereka sudah dikenal oleh pembaca (bdg. Luk. 10:38-42), tetapi Lazarus perlu diperkenalkan karena tidak disebut di dalam kisah Lukas. Menarik untuk diketahui bahwa ketiga nama ini terdapat pada sebuah prasasti di tempat penyimpanan tulang yang berada di Yudea yang baru saja tergali, menunjukkan bahwa nama-nama ini sering dipakai ketika itu (W. F. Albright, The Archaeology of Palestine, hlm. 244). Penulis mengantisipasi narasinya sendiri dalam 12:1-9 dengan menyebutkan bahwa Lazarus adalah saudara laki-laki Maria yang mengurapi Tuhan (11:2). Waktu menyampaikan berita tentang sakitnya Lazarus kepada Yesus, kedua saudara perempuan itu menunjukkan suatu penahanan diri yang mencolok, mereka menganggap sudah cukup memberitakan kenyataan itu saja tanpa mengajukan permohonan apa pun (ay. 3). Sekalipun demikian disebutnya kasih Yesus kepada Lazarus merupakan suatu permohonan tersendiri, memang bentuknya halus sekali. Penyakit itu tidak akan membawa kematian. Bahkan ketika Yesus berbicara. Lazarus mungkin sudah meninggal (bdg. ay. 39). Kata-kata ini memiliki tingkatan makna yang lebih tinggi, yang berkaitan dengan kemuliaan Allah, dan juga kemuliaan Anak. Suatu kebangkitan akan memperlihatkan kemuliaan tersebut (suatu penyataan kuasa ilahi) secara lebih lengkap daripada pemulihan orang sakit.

* Yoh 11:5-6 - dua hari lagi
Kasih Yesus terhadap seluruh keluarga itu dicatat. hanya untuk disangsikan karena tindakan-Nya untuk tetap tinggal di tempat Dia berada selama dua hari lagi tanpa menunjukkan keinginan untuk berangkat ke Betania. Bagian selanjutnya dari pasal ini menolong kita untuk menguak rahasia ini. Dengan menanti dan kemudian datang serta membangkitkan Lazarus dari kematian. Yesus membangkitkan permusuhan sedemikian rupa sehingga membuat kematian-Nya sendiri pasti. Inilah ungkapan kasih-Nya pada keluarga di Betania itu.

* Yoh 11:7-16 - Yudea - // terantuk // Lazarus saudara kita telah tertidur
Pembicaraan antara Yesus dengan para murid-Nya tentang masalah Lazarus. Yesus mengusulkan kepada mereka untuk kembali ke Yudea - bukan ke Betania, seakan-akan hendak mengunjungi keluarga itu, lalu kembali - melainkan pergi ke Yudea, pusat perlawanan terhadap diri-Nya. Para murid langsung menentang rencana ini. Tampaknya bodoh sekali. seakan-akan dengan sengaja masuk ke dalam perangkap. Yesus baru saja lolos dari dilempari batu (11:8 bdg. 10:31. 39). Tanggapan Sang Guru mungkin dapat diterima karena diucapkan sesaat sesudah senja. Perkataan tersebut berlaku kepada diri-Nya sendiri dan para pengikut-Nya. Dia dapat kembali ke Yudea dengan aman selama Dia berjalan di dalam terang kehendak Bapa. Para musuh tidak dapat menyentuh Dia sebelum tiba waktu-Nya. Waktu itu selama sesaat kegelapan dari perlawanan rohani akan diizinkan untuk mengepung Dia (ay. 9). Tentang para murid, adalah lebih baik bagi mereka untuk tidak berjalan di dalam kegelapan dari kehendak sendiri dan terpisah dari Dia. Karena jika tidak ada terang dari Dia, mereka benar-benar akan terantuk (bdg. 9:4, 5). Lazarus saudara kita telah tertidur. Para murid yang tidak mengetahui bahwa Lazarus sudah meninggal, menafsirkan perkataan ini secara harfiah dan mereka merasa ada harapan bahwa dia akan sembuh. Tetapi Yesus memakai kata "tidur dalam arti khusus, yaitu mengacu kepada orang percaya yang meninggal (bdg. Kis. 7:60; I Tes. 4:13). Yesus melanjutkan dengan menyatakan secara terus terang bahwa Lazarus sudah meninggal (Yoh. 11:14). Paradoks lainnya ialah perkataan sang Juru selamat bahwa Dia bersyukur tidak berada di Batania. Alasannya jelas. Seandainya Dia berada di sana. Lazarus tidak akan mati (belum pernah ada orang yang mati pada waktu diri-Nya hadir); dan jika demikian. maka salah satu pelajaran terbesar tentang iman yang akan ditekankan kepada para murid melalui kebangkitan Lazarus tidak akan terjadi (ay. 15). Para murid tidak pernah sangat paham sehingga tidak memerlukan penguatan-penguatan dan pengembangan iman mereka. Tomas, yang disebut Didimus (kembar), adalah orang pertama yang menyetujui usul Yesus yang kedua untuk pergi ke Yudea (11:15, 16 bdg. ay. 7).

* Yoh 11:17-19 - Empat hari // banyak orang Yahudi // orang Yahudi
Empat hari. Mungkin Lazarus meninggal tidak lama sesudah utusan dikirim. Memperhitungkan satu hari perjalanan bagi utusan tersebut, dua hari Yesus sengaja tinggal diam, dan satu Kari untuk kembali, kita memperoleh jumlah empat hari ini. Jarak antara Betania di seberang Yordan dengan Betania dekat Yerusalem adalah sekitar dua puluh mil. Karena rumah mereka hanya berjarak dua mil dari Yerusalem (ay. 18), banyak orang Yahudi berkesempatan datang untuk menyatakan belasungkawa. Di sini orang Yahudi bukanlah para pemimpin religius. Sekalipun demikian, kehadiran mereka berisi ganda. Datang ke Betania untuk menyatakan belasungkawa, sebagian dari mereka kembali ke Yerusalem sebagai pelapor (11:46).

* Yoh 11:20-27 - pada akhir zaman; // Akulah kebangkitan dan hidup // hidup,
Perjumpaan antara Yesus dengan Marta. Kedua saudara itu muncul di dalam kisah ini dengan peran masing-masing yang khas. Marta, yang selalu siap untuk bertindak; adalah orang yang menyambut Yesus. Maria, yang terbenam di dalam kesedihannya, tetap duduk diam. Marta memiliki satu penyesalan - Yesus tidak berada di situ. Betapa akan berbedanya keadaan seandainya Yesus berada di situ! Sekalipun demikian Marta tidak melancarkan kritikan. Sebagaimana sudah dikemukakan sebelumnya, Lazarus sudah meninggal ketika berita tentang dirinya yang sakit sampai kepada Yesus. Marta menganggap Yesus sebagai menara kekuatan. Sekalipun demikian, kata-katanya (ay. 22) tidak dapat dianalisa. Kata-kata tersebut mengungkapkan keyakinan bahwa Yesus berkaitan erat dengan Allah sehingga dapat memperoleh anugerah dari Dia; sekalipun demikian kebangkitan saudaranya tampaknya tidak pernah terpikirkan oleh Marta (bdg, ay. 24). Di dalam menegaskan kebangkitan Lazarys, Yesus tidak menyebut waktu tertentu (ay. 23). Adalah Marta yang memberikan waktu tersebut - pada akhir zaman; tetapi kata-kata itu diucapkan tanpa semangat, sebab ketika itu kakaknya masih ada di dalam pelukan maut. Sekarang Tuhan bertindak untuk menyempurnakan iman Marta (bdg. ay. 22) dengan mengarahkan perhatian Marta pada kuasa-Nya atas maut. Akulah kebangkitan dan hidup. Di dalam kasus ini pernyataan melalui firman mendahului penyataan melalui tindakan. Ajaran ini menjangkau lebih jauh dari kasus Lazarus dan meliputi semua orang yang percaya. Dua kebenaran dikemukakan di sini. Orang percaya mungkin meninggal dunia, sebagaimana dialami oleh Lazarus, tetapi oleh kuasa Kristus ia akan hidup, maksudnya: mengalami kebangkitan. Tetapi yang lebih penting ialah memiliki hidup kekal yang diperoleh melalui iman kepada Kristus. Orang-orang yang memiliki hidup kekal ini tidak akan pernah mati, artinya terpisah dari sumber kehidupan (ay. 25, 26). Ditantang untuk mempercayai kenyataan ini; Marta membuat suatu pengakuan yang justru merupakan alasan kitab ini ditulis (11:27; 20:31), tetapi Marta tidak mengerti implikasi dari pernyataannya tersebut. Bagi Marta, Kristus belum menjadi Tuhan yang mutlak atas hidup dan mati, seorang Juruselamat yang lengkap (bdg: 39; 40).

* Yoh 11:28-32 - tersungkur di depan kaki-Nya
Yesus dan Maria. Marta kemudian pergi ke Maria dan berbisik kepadanya memberitakan bahwa Guru mereka telah tiba. mungkin berharap agar saudaranya dapat bertemu secara pribadi dengan Yesus. Tetapi orang-orang Yahudi yang ada di situ mengikuti Maria ke tempat di luar desa di mana Yesus telah berjumpa dengan Marta, sebab semula mereka berpikir bahwa Maria akan pergi ke makam. Sebagai tanda hormat dan juga rasa tidak berdaya, Maria tersungkur di depan kaki-Nya. Kata-kata pembukaannya sama dengan yang dipakai oleh Marta. Mungkin perasaan ini telah mereka ungkapkan berkali-kali setelah kematian kakak mereka tersebut.

* Yoh 11:33-37 - Masygullah hati-Nya // masygul, // menangis,
Dukacita Yesus. Masygullah hati-Nya. Kata Yunani untuk masygul, yang diulang kembali dalam ayat 38. tampaknya selalu mengandung kesan marah terhadap sesuatu. Karena Kristus nyaris mustahil marah terhadap Maria dan para sahabatnya yang lagi berdukacita, mungkin perasaan yang mendalam ini disebabkan oleh hati-Nya yang memprotes kekacauan yang telah dibawa oleh dosa ke dalam dunia, yang mengakibatkan bencana berupa penyakit dan kematian dan kesusahan. Di dalam perjalanan menuju ke makam, Yesus menangis, mencucurkan air mata. Tangisan ini dilakukan dengan diam-diam berbeda dengan ratapan-Nya atas Yerusalem yang dapat didengar (Luk. 19:41). Orang-orang Yahudi yang hadir menyaksikan tangisan tersebut sebagai bukti rasa kasih sayang Yesus yang mendalam bagi Lazarus, tetapi di dalam tangisan itu mereka juga melihat bukti keterbatasan-Nya. Dia telah memberikan penglihatan kepada orang buta (Yoh. 11:9), tetapi kematian terlalu kuat bagi-Nya (ay. 37). Mungkin di dalam kata masygul yang kedua tercakup campuran rasa jengkel terhadap pandangan yang menganggap rendah kuasa-Nya ini.

* Yoh 11:38-44 - Angkat batu itu // Empat hari // kemuliaan Allah // Lazarus marilah ke luar
Mukjizat itu sendiri. Gua di Betania ini telah dilukiskan oleh orang yang pernah memeriksanya pada zaman modern ini sebagai jenis makam yang merupakan hasil melubangi batu karang secara cukup dalam. Angkat batu itu. Hanya Kristus yang dapat membangkitkan orang mati, tetapi orang lain dapat ikut berperan serta sesuai dengan kemampuan masing-masing. Marta terperanjat mendengar perintah itu mencoba untuk mengajukan keberatan: dia berpikir pastilah mayat kakaknya sudah mulai membusuk. Empat hari sudah berlalu sejak wafatnya Lazarus. Yesus menyuruh Marta untuk beriman, tanpa mengatakan apa yang akan dilakukan-Nya. Ia mengingatkan Marta akan apa yang telah dikatakan oleh-Nya sebelum itu, rupanya menunjuk kembali kepada ayat 23. Tetapi saat ini Dia menyatakan peristiwa yang akan terjadi tersebut dalam hubungan dengan kemuliaan Allah (bdg. 11:4). Kemuliaan di sini ialah kuasa Allah yang sedang bekerja, yang menyatakan kedaulatan-Nya (bdg. 2:11). Sekarang tidak mungkin mundur; batu telah digulingkan (ay. 41). Satu hal lagi yang masih harus dilakukan. Demi orang-orang itu. harus dijelaskan bahwa apa yang akan dilakukan akan dilakukan melalui partisipasi hidup dan kuasa yang dinikmati oleh Anak dengan Bapa - agar mereka percaya. Ini bukan suatu permohonan untuk didengar tetapi sebuah doa syukur atas ikatan persekutuan dan pengertian yang tetap erat. Pelukan maut dipatahkan oleh suara berwibawa yang memanggil, Lazarus marilah ke luar. Kristus telah menyatakan bahwa waktunya akan tiba ketika semua orang mati yang benar akan menaati perintah yang sama (5:28, 29). Tuhan tidak menyentuh hasil karya tangan-tangan penuh kasih yang telah mempersiapkan tubuh itu untuk dimakamkan, supaya mereka dapat merasakan getaran ketika membuka hasil karya itu dan membuat Lazarus bebas. (Ingat peran serta manusia ketika mengangkat batu.)

* Yoh 11:45-46
Mukjizat tersebut menghasilkan berbagai tanggapan khas. Banyak orang Yahudi ... menjadi percaya: yang lain pergi melaporkan peristiwa tersebut kepada orang-orang Farisi.


Label:   Yohanes 11:1-45 



Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 15:1-3.11-32(1)
Lukas 18:9-14(1)
Lukas 1:1-4;4:14-21(1)
Lukas 22:14-23:56(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 4:1-13(1)
Lukas 4:21-30(1)
Lukas 5:1-11(1)
Lukas 5:27-32(1)
Lukas 6:27-38(1)
Lukas 6:39-45(1)
Lukas 9:11b-17(1)
Lukas 9:28b-36(1)
Lukas 9:51-62(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 16:9-15(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 9:2-13(1)
Matius 16:13-19(1)
Matius 5:43-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Yohanes 10:27-30(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 11:45-56(1)
Yohanes 13:31-33a,34-35(1)
Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1)
Yohanes 14:23-29(1)
Yohanes 14:7-14(1)
Yohanes 15:18-21(1)
Yohanes 16:23b-28(1)
Yohanes 17:20-26(1)
Yohanes 21:1-19(1)
Yohanes 21:20-25(1)
Yohanes 2:1-11 (1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 6:16-21(1)
Yohanes 6:60-69(1)
Yohanes 7:40-53(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Sabtu, 13 April 2019 - Sabtu, 13 April 2019 - Yohanes 11:45-56 - BcO Ibr. 13:1-25 - Martinus I - warna liturgi Merah

PREV:
Sabtu, 6 April 2019 - Kesaksian Penjaga-penjaga tentang Kristus - Yohanes 7:40-53 - BcO Ibr. 10:11-25 - Hari biasa Pekan IV Prapaskah - warna liturgi Ungu





Arsip Materi Khotbah Katolik 2019..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)