misa.lagu-gereja.com        
 
View : 7144 kali
Materi Khotbah Katolik 2019
Sabtu, 6 April 2019
(Yohanes 7:40-53)

Sabtu, 6 April 2019 - Kesaksian Penjaga-penjaga tentang Kristus - Yohanes 7:40-53 - BcO Ibr. 10:11-25 - Hari biasa Pekan IV Prapaskah - warna liturgi Ungu

Sabtu, 6 April 2019
Hari biasa Pekan IV Prapaskah
Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12;
Yohanes 7:40-53.
BcO Ibr. 10:11-25.
warna liturgi Ungu

Yohanes 7:40-53

7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! 7:42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." 7:43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. 7:44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.
Yesus dibela oleh Nikodemus
7:45 Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?" 7:46 Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" 7:47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan? 7:48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? 7:49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" 7:50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka: 7:51 "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" 7:52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."
Perempuan yang berzinah
7:53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,


Penjelasan:

* Yoh 7:40-44
Seruan nyaring dan sifat dari kata-kata Yesus membuat banyak pendengar-Nya mengindentifikasi Dia sebagai nabi yang akan datang (Ul. 18:15; Yoh. 1:21, 6:14). Orang-orang yang lain bersedia untuk menganggap Dia sebagai Mesias. Kenyataan ini menimbulkan persoalan tentang asal-usul-Nya. Untuk memenuhi persyaratan Alkitab. Mesias harus berasal dari keturunan Daud dan dari kota Daud, yaitu Betlehem. Di dalam ketidaktahuan, orang-orang itu menganggap Yesus hanya sebagai seorang Galilea. Orang-orang yang memandang Dia sebagai pembohong dan penyesat cenderung hendak menangkap Dia, tetapi oleh Allah mereka dikekang (7:44).

* Yoh 7:45-49 - pemimpin-pemimpin // orang-orang Farisi // Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya?
Para penjaga Bait Allah yang sebelumnya telah dikirim untuk menangkap Yesus (ay. 32) sekarang melaporkan lagi dengan tangan kosong. Seperti halnya orang-orang yang lain (ay. 30, 44), mereka dikekang sehingga tidak dapat menyentuh Anak Allah, dan mereka hanya dapat menjelaskan kegagalan mereka dengan mengatakan bahwa belum pernah ada orang yang berbicara seperti Dia. Mereka merasakan adanya sesuatu yang adikodrati dalam diri-Nya sehingga mereka tidak mampu melaksanakan tugas mereka. Jawaban orang-orang Farisi ialah bahwa mereka seharusnya lebih mengandalkan bimbingan atasan mereka. Sejauh ini pemimpin-pemimpin (anggota Sanhedrin) dan orang-orang Farisi (guru-guru bangsa itu) telah secara keras menentang Yesus. Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya? Hal ini tetap berlaku, tetapi tidak untuk waktu yang lama, sebab seorang dari antara para pemimpin itu akan memihak Yesus, atau setidak-tidaknya membela Dia. Orang-orang Farisi berusaha memberi alasan mengapa orang-orang tertarik pada Yesus dengan mengatakan bahwa bangsa itu tidak mengenal hukum Taurat dan karena itu mereka dikutuk (bdg. Ul. 28:15). Sumber-sumber Yahudi menunjukkan bahwa sering kali terdapat perasaan tidak baik di antara orang-orang Farisi dengan am ha-ares atau umat negeri itu.

* Yoh 7:50-51
Sekalipun orang-orang Farisi cukup mengetahui hukum Taurat, mereka sendiri tidak menaatinya, sebagaimana dengan berani dikemukakan oleh Nikodemus. Mereka berusaha menangkap seseorang karena dianggap melanggar hukum Taurat, padahal hukum Taurat mengharuskan orang didengar dulu pendapatnya sebelum ia dapat ditahan seperti itu (Ul. 1:16). Dengan demikian para pemimpin ini tidak taat kepada hukum Taurat mereka sendiri, yang atasnya mereka sangat membanggakan diri (bdg. ay. 19). Apa yang dikemukakan diabaikan oleh orang-orang Farisi dengan menyebut soal kesukuan sebagaimana mereka baru saja mengacu pada golongan. Nikodemus berusaha membela seorang yang berasal dari Galilea seakan-akan dia sendiri berasal dari sang. Apa yang dapat ditawarkan oleh Galilea? Belum pernah tempat itu menghasilkan seorang nabi. Dengan tidak mengakui Yesus sebagai termasuk golongan para nabi. orang-orang Farisi menunjukkan bahwa mereka sendiri tidak mengenal Alkitab, sebab setidak-tidaknya Yunus berasal dari wilayah ini (II Raj. 14:25; bdg. Yos. 19:13).

*  Akibat-akibat dari perkataan Kristus ini, dan sambutan apa yang diterimanya. Secara umum, perkataan itu menimbulkan berbagai perbantahan: Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia (ay. 43). Ada perpecahan, begitu yang dikatakan dalam bahasa aslinya. Ada berbagai macam pendapat, dan pendapat-pendapat itu diperbantahkan dengan begitu sengit. Ada berbagai macam perasaan, dan perasaan-perasaan itu memecah mereka ke dalam berbagai golongan. Adakah kita menyangka bahwa Kristus datang untuk memberikan damai, bahwa semua orang akan sama-sama memeluk Injil-Nya? Oh tidak, yang akan ditimbulkan dari pemberitaan Injil-Nya adalah perpecahan, sebab sementara ada sebagian orang yang berkumpul untuk mendengarkan pemberitaan itu, sebagian yang lain akan berkumpul melawannya, dan hal ini akan menimbulkan huru-hara, seperti yang terjadi di sini. Akan tetapi, ini bukanlah kesalahan Injil, sama seperti bukan kesalahan obat yang manjur mengorek-orek apa yang salah pada tubuh, dengan tujuan untuk membuangnya. Perhatikanlah apa yang diperbantahkan di sini:
        . Sebagian orang berpihak kepada-Nya dan sangat bersimpati kepada-Nya: Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, ketika mendengar Dia dengan penuh belas kasihan dan kebaikan hati mengundang orang-orang berdosa yang malang untuk datang kepada-Nya, dan melihat bahwa dengan penuh kuasa Dia berusaha membuat mereka berbahagia, maka tidak bisa tidak mereka memandang-Nya dengan penuh rasa hormat.
            (1) Sebagian dari mereka berkata, "Dia ini benar-benar nabi," nabi yang dibicarakan Musa kepada nenek moyang mereka, yang sama seperti dia. Atau, Dia ini benar-benar nabi yang, menurut gagasan-gagasan yang diterima di dalam jemaat Yahudi, akan menjadi pelopor dan pendahulu Sang Mesias. Atau, Dia ini benar-benar nabi, orang yang dipenuhi ilham ilahi dan diutus oleh Allah.
            (2) Sebagian yang lain bertindak lebih jauh, dan berkata, "Ia ini Mesias" (ay. 41), bukan nabi dari Mesias melainkan Mesias itu sendiri. Orang-orang Yahudi pada waktu itu sedang mengharapkan kedatangan Mesias dengan lebih rindu daripada biasanya, dan hal ini membuat mereka dalam setiap kesempatan mudah untuk berkata, "Lihat, Mesias ada di sini," atau "Lihat, Mesias ada di sana." Dan sepertinya perkataan mereka ini hanyalah akibat dari gagasan-gagasan yang tidak karuan dan mengambang, yang mempercayai apa pun begitu saja pada pandangan pertama, sebab kita tidak mendapatkan orang-orang ini menjadi murid dan pengikut-Nya setelah ini. Pendapat yang baik tentang Kristus sangatlah kurang dibandingkan dengan iman yang hidup kepada-Nya. Banyak orang berkata-kata baik tentang Kristus, namun mereka tidak berbuat lebih jauh lagi dari itu. Mereka di sini berkata, "Dia ini benar-benar nabi" dan "Ia ini Mesias," namun mereka tidak mau meninggalkan semua dan mengikut Dia. Dengan demikian, kesaksian mereka terhadap Kristus ini hanyalah kesaksian yang justru melawan mereka sendiri.
        . Sebagian yang lain berprasangka buruk terhadap-Nya. Tidak lama setelah kebenaran agung ini diutarakan, bahwa Yesus adalah Mesias, segera saja kebenaran itu dibantah dan dilawan. Dan hal yang satu ini, yaitu bahwa Dia berasal dari Galilea (yang mereka anggap benar begitu saja), dipandang cukup untuk membantah semua pernyataan bahwa Dia adalah Kristus. Sebab, mungkinkah Mesias datang dari Galilea? Bukankah Kitab Suci mengatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud?

        Perhatikanlah di sini:

            (1) Pengetahuan mereka yang patut dipuji tentang Alkitab.

            Sejauh ini mereka benar, bahwa Mesias adalah tunas yang keluar dari tunggul Isai (Yes. 11:1), bahwa dari Betlehem akan bangkit seorang Pemerintah (Mi. 5:2). Hal ini diketahui bahkan oleh rakyat jelata melalui penjelasan-penjelasan tradisi yang biasa diberikan oleh ahli-ahli kitab mereka. Mungkin juga orang-orang ini, yang dengan begitu mudah saja menunjukkan ayat-ayat ini untuk melawan Kristus, tidak mengetahui lagi bagian-bagian lain dari Kitab Suci dengan sama baiknya. Mungkin mulut mereka hanya dijejali dengan ayat-ayat ini oleh para pemimpin mereka untuk mendukung prasangka-prasangka buruk mereka terhadap Kristus. Banyak orang memeluk gagasan-gagasan yang rusak dan sangat bersemangat membelanya. Mereka tampak sangat mengenal seluk-beluk Kitab Suci, tetapi sebenarnya mereka hanya mengetahui ayat-ayat yang telah diajarkan kepada mereka untuk menyesatkan orang. Tidak lebih dari itu.

            (2) Ketidaktahuan mereka yang patut dicela tentang Yesus Tuhan kita. Mereka mengatakannya seolah-olah sudah pasti benar dan tidak bisa dibantah lagi bahwa Yesus berasal dari Galilea, sedangkan kalau saja mereka bertanya kepada Dia sendiri, atau ibu-Nya, atau murid-murid-Nya, atau dengan melihat silsilah keluarga Daud, atau daftar sensus di Betlehem, maka mereka bisa saja mengetahui bahwa Dia adalah Anak Daud dan berasal dari Betlehem. Tetapi mereka dengan sengaja tidak mau tahu akan hal ini. Begitulah, ketidakbenaran yang nyata-nyata salah mengenai suatu fakta tertentu, mengenai orang atau perbuatan, sering kali diterima begitu saja sebagai suatu kebenaran oleh orang-orang yang suka berprasangka dan memihak. Dengan begitu gencar mereka bertindak atas dasar semua ketidakbenaran itu, bahkan di tempat dan pada waktu yang sama ketika orang-orang atau perbuatan-perbuatan itu masih ada dan masih dilakukan. Jadi, kebenaran dari semua fakta itu sebenarnya bisa ditemukan dengan mudah.
        . Sebagian yang lain berang terhadap-Nya, dan mereka mau menangkap Dia (ay. 44). Sekalipun apa yang dikatakan-Nya sangatlah manis dan mulia, mereka tetap dibuat sangat kesal terhadap-Nya akibat perkataan-Nya itu. Demikianlah Guru kita menanggung penderitaan karena berkata dan berbuat baik. Mereka mau menangkap Dia. Mereka berharap ada orang yang mau menangkap Dia, dan jika mereka pikir tidak ada yang mau, maka mereka akan melakukannya sendiri. Mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya, karena mereka dicegah oleh kuasa yang tidak terlihat, dan karena saat-Nya belumlah tiba. Sama seperti kebencian musuh-musuh Kristus selalu tidak masuk akal kalau dipikirkan, demikian pula tertahannya pelampiasan akibat kebencian itu kadang-kadang juga tidak dapat dijelaskan.

* Kesaksian Penjaga-penjaga tentang Kristus (7:45-53)

    Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi di sini sedang berkomplot secara rahasia, menyusun rencana untuk menindas Kristus. Meskipun waktu itu adalah hari puncak perayaan, mereka tidak mengikuti ibadah-ibadah yang diadakan pada hari itu, tetapi membiarkan rakyat jelata saja yang menghadirinya. Para pembesar agama ini biasa menyerahkan dan mengalihkan urusan-urusan ibadah kepada rakyat jelata, sementara mereka sendiri berpikir lebih baik mengurusi masalah-masalah yang berkaitan dengan kebijakan jemaat. Mereka duduk di ruang majelis, menantikan Kristus untuk dibawa kepada mereka sebagai tahanan, sebab mereka telah mengeluarkan perintah untuk menangkap-Nya (ay. 32).
    Sekarang di sini kita diberi tahu:

    I. Kejadian apa yang berlangsung antara mereka dan penjaga-penjaga mereka sendiri, yang kembali tanpa membawa Dia, re infecta -- tanpa berbuat apa-apa.

    Perhatikanlah:

        . Teguran yang mereka berikan kepada para penjaga itu karena tidak melaksanakan perintah yang telah diberikan kepada mereka: Mengapa kamu tidak membawa-Nya? Dia muncul di depan umum, banyak orang di sana membenci-Nya dan dengan senang hati bisa saja akan membantu mereka untuk menangkap-Nya. Ini adalah hari terakhir perayaan itu, dan mereka tidak akan mempunyai kesempatan seperti ini lagi. "Jadi mengapa kamu mengabaikan kewajibanmu?" Mereka kesal karena orang-orang bawahan mereka sendiri, yang bergantung kepada mereka, dan yang kepadanya mereka bergantung, yang ke dalam pikirannya mereka telah menanamkan prasangka-prasangka buruk terhadap Kristus, sampai mengecewakan mereka seperti itu. Perhatikanlah, orang-orang fasik selalu cemas kalau mereka tidak dapat melakukan kefasikan yang ingin mereka lakukan (Mzm. 112:10; Neh. 6:16).
        . Alasan yang diberikan oleh penjaga-penjaga itu atas tidak dilaksanakannya perintah para pemimpin mereka: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" (ay. 46).

        Nah:

            (1) Ini merupakan kebenaran yang sangat agung, bahwa belum pernah seorang manusia berkata dengan hikmat, kuasa, dan karunia seperti itu, dengan kejelasan yang meyakinkan dan sangat menawan hati. Seperti inilah Kristus berbicara, dan tak seorang nabi pun yang berkata-kata seperti itu, bahkan Musa sendiri pun tidak.
            (2) Para penjaga yang disuruh untuk menangkap Dia justru terpengaruh oleh Dia dan mengakui hal ini. Meskipun mungkin mereka bukan orang yang tanggap atau fasih berkata-kata, dan pastilah tidak akan mempunyai pikiran baik tentang Yesus, toh ada begitu banyak bukti yang tidak dapat disanggah di dalam perkataan Kristus sehingga tidak bisa tidak mereka lebih memilih Dia daripada semua orang lain yang duduk di kursi Musa. Demikianlah Kristus dilindungi oleh kuasa Allah yang menguasai hati nurani, bahkan hati nurani orang jahat.
            (3) Mereka mengatakan ini kepada para pemimpin dan penguasa mereka, yang tidak dapat tahan mendengar apa pun yang cenderung memberikan kehormatan kepada Kristus, namun tidak dapat menghindar mendengarkan ini. Pemeliharaan Allah sudah mengaturnya sedemikian rupa sehingga perkataan ini disampaikan kepada mereka, supaya mereka kesal di dalam dosa mereka dan dengan demikian dosa mereka pun semakin bertambah. Para penjaga mereka sendiri, yang tidak dapat dicurigai berpihak kepada Kristus, kini menjadi saksi-saksi yang melawan mereka. Kesaksian para penjaga ini seharusnya membuat mereka merenungkan tindakan mereka sendiri, "Tahukah kita apa yang kita perbuat? Kita sedang membenci dan menganiaya orang yang berbicara dengan begitu menakjubkan!"
        . Orang-orang Farisi berusaha untuk membuat para penjaga itu tetap berpihak kepada mereka. Mereka terus menanamkan prasangka-prasangka buruk di dalam diri para penjaga itu terhadap Kristus, karena mereka melihat orang-orang itu mulai menaruh perasaan kepada Kristus. Mereka menyatakan dua hal:
            (1) Bahwa jika para penjaga itu memeluk Injil Kristus, mereka akan menyesatkan sendiri (ay. 47): "Adakah kamu juga disesatkan?" Sejak awal pertumbuhannya, Kekristenan telah digambarkan kepada dunia sebagai suatu penipuan besar, dan mereka yang memeluknya dianggap sebagai orang-orang yang tertipu, dan setelah mereka tidak lagi mempercayainya, mereka dikatakan mulai tersadar. Orang-orang yang menantikan Mesias dalam kemegahan lahiriah menganggap mereka yang mempercayai Mesias yang tampil dalam kemiskinan dan kehinaan sebagai orang-orang yang tertipu. Akan tetapi, kenyataan yang sesungguhnya menunjukkan bahwa yang lebih tertipu secara lebih memalukan, dan yang lebih menipu diri mereka sendiri, adalah orang-orang yang mengharapkan kekayaan dan kekuasaan duniawi pada diri Mesias. Amatilah pujian apa yang diberikan orang-orang Farisi terhadap para penjaga ini: "Adakah kamu juga disesatkan? Waduh! Kalian ini kan orang-orang cakap, berhikmat dan terhormat. Bagaimana mungkin semudah itu kalian diperdayai oleh si guru kemarin sore yang berlagak tahu itu?" Orang-orang Farisi itu berusaha membuat mereka berprasangka buruk terhadap Kristus dengan mempengaruhi mereka untuk berpikiran baik tentang diri mereka sendiri.
            (2) Bahwa mereka akan merendahkan diri mereka sendiri. Kebanyakan orang, bahkan dalam masalah agama, rela diatur oleh kelakuan orang-orang yang menduduki jabatan-jabatan utama. Oleh karena itu, para penjaga ini, yang kedudukannya serasa memberikan rasa hormat kepada diri mereka, diminta untuk mempertimbangkan:
                [1] Bahwa jika mereka menjadi murid-murid Kristus, mereka akan bertentangan dengan orang-orang yang besar dan terhormat: "Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Kalian tahu sendiri bahwa tidak ada seorang pun dari antara mereka yang percaya, dan kalian harus setuju dengan penghakiman mereka. Dalam masalah agama, kalian harus percaya dan berbuat sesuai dengan kehendak para atasan kalian. Adakah kalian lebih bijaksana daripada mereka?" Sebenarnya sebagian dari para pemimpin Yahudi ada yang percaya kepada Kristus (Mat. 9:18; Yoh. 4:53), dan masih banyak lagi yang percaya kepada-Nya, namun mereka tidak berani mengakuinya secara terang-terangan (12:42). Walaupun demikian, ketika kepentingan Kristus dianggap rendah di dunia ini, musuh-musuh-Nya biasa menggambarkan kepentingan-Nya ini lebih rendah daripada yang sesungguhnya. Tetapi memang sungguh benar bahwa sedikit, sangat sedikit, dari antara para pemimpin itu yang betul-betul percaya.

                Perhatikanlah:

                    Pertama, kepentingan Kristus jarang didukung oleh orang-orang Farisi dan para pemimpin. Kepentingan Kristus tidak membutuhkan dukungan-dukungan duniawi, atau menawarkan keuntungan-keuntungan lahiriah, dan karena itu tidak menyokong ataupun disokong oleh orang-orang besar dari dunia ini. Penyangkalan diri dan salib merupakan pelajaran-pelajaran yang terlalu keras bagi para pemimpin dan orang-orang Farisi.
                    Kedua, kenyataan bahwa para pemimpin dan orang-orang Farisi tidak berkawan dengan Kristus dan Injil-Nya, sungguh telah menguatkan prasangka buruk orang banyak terhadap Kristus dan Injil-Nya. Orang banyak ini bertindak demikian karena, masakan mereka yang adalah orang-orang "duniawi" mau sok lebih peduli terhadap perkara-perkara rohani daripada para pemimpin mereka yang "rohani" itu, atau mana mungkin mereka bisa lebih memahami seluk-beluk agama dibandingkan para pemimpin mereka yang pekerjaannya memang untuk mempelajari agama? Jika para pemimpin dan orang-orang Farisi tidak percaya kepada Kristus, maka mereka yang percaya kepada-Nya akan dianggap sebagai orang-orang yang paling aneh, paling ketinggalan zaman, dan paling tidak beradab di dunia, dan akan dicela. Demikianlah banyak orang dengan bodoh digoyahkan oleh kepentingan-kepentingan lahiriah dalam perkara-perkara yang kekal, dan rela dihukum hanya demi gengsi, dan rela masuk neraka demi menghormati para pemimpin dan orang-orang Farisi.
                [2] Bahwa mereka akan mengaitkan diri mereka dengan rakyat jelata yang hina (ay. 43): Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka! Yang terutama dimaksudkan di sini adalah orang-orang yang sangat bersimpati terhadap ajaran Kristus.

                Perhatikanlah:

                    Pertama, betapa menghina dan merendahkannya orang-orang Farisi berbicara tentang mereka: orang banyak ini. Kata yang digunakan di sini bukanlah laos, orang-orang awam ini, yang dibedakan dari kalangan imam, melainkan ochlos outos, orang-orang gembel ini, para bangsat yang menyedihkan dan memalukan ini, yang mereka rendahkan dan tempatkan bersama-sama dengan anjing penjaga kambing domba mereka, meskipun Allah sudah menempatkan mereka bersama-sama dengan domba-domba-Nya. Jika yang mereka maksudkan adalah bangsa Yahudi secara umum, maka mereka ini adalah keturunan Abraham, dan termasuk di dalam kovenan dengan Allah, dan tidak boleh dikata-katai dengan hina seperti itu. Kepentingan-kepentingan bersama jemaat akan dikhianati apabila suatu pihak tertentu berusaha menggambarkan sebagian yang lain sebagai orang-orang yang hina dan rendah. Jika yang mereka maksudkan adalah para pengikut Kristus, maka meskipun mereka ini pada umumnya orang-orang yang hina dan miskin, namun dengan mengakui Kristus, mereka dipandang bijak, tulus di mata Sorga. Mereka sungguh menjadi orang yang besar dan dipandang tinggi. Perhatikanlah, sama seperti hikmat Allah sering kali memilih apa yang hina dan yang direndahkan, demikian pula kebodohan manusia biasanya menghina dan merendahkan apa yang telah dipilih Allah.
                    Kedua, betapa tidak adilnya orang-orang Farisi mencela mereka sebagai orang-orang yang tidak mengenal firman Allah: mereka tidak mengenal hukum Taurat, seolah-olah tidak ada orang lain yang mengenal hukum Taurat jika orang-orang itu tidak mengenalnya dari mereka, dan tidak ada pengetahuan alkitabiah yang baru kecuali yang keluar dari pikiran mereka. Seolah-olah tidak ada orang lain yang mengenal hukum Taurat jika orang-orang itu tidak menaati berbagai ketentuan dan kebiasaan mereka. Padahal, mungkin saja banyak dari antara orang banyak yang mereka rendahkan itu mengenal hukum Taurat, dan juga para nabi, lebih baik daripada mereka sendiri. Banyak murid Kristus yang sederhana, jujur, dan tidak terpelajar, melalui permenungan, pengalaman, doa, dan terutama ketaatan mencapai pengetahuan yang lebih jelas, masuk akal, dan berguna tentang firman Allah dibandingkan sebagian cendekiawan yang hebat dengan segala kecerdasan dan pengetahuan yang mereka miliki. Demikianlah, Daud menjadi lebih mengerti dari pada orang-orang tua dan semua pengajarnya (Mzm. 119:99-100). Jika memang benar bahwa orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat, maka terlebih lagi, imam-imam kepala dan orang-orang Farisi tidak seharusnya mencela mereka karena kebodohan mereka itu. Sebab, kesalahan siapakah ini selain daripada kesalahan mereka sendiri, yang seharusnya mengajar mereka dengan lebih baik, dan bukannya berbuat sebaliknya dengan mengambil kunci pengetahuan dan tidak memberikannya kepada mereka? (Luk. 11:52).
                    Ketiga, betapa sok berwenangnya mereka menjatuhkan hukuman atas orang banyak itu: terkutuklah mereka, mereka dibenci oleh Allah dan semua orang bijak, epikatartoi -- orang-orang yang menjijikkan. Sungguh melegakan bahwa orang-orang Farisi yang mengatakan orang banyak itu terkutuk tidak membuat orang banyak itu benar-benar terkutuk, sebab kutuk tanpa alasan tidak akan terjadi. Mengatai orang-orang tertentu, apalagi sejumlah besar orang, sebagai terkutuk, benar-benar merupakan tindakan yang telah merampas hak istimewa Allah. Tindakan seperti ini sungguh-sungguh sangat keji. Kita tidak mampu menguji, dan karena itu kita tidak pantas menghakimi, dan pedoman yang harus kita pakai adalah, berkatilah dan jangan mengutuk. Sebagian orang berpendapat bahwa yang mereka maksudkan di sini adalah tidak lebih daripada menyatakan bahwa orang banyak ini cenderung mudah tertipu dan dibodoh-bodohi, tetapi masalahnya, di sini mereka menggunakan perkataan yang menjijikkan ini, yaitu terkutuklah mereka, untuk mengungkapkan kemarahan mereka dan untuk menakut-nakuti para penjaga agar tidak ikut-ikutan dengan orang banyak itu. Demikianlah, bahasa neraka, pada zaman kita yang cemar ini, menyebut apa saja yang tidak menyenangkan dengan terkutuk, jahanam, dan persetan. Nah, dari yang tampak di sini, keyakinan para penjaga itu digoyahkan dan dilumpuhkan dengan pernyataan-pernyataan ini, dan mereka tidak pernah lagi bertanya-tanya lebih lanjut tentang Kristus. Satu kata saja dari seorang penguasa atau seorang Farisi akan lebih menggoncangkan pendirian banyak orang dibandingkan alasan yang sebenarnya dan kepentingan jiwa mereka.
    II. Kejadian apa yang berlangsung antara mereka dan Nikodemus, salah seorang anggota kumpulan mereka sendiri (ay. 50, dst.).

    Perhatikanlah:

        . Keberatan yang adil dan masuk akal yang diajukan Nikodemus terhadap cara kerja mereka. Bahkan dalam Mahkamah Agung mereka yang rusak dan jahat, Allah tidak membiarkan diri-Nya tanpa saksi melawan permusuhan mereka. Demikian pula, Allah tidak membiarkan suara-suara setuju untuk melawan Kristus berlangsung nemine contradicente -- dengan suara bulat.

        Perhatikanlah:

            (1) Siapa itu yang maju menentang mereka. Dia adalah Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya (ay. 50).

            Mengenai dia, perhatikanlah:

                [1] Bahwa meskipun dia telah bersama Yesus, dan menganggap-Nya sebagai Guru-Nya, dia tetap menempati jabatannya di dewan itu, dan turut memberikan suara bersama-sama dengan mereka. Sebagian orang memandang hal ini sebagai kelemahan dan kepengecutannya, dan berpikir bahwa dia bersalah karena dia tidak berhenti dan meninggalkan pekerjaannya. Akan tetapi, Kristus tidak pernah berkata kepadanya, "Ikutlah Aku," sebab seandainya demikian, ia akan berbuat hal yang sama seperti orang lain yang meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Dia. Oleh karena itu, tampaknya lebih karena kebijaksanaannyalah bahwa dia tidak segera meninggalkan pekerjaannya, karena di sana dia mungkin mempunyai kesempatan untuk melayani Kristus dan kepentingan-Nya, dan membendung arus kemarahan orang-orang Yahudi. Mungkin saja hal ini telah dilakukannya lebih daripada yang kita sadari. Di sana dia bisa menjadi seperti Husai di antara para penasihat Absalom, yang sangat berperan dalam menggagalkan nasihat mereka. Walaupun dalam keadaan apa saja kita tidak boleh menyangkal Guru kita, kita boleh menunggu kesempatan yang terbaik untuk mengakui Dia. Allah mempunyai sisa umat pilihan-Nya di antara segala macam orang, dan Dia sering kali menemukan, atau menempatkan, atau membuat kebaikan-kebaikan melalui mereka di tempat-tempat dan masyarakat-masyarakat yang paling buruk sekalipun. Ada Daniel di istana Nebukadnezar, dan ada Nehemiah di istana Artahsasta.
                [2] Bahwa walaupun pertama-tama dia datang kepada Yesus pada malam hari, karena takut diketahui orang, dan tetap menempati jabatannya, namun ketika ada kesempatan, dia dengan berani tampil membela Kristus, dan menentang seluruh dewan yang diarahkan untuk melawan-Nya. Demikianlah banyak orang percaya yang pertama-tama merasa takut, dan akan langsung berlari hanya dengan mendengar bunyi daun yang ditiupkan angin, pada akhirnya, dengan anugerah ilahi, bertumbuh menjadi orang yang berani dan mampu menertawakan desingan lembing. Namun demikian, janganlah ada orang yang membenarkan perbuatan mereka dalam menutup-nutupi iman mereka dengan menjadikan contoh Nikodemus ini sebagai dalih mereka, kecuali, sama seperti dia, mereka bersedia langsung tampil secara terang-terangan ketika ada kesempatan untuk membela kepentingan Kristus, meskipun mereka sendirian saja melakukannya. Sebab, demikianlah yang diperbuat Nikodemus di sini, dan di dalam pasal 19:39.
            (2) Apa yang dinyatakannya dalam melawan cara kerja mereka (ay. 51): Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar (akousē par' autou -- didengar langsung dari orang itu sendiri) dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya? Sama sekali tidak, dan hukum dari negara mana pun yang beradab tidak akan memperbolehkannya.

            Perhatikanlah:

                [1] Dengan bijak dia membuat perbantahan berdasarkan prinsip-prinsip yang ada dalam hukum mereka sendiri, dan berdasarkan kaidah keadilan yang tidak terbantahkan, bahwa tidak ada orang yang boleh dihukum tanpa didengar terlebih dulu. Seandainya dia menegaskan keunggulan ajaran Kristus atau bukti mengenai mujizat-mujizat-Nya, atau memberi tahu mereka perkataan ilahi yang telah disampaikan-Nya kepadanya (ps. 3), maka tindakan itu sama saja dengan melemparkan mutiara kepada babi, yang akan menginjak-injaknya dengan kakinya, lalu akan berbalik mengoyak dia sendiri. Oleh sebab itu, ia mengabaikan hal-hal tersebut.
                [2] Mereka mencela orang banyak, terutama para pengikut Kristus, sebagai orang-orang yang tidak mengenal hukum Taurat, tetapi di sini dengan diam-diam dia membalikkan tuduhan itu kepada mereka sendiri, dan menunjukkan betapa tidak tahunya mereka akan prinsip-prinsip utama dalam hukum Taurat itu sendiri, bahwa begitu tidak pantasnya mereka mengajarkan hukum Taurat kepada orang lain.
                [3] Di sini, hukum dikatakan sebagai menghakimi, mendengarkan, dan mengetahui, ketika hakim-hakim yang mengatur dan diatur olehnya menghakimi, mendengarkan, dan mengetahui, sebab mereka adalah juru bicara hukum, dan apa pun yang mereka ikat serta lepaskan menurut hukum, dengan sewajarnya dikatakan diikat dan dilepaskan juga oleh hukum.
                [4] Sungguh pantas bahwa tidak ada orang yang boleh dihukum sebelum mereka terlebih dulu menjalani pemeriksaan dengan adil. Para hakim, ketika menerima dakwaan-dakwaan dari para pendakwa, harus selalu menyediakan ruangan juga dalam pikiran mereka untuk mendengarkan pembelaan pihak terdakwa, sebab mereka mempunyai dua telinga, untuk mengingatkan mereka agar mendengarkan kedua belah pihak. Cara seperti ini sudah menjadi kebiasaan orang-orang Romawi (Kis. 25:18). Cara yang digunakan dalam hukum Inggris adalah Oyer dan Terminer, hakim diberi kuasa untuk pertama-tama mendengarkan baru kemudian memutuskan.
                [5] Orang-orang harus dihakimi bukan berdasarkan apa yang dikatakan orang tentang mereka melainkan berdasarkan apa yang mereka perbuat. Hukum kita tidak akan menanyakan apa pendapat orang tentang mereka, atau seruan-seruan orang melawan mereka, tetapi, apa yang telah mereka lakukan? Atas tindakan-tindakan jahat apa mereka dipersalahkan? Hukuman harus diberikan secundum allegata et probata -- berdasarkan apa yang dinyatakan dan dibuktikan. Fakta-fakta, dan bukan wajah-wajah, yang harus ditunjukkan dalam penghakiman, dan timbangan keadilan harus digunakan terlebih dulu sebelum pedang keadilan.

                Nah, kita bisa menganggap bahwa apa yang hendak diusulkan Nikodemus di dalam Mahkamah Agama itu adalah bahwa Yesus seharusnya diminta untuk datang dan memberi penjelasan tentang diri-Nya serta ajaran-Nya kepada mereka, dan bahwa mereka harus mendengarkan Dia tanpa memihak dan berprasangka. Akan tetapi, meskipun tidak ada satu pun dari mereka yang dapat menyangkal kebenaran pernyataannya, tidak seorang pun dari mereka yang menyetujui permohonannya.

        . Apa yang disampaikan Mahkamah Agama untuk menanggapi keberatan ini. Di sini tidak ada tanggapan langsung yang diberikan. Tetapi, ketika tidak dapat lagi menahan serangan pernyataan Nikodemus, mereka menjadi tersinggung dan mengecam serta mencela dia. Perhatikanlah, adalah tanda buruk apabila orang tidak dapat tahan lagi mendengarkan pertimbangan akal sehat, dan menganggapnya sebagai penghinaan ketika diingatkan akan kebenaran-kebenaran yang terkandung dalam pertimbangan akal sehat itu. Siapa pun yang melawan pertimbangan akal sehat patut dicurigai bahwa pertimbangan akal sehat itu sedang melawan mereka. Lihatlah bagaimana mereka mengejek dia: "Apakah engkau juga orang Galilea?" (ay. 52). Dalam pandangan sebagian orang, pantaslah bila ia diperlakukan demikian, karena ia mau terus berada bersama orang-orang yang sudah diketahuinya merupakan musuh-musuh Kristus itu. Menurut mereka, ia pantas juga diperlakukan demikian karena dia berbicara atas nama Kristus tidak lebih seperti dia berbicara atas nama seorang penjahat besar, yaitu bahwa Dia tidak boleh dihukum tanpa didengar pembelaan-Nya terlebih dahulu. Seandainya dia berkata, "Tentang Yesus ini, aku sudah mendengarkan-Nya sendiri, dan aku tahu bahwa Dia adalah guru yang diutus Allah, dan dengan melawan-Nya kalian berperang melawan Allah," seperti yang seharusnya sudah dikatakannya, maka dia pasti tidak akan diolok-olok seperti ini atas usahanya yang lemah untuk menunjukkan perasaannya yang simpatik terhadap Kristus. Mengenai apa yang dikatakan mereka terhadap Nikodemus, kita dapat mengamati,
            (1) Betapa salahnya dasar-dasar yang mereka gunakan dalam bantahan mereka, sebab
                [1] Mereka mengira bahwa Kristus berasal dari Galilea, dan ini salah. Bila saja mereka mau bersusah payah mencari-cari jawabannya tanpa memihak, mereka pasti akan mengetahui bahwa tidak demikianlah halnya.
                [2] Mereka menyangka bahwa karena sebagian besar murid-Nya adalah orang Galilea, maka mereka semua adalah orang Galilea, padahal Dia mempunyai sangat banyak murid di Yudea.
                [3] Mereka menyangka bahwa tidak ada nabi yang pernah muncul dari Galilea, dan untuk ini mereka meminta Nikodemus untuk menyelidikinya sendiri. Namun, ini juga salah: Yunus berasal dari Gat-hefer, dan Nahum adalah orang Elkosh, keduanya dari Galilea. Demikianlah mereka membuat kebohongan sebagai tempat perlindungan mereka.
            (2) Betapa tidak masuk akalnya kalau mereka sampai menggunakan dasar-dasar seperti ini sebagai pernyataan mereka. Ini sungguh memalukan, karena mereka adalah para pemimpin dan orang-orang Farisi.
                [1] Apakah orang yang berharga dan bernilai menjadi lebih buruk karena tempat asalnya miskin dan tidak terkenal? Orang-orang Galilea juga adalah keturunan Abraham. Orang-orang Barbar dan orang-orang Skit juga adalah keturunan Adam. Bukankah kita sekalian mempunyai satu Bapa?
                [2] Seandainya memang belum ada nabi yang muncul dari Galilea, ini tidak berarti bahwa mustahil akan ada seorang nabi yang muncul dari sana. Jika Elia adalah nabi pertama yang berasal dari Gilead (yang mungkin memang demikian kenyataannya), dan jika orang-orang Gilead disebut para pengungsi, haruskah karena itu dipertanyakan apakah ia seorang nabi atau bukan?
        . Penangguhan masalah yang terburu-buru diputuskan oleh dewan itu segera setelah mereka mendengar perkataan Nikodemus ini. Kumpulan itu bubar dalam keadaan kacau, dan dengan tergesa-gesa, lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya. Mereka bertemu dan berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya, namun mereka mereka-reka perkara yang sia-sia. Dan bukan hanya Dia yang bersemayam di sorga menertawakan mereka. Kita yang tinggal di bumi pun tertawa melihat segala rancangan sebuah komplotan rahasia hancur berantakan oleh karena satu perkataan yang sederhana, terus terang dan jujur. Mereka tidak mau mendengarkan Nikodemus, karena mereka tidak bisa menjawab dia. Segera setelah mereka melihat bahwa ada salah seorang dari antara mereka sendiri yang seperti itu, mereka menganggap tidak ada gunanya melanjutkan rancangan mereka, dan karena itu mereka menunda pembahasan masalah ini sampai pada waktu yang lebih tepat, ketika dia tidak ada. Dengan demikian, rencana Tuhan tetap teguh, kendati dengan berbagai tipu muslihat yang ada di dalam hati manusia.

Label:   Yohanes 7:40-53 



Daftar Label dari Kategori Materi Khotbah Katolik 2019
Lukas 10:1-9(1)
Lukas 15:1-3.11-32(1)
Lukas 18:9-14(1)
Lukas 1:1-4;4:14-21(1)
Lukas 22:14-23:56(1)
Lukas 24:13-35(1)
Lukas 2:22-40(1)
Lukas 4:1-13(1)
Lukas 4:21-30(1)
Lukas 5:1-11(1)
Lukas 5:27-32(1)
Lukas 6:27-38(1)
Lukas 6:39-45(1)
Lukas 9:11b-17(1)
Lukas 9:28b-36(1)
Lukas 9:51-62(1)
Markus 10:13-16(1)
Markus 16:9-15(1)
Markus 6:30-34(1)
Markus 9:2-13(1)
Matius 16:13-19(1)
Matius 5:43-48(1)
Matius 6:24-34(1)
Yohanes 10:27-30(1)
Yohanes 11:1-45(1)
Yohanes 11:45-56(1)
Yohanes 13:31-33a,34-35(1)
Yohanes 14:15-26 14:15-16,23b-26(1)
Yohanes 14:23-29(1)
Yohanes 14:7-14(1)
Yohanes 15:18-21(1)
Yohanes 16:23b-28(1)
Yohanes 17:20-26(1)
Yohanes 21:1-19(1)
Yohanes 21:20-25(1)
Yohanes 2:1-11 (1)
Yohanes 4:5-42(1)
Yohanes 6:16-21(1)
Yohanes 6:60-69(1)
Yohanes 7:40-53(1)
Yohanes 9:1-41(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Minggu, 7 April 2019 - Yohanes 11:1-45 (Yoh. 11:3-7, 17, 20-27, 33b-45) - BcO Ibr. 10:26-39 - HARI MINGGU PRAPASKAH V - warna liturgi Ungu

PREV:
Minggu, 31 Maret 2019 - Orang yang buta sejak lahirnya - Yohanes 9:1-41 - BcO Ibr. 7:1-11 - HARI MINGGU PRAPASKAH IV - warna liturgi Ungu





Arsip Materi Khotbah Katolik 2019..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)