|
Senin, 1 Januari 2024 Renungan Katolik: Hari Perdamaian Sedunia 2024 - Lukas 2:16-21 & Ibrani 2:9-17#tag: Mereka segera berkunjung ke sana, Kepedulian para gembala untuk menyebarluaskan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu Senin, 1 Januari 2024 HARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA BUNDA ALLAH Hari Perdamaian Sedunia Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21. BcO Ibr. 2:9-17 Warna Liturgi Putih MT/BPI Edisi Baru: 010, 960 Lama: 809, 960 Saran Nyanyian: PS 450(1, 3-4), 454, 455, 456, 466, 475, 476, 477, 631, 632, 633, 635, 637, 638 Baca Juga: Lukas 2:16-21 2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Yesus disunat dan diserahkan kepada Tuhan -- Simeon dan Hana 2:21 Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. Penjelasan: * Mereka segera berkunjung ke sana (ay. 16). Mereka tidak membuang-buang waktu, tetapi justru cepat-cepat berangkat ke tempat itu, sebuah tempat yang mungkin telah dijelaskan oleh malaikat dengan lebih terperinci daripada yang tercatat di sini ("Pergilah ke sebuah kandang di penginapan anu") dan di sanalah mereka menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Kemiskinan dan kekurangan yang mereka jumpai dalam Kristus Tuhan tidak mengguncang iman mereka sebab mereka sendiri mengetahui apa arti menjalani kehidupan dalam persekutuan yang menyenangkan bersama Allah dalam keadaan miskin dan kekurangan. Beralasan jika kita menduga bahwa para gembala ini juga memberitahukan Yusuf dan Maria tentang penampakan para malaikat yang baru mereka lihat dan tentang nyanyian malaikat yang telah mereka dengar, yang pasti sangat menguatkan hati mereka berdua, lebih menyenangkan daripada kunjungan nyonya-nyonya terhormat dari kota itu sekalipun. Dan mungkin juga Yusuf dan Maria bercerita kepada para gembala itu tentang berbagai penglihatan mereka perihal Anak itu. Dengan saling menyampaikan pengalaman masing-masing, mereka saling memperkuat iman masing-masing secara lebih kuat lagi. * Kepedulian para gembala untuk menyebarluaskan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu (ay. 17). Ketika mereka melihat-Nya, sekalipun mereka tidak melihat sesuatu dalam diri Anak itu yang dapat membuat mereka percaya bahwa Dia adalah Kristus Tuhan, namun, segala keadaan, walaupun miskinnya keluarga ini, benar-benar sesuai dengan tanda yang telah diberitahukan oleh malaikat itu, dan mereka pun merasa sangat puas. Sama seperti orang-orang yang sakit kusta berkata seorang kepada yang lain (2Raj. 7:9, Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja), maka mereka pun memberitahukan ke mana-mana seluruh kisah yang telah dikatakan kepada mereka, baik oleh para malaikat maupun oleh Yusuf dan Maria tentang Anak itu, bahwa Ia adalah Sang Juruselamat, bahkan Ia adalah Kristus Tuhan. Di dalam Dia ada damai sejahtera di bumi, Ia dikandung melalui kuasa Roh Kudus, dan dilahirkan oleh seorang perawan. Hal ini mereka beri tahukan kepada semua orang sesuai dengan kesaksian mereka. Dan sekarang, kalau Ia telah ada di dalam dunia ini, tetapi dunia ini tidak mengenal-Nya, maka itu salah mereka sendiri, sebab telah cukup banyak pemberitahuan diberikan kepada mereka. Apa kesan pemberitaan tersebut terhadap banyak orang? Sesungguhnya, semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka (ay. 18). Para gembala itu adalah orang-orang sederhana, bersahaja, dan jujur, dan orang banyak tidak bisa mencurigai mereka telah merancang sesuatu untuk menipu. Karena itu, besar kemungkinan apa yang mereka katakan itu benar adanya. Dan karena hal yang diberitakan itu benar, tidak bisa tidak orang banyak itu menjadi heran mendengar bahwa Sang Mesias harus dilahirkan dalam sebuah kandang, dan bukan di dalam sebuah istana, bahwa para malaikat harus membawa kabar itu kepada para gembala miskin dan bukan kepada imam-imam kepala. Mereka merasa heran tetapi tidak pernah berusaha menyelidiki lebih lanjut mengenai Sang Juruselamat itu, mengenai kewajiban mereka kepada-Nya, atau mengenai manfaat-manfaat yang akan mereka peroleh dari-Nya. Sebaliknya, mereka membiarkan semuanya berlalu begitu saja. Oh, betapa luar biasa bodohnya orang-orang dari generasi itu! Sungguh pantas memang bila hal-hal yang perlu bagi damai sejahtera mereka disembunyikan dari mata mereka, ketika dengan sengaja mereka sendiri menutup mata terhadap hal-hal itu. * Bagaimana orang-orang yang percaya memanfaatkan kabar tentang Juruselamat ini. . Perawan Maria menjadikannya sebagai bahan renungan pribadinya. Ia tidak banyak berbicara, tetapi menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya (ay. 19). Ia mengumpulkan semua bukti itu bersama-sama dan menyimpannya baik-baik untuk dibandingkan dengan penemuan-penemuan lain yang dialaminya sesudah itu. Maria diam dan menyerahkan hal kemurnian moralnya yang dicurigai orang (karena dia hamil di luar nikah) kepada Allah yang akan membersihkan sangkaan orang-orang itu. Demikian pula, ia diam dan menyerahkan halnya kepada Allah untuk menyatakan kehormatannya kepada umum walaupun hal itu masih terselubung sekarang ini. Sungguh sangat puas hatinya menyaksikan bahwa walau tidak seorang pun memperhatikan kelahiran Anak-nya itu, malaikat memperhatikannya. Perhatikanlah, kebenaran tentang Kristus layak untuk dipelihara, dan cara untuk memeliharanya agar aman adalah dengan merenungkannya. Merenungkan merupakan cara terbaik untuk membantu kita mengingat-ingat. . Para gembala lebih menjadikan kabar tentang Kristus itu sebagai puji-pujian kepada orang banyak. Jika orang-orang lain tidak tergugah hati mereka dengan hal-hal itu, para gembala itu sangat tersentuh (ay. 20). Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah sesuai dengan apa yang telah dikatakan malaikat kepada mereka. Bilamana orang-orang lain tidak menghargai kabar yang telah mereka sampaikan, Allah akan menerima ucapan syukur yang mereka persembahkan kepada-Nya. Mereka memuji Allah atas segala sesuatu yang telah mereka dengar dari malaikat itu, dan atas apa yang telah mereka lihat, yaitu seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Mereka bersyukur kepada Allah bahwa mereka telah melihat Kristus, meskipun dalam keadaan penuh kehinaan. Meskipun seperti sekarang palungan Kristus, dan kemudian salib-Nya, menjadi kebodohan dan batu sandungan bagi sebagian orang, namun sebagian orang lain lagi melihat, mengagumi, dan memuji kebijaksanaan Allah dan kuasa Allah di dalam hal-hal ini. * Kristus Dipersembahkan di dalam Bait Allah (2:21) Tuhan kita Yesus, dengan dilahirkan oleh seorang perempuan, takluk kepada hukum Taurat (Gal. 4:4). Dia bukan saja anak dari seorang putri Adam, yang takluk kepada hukum alam, tetapi juga anak dari seorang putri Abraham yang takluk kepada hukum Musa. Dia meletakkan leher-Nya di bawah kuk itu, sekalipun berat kuk itu, dan di bawah bayangan dari keselamatan yang akan datang. Walaupun segala ketetapan dari hukum itu miskin dan menurut roh-roh dunia, seperti yang disebut oleh Rasul Paulus, Kristus tetap tunduk kepadanya, supaya Dia bisa dengan lebih mulia membatalkan dan meniadakan hukum itu bagi kita. Sekarang kita lihat dua contoh bagaimana Ia takluk kepada hukum Taurat itu. I. Dia disunat tepat pada hari yang ditetapkan menurut hukum Taurat (ay. 21): Dan ketika genap delapan hari, hari itu genap tujuh malam sejak Dia dilahirkan, dan mereka menyunati Dia. . Sekalipun sunat itu menyakitkan (Sesungguhnya engkau pengantin darah bagiku, kata Zipora kepada Musa, karena mengingat sunat itu, Kel. 4:25, 26), Kristus mau saja melakukannya bagi kita, bahkan lebih dari itu. Karena kitalah Ia mau tunduk untuk disunat, untuk memberikan contoh kepatuhan-Nya sejak masa dini-Nya, sampai mengorbankan darah-Nya. Ia mencurahkan darah-Nya setetes demi setetes, dan kelak sesudah itu Ia menumpahkannya dalam kucuran-kucuran. . Sekalipun dengan sunat itu Ia dianggap seperti seorang asing, dan harus mengikuti upacara itu supaya diakui untuk menikmati kovenan dengan Allah. Padahal sebelum ini Ia selalu merupakan Anak-Nya yang terkasih. Bahkan lebih dari itu, Ia dianggap sebagai seorang pendosa, yang kejahatan-Nya perlu disingkirkan. Padahal, tidak ada aib cela yang harus dibersihkan dari-Nya. Namun begitu, Ia tunduk saja pada hukum itu. Ia mau tunduk supaya Ia menjadi serupa dengan kita, bukan hanya serupa dalam daging, tetapi bahkan dalam daging yang dikuasai dosa (Rm. 8:3). . Sekalipun Ia membuat diri-Nya wajib melakukan seluruh hukum Taurat (Gal. 5:3), Ia tetap tunduk pada hukum itu. Ia mau tunduk supaya Ia dapat mengenakan rupa seorang hamba pada diri-Nya, walaupun sebenarnya Ia lahir sebagai orang merdeka. Kristus disunat, (1) Supaya Ia boleh mengakui diri-Nya sendiri sebagai keturunan Abraham, dan keturunan bangsa yang untuk merekalah, mengenai hal kedagingan, Ia datang, dan supaya dalam segala hal Ia sama dengan saudara-saudara-Nya dari keturunan Abraham (Ibr. 2:16). (2) Supaya Ia boleh mengakui diri-Nya sendiri sebagai jaminan bagi dosa-dosa kita dan sebagai pengusaha keselamatan kita. Sunat (menurut Dr. Goodwin) adalah suatu persetujuan yang dengannya kita mengakui diri kita sebagai orang-orang yang wajib tunduk pada hukum itu. Demikianlah Kristus, dengan disunat, melakukan sunat itu karena tangan-Nya terikat pada persetujuan itu, karena Ia dibuat menjadi dosa untuk kita. Hukum Taurat yang penuh upacara itu melibatkan banyak pengorbanan. Kristus di sini mengorbankan diri-Nya sendiri, bukan darah kerbau atau kambing domba, tetapi darah-Nya sendiri, dan hal ini tidak pernah dilakukan siapapun sebelumnya yang menyunatkan dirinya untuk mengorbankan dirinya. (3) Supaya dengan sunat ini Ia mengesahkan dan menghormati persembahan bayi atau anak kepada Allah yang dilakukan di gereja. Persembahan anak ini merupakan meterai perjanjian (kovenan) yang sudah disahkan dan merupakan kebenaran dengan iman, yaitu upacara sunat di zaman dahulu (Rm. 4:11) dan baptisan di zaman ini. Sudah pasti bahwa penyunatan-Nya pada usia-Nya yang ke delapan hari itu lebih memberi arti bagi persembahan anak yang dilakukan oleh orang-orang Kristen yang setia melalui pembaptisan mereka saat masih bayi dibandingkan dengan pembaptisan-Nya pada usia-Nya yang ketiga puluh. Perubahan dari upacara sunat menjadi baptisan tidaklah mengubah intisari dari kedua acara tersebut. Pada upacara penyunatan-Nya ini, sesuai adat istiadat, Ia diberi nama. Ia dinamai Yesus atau Yosua, karena demikianlah Ia dinamai oleh malaikat itu kepada Maria ibu-Nya sebelum Ia sendiri dikandung (Luk. 1:31), dan juga kepada Yusuf ayah-Nya (Mat. 1:21). - Ini sebuah nama yang umum di kalangan orang Yahudi, seperti nama Yohanes (Kol. 4:11), supaya dengan begitu Ia menjadi serupa dengan saudara-saudara-Nya. - Ini nama yang sama dengan nama dua orang menjadi pertanda-Nya dalam zaman Perjanjian Lama, yaitu Yosua, pengganti Musa, yang menjadi pemimpin bangsa Israel dan penakluk tanah Kanaan, dan Yosua, sang Imam Besar, yang dimahkotai untuk menggambarkan Kristus sebagai Imam di atas takhta-Nya (Zah. 6:11, 13). - Nama ini punya arti yang sangat khusus bagi usaha yang dilakukan-Nya. Yesus berarti Penyelamat. Ia dinamai bukan berdasarkan kemuliaan sifat ilahi-Nya, melainkan berdasarkan rancangan mulia-Nya sebagai Perantara. Ia membawa keselamatan. BcO Ibrani 2:9-17 2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. 2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. 2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, 2:12 kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat," 2:13 dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku." 2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; 2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. 2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. 2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024 Lagu Anak(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik: Perayaan Wajib Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze 2024 - Yohanes 1:19-28 & Kidung Agung 4:1-5:1 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |