|
Jumat, 26 Januari 2024 Renungan Katolik Jumat, 26 Januari 2024 - Lukas 10:1-9 - BcO Kejadian 24:33-41.49-67 - Perayaan Wajib St. Timotius dan Titus#tag: Pengutusan Ketujuh Puluh Murid Jumat, 26 Januari 2024 Perayaan Wajib St. Timotius dan Titus 2Tim. 1:1-8 atau Tit. 1:1-5; Mzm. 96:1-2a.2b-3.7-8a.10; Lukas 10:1-9. BcO Kejadian 24:33-41.49-67 Warna Liturgi Putih Lukas 10:1-9 Yesus mengutus tujuh puluh murid 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. 10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Penjelasan: * Pengutusan Ketujuh Puluh Murid (10:1-9) Di sini kita dapati pengutusan tujuh puluh murid, berdua-dua, ke berbagai bagian daerah untuk memberitakan Injil, serta mengadakan mujizat-mujizat di tempat-tempat yang hendak dikunjungi Kristus sendiri, guna mempersiapkan segala perbekalan bagi-Nya. Hal ini tidak dicatat oleh penulis-penulis Injil yang lain, namun perintah yang di sini diberikan kepada mereka sangat mirip dengan yang diberikan kepada kedua belas murid. Amatilah: I. Jumlah mereka, yakni tujuh puluh orang. Sama seperti dalam memilih kedua belas rasul itu, Kristus menaruh perhatian pada kedua belas bapa leluhur, kedua belas suku, dan kedua belas raja dari suku-suku tadi, demikian pula di sini Ia sepertinya menaruh perhatian pada ketujuh puluh tua-tua Israel. Ada begitu banyak orang yang naik bersama Musa dan Harun ke atas gunung dan melihat kemuliaan Allah Israel (Kel. 24:1, 9). Ada begitu banyak yang setelah itu terpilih untuk membantu Musa dalam kepemimpinan, sesuai tata tertib Roh yang turun ke atas mereka (Bil. 11:24-25). Kedua belas mata air dan ketujuh puluh pohon korma di Elim merupakan bayangan kedua belas rasul dan ketujuh puluh murid itu (Kel. 15:27). Mereka adalah ketujuh puluh tua-tua orang Yahudi yang dipekerjakan oleh Raja Ptolomei, raja Mesir, untuk menuliskan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani, yang hasil terjemahannya karena itu disebut Septuaginta. Anggota Mahkamah Agama atau Sanhedrin juga terdiri atas jumlah ini. Sekarang: . Kita senang mendapati bahwa Kristus mempunyai begitu banyak pengikut yang layak untuk diutus. Jerih payah-Nya tidaklah sia-sia walaupun menghadapi banyak tentangan. Perhatikanlah, perhatian Kristus adalah perhatian yang bertumbuh, dan sama seperti Israel di Mesir, para pengikut-Nya akan berlipat ganda meskipun ditindas. Ketujuh puluh murid ini, yang meskipun tidak senantiasa berada dekat dengan-Nya seperti kedua belas murid itu, bagaimanapun juga selalu menyimak ajaran-Nya, menyaksikan mujizat-mujizat-Nya, dan percaya kepada-Nya. Ketiga orang yang disebutkan di akhir pasal sebelum ini bisa akan termasuk di antara ketujuh puluh orang ini, jika mereka bersungguh-sungguh dalam upaya mereka. Ketujuh puluh orang ini disebut Petrus sebagai "mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami," dan merupakan sebagian dari keseratus dua puluh orang yang disebut-sebut di situ (Kis. 1:15, 21). Kelihatannya, banyak dari antara orang-orang yang menyertai para rasul, yang bisa kita baca dalam Kisah Para Rasul dan Surat-surat, adalah ketujuh puluh murid ini. . Kita senang mendapati bahwa ada pekerjaan bagi begitu banyak pelayan, pendengar bagi begitu banyak pengkhotbah. Demikianlah biji sesawi itu mulai bertumbuh, dan ragi itu larut serta meresap ke dalam tepung supaya mengembang seluruhnya. II. Pekerjaan dan kesibukan mereka: Ia mengutus mereka berdua-dua supaya mereka dapat saling menguatkan dan membesarkan hati. Jika salah seorang jatuh, maka yang lain akan membantunya berdiri. Ia mengutus mereka bukan ke semua kota di Israel, seperti yang dilakukan-Nya terhadap kedua belas murid itu, melainkan hanya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya (ay. 1), sebagai para pendahulu-Nya untuk menyiapkan tempat tinggal bagi Dia. Dan meskipun tidak dicatat, pastilah sesudah itu Kristus pergi ke semua tempat ke mana Ia mengutus mereka, meskipun Ia hanya tinggal sebentar di sana. Mereka diperintahkan untuk melakukan dua hal, yang sama seperti yang dilakukan Kristus ke mana pun Ia pergi: . Mereka harus menyembuhkan orang-orang sakit (ay. 9), menyembuhkan di dalam nama Yesus, supaya dengan begitu orang-orang menjadi rindu melihat Yesus ini dan siap menyambut Dia yang memiliki nama yang begitu penuh kuasa. . Mereka harus memberitakan kedatangan Kerajaan Allah, kedatangannya kepada mereka: "Katakan hal ini kepada mereka, Kerajaan Allah sudah dekat padamu, dan sekarang kamu bisa masuk ke dalamnya, jika kamu mau memandang ke sekelilingmu. Sekaranglah hari Ia melawat kamu, ketahui dan pahamilah hal itu." Sungguh baik bila kita disadarkan mengenai keuntungan dan kesempatan yang kita miliki, supaya kita dapat menaruh pengharapan kita. Ketika Kerajaan Allah sudah dekat pada kita, sudah menjadi urusan kita untuk maju dan menyambutnya. III. Petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya kepada mereka. . Mereka harus berangkat dengan doa (ay. 2), dan di dalam doa: (1) Sudah sepatutnya mereka memperhatikan keperluan jiwa-jiwa manusia yang membutuhkan pertolongan mereka. Mereka harus melihat di sekeliling mereka, supaya mereka tahu betapa tuaian memang banyak, betapa berlimpahnya manusia yang ingin agar Injil diberitakan kepada mereka dan mau menerimanya, dan terlebih lagi pada waktu itu harapan mereka semakin tinggi menantikan kedatangan Sang Mesias serta kerajaan-Nya. Tuaian sudah siap sedangkan tangan-tangan yang harus mengumpulkannya terlampau sedikit. Perhatikanlah, para hamba Tuhan harus mencurahkan tenaga pada tugas mereka dan menaruh perhatian mendalam bagi jiwa-jiwa yang sangat berharga, memandang jiwa-jiwa ini sebagai harta tak ternilai dunia ini, yang harus diamankan bagi Kristus. Mereka juga harus merasa prihatin bahwa pekerja sedikit saja. Guru-guru Yahudi memang banyak, tetapi mereka bukanlah pekerja. Mereka bukan mengumpulkan jiwa ke dalam kerajaan Allah, tetapi ke dalam kepentingan dan kelompok mereka sendiri. Perhatikanlah, pelayan-pelayan yang baik akan berharap supaya terdapat lebih banyak pelayan yang baik lagi, sebab ada tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh lebih banyak orang lagi. Sudah merupakan hal biasa bagi para pedagang untuk berharap bahwa tidak banyak pesaing yang berdagang barang yang sama, tetapi Kristus ingin agar para pekerja di kebun anggur-Nya mengeluhkan jumlah pekerja yang hanya sedikit. (2) Mereka harus sungguh-sungguh ingin menerima penugasan dari Allah, agar Dia yang adalah Tuan yang empunya tuaian itu mau mengutus mereka sebagai pekerja-pekerja untuk tuaian, dan agar Dia juga akan mengutus orang-orang lain lagi. Sebab apabila Allah yang mengutus mereka, mereka boleh berharap bahwa Dia akan menyertai mereka dan membuat mereka berhasil. Oleh karena itu, biarlah mereka mengatakan seperti yang dikatakan sang nabi (Yes. 6:8), Ini aku, utuslah aku! Sungguh perlu sekali untuk menerima penugasan kita dari Allah, supaya kita bisa maju terus dengan berani. . Mereka harus pergi dengan menyadari bahwa akan ada masalah dan aniaya: "Camkanlah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala, tetapi pergilah, dan tetapkanlah hatimu untuk bekerja sebaik-baiknya. Musuh-musuhmu akan seperti serigala yang haus darah dan ganas, siap mencabik-cabikmu. Mereka akan mengancam dan mencercamu, seperti serigala yang melolong untuk menggentarkan hatimu. Mereka akan menganiaya kamu bagaikan serigala kelaparan yang mencabik-cabikmu. Tetapi kamu harus seperti anak domba yang cinta damai dan sabar, meskipun mudah dimangsa." Jadi sungguh berat untuk diutus sebagai anak domba ke tengah-tengah serigala seperti itu, jika Ia tidak memperlengkapi mereka dengan Roh dan dorongan-Nya. . Mereka tidak boleh membebani diri dengan berbagai perbekalan, seakan-akan hendak melakukan perjalanan jauh, melainkan mengandalkan Allah dan teman-teman mereka untuk mencukupi keperluan mereka: "Janganlah membawa pundi-pundi untuk membawa uang, atau kantung untuk membawa pakaian atau makanan, atau kasut (seperti yang diperintahkan-Nya sebelumnya kepada kedua belas murid, Luk. 9:3), dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan." Perintah seperti ini juga diberikan Elisa kepada pelayannya saat mengutusnya untuk menengok anak perempuan Sunem yang mati itu (2Raj. 4:29). Ini bukan berarti bahwa Kristus ingin supaya para pelayan-Nya bersikap kasar, murung, atau bahkan tidak sopan, tetapi: (1) Supaya mereka pergi seperti orang yang sedang bergegas, yang sudah tahu tempat ke mana mereka ditugaskan untuk menyampaikan berita mereka, dan dalam perjalanan menuju tempat-tempat itu tidak boleh mengganggu atau menghambat diri mereka dengan macam-macam basa-basi atau sapaan yang tidak perlu. (2) Mereka harus pergi sebagai seorang pebisnis, yang bisnisnya berkaitan dengan dunia lain, yang harus mereka urus dengan sungguh-sungguh, sehingga karena itu mereka tidak boleh melibatkan diri dalam hal-hal duniawi. Minister verbi est; hoc age -- Kamu adalah pelayan Firman; setialah pada tugasmu. (3) Mereka harus pergi sebagai orang yang bersungguh-sungguh, dan sebagai orang-orang yang penuh kesengsaraan. Pada waktu itu, sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang yang berkabung untuk tidak memberi salam kepada siapa pun selama tujuh hari pertama dari masa perkabungan mereka (Ayb. 2:13). Kristus adalah seorang yang penuh kesengsaraan dan terbiasa dengan penderitaan. Jadi melalui hal ini dan juga isyarat-isyarat lain, sudah selayaknya para pembawa berita-Nya juga menyerupai diri-Nya dan merasa prihatin atas malapetaka yang menimpa umat manusia yang hendak mereka selamatkan, serta tersentuh oleh keadaan mereka. . Mereka harus menunjukkan bukan saja kehendak baik mereka, tetapi juga kehendak baik Allah, kepada semua orang yang mereka datangi, dan memercayakan masalah dan keberhasilan kepada Dia yang mengenal hati manusia (ay. 5-6). (1) Perintah yang diberikan kepada mereka adalah, seperti apa pun rumah yang mereka masuki, mereka harus berkata, "Damai sejahtera bagi rumah ini." Di sini: - Mereka harus memasuki rumah pribadi. Karena mereka tidak diizinkan masuk ke rumah-rumah ibadah orang Yahudi, maka mereka terpaksa memberitakan Injil di tempat-tempat yang diperbolehkan. Karena para pemberitaan Injil diusir masuk ke dalam rumah, ke sana pulalah murid-murid ini membawa Injil itu. Sama seperti Guru mereka, ke mana pun mereka datang berkunjung, mereka memberitakan Injil di rumah-rumah orang (Kis. 5:42; 20:20). Pada mulanya jemaat Kristus khususnya berupa jemaat di dalam rumah. - Mereka diperintahkan untuk berkata, "Damai sejahtera bagi rumah ini kepada seluruh penghuninya, kepada keluarga ini, dan kepada semua yang termasuk di dalamnya." Damai sejahtera bagimu adalah bentuk salam yang umum di antara orang Yahudi. Mereka tidak boleh menggunakannya sekadar basa basi sesuai adat kebiasaan terhadap orang-orang yang mereka jumpai di tengah jalan. Mereka harus menggunakannya dengan khidmat terhadap orang-orang yang menerima mereka di dalam rumah mereka: "Janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan sekadar sebagai basa basi. Tetapi kepada orang-orang yang menerimamu dalam rumah mereka, katakanlah, Damai sejahtera bagimu dengan sepenuh hati, sebab ucapan ini dimaksudkan lebih daripada sekadar salam biasa." Para pelayan Kristus pergi ke seluruh dunia untuk berkata, dalam nama Kristus, Damai sejahtera bagimu. Pertama, Kita harus menawarkan damai sejahtera kepada semua orang, untuk memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, untuk memberitakan Injil perdamaian, perjanjian atau kovenan perdamaian, damai di atas bumi, dan untuk mengajak anak-anak manusia datang serta menerima manfaat darinya. Kedua, Kita harus berdoa untuk damai sejahtera bagi semua orang. Kita harus sungguh-sungguh menginginkan keselamatan jiwa orang-orang yang kepadanya kita beritakan Injil, dan menaikkan keinginan ini kepada Allah dalam doa. Ada baiknya bila kita memberi tahu mereka bahwa kita mendoakan mereka seperti itu dan memberkati mereka di dalam nama Tuhan. (2) Keberhasilan yang mereka raih akan berbeda, sesuai dengan macam-macam watak orang yang mereka khotbahi dan doakan. Juga tergantung pada penghuni rumah yang mereka kunjungi, apakah mereka layak menerima damai sejahtera atau tidak, apakah damai sejahtera yang mereka bawa perlu tinggal di atas rumah itu atau tidak. Recipitur ad modum recipientis -- Sifat atau mutu si penerima menentukan sifat penerimaannya. - "Kamu akan berjumpa dengan beberapa orang yang layak menerima damai sejahtera, yang oleh pekerjaan anugerah ilahi dan maksud rencana ilahi siap menerima pesan Injil dalam terang dan mencintainya, serta membiarkan hati mereka diubah menjadi lunak sehingga mampu menerima pengaruhnya. Orang-orang seperti itu layak menerima penghiburan melalui Injil karena di dalam diri mereka telah terjadi karya anugerah yang indah. Bagi orang-orang seperti itulah damai sejahtera- mu akan tinggal di atas mereka. Doa-doamu bagi mereka akan didengar, janji-janji Injil akan diteguhkan atas mereka, hak-hak istimewanya akan dianugerahkan kepada mereka, dan buah-buahnya akan berdiam dan tetap berada bersama mereka -- yang menjadi bagian yang tidak akan ditarik kembali." - "Kamu juga akan berjumpa dengan orang-orang lain yang sama sekali tidak ingin mendengar atau menerima pesanmu, rumah-rumah di mana tidak terdapat seorang pun yang layak menerima damai sejahtera." Sudah jelas sekarang bahwa damai sejahtera kita tidak akan tinggal di atas mereka, karena tidak ada bagian mereka di dalamnya. Berkat yang turun ke atas orang-orang yang layak menerima damai sejahtera tidak akan pernah turun ke atas anak-anak Belial. Tidak seorang pun dapat mengharapkan berkat perjanjian (kovenan), bila tidak mau taat kepada persyaratan-persyaratan kovenan itu. Sebaliknya, berkat itu akan kembali lagi kepada kita. Artinya, kita akan menerima penghiburan karena telah melaksanakan tugas kita bagi Allah dan mempercayakan diri kepada-Nya. Sama seperti doa-doa Daud, doa-doa kita akan kembali timbul dalam dada kita (Mzm. 35:13) dan kita akan mendapat penugasan untuk melanjutkan pekerjaan itu. Damai sejahtera itu akan kembali kepada kita lagi, bukan hanya untuk kita nikmati sendiri, tetapi juga untuk disalurkan kepada orang berikutnya yang akan kita jumpai, yakni mereka yang layak menerima damai sejahtera. . Mereka harus menerima kebaikan hati orang-orang yang akan menerima dan menyambut mereka (ay. 7-8). "Orang-orang yang menyambut Injil akan menyambut kamu yang memberitakannya dan menjamu kalian. Janganlah kamu berpikir untuk mendapatkan harta kekayaan, tetapi kamu boleh percaya akan menerima kebutuhan pokok hidupmu; dan," (1) "Jangan malu, jangan berprasangka terhadap sambutan mereka, atau khawatir akan merepotkan mereka, tetapi makan dan minumlah dengan kenyang apa yang diberikan orang kepadamu, sebab setiap kebaikan yang mereka tunjukkan kepadamu hanyalah balasan kecil yang tidak berarti dibandingkan dengan kebaikan yang kamu berikan kepada mereka dalam membawakan kabar sukacita perdamaian. Kamu berhak menerimanya, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Pekerja yang bekerja dalam bidang pelayanan patut mendapat upah demikian jika ia memang benar-benar seorang pekerja, dan ini bukanlah suatu derma, melainkan keadilan yang ditujukan kepada orang-orang yang menerima pengajaran dalam firman untuk membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang membagikan pengajaran itu." (2) "Jangan kurang sopan dan terlalu berhati-hati dengan makananmu. Makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu (ay. 7), apa yang dihidangkan kepadamu (ay. 8). Bersyukurlah atas makanan yang sederhana, dan jangan mencela meskipun makanan itu tidak dihidangkan dengan indah." Sungguh tidak patut apabila murid-murid Kristus ingin akan makanan yang lezat. Sama seperti Ia tidak mengikat mereka dengan puasa orang Farisi yang penuh takhayul itu, Ia juga tidak mengizinkan mereka berpesta pora seperti para penganut Epikureisme. Boleh jadi di sini Kristus merujuk pada kebiasaan para tua-tua yang hidup dengan makanan berlimpah hingga orang-orang yang mengamati mereka bersikap sangat mencela. Orang nyaris tidak bisa hanya menghidangkan sepiring makanan begitu saja di hadapan mereka karena ada ketentuan-ketentuan tertentu mengenai itu. Namun, Kristus tidak ingin murid-murid-Nya mempermasalahkan perkara-perkara makanan seperti ini, melainkan memakan apa saja yang diberikan kepada mereka, tanpa bertanya-bertanya. BcO Kejadian 24:33-41,49-67 24:33 Tetapi ketika dihidangkan makanan di depannya, berkatalah orang itu: "Aku tidak akan makan sebelum kusampaikan pesan yang kubawa ini." Jawab Laban: "Silakan!" 24:34 Lalu berkatalah ia: "Aku ini hamba Abraham. 24:35 TUHAN sangat memberkati tuanku itu, sehingga ia telah menjadi kaya; TUHAN telah memberikan kepadanya kambing domba dan lembu sapi, emas dan perak, budak laki-laki dan perempuan, unta dan keledai. 24:36 Dan Sara, isteri tuanku itu, sesudah tua, telah melahirkan anak laki-laki bagi tuanku itu; kepada anaknya itu telah diberikan tuanku segala harta miliknya. 24:37 Tuanku itu telah mengambil sumpahku: Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami ini, 24:38 tetapi engkau harus pergi ke rumah ayahku dan kepada kaumku untuk mengambil seorang isteri bagi anakku. 24:39 Jawabku kepada tuanku itu: Mungkin perempuan itu tidak mau mengikut aku. 24:40 Tetapi katanya kepadaku: TUHAN, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan mengutus malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat perjalananmu berhasil, sehingga engkau akan mengambil bagi anakku seorang isteri dari kaumku dan dari rumah ayahku. 24:41 Barulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku, jika engkau sampai kepada kaumku dan mereka tidak memberikan perempuan itu kepadamu; hanya dalam hal itulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku. 24:49 Jadi sekarang, apabila kamu mau menunjukkan kasih dan setia kepada tuanku itu, beritahukanlah kepadaku; dan jika tidak, beritahukanlah juga kepadaku, supaya aku tahu entah berpaling ke kanan atau ke kiri." 24:50 Lalu Laban dan Betuel menjawab: "Semuanya ini datangnya dari TUHAN; kami tidak dapat mengatakan kepadamu baiknya atau buruknya. 24:51 Lihat, Ribka ada di depanmu, bawalah dia dan pergilah, supaya ia menjadi isteri anak tuanmu, seperti yang difirmankan TUHAN." 24:52 Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah menyembah TUHAN. 24:53 Kemudian hamba itu mengeluarkan perhiasan emas dan perak serta pakaian kebesaran, dan memberikan semua itu kepada Ribka; juga kepada saudaranya dan kepada ibunya diberikannya pemberian yang indah-indah. 24:54 Sesudah itu makan dan minumlah mereka, ia dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia, dan mereka bermalam di situ. Paginya sesudah mereka bangun, berkatalah hamba itu: "Lepaslah aku pulang kepada tuanku." 24:55 Tetapi saudara Ribka berkata, serta ibunya juga: "Biarkanlah anak gadis itu tinggal pada kami barang sepuluh hari lagi, kemudian bolehlah engkau pergi." 24:56 Tetapi jawabnya kepada mereka: "Janganlah tahan aku, sedang TUHAN telah membuat perjalananku berhasil; lepaslah aku, supaya aku pulang kepada tuanku." 24:57 Kata mereka: "Baiklah kita panggil anak gadis itu dan menanyakan kepadanya sendiri." 24:58 Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: "Maukah engkau pergi beserta orang ini?" Jawabnya: "Mau." 24:59 Maka Ribka, saudara mereka itu, dan inang pengasuhnya beserta hamba Abraham dan orang-orangnya dibiarkan mereka pergi. 24:60 Dan mereka memberkati Ribka, kata mereka kepadanya: "Saudara kami, moga-moga engkau menjadi beribu-ribu laksa, dan moga-moga keturunanmu menduduki kota-kota musuhnya." 24:61 Lalu berkemaslah Ribka beserta hamba-hambanya perempuan, dan mereka naik unta mengikuti orang itu. Demikianlah hamba itu membawa Ribka lalu berjalan pulang. 24:62 Adapun Ishak telah datang dari arah sumur Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb. 24:63 Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang. 24:64 Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. 24:65 Katanya kepada hamba itu: "Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?" Jawab hamba itu: "Dialah tuanku itu." Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia. 24:66 Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. 24:67 Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal. ___
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024 Lagu Anak(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Sabtu, 27 Januari 2024 - Markus 4:35-41 - BcO Kejadian 25:7-11.19-34 - Angela Merici PREV: Renungan Katolik Kamis, 25 Januari 2024 - Markus 16:15-18 - BcO Galatia 1:11-24 - Pesta Bertobatnya St. Paulus Penutupan Pekan Doa Sedunia 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |