misa.lagu-gereja.com        
 
View : 3998 kali
Renungan Katolik 2023
Kamis, 24 Agustus 2023
Renungan Katolik Kamis, 24 Agustus 2023 - Yohanes 1:45-51 - BcO Kisah Para Rasul 5:12-32 - Pesta St. Bartolomeus, Rasul
#tag:

Kamis, 24 Agustus 2023
Pesta St. Bartolomeus, Rasul
Why. 21:9b-14; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; 
Yohanes 1:45-51
BcO Kisah Para Rasul 5:12-32 atau 1Kor. 1:17-2:5 atau 1Kor. 4:1-16.
Warna Liturgi Merah
MT/BPI Edisi Baru: 178, 957 Lama: -

Yohanes 1:45-51
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." 1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." 1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." 1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Penjelasan:

*     Natanael diajak kepada Kristus oleh Filipus, dan ada banyak hal yang dikatakan tentang Natanael di sini, yang di dalamnya kita bisa mengamati:
        . Percakapan yang berlangsung antara Filipus dan Natanael, dan di dalam percakapan ini tampak ada percampuran antara semangat kesalehan yang menggebu-gebu dan kelemahan manusiawi, seperti yang biasa ditemukan pada orang-orang yang baru memulai hidup beragama, yang baru menanyakan jalan ke Sion.

 

            Perhatikanlah:

                [1] Bahwa Kristus memujinya, bukan untuk menyanjungnya, atau membuatnya congkak dan menganggap diri sendiri baik, tetapi mungkin karena Ia mengenalnya sebagai orang yang sederhana, kalau bukan orang yang perasa, orang yang terlalu berpikiran keras dan rendah tentang dirinya sendiri, yang cepat meragukan ketulusan dirinya sendiri. Dengan kesaksian-Nya ini Kristus memastikan bahwa ketulusannya itu sungguh-sungguh. Natanael, lebih dari semua calon murid yang lain, telah mengajukan keberatan terhadap Kristus. Akan tetapi, Kristus menunjukkan di sini bahwa Ia memahami keberatannya itu, dan tidak ingin menegurnya atas kesalahannya itu, karena Ia tahu bahwa hatinya lurus. Ia tidak menjawabnya dengan pedas dan berkata, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Kana (21:2), kota di Galilea yang tidak ada apa-apanya itu?" Sebaliknya, dengan baik hati Ia menggambarkan Natanael sebagai orang yang tulus hati, untuk mendorong kita agar berharap dapat diterima Kristus, kendati dengan segala kelemahan kita, dan untuk mengajar kita agar kita selalu berbicara dengan hormat tentang orang-orang yang tanpa alasan yang jelas sudah membicarakan kita dengan menghina, dan agar kita memberi mereka pujian yang layak mereka dapatkan.
                [2] Bahwa Ia memujinya karena kejujurannya.
                    Pertama, lihat, inilah seorang Israel sejati. Kristus mempunyai hak istimewa untuk mengetahui siapa manusia itu sesungguhnya, sedangkan kita hanya bisa mengharapkan yang terbaik bagi diri kita. Seluruh bangsa itu disebut orang Israel, tetapi tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel (Rm. 9:6). Namun demikian, di sini kita melihat seorang Israel sejati.
                        . Seorang yang dengan tulus mencontoh Israel yang baik, yang digambarkan sebagai seorang yang tenang, berlawanan dengan Esau, yang digambarkan sebagai seorang yang licik. Ia adalah anak tulen dari Yakub yang jujur, bukan hanya ia berasal dari keturunannya melainkan juga dari rohnya.
                        . Seorang pemeluk iman Israel yang tulus. Ia setia terhadap agama yang diakuinya, dan hidup sesuai dengan ajaran-ajarannya. Ia benar-benar baik sama seperti tampak luarnya, dan apa yang diperbuatnya sesuai dengan apa yang diakuinya. Ia adalah orang Yahudi secara rohani (Rm. 2:29), dan dengan demikian ia adalah orang Kristen sejati.
                    Kedua, ia adalah seorang yang di dalamnya tidak ada kepalsuan -- ini sungguh-sungguh merupakan sifat seorang Israel sejati, seorang Kristen sejati. Tidak ada kepalsuan terhadap sesama manusia, seorang yang tanpa tipu muslihat dan akal bulus, seorang yang dapat dipercaya, dan tidak ada kepalsuan terhadap Allah, yakni, ia tulus dalam pertobatannya dari dosa, tulus dalam membuat janji dengan Allah. Ia tidak berjiwa penipu (Mzm. 32:2). Kristus tidak berkata bahwa ia tanpa kesalahan, melainkan tanpa kepalsuan. Meskipun dalam banyak hal ia berbuat bodoh dan alpa, ia tidak berbuat palsu dalam hal apa pun, dan juga tidak meninggalkan Allah seperti orang fasik. Kesalahan tidak dibiarkannya tinggal di dalam dirinya. Ia tidak dilabur putih, meskipun ada noda-noda dalam dirinya: "Lihat, inilah seorang Israel sejati."
                        . "Perhatikanlah dia, agar kamu dapat mempelajari jalannya, dan berbuat seperti dia."
                        . "Kagumilah dia, lihat dan takjublah." Kemunafikan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah begitu menguasai jemaat dan bangsa Yahudi, dan agama mereka sudah begitu merosot menjadi sekadar perilaku lahiriah atau kebijakan negara, sehingga kalau ada seorang Israel sejati, ia sungguh seorang yang pantas dikagumi, suatu mujizat dari kasih karunia ilahi, seperti Ayub (1:8).
            (2) Natanael sangat terkejut akan hal ini, dan setelah itu Kristus pun memberinya bukti lebih lanjut akan kemahatahuan-Nya, dan akan ingatan yang baik tentang ibadah yang selama ini telah dilakukannya.
                [1] Di sinilah letak kesederhanaan Natanael, ia tidak menunjukkan kepura-puraan dalam menanggapi perhatian yang menyenangkan hati dari Kristus itu: "Bagaimana Engkau mengenal aku, aku yang tidak layak Kauperhatikan? Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH?" (2Sam. 7:18). Hal ini merupakan bukti ketulusan hatinya, bahwa ia tidak merasa tersanjung dengan pujian yang diberikan kepadanya, tetapi justru menepiskannya. Kristus mengenal kita lebih baik daripada kita mengenal diri kita sendiri. Kita tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati orang dengan melihat wajahnya, akan tetapi segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Kristus (Ibr. 4:12-13). Apakah Kristus mengenal kita? Ya, tentu saja. Kalau begitu, marilah kita berusaha mengenal-Nya.
                [2] Inilah pengungkapan Kristus yang lebih jauh lagi tentang diri-Nya kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil Engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
                    Pertama, Ia memberi tahu dia bahwa Ia mengenalnya, dan dengan demikian Ia menyatakan keilahian-Nya. Allah mempunyai hak istimewa untuk mengenal semua orang dan semua hal tanpa keliru. Dan dengan berbuat seperti inilah Kristus membuktikan diri-Nya sebagai Allah dalam berbagai kesempatan. Sudah dinubuatkan mengenai Mesias bahwa kesenangannya ialah takut akan TUHAN, dan bahwa ia paham betul ketika menghakimi ketulusan hati orang lain dan seberapa besar mereka takut akan Tuhan, dan bahwa ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja (Yes. 11:2-3). Dengan berbuat demikian Kristus menggenapi nubuatan itu (2Tim. 2:19).
                    Kedua, bahwa sebelum Filipus memanggilnya, Ia telah melihatnya di bawah pohon ara. Hal ini menyatakan kebaikan-Nya secara khusus terhadapnya.
                        . Mata Kristus sudah tertuju pada Filipus sebelum ia memanggil-Nya, padahal bagi Filipus, itu merupakan kali pertama ia mendengar tentang Kristus. Kristus sudah mengetahui segala sesuatu tentang kita sebelum kita mengetahui apa pun tentang Dia (Yes. 45:4; Gal. 4:9).
                        . Mata-Nya tertuju padanya ketika ia berada di bawah pohon ara. Pernyataan ini merupakan sandi khusus yang tidak dimengerti oleh orang lain kecuali Natanael sendiri: "Ketika engkau beristirahat di bawah pohon ara di kebunmu, dan berpikir bahwa tidak ada orang lain yang melihatmu, mata-Ku tertuju padamu ketika itu, dan melihat perbuatanmu yang sangat berkenan." Sangatlah mungkin bahwa pada waktu Natanael berada di bawah pohon ara, seperti Ishak di kebun, ia sedang merenung, berdoa, dan bersekutu dengan Allah. Mungkin pada waktu itu dan di tempat itu ia dengan khidmat mengucapkan janji yang tidak boleh dilanggarnya kepada Tuhan. Kristus melihat apa yang tersembunyi, dan dengan memberitahukan hal ini kepada orang banyak Ia sebagian sudah memberinya upah secara terang-terangan. Duduk di bawah pohon ara menandakan keheningan dan ketenangan roh, yang sangat membantu dalam bersekutu dengan Allah (Mi. 4:4; Za. 3:10). Natanael dalam hal ini adalah seorang Israel sejati, bahwa sama seperti Israel, ia bergumul dengan Allah seorang diri (Kej. 32:24), dan berdoa tidak seperti orang-orang munafik di ujung-ujung jalan, melainkan di bawah pohon ara.
            (3) Natanael oleh karena itu memperoleh keyakinan iman yang sepenuh-penuhnya dalam Yesus Kristus, yang diungkapkannya dalam pengakuan yang mulia itu (ay. 49): "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel," yang artinya, secara ringkas, Engkaulah Mesias yang sesungguhnya.

            Perhatikanlah di sini:

                [1] Betapa teguhnya ia percaya dengan hatinya. Walaupun sebelumnya ia mempunyai prasangka-prasangka tertentu terhadap Kristus, semua itu kini telah lenyap. Perhatikanlah, kasih karunia Allah, dalam iman yang bekerja, sanggup menundukkan segala macam prasangka dan pikiran yang bukan-bukan. Kini ia tidak lagi bertanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" sebab ia percaya bahwa Yesus dari Nazaret ini adalah yang terbaik dari semuanya, dan ia pun menyambut-Nya sesuai dengan apa yang dipercayainya itu.
                [2] Betapa bebasnya ia mengaku dengan mulutnya. Pengakuannya itu dibuat dalam bentuk pemujaan, yang ditujukan kepada Yesus Tuhan kita sendiri, yang merupakan cara yang benar untuk mengakui iman kita.
                    Pertama, ia mengakui jabatan Kristus sebagai nabi, dengan memanggil-Nya Rabi, gelar yang biasa diberikan orang-orang Yahudi kepada guru-guru mereka. Kristus adalah rabi agung, yang di bawah kaki-Nya kita semua harus belajar.
                    Kedua, ia mengakui hakikat dan misi ilahi-Nya, dengan memanggil-Nya Anak Allah (Anak Allah yang disebut dalam Mazmur 2:7). Meskipun Kristus hanya tampak padanya dalam rupa dan wajah manusia, namun dengan mempunyai pengetahuan ilahi, pengetahuan tentang hati manusia, dan tentang hal-hal yang jauh dan tersembunyi, maka dari sini Natanael menyimpulkan bahwa Dia adalah Anak Allah.
                    Ketiga, ia mengaku, "Engkau Raja orang Israel, Raja orang Israel yang telah lama kami nanti-nantikan." Jika Ia Anak Allah, maka Ia Raja umat Israel kepunyaan Allah. Dengan berbuat demikian, Natanael membuktikan bahwa dia seorang Israel sejati, karena ia bersedia langsung mengakui dan tunduk kepada Sang Raja Israel.
            (4) Kristus oleh karena itu membangkitkan harapan-harapan dan impian-impian Natanael kepada sesuatu yang lebih jauh dan lebih hebat lagi dari semua ini (ay. 50-51). Kristus bersikap sangat lembut terhadap para petobat baru. Ia memberi dorongan bagi masa-masa permulaan yang baik, meskipun lemah (Mat. 12:20).
                [1] Kristus di sini menunjukkan penerimaan-Nya dan, tampaknya, kekaguman-Nya akan iman Natanael yang begitu tulus: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya?" Ia kagum bahwa pertanda yang begitu kecil akan pengetahuan ilahi-Nya itu menimbulkan dampak yang begitu besar. Ini merupakan pertanda bahwa hati Natanael sudah dipersiapkan sebelumnya, sebab kalau tidak, ia pasti tidak akan langsung percaya dengan sangat tiba-tiba seperti itu. Perhatikanlah, apabila hati kita berserah kepada Kristus pada waktu kita pertama kali dipanggil, maka ini akan memberikan banyak kehormatan kepada Kristus dan kasih karunia-Nya.
                [2] Ia menjanjikannya bantuan-bantuan yang jauh lebih besar untuk meneguhkan dan menumbuhkan imannya lebih daripada yang dimilikinya pada mulanya.
                    Pertama, secara umum: "Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu, bukti-bukti yang lebih kuat akan keberadaan-Ku sebagai Mesias," yaitu mujizat-mujizat Kristus dan kebangkitan-Nya. Perhatikanlah:
                        . Setiap orang yang mempunyai dan memanfaatkan dengan baik apa yang dipunyainya, kepadanya akan diberi lebih banyak lagi.
                        . Orang yang benar-benar percaya Injil akan mendapati bahwa bukti-bukti Injil dengan sendirinya akan semakin banyak menunjukkan dirinya kepada mereka, dan mereka akan melihat semakin banyak alasan untuk memercayainya.
                        . Apa pun pewahyuan yang ingin diungkapkan Kristus tentang diri-Nya kepada umat-Nya selama mereka berada di sini di dunia ini, Ia masih mempunyai hal-hal yang lebih besar lagi untuk diberitahukan kepada mereka. Masih ada kemuliaan lagi yang akan diungkapkan-Nya.
                    Kedua, secara khusus: "Bukan hanya kamu sendiri, tetapi juga kalian, kalian semua murid-murid-Ku, dengan maksud untuk meneguhkan iman kalian, kalian akan melihat langit terbuka." Ini lebih daripada memberitahukan kepada Natanael bahwa ia ada di bawah pohon ara. Pernyataan ini diawali dengan perkataan yang mengandung kesungguhan: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya. Perkataan ini menyuruh kita agar benar-benar memperhatikan apa yang dikatakan dan memandangnya sebagai sesuatu yang sangat penting, agar kita benar-benar menerimanya sebagai hal yang sudah pasti benar: "Aku berkata kepadamu, dan kamu bisa mengandalkan perkataan-Ku ini, kamu bisa menjawabnya dengan amin, amin." Tidak ada orang lain yang menggunakan perkataan ini pada permulaan kalimat kecuali Kristus. Orang-orang Yahudi sering menggunakannya pada bagian penutup doa, dan kadang-kadang mengulanginya. Perkataan ini merupakan suatu penegasan yang sungguh-sungguh. Kristus disebut Amin (Why. 3:14), dan karena itu sebagian orang mengartikan perkataan ini demikian, "Aku, yang adalah Amin, Amin, berkata kepadamu." Aku, saksi yang setia.

                    Perhatikanlah, keyakinan yang kita miliki tentang kemuliaan yang akan diungkapkan dibangun di atas perkataan Kristus sendiri. Sekarang, marilah kita lihat apa yang ingin diyakinkan Kristus kepada mereka: Setelah ini, atau sebentar lagi, atau tidak akan lama lagi, atau mulai dari sekarang, kamu akan melihat langit terbuka.

                        a. Gelar yang dipakai Kristus untuk diri-Nya di sini sangatlah hina: Anak Manusia, gelar yang sering kali diterapkan kepada-Nya dalam Injil, tetapi selalu oleh diri-Nya sendiri. Natanael menyebut-Nya Anak Allah dan Raja Israel, namun Ia sendiri menyebut diri-Nya Anak Manusia,
                            (a) Untuk mengungkapkan kerendahan hati-Nya di tengah-tengah kehormatan yang diberikan kepada-Nya.
                            (b) Untuk mengajarkan kemanusiaan-Nya, yang harus dipercaya sama seperti keilahian-Nya.
                            (c) Untuk menunjukkan keadaan-Nya yang hina pada waktu itu, supaya Natanael tidak berharap bahwa Raja Israel ini akan tampil dalam kemegahan lahiriah.
                        b. Namun ada hal-hal besar yang dinubuatkan-Nya di sini: Engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.
                            (a) Sebagian orang memahami perkataan ini secara harfiah, sebagai sesuatu yang menunjuk pada peristiwa tertentu.


BcO Kisah Para Rasul 5:12-32
Tanda-tanda dan mujizat-mujizat
5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. 5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. 5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan, 5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. 5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
Rasul-rasul dilepaskan dari penjara
5:17 Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. 5:18 Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. 5:19 Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: 5:20 "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak." 5:21 Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. 5:22 Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, 5:23 katanya: "Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya." 5:24 Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. 5:25 Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: "Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak."
Rasul-rasul di hadapan Mahkamah Agama -- Nasihat Gamaliel
5:26 Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka. 5:27 Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, 5:28 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami." 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. 5:30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. 5:31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. 5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Jumat, 25 Agustus 2023 - Matius 22:34-40 (Penjelasan) - BcO Efesus 3:14-21 (Penjelasan) - Ludovikus, Yosef dr Calasanz

PREV:
Renungan Katolik Rabu, 23 Agustus 2023 - Matius 20:1-16a (Penjelasan) - BcO Efesus 2:11-22 - Rosa dr Lima





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)