misa.lagu-gereja.com        
 
View : 6818 kali
Renungan Katolik 2023
Minggu, 6 Agustus 2023
Renungan Katolik Minggu, 6 Agustus 2023 - Mat. 17:1-9 - BcO 2Kor. 3:7-4:6 - Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
#tag:

Minggu, 6 Agustus 2023
Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya
Dan. 7:9-10,13-14; Mzm. 97:1-2,5-6,9; 2Ptr. 1:16-19;
Matius 17:1-9.
BcO 2 Korintus 3:7-4:6
Warna Liturgi Hijau
MT/BPI Edisi Baru: 173, 956 Lama: 836, 956
Saran Nyanyian: PS 378, 547, 548, 549, 551, 552, 553, 554, 555

Matius 17:1-9

Yesus dimuliakan di atas gunung
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. 17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. 17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. 17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." 17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." 17:6 Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan. 17:7 Lalu Yesus datang kepada mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan takut!" 17:8 Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri. 17:9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorangpun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."

Penjelasan:

* Kristus Berubah Rupa (17:1-13)

    Di sini kita mendapati cerita tentang Kristus yang berubah rupa. Ia sendiri telah mengatakan bahwa Anak Manusia akan segera datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya, suatu janji yang senantiasa dikaitkan dengan peristiwa ini oleh ketiga penulis Injil, seakan-akan perubahan rupa Kristus itu dimaksudkan sebagai suatu contoh dan tanda jaminan dari Kerajaan Kristus dan dari terang serta kasih-Nya yang akan tampak bagi orang-orang yang telah dipilih dan dikuduskan-Nya. Petrus membicarakan hal ini sebagai kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus (2Ptr. 1:16), karena perubahan rupa Kristus merupakan pemancaran kuasa-Nya dan pemberitahuan terlebih dulu mengenai kedatangan-Nya, yang memang cocok kalau didahului oleh peristiwa demikian.
    Ketika Kristus di sini sedang dalam keadaan merendahkan diri, meskipun keadaan-Nya hina dan penuh derita, masih tampak pijar-pijar kemuliaan-Nya yang bercampur dalam keadaan itu, agar Dia sendiri lebih dikuatkan lagi dalam penderitaan-penderitaan-Nya, dan agar orang lain tidak menjadi tersandung oleh-Nya. Kelahiran-Nya, pembaptisan-Nya, pencobaan-Nya, dan kematian-Nya merupakan contoh-contoh yang mengagumkan dari perendahan diri-Nya. Dan setiap contoh tersebut selalu disertai dengan secercah kemuliaan dan senyuman sorga. Akan tetapi, meskipun Dia selalu ada dalam perendahan diri selama karya-karya pelayanan-Nya, namun di tengah-tengah semuanya ini, datanglah juga kemuliaan bagi-Nya. Ketika berada di sorga, Dia rela merendahkan diri-Nya untuk turun ke bawah sebagai manusia, dan kini ketika berada di bumi, Dia pun dimuliakan.

Sekarang, mengenai perubahan rupa Kristus itu, perhatikanlah:

I. Keadaan-keadaan yang mengiringi peristiwa itu, yang dicatat di sini (ay. 1).
        . Waktu terjadinya, enam hari sesudah pertemuan khidmat-Nya dengan para murid-Nya (16:21). Menurut penulis Injil Lukas, "Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu," yakni enam hari penuh berselang sejak pengajaran itu, dan hari ini adalah hari kedelapan, setelah tujuh malam berlalu. Tidak ada catatan mengenai apa yang dikatakan atau dilakukan oleh Yesus Tuhan kita selama enam hari sebelum Dia berubah rupa. Jadi, sebelum terjadi sejumlah penampakan yang luar biasa, sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya (Why. 8:1). Maka dari itu, ketika Kristus tampaknya tidak melakukan apa-apa bagi gereja-Nya, nantikanlah sesuatu yang luar biasa yang akan segera terjadi.
        . Tempat terjadinya, di sebuah gunung yang tinggi. Kristus memilih sebuah gunung:
            (1) Sebagai tempat rahasia. Ia pergi menyendiri, sebab meskipun kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi, dua atau tiga orang di atas gunung hampir tidak mungkin dapat ditemukan. Itulah sebabnya pembicaraan-pembicaraan mereka yang bersifat pribadi biasanya diadakan di atas gunung. Kristus memilih suatu tempat yang terpencil untuk berubah rupa, karena penampakan-Nya kepada orang banyak di dalam kemuliaan-Nya tidaklah sesuai dengan keadaan-Nya yang hina pada saat itu. Dengan demikian, Dia ingin menunjukkan kerendahan hati-Nya dan mengajar kita bahwa kesendirian sungguh sangat membantu persekutuan kita dengan Allah. Orang-orang yang ingin tetap bersekutu dengan Sorga haruslah sering menarik diri dari pergaulan dan urusan dunia ini. Dan mereka tidak akan pernah merasa kesepian saat mereka sendirian, karena Bapa bersama mereka.
            (2) Gunung merupakan tempat yang luhur, yang tinggi mengatasi hal-hal lain di bawahnya. Perhatikanlah, orang-orang yang ingin mempunyai persekutuan dengan Allah, yang dapat mengubah hidup mereka, tidak hanya harus menarik diri tetapi juga harus mendaki, mengangkat hati mereka, dan mencari perkara-perkara yang di atas. Panggilan yang diberikan kepada kita adalah: naiklah ke mari (Why. 4:1).
        . Para saksi mata dalam peristiwa tersebut. Dia membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes bersama-Nya.
            (1) Ia membawa tiga orang, jumlah yang memadai untuk menyaksikan apa yang akan mereka lihat, karena atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Kristus membuat penampakan-penampakan-Nya nyata, tetapi tidak di depan banyak orang. Bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi (Kis. 10:41), sehingga mereka yang tidak melihat namun percaya boleh diberkati.
            (2) Ia membawa ketiga orang ini karena mereka adalah murid-murid-Nya yang utama, tiga orang pertama yang dianggap layak oleh Sang Anak Daud. Mungkin mereka ini unggul dalam hal karunia dan anugerah. Mereka adalah orang-orang pilihan Kristus, yang dikhususkan untuk menjadi saksi di dalam kesendirian-Nya. Mereka hadir ketika Ia menghidupkan kembali seorang anak perempuan (Mrk. 5:37). Setelah ini, mereka akan menjadi saksi penderitaan-Nya, dan peristiwa perubahan rupa ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mereka menghadapi saat itu. Perhatikanlah, penglihatan akan kemuliaan Kristus selagi kita berada di dunia ini merupakan suatu persiapan yang baik bagi kita dalam menghadapi berbagai penderitaan nantinya, sebab hal ini mempersiapkan kita untuk melihat kemuliaan-Nya di dunia yang lain. Paulus, yang mengalami berlimpah-limpah kesukaran, juga diberi wahyu secara berlimpah-limpah.

II. Bagaimana terjadinya (ay. 2), Ia berubah rupa di depan mata mereka. Badan jasmani-Nya tetap sama, namun sifat dan penampilan luar dari badan-Nya itu berubah secara luar biasa. Ia tidak berubah menjadi roh, tetapi badan-Nya, yang sebelumnya tampak dalam kelemahan dan kehinaan, kini tampil dalam kuasa dan kemuliaan. Ia berubah rupa atau bentuk-Nya diubahkan, metamorphōthĔ -- diubahkan bentuk-Nya (metamorfosa). Dulu para penyair kafir menghibur dan membuai dunia dengan dongeng-dongeng yang tidak bermakna dan berlebihan mengenai perubahan bentuk, khususnya perubahan bentuk yang dialami oleh dewa-dewa mereka, yang sebenarnya begitu menghina dan melecehkan dewa-dewa itu sendiri, yang palsu sekaligus menggelikan. Sebagian orang berpendapat bahwa Petrus sedang membicarakan hal ini ketika, sebelum hendak menyebutkan perubahan rupa yang dialami Kristus ini, ia berkata, "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita" (2Ptr. 1:16). Ketika itu, Kristus adalah Allah sekaligus manusia. Akan tetapi, pada hari-hari ketika Dia hidup di dalam daging, Ia mengambil rupa seorang hamba -- morphĔn doulou (Flp. 2:7). Ia memasang selubung untuk menutupi kemuliaan ke-Allah-an-Nya. Namun kini, ketika berubah rupa, Ia menanggalkan selubung itu, dan tampil en morphĔ theou -- dalam rupa Allah (Flp. 2:6), dan memberikan kepada murid-murid-Nya sekelibat pandangan akan kemuliaan-Nya, yang tidak dapat dilakukan dengan cara lain kecuali dengan mengubah rupa-Nya.

    Kebenaran agung yang kita nyatakan adalah bahwa Allah adalah terang (1Yoh. 1:5), bersemayam di dalam terang (1Tim. 6:16), dan berselimutkan terang (Mzm. 104:2). Oleh sebab itu, saat Kristus akan muncul di dalam rupa ke-Allah-an-Nya, Ia muncul di dalam terang, sebagai yang paling mulia dari semua makhluk yang dapat dilihat, yang sulung dari semua ciptaan, dan yang paling menyerupai Bapa yang kekal. Kristus adalah Sang Terang. Ketika berada di dunia, Ia bercahaya di dalam kegelapan, dan oleh karenanya dunia tidak mengenal-Nya (Yoh. 1:5, 10). Akan tetapi, pada saat perubahan rupa ini, Terang itu bercahaya dari dalam kegelapan.

    Nah, perubahan rupa-Nya tampak dalam dua hal:

        . Wajah-Nya bercahaya seperti matahari. Wajah adalah bagian utama dari tubuh, yang dengannya kita dikenali. Oleh karenanya, terang yang demikian cemerlang itu ditempatkan pada wajah Kristus, wajah yang setelah ini tidak disembunyikan-Nya ketika Dia dinodai dan diludahi. Wajah itu bercahaya seperti matahari ketika ia bersinar dengan sangat terik, begitu jelas, begitu terang, karena Ia adalah Sang Surya Kebenaran, Terang Dunia. Wajah Musa hanya bercahaya seperti bulan, yang sinarnya hanya merupakan pinjaman. Tetapi, wajah Kristus bercahaya seperti matahari, yang punya cahaya sendiri, dan cahaya Kristus tampak lebih terang-benderang dan gemilang lagi, karena memancar dengan tiba-tiba, menerobos dari balik awan hitam.
        . Pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Seluruh tubuh-Nya berubah, sebagaimana wajah-Nya, sehingga pijar-pijar terang, yang memancar ke luar melalui setiap bagian pakaian-Nya, membuat pakaian itu putih dan berkilauan. Cahaya yang bersinar pada wajah Musa begitu lemah, sehingga cahaya itu dapat dengan mudahnya disembunyikan oleh selubung yang tipis. Namun, sedemikian mulia-Nya tubuh Kristus itu, sampai-sampai pakaian-Nya pun turut diterangi olehnya.

III. Orang-orang lain yang ikut menemani-Nya dalam peristiwa tersebut. Pada akhirnya Ia akan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, dan, sebagai contoh dari peristiwa itu, sekarang tampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia (ay. 3).


IV. Kesaksian mulia yang diberikan oleh Allah Bapa kepada Yesus Tuhan kita, di mana melalui kesaksian tersebut Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa (2Ptr. 1:17), ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia. Ini seperti mengumumkan gelar-gelar kehormatan atau gelar pemerintahan seorang raja, ketika pada upacara penobatannya, ia tampil dalam jubah kebesarannya. Dan biarlah diketahui semua orang, untuk menghibur seluruh umat manusia, bahwa gelar pemerintahan Kristus sebagai raja diambil dari tugas pengantaraan-Nya. Demikianlah, di dalam penglihatan, Ia tampak dengan pelangi, yang merupakan meterai perjanjian, yang melingkungi takhta-Nya (Why. 4:3), karena adalah kemuliaan-Nya untuk menjadi Penebus kita.

V. Ketakutan yang melanda para murid ketika mendengar suara ini, dan dorongan yang diberikan Kristus kepada mereka.
        . Para murid tersungkur dan sangat ketakutan. Besarnya cahaya itu dan kejutan yang ditimbulkannya pasti sangat menggentarkan mereka dan menghilangkan keberanian mereka. Tetapi bukan itu saja, sejak manusia jatuh ke dalam dosa dan mendengar suara Allah di taman Eden, penampakan-penampakan Allah yang luar biasa terasa sangat mengerikan bagi manusia, sebab manusia menjadi sadar sendiri bahwa ia tidak memiliki alasan lagi untuk mengharapkan apa-apa yang baik dan karena itu menjadi takut untuk mendengarkan apa saja secara langsung dari Allah. Perhatikanlah, bahkan ketika cuaca cerah keluar dari tempat persembunyiannya, Allah tetap saja diliputi oleh keagungan yang dahsyat (Ayb. 37:22). Lihatlah betapa dahsyatnya pekerjaan yang dibuat oleh suara Tuhan (Mzm. 29:4). Sungguh baik bagi kita bahwa Allah berbicara kepada kita melalui manusia seperti kita sendiri, yang kengeriannya tidak akan membuat kita takut.
        . Kristus dengan sangat lemah lembut dan baik hati menegakkan mereka kembali. Perhatikanlah, kemuliaan dan kebesaran Yesus Tuhan kita sama sekali tidak mengurangi kepedulian dan perhatian-Nya terhadap umat-Nya yang dilingkupi oleh kelemahan. Sungguh menghibur bila memikirkan bahwa pada saat ini, dalam keadaan-Nya yang sudah ditinggikan, Ia tetap berbelas kasihan dan merendahkan diri-Nya kepada orang percaya yang paling hina.

VI. Menghilangnya penglihatan tersebut (ay. 8): Mereka bangkit dan mengangkat kepala, namun mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri. Musa dan Elia telah pergi, pancaran-pancaran kemuliaan Kristus telah ditanggalkan atau terselubungi kembali. Mereka berharap bahwa hari ini adalah hari ketika Kristus akan masuk ke dalam Kerajaan-Nya, dan akan tampil di hadapan orang banyak dalam kemuliaan lahiriah yang telah mereka impi-impikan. Tetapi, lihatlah bagaimana mereka akhirnya kecewa. Perhatikanlah, tidaklah bijaksana bagi kita untuk mengharapkan hal-hal yang tinggi di dunia ini, karena kemuliaan dan sukacita kita yang paling berharga di sini akan hilang, dan ini bahkan dialami pula oleh orang-orang yang bersekutu dekat dengan Allah. Kehidupan di dunia ini bukanlah pesta yang tanpa akhir, melainkan perjamuan yang sedang berlangsung. Jika terkadang kita dikaruniai dengan penyataan-penyataan khusus akan anugerah ilahi, penglihatan-penglihatan sekilas dan janji-janji akan kemuliaan di masa depan, semuanya itu akan diambil kembali tidak lama kemudian. Kalau satu sorga saja tidak layak bagi seseorang, apalagi sampai mengharapkan dua sorga sekaligus. Sekarang mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri. Perhatikanlah, Kristus akan tetap tinggal bersama kita ketika Musa dan Elia pergi. Para nabi tidak hidup untuk selama-lamanya (Za. 1:5), dan akhir masa tindak-tanduk pelayanan mereka pun dapat kita saksikan. Tetapi, Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibr. 13:7-8).

VII. Percakapan antara Kristus dan para murid-Nya pada waktu mereka turun dari gunung itu (ay. 9-13).

    Amatilah:

        . Mereka turun dari gunung itu. Perhatikan, kita harus turun dari gunung kudus tempat kita bersekutu dengan Allah dan mendapatkan kepuasan dalam persekutuan itu. Kita harus turun dari gunung yang tentangnya kita berkata, "Betapa bahagianya berada di tempat ini." Karena, bahkan di tempat yang demikian pun kita tidak akan menemukan kota yang ada untuk selama-lamanya. Terpujilah Allah, ada gunung kemuliaan dan sukacita yang dipersiapkan bagi kita, yang darinya kita tidak akan pernah turun lagi. Tetapi amatilah, ketika para murid turun, Yesus ikut turun bersama mereka. Perhatikanlah, saat kita kembali lagi ke dunia sesudah kita melaksanakan suatu kewajiban, kita harus berusaha mengajak Kristus bersama kita, karena dengan begitu barulah kita akan merasa terhibur.
        . Selagi turun, mereka berbicara mengenai Kristus. Perhatikanlah, ketika kita kembali setelah melaksanakan suatu perintah kudus, baiklah bagi kita untuk menghibur diri kita sendiri dan saling menghibur satu sama lain dengan percakapan yang sesuai dengan apa yang baru saja kita lakukan. Percakapan yang baik akan berguna dalam membangun iman kita bila dilakukan sesuai dengan waktunya, sebaliknya, percakapan yang buruk akan lebih buruk lagi jika dilakukan pada waktu yang tidak sesuai.



BcO 2 Korintus 3:7-4:6

3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian 3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! 3:9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. 3:10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. 3:11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan. 3:12 Karena kami mempunyai pengharapan yang demikian, maka kami bertindak dengan penuh keberanian, 3:13 tidak seperti Musa, yang menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu. 3:14 Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. 3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. 3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Harta rohani dalam bejana tanah
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. 4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah. 4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. 4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. 4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.




Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Senin, 7 Agustus 2023 - Matius 14:13-21 (Penjelasan) - BcO 1 Raja-raja 21:1-21,27-29 - Sistus II, Kayetanus

PREV:
Renungan Katolik Sabtu, 5 Agustus 2023 - Matius 14:1-12 - BcO 1 Raja-raja 18:16b-40 - Pemberkatan Gereja Basilik SP Maria





Arsip Renungan Katolik 2023..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)