|
Senin, 27 Mei 2024 Renungan Katolik Senin, 27 Mei 2024 - Markus 10:17-27 - BcO 2 Korintus 8:1-24 - Hari Biasa#tag: Pengharapan Seorang Muda yang Tidak Dapat Masuk Sorga Senin, 27 Mei 2024 Hari Biasa 1Ptr 1:3-9; Mzm 111:1-2.5-6.9.10c; Markus 10:17-27 BcO 2 Korintus 8:1-24 Warna Liturgi Hijau Markus 10:17-27 Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah 10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. 10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" 10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." 10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." 10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. 10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. 10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." Penjelasan: * Pengharapan Seorang Muda yang Tidak Dapat Masuk Sorga (10:17-31) I. Di sini kita menyaksikan suatu pertemuan yang memberikan pengharapan antara Kristus dan seorang muda. Begitulah ia digambarkan sebagai seorang pemuda (Mat. 19:20, 22), dan juga seorang pemimpin (Luk. 18:18), seseorang yang berkualitas. Beberapa keadaan yang digambarkan di sini, yang tidak kita dapatkan dalam Injil Matius, tampaknya membuat perjumpaan orang muda ini dengan Kristus menjadi semakin menjanjikan. . Ia datang dengan berlari-lari untuk menjumpai Kristus, yang memperlihatkan bahwa ia seorang yang rendah hati. Ia mengesampingkan daya tarik dan kebesarannya sebagai seorang pemimpin, ketika ia datang kepada Kristus, yang menandakan bahwa ia sangat bersungguh-sungguh dan dalam kesusahan besar. Ia berlari dengan tergesa-gesa, sangat rindu untuk berbicara dengan Kristus. Sekarang ia memiliki kesempatan untuk memperoleh nasihat dari Nabi yang besar ini, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kedamaiannya, dan ia tidak mau kehilangan kesempatan tersebut. . Orang itu mendatangi Kristus ketika ia sedang di tengah jalan, di tengah-tengah banyak orang. Ia tidak bersikeras untuk berbicara secara pribadi dengan Yesus di waktu malam, seperti yang dilakukan Nikodemus. Walaupun ia seorang pemimpin sama seperti Nikodemus, tanpa rasa malu ia langsung menggunakan kesempatan untuk mendapatkan nasihat Yesus ketika menemukan-Nya. . Ia bertelut di hadapan-Nya, yang menandakan besarnya penghargaan dan penghormatannya kepada Yesus sebagai seorang Guru yang datang dari Allah, dan kesungguhannya untuk belajar pada Yesus. Ia bertelut di hadapan Tuhan Yesus, sebagai seorang yang tidak hanya menghormati-Nya, tetapi juga akan selalu menaati-Nya. Ia bertelut, sebagai seorang yang sungguh-sungguh menyerahkan jiwanya kepada Yesus. . Pertanyaannya kepada Yesus sangat serius dan berbobot, yakni, "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Hidup yang kekal merupakan suatu inti dari pengakuan imannya, walaupun pada masa itu disangkal oleh orang-orang Saduki, salah satu partai yang berkuasa. Ia bertanya, apakah yang harus dilakukannya sekarang supaya ia bisa hidup bahagia selamanya. Kebanyakan orang bertanya apakah yang selamanya bisa mereka miliki di dalam dunia ini (Mzm. 4:7), semua yang baik; sedangkan ia bertanya apa yang selamanya harus ia lakukan di dalam dunia ini, supaya bisa menikmati hal-hal yang sangat baik di dalam dunia yang lain. Ia tidak bertanya, siapakah yang dapat membuat kita bisa melihat yang baik? Tetapi yang ditanyakannya adalah, "Siapakah yang bisa membuat kita melakukan yang baik?" Ia menanyakan sesuatu yang bisa membuatnya bahagia dalam pengertian perbuatan yang harus dilakukannya, yaitu summum bonum -- inti dari yang baik, seperti yang dicari-cari Raja Salomo, apa yang baik bagi anak-anak manusia untuk mereka lakukan (Pkh. 2:3). Pertanyaan ini adalah: (1) Pertanyaan yang sangat serius, yang menyangkut hal-hal yang kekal, dan yang menjadi keprihatinannya. Perhatikanlah, pengharapan akan mulai muncul bagi orang-orang ketika mereka mulai sungguh-sungguh bertanya-tanya apakah yang harus mereka lakukan supaya bisa masuk sorga. (2) Pertanyaan tersebut ditanyakan kepada Orang yang tepat, Seorang yang dalam segala hal pantas untuk menjawabnya, karena Dia sendirilah Jalan, Kebenaran, dan Hidup itu, jalan yang benar untuk hidup, untuk hidup yang kekal; yang datang dari sorga dengan tujuan, pertama, untuk membuka jalan bagi kita, dan kemudian menunjukkannya kepada kita; pertama untuk membuat dan kemudian untuk menunjukkan jalan ke sorga. Perhatikanlah, siapa yang ingin mengetahui apa yang harus dilakukannya untuk dapat diselamatkan, dia sendiri harus datang kepada Kristus dan bertanya kepada-Nya; inilah kekhasan agama Kristen, untuk memperlihatkan kehidupan kekal dan menunjukkan jalan menuju ke sana. (3) Pertanyaan tersebut diajukan dengan maksud yang baik, yaitu untuk menerima pengajaran mengenainya. Kita menjumpai pertanyaan yang sama ditanyakan oleh seorang ahli Taurat, tidak dengan bertelut, tetapi berdiri (Luk. 10:25), dengan maksud yang buruk, untuk bersoal jawab dengan Yesus; ia mencobai Dia, dengan berkata, Guru, apa yang harus kuperbuat? Yesus melihat pertanyaan si ahli Taurat ini tidaklah baik karena maksudnya tidak benar. . Kristus menghargai dan mendukung pertanyaan orang muda ini: (1) Dengan membantu menumbuhkan imannya (ay. 18). Ia memanggil Yesus dengan sebutan Guru yang baik, dan Kristus melihat bahwa ia sungguh-sungguh dengan sebutannya ini, bahwa ia memandang Yesus sebagai Allah, karena tidak ada yang baik selain satu saja, yaitu Allah, yang esa dan satu saja nama-Nya (Zak. 14:9). Kata Allah dalam bahasa Inggris God tidak diragukan lagi berhubungan erat dengan kata good "baik," seperti orang Ibrani memanggil Allah sesuai dengan kekuatan-Nya, yaitu Elohim, Allah yang kuat. Demikianlah, dalam bahasa Inggris, kita memanggil Allah mengikuti sifat baik-Nya, Allah yang baik. (2) Dengan mengarahkan perbuatannya (ay. 19); Lakukanlah segala perintah dan engkau akan mengetahui apa yang harus dilakukan. Yesus menyebutkan enam perintah dari loh batu yang kedua (dari 10 Perintah Allah), yang menetapkan kewajiban kita terhadap sesama. Ia membalikkan urutannya, dengan meletakkan perintah yang ketujuh sebelum yang keenam, untuk menunjukkan bahwa perzinahan adalah dosa yang tidak kurang kejam daripada pembunuhan itu sendiri. Di sini perintah yang kelima diletakkan terakhir, supaya diingat dan diperhatikan secara khusus, untuk menjaga kita supaya tidak melalaikan perintah yang lain. Alih-alih menyebut perintah yang kesepuluh sebagai jangan mengingini milik orang lain, Penyelamat kita memakai perkataan, "Jangan mengurangi hak orang." MĔ aposterĔsĔs -- yang artinya, menurut Dr. Hammond, "Janganlah merasa tidak puas dengan apa yang ada padamu, dan janganlah berusaha menambahkannya dengan mengurangi hak orang lain." Inilah hukum keadilan supaya tidak meningkatkan atau memperkaya diri sendiri dengan melakukan yang salah atau melukai yang lain. . Orang muda itu tampaknya layak masuk sorga, karena bebas dari segala pelanggaran perintah ilahi. Sejauh ini ia dapat menuruti perintah-perintah tersebut (ay. 20), Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku. Ia pikir bahwa ia telah menuruti semua perintah itu, dan teman-temannya juga berpikir demikian. Perhatikanlah, kurangnya pengetahuan akan keluasan dan sifat rohani dari hukum ilahi, membuat orang-orang berpikir bahwa diri mereka berada dalam keadaan yang lebih baik daripada yang sebenarnya. Rasul Paulus sendiri hidup tanpa hukum Taurat. Tetapi, ketika ia melihat hukum tersebut sebagai sesuatu yang rohani, ia melihat dirinya bersifat duniawi (Rm. 7:9, 14). Namun, siapa yang berkata bahwa dirinya bebas dari dosa yang memalukan, ia sudah berjalan lebih jauh di jalan yang menuju kehidupan kekal daripada banyak orang lain. Walaupun kita tidak sadar akan sesuatu, itu bukan berarti bahwa kita bisa dibenarkan karena ketidaktahuan tersebut (1Kor. 4:4). . Kristus menaruh kasih kepadanya; Yesus memandang dia, menaruh kasih kepadanya (ay. 21). Kristus senang mendapatkan orang muda itu hidup dengan benar, dan senang melihat bahwa dia ingin mengetahui bagaimana memiliki kehidupan yang lebih baik. Kristus sangat senang melihat orang-orang muda dan juga orang-orang kaya menanyakan jalan ke sorga serta mengarahkan pandangan mereka ke sana. II. Inilah bagian yang menyedihkan antara Kristus dan orang muda tersebut. . Kristus memberikan perintah untuk menguji dia, supaya dengan perintah tersebut akan tampak apakah dia benar-benar menginginkan kehidupan yang kekal dan berusaha keras untuk mendapatkannya. Tampaknya hati orang muda itu sangat menginginkannya, dan jika benar begitu, seharusnya dia bertindak demikian. Tetapi, apakah dia menginginkan kehidupan kekal itu dengan sepenuh hati? Baiklah dia diuji untuk itu. (1) Dapatkah ia berpisah dengan kekayaannya demi mengikuti Kristus? Ia mempunyai harta kekayaan yang banyak. Pada masa Gereja Kristen yang mula-mula, keadaan yang mendesak mengharuskan mereka yang mempunyai tanah untuk menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul (Kis. 4:34-35); dan bagaimana orang muda tersebut, apakah ia mau melakukan hal demikian juga? Pada saatnya nanti, kesusahan dan penganiayaan akan terjadi karena firman dan memaksanya untuk menjual hartanya, atau hartanya itu akan diambil darinya, dan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan ini? Jadi, biarkan ia mengetahui hal yang terburuk sekarang, dan jika ia tidak sanggup memenuhi persyaratan ini, biarkan ia mundur dengan ketidaksungguhannya itu, baik sekarang maupun di kemudian hari. "Juallah apa yang kaumiliki yang jumlahnya melebihi apa yang cukup bagi dirimu." Barangkali ia tidak mempunyai keluarga yang menjadi tanggungannya, kalau begitu halnya, biarlah ia menjadi bapa untuk yang miskin, dan menjadikan mereka sebagai ahli-ahli warisnya. Setiap orang, menurut kemampuannya, harus menolong yang miskin, dan sedapatnya berusaha membatasi dirinya sehingga dapat melakukan hal tersebut. Kekayaan dunia diberikan kepada kita, bukan hanya untuk memelihara kehidupan kita di dalam dunia ini, sesuai dengan kedudukan kita di dalamnya, tetapi juga sebagai talenta, yang harus digunakan untuk kemuliaan Guru besar kita di dalam dunia ini, yang telah mengatur, bahwa orang miskin selalu ada bersama kita sebagai pihak penerima. (2) Sanggupkah ia melaksanakan tugas pelayanan yang paling sukar dan mahal ini sebagai seorang murid Kristus dan hanya mengandalkan Dia sebagai imbalan di sorga? Ia bertanya kepada Kristus apa lagi yang harus ia lakukan lebih dari yang telah dikerjakannya selama ini untuk memperoleh kehidupan kekal, dan Kristus menguji dia, apakah dia sungguh percaya dan menghargai kehidupan kekal yang dicarinya itu? Apakah ia sungguh-sungguh percaya bahwa terdapat harta sejati di sorga yang cukup untuk menggantikan semua yang ia tinggalkan, atau kehilangan, atau sisihkan, bagi Kristus? Apakah ia bersedia untuk percaya kepada kata-kata Kristus? Dapatkah ia mempercayai Dia untuk semua yang layak diterimanya dan bersedia untuk memikul salibnya sekarang, dengan pengharapan akan mendapat mahkota nanti? Orang muda itu pergi setelah mendengar perkataan Yesus (ay. 22); Ia pergi dengan sedih. Ia merasa menyesal tidak dapat menjadi pengikut Kristus dengan cara yang lebih mudah daripada meninggalkan segalanya untuk mengikuti Dia, bahwa ia tidak dapat memperoleh kehidupan kekal dan sekaligus dapat menjaga harta miliknya yang bersifat sementara itu. Akan tetapi, walaupun tidak dapat memenuhi syarat menjadi seorang murid, ia tidak menunjukkan sifat munafik. Sejujurnya, Ia pergi dengan sedih. Di sini kita dapat melihat kebenaran dalam penyataan bahwa kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon (Mat. 6:24) karena ketika dia berpegang kepada Mamon, sebenarnya dia telah merendahkan Kristus, seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang lebih memilih dunia di hadapan-Nya. Ia berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan di pasar, dan sekarang ia pergi dengan sedih hati dan meninggalkan keinginannya itu, karena ia tidak sanggup membayar harga untuk mendapatkan kehidupan kekal itu. Ada dua kata yang berlaku dalam penawaran, pernyataan saja bukanlah suatu persetujuan. Yang menghancurkan orang muda ini adalah, ia mempunyai harta yang banyak; demikianlah kekayaan orang bodoh menghancurkan mereka, dan orang-orang yang menghabiskan hari-hari mereka dalam kekayaan akan tergoda untuk berkata kepada Allah, "Tinggalkanlah kami!," atau kepada hati mereka, "Tinggalkan Allah!" III. Inilah pembicaraan Kristus dengan murid-murid-Nya. Kita terdorong untuk menginginkan Kristus memperhalus perkataan-Nya yang membuat laki-laki muda ini merasa takut untuk mengikuti Dia. Kita juga mungkin tergoda untuk meminta Kristus memberikan penjelasan yang bisa menghilangkan sifat keras dari perkataan-Nya itu. Namun, Ia mengetahui hati manusia. Karena itu, Ia tidak mau membujuk orang muda itu supaya mengikuti Dia hanya karena dia seorang yang kaya dan juga seorang pemimpin. Jadi, kalau ia mau pergi, biarkan ia pergi saja. Kristus tidak akan menghalangi siapa pun untuk melakukan kehendaknya. Karena itu, kita tidak mendapati Kristus memanggilnya kembali, tetapi Dia menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan murid-murid-Nya mengenai dua hal. . Keselamatan sulit didapatkan oleh mereka yang hidup dalam kelimpahan di dunia ini. Hanya ada sedikit orang saja yang bersedia meninggalkan kekayaannya, yang dapat diyakinkan untuk meninggalkan segalanya itu demi Kristus, atau membagi-bagikannya untuk berbuat amal. (1) Kristus menegaskan hal ini. Ia memandang murid-murid-Nya, karena Ia ingin mereka semua memperhatikan apa yang disampaikan-Nya itu, agar mereka bisa menilai diri mereka sendiri, dan membetulkan kesalahan mereka mengenai hal kekayaan duniawi, yang mungkin sangat dihargai oleh mereka. Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah! (ay. 23). Mereka bergumul dengan banyak cobaan dan berhadapan dengan banyak kesulitan yang tidak terdapat di jalan orang miskin. Kepada murid-murid-Nya Ia langsung menjelaskan perihal masalah ini (ay. 24), dengan menyapa mereka sebagai anak-anak, karena sebagai anak, mereka harus diajar dan diwarisi-Nya dengan hal-hal yang lebih baik daripada yang dipegang erat oleh orang muda yang meninggalkan Kristus itu. Ketika Ia berkata, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah" Ia memaksudkan bahwa yang sangat berbahaya dari mempunyai kekayaan adalah bahwa orang bisa menaruh kepercayaan mereka kepada kekayaannya itu dan meletakkan keyakinan mereka kepadanya, mengharapkan perlindungan, persediaan, dan perbekalan darinya, hingga mereka berkata kepada emas mereka itu, dan bukannya kepada Allah, Engkaulah pengharapanku (Ayb. 31:24). Mereka yang memiliki penghargaan seperti itu kepada kekayaan dunia tidak akan memberikan penghargaan yang benar kepada Kristus dan anugerah-Nya. Orang yang mempunyai kekayaan yang sangat banyak, tetapi tidak menaruh kepercayaan mereka kepadanya, karena melihat kesemuan dan ketidakmampuan kekayaan itu untuk membuat jiwa mereka bahagia, bisa mengatasi kesulitan ini dan dengan mudah dapat berpisah darinya demi Kristus. Akan tetapi, sebaliknya, orang yang walaupun hanya memiliki sedikit harta saja, tetapi sangat menaruh hati mereka kepada hartanya yang sedikit itu dan meletakkan kebahagiaan mereka di dalamnya, ini juga akan menjauhkan mereka dari Kristus. Ia menguatkan pernyataan ini dengan, Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum dari pada seorang kaya yang percaya kepada kekayaan, atau cenderung melakukannya, untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah (ay. 25). Ukuran besar unta dan lubang jarum tampak begitu tidak seimbang (walaupun sebenarnya ketidakseimbangan ini lebih menjelaskan ketidakmungkinan tersebut) sehingga beberapa orang berusaha memberikan penjelasan yang masuk akal mengenai perbandingan ini: - Beberapa orang membayangkan hal ini berkaitan dengan suatu gerbang atau pintu kecil yang menuju Yerusalem. Gerbang ini umumnya terkenal dengan nama lubang jarum, karena ukurannya yang kecil dan sempit, yang tidak bisa dilewati seekor unta jika bebannya tidak dilepaskan dan dibuat berjalan dengan cara berlutut (Kej. 24:11). Seperti unta-unta tersebut, orang-orang kaya tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga jika ia tidak mau melepaskan beban kekayaan duniawinya, dan merendahkan diri mengikuti berbagai kewajiban rohani yang sederhana, sehingga bisa melewati gerbang yang sempit. - Yang lain menyarankan bahwa kata yang kita terjemahkan dengan seekor unta kadang-kadang berarti tali tambang, yang walaupun tidak dapat memasuki lobang jarum, masih sangat berhubungan dengannya. Seorang kaya, bila dibandingkan dengan seorang miskin, seperti seutas tali tambang dibandingkan sehelai benang, lebih kuat, tetapi tidak terlalu lentur, dan tidak bisa memasuki lubang jarum, jika tidak diurai-uraikan. Jadi orang kaya tersebut harus dilepaskan dan dipisahkan dari kekayaannya, dan barulah ada harapan baginya, sehingga helai demi helai, ia dapat masuk ke dalam lobang jarum, jika tidak, ia tidak akan berguna, selain hanya untuk berakar-akar di dunia ini. (2) Kebenaran ini sangat mengejutkan murid-murid. Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu (ay. 24). Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan? Mereka tahu pandangan teguh guru-guru Yahudi pada umumnya, bahwa Roh Allah memilih untuk tinggal pada orang-orang kaya. Mereka juga tahu ada banyak janji-janji dalam Perjanjian Lama mengenai hal-hal baik yang bersifat sementara. Mereka juga tahu bahwa semua orang memang kaya atau ingin menjadi kaya dan bahwa mereka yang kaya mempunyai lebih banyak kesempatan untuk berbuat baik. Oleh karena itu, mereka tertegun saat mendengar bahwa sangatlah sulit bagi orang kaya untuk masuk sorga. (3) Kristus mendamaikan hati mereka, dengan menunjukkan kemahakuasaan Allah yang dapat menolong bahkan orang kaya sekalipun untuk mengatasi kesulitan yang menghalangi keselamatan mereka (ay. 27). Ia memandang mereka, untuk menarik perhatian mereka, dan berkata, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin; orang kaya tidak dapat menggunakan kemampuan atau usaha mereka sendiri untuk mengatasi kesulitan itu, tetapi anugerah Allah dapat melakukannya, karena segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." Jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, bagaimana jadinya dengan orang kaya? Karena itu, bila ada yang masuk sorga nanti, mereka harus memberikan seluruh kemuliaan kepada Allah, yang telah mengerjakan baik keinginan maupun perbuatan baik di dalam mereka. BcO 2 Korintus 8:1-24 Pelayanan kasih 8:1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. 8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. 8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. 8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. 8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. 8:6 Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. 8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. 8:8 Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu. 8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 8:10 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga. 8:11 Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu. 8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu. 8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. 8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. 8:15 Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan." Titus diutus 8:16 Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu mengaruniakan kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu kamu. 8:17 Memang ia menyambut anjuran kami, tetapi dalam kesungguhannya yang besar itu ia dengan sukarela pergi kepada kamu. 8:18 Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang terpuji di semua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil. 8:19 Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kami. 8:20 Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini. 8:21 Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia. 8:22 Bersama-sama dengan mereka kami utus seorang lain lagi, yakni saudara kita, yang telah beberapa kali kami uji dan ternyata selalu berusaha untuk membantu. Dan sekarang ia makin berusaha karena besarnya kepercayaannya kepada kamu. 8:23 Titus adalah temanku yang bekerja bersama-sama dengan aku untuk kamu; saudara-saudara kami yang lain itu adalah utusan jemaat-jemaat dan suatu kemuliaan bagi Kristus. 8:24 Karena itu tunjukkanlah kepada mereka di hadapan jemaat-jemaat bukti kasihmu dan bukti kemegahanku atas kamu. ___
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024 Lagu Anak(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Selasa, 28 Mei 2024 - Markus 10:28-31 - BcO 2 Korintus 9:1-15 - Hari Biasa PREV: Renungan Katolik: Hari Raya Tritunggal Mahakudus Minggu, 26 Mei 2024 - Matius 28:16-20 & Efesus 1:1-14 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |