misa.lagu-gereja.com        
 
Senin, 5 Februari 2024
Perayaan Wajib
St. Agata
1Raj. 8:1-7,9-13; Mzm. 132:6-7,8-10; 
Markus 6:53-56
BcO Kejadian 41:1-15.25-43
Warna Liturgi Merah

Markus 6:53-56
Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret
6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. 6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. 6:56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Penjelasan:
* IMAN SEDERHANA TUHAN BERKENAN
Setiap orang sakit tentu ingin sembuh. Segala macam cara dilakukan untuk mencapai maksud itu. Ada yang datang ke dokter atau rumah sakit. Ada juga yang mengusahakan penyembuhan alternatif, dengan memercayai dukun atau paranormal. Cara yang terakhir ini bukan hanya naif, tetapi juga dapat membahayakan iman Kristen. Sebagai orang Kristen, seharusnya kita meyakini bahwa Tuhan Yesus dapat menyembuhkan penyakit.

Melalui firman Tuhan yang kita baca saat ini, kita melihat bahwa Tuhan Yesus datang ke Genesaret. Rupanya orang Genesaret telah mengenal Yesus. Dengan berbondong-bondong, mereka datang pada Yesus membawa orang sakit. Kita melihat bahwa aspek iman dari orang yang ingin mendapat kesembuhan sangat menentukan. Mereka percaya bahwa hanya dengan menyentuh atau menjamah jumbai jubah Tuhan Yesus, mereka akan sembuh. Sederhana bukan? Meski demikian iman mereka sangat kontras dengan iman murid-murid. Kita lihat bahwa saat itu tidak ada pengajaran firman Tuhan, juga tidak ada mukjizat atau pengusiran setan, tetapi mereka percaya pada Yesus. Maka Yesus pun kemudian memberi kesembuhan pada mereka (ayat 56).

Tidak semua orang memiliki iman sesederhana itu. Ada orang yang memiliki iman yang rumit, memikirkan banyak pertimbangan dan terlalu memakai logika dalam imannya kepada Tuhan. Bahkan ada juga yang berpikir apakah Tuhan bersedia mendengar permohonan yang sederhana. Namun kisah ini mengajar kita bahwa iman sederhana seperti iman seorang anak adalah iman yang berkenan bagi Dia.

Lalu bagaimana dengan kesembuhan Ilahi? Ada yang percaya, tetapi ada yang memandang sinis, bahkan menganggap hal ini sebagai bidat. Termasuk aliran gereja mana pun kita, iman bahwa Yesus peduli terhadap orang sakit dan berkuasa atas segala penyakit, seharusnya ada dalam hati kita. Iman demikian serasi dengan kesaksian Alkitab dan ajaran bahwa Allah tak berubah kasih, hikmat, dan kuasa-Nya!


* Kristus bermurah hati mendatangi mereka dengan berjalan di atas air. 
Dia bisa saja meredakan angin itu dari tempat-Nya berada, atau mengutus malaikat untuk menyelamatkan mereka. Akan tetapi, Dia memilih menolong mereka dengan cara yang paling memesonakan hati, dan karena itu Dia sendiri datang menemui mereka.

. Kristus tidak datang sampai waktu sudah menunjukkan jam empat malam, atau sesudah jam tiga subuh. Tetapi Dia tetap datang sesudahnya. Perhatikanlah, walaupun kedatangan Kristus kepada umat-Nya ditunda lama, pada saatnya nanti Ia tetap akan datang, dan lamanya waktu itu merupakan kesempatan bagi-Nya untuk muncul bagi mereka pada saat yang jauh lebih tepat. Walaupun keselamatan itu tampak lambat, kita harus tetap bersabar menantikannya, sebab ia sungguh-sungguh akan datang, pada waktu jaga malam yang keempat, dan itu pasti akan terjadi.

. Dia datang dengan berjalan di atas air. Walaupun ombak di danau itu sedang bergelora, Kristus tetap datang, berjalan di atas air; karena walaupun sungai-sungai mengangkat suaranya, lebih hebat TUHAN di tempat tinggi (Mzm. 93:3-4). Tidak ada kesulitan yang dapat menghalangi kunjungan Kristus yang penuh kemuliaan atas umat-Nya, bila waktunya telah tiba. Dia akan menemukan jalan melalui atau langsung menembus laut yang paling bergelora sekalipun untuk membebaskan umat-Nya (Mzm. 42:7-8).

. Ia hendak melewati mereka, artinya, Ia menatap lurus ke depan dan terus berjalan seolah-olah hendak berlalu dari situ tanpa menghiraukan mereka. Ini dilakukan-Nya untuk membuat mereka tersadar dan memanggil-Nya. Perhatikanlah, ketika Allah merencanakan dan bertindak langsung untuk menolong umat-Nya, kadang-kadang tampak seolah-olah Ia melewati mereka begitu saja tanpa memedulikan masalah mereka. Mereka pikir Dia akan melewati mereka, tetapi kita bisa yakin bahwa itu tidak akan terjadi.

. Mereka takut ketika melihat-Nya, karena mengira Dia hantu. Mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut (ay. 50), dan mengira Dia semacam hantu atau setan ganas yang mengejar-ngejar mereka dan mendatangkan badai ini. Kita sering kali membuat diri kita sendiri bingung dan takut dengan hantu-hantu khayalan, makhluk ciptaan angan-angan dan khayalan kita sendiri.

. Dia menguatkan mereka dan menenangkan rasa takut mereka, dengan memberitahukan diri-Nya kepada mereka; Ia berkata kepada mereka dengan cara yang sudah mereka kenal, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Perhatikanlah,
(1) Kita tidak mengenal Kristus sebelum Dia berkenan mengungkapkan diri-Nya keepada kita. "Aku Ini, Aku Tuanmu, Aku Temanmu, Aku Penebus dan Penyelamatmu. Aku ini, yang datang ke dunia yang bermasalah ini, dan sekarang ke laut yang bergelora, untuk menjagai dirimu."
(2) Pengetahuan akan Kristus, mengenai siapa diri-Nya yang sesungguhnya dan kedekatan-Nya dengan kita, cukup untuk membuat kita murid-murid-Nya bersukacita sekalipun dalam badai dan tidak takut lagi. "Jika demikian halnya, mengapa aku harus takut?" Jika Kristus bersamamu, bergembiralah dan jangan takut. Ketakutan kita akan segera hilang, jika kesalahan kita diluruskan, terutama kesalahan-kesalahan kita terhadap Kristus (Kej. 21:19 dan 2Raj. 6:15-17). Kehadiran Kristus bersama kita dalam masa badai cukup bisa membuat kita bersukacita, walaupun awan dan kegelapan mengelilingi kita. Dia berkata "Aku ini." Dia tidak mengatakan siapa Dia (karena tidak ada kesempatan), namun kita mengenal suara-Nya, seperti domba mengenal suara gembalanya sendiri (Yoh. 10:4). Betapa senangnya sang kekasih ketika berkata, lagi dan lagi, Dengarlah! Kekasihku! (Kid. 2:8). Kristus berkata ego eimi -- Akulah Dia, atau Aku adalah Aku; itu adalah nama Allah ketika Dia datang untuk membebaskan umat Israel (Kel. 3:14). Dan itu juga nama Kristus, yang sekarang datang untuk membebaskan murid-murid-Nya. Ketika Kristus berkata, "Akulah Dia" kepada orang-orang yang datang untuk menangkap-Nya dengan paksa, mereka terpukul jatuh ke tanah (Yoh. 18:6). Ketika Ia berkata, "Akulah Dia" kepada orang-orang yang datang kepada-Nya dengan iman, maka mereka akan diangkat dan ditenangkan.

. Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, menginjakkan kaki-Nya di dasar perahu yang sama seperti mereka, sehingga membuat mereka menjadi sangat tenang. Semoga kita ditemani Tuan kita, supaya semuanya menjadi baik. Segera setelah Dia naik ke perahu, angin pun redalah. Sebelum peristiwa ini, ketika mereka terperangkap dalam badai, dikatakan bahwa Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu, "Diam! Tenanglah!" (4:39), akan tetapi di dalam bacaan ini tidak ada perintah yang diberikan-Nya, angin itu begitu saja berhenti dengan tiba-tiba. Perhatikanlah, Yesus Tuhan kita tahu persis bagaimana bekerja dengan cara yang tepat dan hati-hati walaupun tidak selalu tampak khidmat. Walaupun kita tidak mendengar ada perintah diberikan, namun jika angin berhenti dan kita merasa tenang, maka yakinlah bahwa Kristus benar ada di dalam perahu, dan perintah-Nya memang sudah diberikan tanpa kita sadari (Kid. 6:12). Ketika kita berada di sorga dengan Kristus, angin itu akan berhenti, karena tidak ada badai di dunia atas.

. Mereka lebih terkejut dan tercengang pada mujizat ini daripada sebelumnya, dan ini sungguh keliru. Mereka sangat tercengang dan bingung, mereka benar-benar menjadi lupa diri, seolah-olah peristiwa ini merupakan suatu hal yang baru dan tidak masuk akal, seolah-olah Kristus tidak pernah melakukan yang seperti ini sebelumnya sehingga mereka tidak berharap Dia akan melakukannya sekarang. Dengan kejadian ini seharusnya mereka mengagumi kuasa Kristus dan bisa diyakinkan bahwa Dia adalah Anak Allah, tetapi mengapa mereka malah menjadi begitu bingung seperti ini? Kebingungan ini terjadi karena sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti. Karena seandainya mereka bisa menilai peristiwa roti itu dengan benar, mereka tidak akan begitu terkejut dengan mujizat ini, karena perbuatan-Nya dalam melipatgandakan roti menggambarkan betapa hebat kuasa-Nya, sama seperti yang ditunjukkan-Nya melalui tindakan berjalan di atas air ini. Pikiran mereka sudah begitu bodoh dan tidak bisa berpikir lagi, hati mereka jadi degil, kalau tidak mereka pasti tidak akan berpikir bahwa kuasa Kristus untuk meredakan angin ribut itu merupakan sesuatu yang hebat. Oleh karena kita tidak mempunyai pengertian yang benar tentang pekerjaan-pekerjaan Kristus sebelumnya maka kita menjadi terkesima akan hal-hal yang Ia kerjakan sekarang, seolah-olah Ia tidak pernah mengerjakan hal-hal serupa sebelumnya.


Ketika mereka tiba di tanah Genesaret, yang terletak di antara Betsaida dan Kapernaum, 
orang-orang di sana sangat menyambut mereka. Orang segera mengenal Yesus (ay. 54), dan mengetahui pekerjaan-pekerjaan besar yang Ia lakukan ke mana pun Ia pergi. Sungguh, Ia adalah seorang Penyembuh yang tak terbatasi oleh waktu dan tempat. Mereka juga tahu bahwa Ia biasanya tinggal sebentar saja di suatu tempat dan oleh sebab itu mereka berusaha memanfaatkan kesempatan dari kunjungan-Nya kali ini; Berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu, dengan menempuh segala jenis perjalanan yang mungkin, dan mulai mengusung orang-orang sakit yang tidak mampu pergi di atas tilamnya; mereka sendiri tidak peduli akan merasa kedinginan karena mereka sedang berharap akan mendapatkan kesembuhan (ay. 55). Ke mana pun Ia pergi, Ia selalu dikerumuni orang-orang sakit, di desa-desa, di kota-kota, atau di kampung-kampung. Mereka meletakkan orang-orang sakit di pasar dan di jalan-jalan, di tengah-tengah jalan-Nya, dan memohon kepada-Nya supaya mereka diperkenankan menjamah Dia sekalipun hanya jumbai jubah-Nya saja, seperti yang dilakukan wanita yang sakit pendarahan itu, yang tampaknya merupakan orang pertama yang menerapkan cara penyembuhan ini. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. Kita tidak melihat bahwa mereka mempunyai keinginan untuk diajar oleh-Nya, mereka hanya menginginkan kesembuhan. Coba bayangkan, bagaimana jika para pelayan Tuhan dapat menyembuhkan sakit-penyakit jasmani, berapa banyak orang yang mau mendatangi mereka! Namun, sangatlah menyedihkan bila kita melihat betapa banyaknya orang yang lebih peduli dengan tubuh mereka daripada jiwa mereka sendiri.


BcO Kejadian 41:1-15.25-43

Mimpi Firaun
41:1 Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil. 41:2 Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput yang di tepi sungai itu. 41:3 Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu. 41:4 Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun. 41:5 Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik. 41:6 Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur. 41:7 Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi! 41:8 Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya. 41:9 Lalu berkatalah kepala juru minuman kepada Firaun: "Hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu. 41:10 Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya, dan menahan aku dalam rumah pengawal istana, beserta dengan kepala juru roti. 41:11 Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri. 41:12 Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani, hamba kepala pengawal istana itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu diartikannya kepada kami mimpi kami masing-masing. 41:13 Dan seperti yang diartikannya itu kepada kami, demikianlah pula terjadi: aku dikembalikan ke dalam pangkatku, dan kepala juru roti itu digantung." 41:14 Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. 41:15 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."

Mimpi Firaun
41:1 Setelah lewat dua tahun lamanya, bermimpilah Firaun, bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil. 41:2 Tampaklah dari sungai Nil itu keluar tujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk badannya; lalu memakan rumput yang di tepi sungai itu. 41:3 Kemudian tampaklah juga tujuh ekor lembu yang lain, yang keluar dari dalam sungai Nil itu, buruk bangunnya dan kurus badannya, lalu berdiri di samping lembu-lembu yang tadi, di tepi sungai itu. 41:4 Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. Lalu terjagalah Firaun. 41:5 Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik. 41:6 Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur. 41:7 Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah Firaun. Agaknya ia bermimpi! 41:8 Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya. 41:9 Lalu berkatalah kepala juru minuman kepada Firaun: "Hari ini aku merasa perlu menyebutkan kesalahanku yang dahulu. 41:10 Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya, dan menahan aku dalam rumah pengawal istana, beserta dengan kepala juru roti. 41:11 Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri. 41:12 Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani, hamba kepala pengawal istana itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu diartikannya kepada kami mimpi kami masing-masing. 41:13 Dan seperti yang diartikannya itu kepada kami, demikianlah pula terjadi: aku dikembalikan ke dalam pangkatku, dan kepala juru roti itu digantung." 41:14 Kemudian Firaun menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. 41:15 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya."


___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 6 Februari 2024 - Markus 7:1-13 - BcO Kejadian 41:55-42:26 - Perayaan Wajib Paulus Miki

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 4 Februari 2024 - Markus 1:29-39 - BcO Kejadian 39:1-23 - Hari Minggu Biasa V





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)