|
Jumat, 6 Desember 2024 Renungan Katolik Jumat, 6 Desember 2024 - Matius 9:27-31 - BcO Yesaya 11:10-16 - Nikolaus#tag: Dua Orang Buta dan Seorang Bisu Disembuhkan Jumat, 6 Desember 2024 Nikolaus Yes. 29:17-24; Mzm. 27:1,4,13-14; Matius 9:27-31 BcO Yesaya 11:10-16 Warna Liturgi Ungu Matius 9:27-31 Yesus menyembuhkan mata dua orang buta 9:27 Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." 9:28 Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya dan Yesus berkata kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." 9:29 Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." 9:30 Maka meleklah mata mereka. Dan Yesuspun dengan tegas berpesan kepada mereka, kata-Nya: "Jagalah supaya jangan seorangpun mengetahui hal ini." 9:31 Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Penjelasan: * Dua Orang Buta dan Seorang Bisu Disembuhkan (9:27-34) Dalam ayat-ayat ini diceritakan tentang dua mujizat lagi yang diadakan bersama-sama oleh Juruselamat kita. I. Penglihatan bagi dua orang buta (ay. 27-31). Kristus adalah Sumber terang dan juga Sumber kehidupan. Seperti halnya dengan membangkitkan orang mati Ia menunjukkan bahwa diri-Nya sama dengan Dia yang pertama kali mengembuskan napas kehidupan kepada manusia, demikian pula dengan memberikan penglihatan kepada orang buta Ia menunjukkan bahwa diri-Nya sama dengan Dia yang pertama kali memerintahkan terang untuk bercahaya atas kegelapan. Perhatikanlah: . Keteguhan hati dua orang buta itu dalam permohonan mereka terhadap Kristus. Dalam perjalanan pulang dari rumah kepala rumah ibadat menuju tempat-Nya menginap, dua orang buta ini mengikuti-Nya, seperti pengemis, dengan berseru-seru tanpa henti (ay. 27). Ia yang menyembuhkan penyakit dengan begitu mudah dan manjur, ditambah lagi menyembuhkannya dengan cuma-cuma, pasti akan terus didatangi orang sakit. Di samping hal-hal lainnya, Kristus juga dikenal sebagai Tabib mata. Perhatikanlah: (1) Gelar yang diberikan oleh dua orang buta ini kepada Kristus; "Kasihanilah kami, hai Anak Daud." Janji yang diberikan kepada Daud, bahwa dari keturunannya Mesias akan datang, sangat diketahui dengan baik, dan karena itu Mesias biasanya diberi julukan Anak Daud. Pada waktu itu orang-orang sedang mengharapkan kedatangan-Nya. Begitulah, kedua orang buta ini tahu, dan mengakui serta mengumumkannya di jalan-jalan Kapernaum bahwa Mesias sudah datang, dan bahwa Dia inilah yang dinantikan. Hal ini semakin mengungkapkan kebodohan dan dosa imam-imam kepala dan orang-orang Farisi yang menyangkal dan melawan-Nya. Kedua orang buta itu tidak dapat melihat Dia dan mujizat-mujizat-Nya, tetapi iman timbul dari pendengaran. Perhatikanlah, orang-orang yang, di dalam pemeliharaan Allah, tidak bisa melihat dengan mata jasmani mereka, dengan anugerah Allah dapat mempunyai mata pengertian yang begitu dicerahkan sehingga mereka bisa mencerna perkara-perkara besar mengenai Allah, yang tersembunyi bagi orang bijak dan orang pandai. (2) Mereka memohon, "Kasihanilah kami." Sudah dinubuatkan bahwa Anak Daud itu penuh dengan belas kasihan (Mzm. 72:12-13), dan di dalam Dia bersinarlah belas kasihan dari Allah kita (Luk. 1:78). Perhatikanlah, apa pun keperluan dan beban kita, tidak ada bantuan dan dukungan yang bisa melebihi bagian yang kita peroleh dalam belas kasihan Tuhan Yesus. Entah Ia menyembuhkan kita atau tidak, jika Ia mengasihani kita, itu sudah cukup bagi kita. Seperti apa dan bagaimana bentuk belas kasihan-Nya, kita boleh yakin dan dengan bijak berserah saja kepada hikmat Kristus. Kedua orang buta itu tidak berbicara untuk diri mereka masing-masing, dan berkata, "Kasihanilah aku," melainkan untuk satu sama lain dengan berkata, "Kasihanilah kami." Perhatikanlah, orang yang mengalami penderitaan yang sama haruslah mengucapkan doa yang sama pula untuk meminta pertolongan. Orang-orang yang sama-sama menderita haruslah memohon bersama-sama pula. Di dalam Kristus, semuanya bisa mendapat bagian. (3) Desakan mereka dalam permohonan ini; mereka mengikuti-Nya, sambil berseru-seru. Tampaknya Ia tidak memedulikan mereka pada awalnya, karena Ia ingin menguji iman mereka, yang diketahui-Nya sebagai iman yang kuat. Ia ingin agar mereka memohon kepada-Nya, sehingga kesembuhan yang Ia berikan kepada mereka bisa lebih dihargai apabila kesembuhan itu tidak diperoleh secara langsung pada waktu pertama kali mereka memintanya. Dalam hal ini Ia ingin mengajar kita untuk terus berdoa dan tidak jemu-jemu. Walaupun doa kita belum terjawab sekarang, kita harus tetap menunggunya dan terus hidup di dalam pemeliharaan Allah, bahkan sekalipun kita harus mengambil langkah-langkah dan mengalami perkembangan yang tampaknya semakin mengabaikan atau menjauh dari pengabulan doa itu. Kristus tidak ingin menyembuhkan kedua orang buta ini secara terbuka di jalanan, karena Ia ingin merahasiakan kesembuhan ini (ay. 30), dan setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, mereka mengikuti-Nya ke sana, dan datang kepada-Nya. Perhatikanlah, pintu Kristus selalu terbuka bagi siapa saja yang memohon dengan yakin dan tidak jemu-jemu. Mereka tampak berlaku kasar dengan menyerbu masuk ke dalam rumah untuk mengikuti-Nya, padahal Dia ingin beristirahat; namun alangkah lembutnya hati Yesus Tuhan kita, sehingga keberanian mereka pun masih kalah dibandingkan dengan sambutan yang mereka terima. . Pengakuan iman mereka, yang dipancing oleh Kristus dalam kesempatan ini. Ketika mereka datang kepada-Nya untuk memohon belas kasihan, Ia bertanya kepada mereka, "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Perhatikanlah, iman merupakan syarat utama untuk menerima pertolongan dari Kristus. Orang yang ingin menerima belas kasihan dari Kristus harus percaya dengan yakin akan kuasa-Nya. Apa pun yang kita inginkan Dia lakukan untuk kita, kita harus benar-benar yakin bahwa Ia dapat melakukannya. Mereka memang mengikuti Kristus, malah dengan berseru-seru, tetapi yang menjadi pertanyaan utamanya adalah, Apakah kamu percaya? Alam bisa membuat orang bersungguh-sungguh hati, tetapi hanya anugerahlah yang bisa menghasilkan iman; berkat-berkat rohani hanya diperoleh melalui iman. Mereka telah menunjukkan iman mereka melalui pengakuan akan kedudukan Kristus sebagai Anak Daud dan akan belas kasihan-Nya. Walaupun begitu, Kristus juga mau agar mereka menyatakan iman mereka akan kuasa-Nya. Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya, bahwa Aku dapat memberikan pertolongan ini, memberikan penglihatan kepada orang buta, menyembuhkan orang lumpuh, dan membangkitkan orang mati? Perhatikanlah, dalam menerapkan iman, sebaiknya kita menyebut secara lebih terperinci apa yang kita imani mengenai keyakinan kita akan kuasa Allah, kehendak baik-Nya, dan janji-janji-Nya yang umum pada keperluan-keperluan kita yang khusus. Segala sesuatu bekerja untuk mendatangkan kebaikan, dan jika dikatakan segala sesuatu, maka ini pun termasuk di dalamnya. "Percayakah kamu bahwa Aku dapat, bukan hanya bergantung pada Allah untuk melakukannya, seperti seorang nabi, tetapi juga bahwa Aku dapat melakukannya dngan kekuatan-Ku sendiri?" Ini berarti mereka bukan saja harus percaya bahwa Dia Anak Daud, melainkan juga Anak Allah; karena Allah sendirilah yang mempunyai hak istimewa untuk membuka mata orang buta (Mzm. 146:8); Ia menciptakan mata yang melihat (Kel. 4:11). Ayub adalah mata bagi orang buta (Ayb. 29:15), ia bisa melihat menggantikan mata orang lain, tetapi ia tidak dapat memberikan mata kepada orang buta. Jadi terserah kepada kita apakah kita percaya bahwa Kristus dapat melakukannya, dengan kuasa kebaikan dan doa pengantaraan-Nya di sorga, dengan Roh dan anugerah-Nya di dalam hati, dan dengan pemeliharaan dan kekuasaan-Nya di bumi? Percaya kepada kuasa Kristus ini tidak hanya berarti bahwa kita harus merasa pasti akan kuasa-Nya itu, melainkan juga harus benar-benar menyerahkan dan mengikat diri kepada kuasa itu dan mendorong diri kita sendiri untuk teguh di dalamnya. Terhadap pertanyaan ini, mereka langsung memberikan jawabannya, tanpa ragu-ragu. Mereka berkata, "Ya Tuhan." Walaupun Dia membuat mereka gelisah menanti-nanti untuk beberapa waktu dan tidak segera menolong mereka, namun mereka dengan tulus melihat bahwa Dia berbuat seperti itu karena hikmat-Nya, bukan karena kelemahan-Nya, dan mereka masih yakin akan kemampuan-Nya. Perhatikanlah, harta kekayaan belas kasihan yang tersimpan di dalam kuasa Kristus juga disimpan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya (Mzm. 31:19, KJV). . Penyembuhan yang dilakukan Kristus terhadap mereka; Ia menjamah mata mereka (ay. 29). Ini dilakukan-Nya untuk menguatkan iman mereka, yang telah diuji-Nya dengan menunda-nunda waktu, dan untuk menunjukkan bahwa Ia memberikan penglihatan kepada jiwa-jiwa yang buta dengan mengerjakan anugerah-Nya yang menyertai perkataan-Nya, dengan minyak untuk melumas mata. Ia melakukan kesembuhan itu berdasarkan iman mereka, jadilah kepadamu menurut imanmu. Ketika mereka memohon untuk disembuhkan, Ia menanyakan iman mereka, "Percayakah kamu bahwa Aku dapat melakukannya?" (ay. 28) Ia tidak menanyakan kekayaan mereka, apakah mereka mampu membayar-Nya untuk menyembuhkan mereka, juga tidak bertanya tentang nama baik mereka, supaya Ia mungkin bisa mendapat pujian dengan menyembuhkan mereka; sebaliknya, Ia menanyakan iman mereka. Dan sekarang setelah mereka menyatakan iman mereka, seperti yang dipertanyakan-Nya. "Aku tahu engkau benar-benar percaya, dan kuasa yang engkau percayai itu akan dilaksanakan bagimu; jadilah kepadamu menurut imanmu. Hal ini menunjukkan bahwa: (1) Ia tahu akan ketulusan iman mereka, dan Ia menerima dan mengabulkan permintaan dari iman mereka itu. Perhatikanlah, orang yang sungguh-sungguh percaya boleh merasa tenang bahwa Yesus Kristus mengetahui iman mereka, dan Ia senang dengan iman mereka itu. Sekalipun iman itu lemah, sekalipun orang lain tidak memahaminya, dan sekalipun mereka sendiri bisa mempertanyakannya, iman itu diketahui-Nya. (2) Dia menekankan bahwa iman mereka itu penting; "Jika kamu percaya, maka kamu akan mendapatkan apa yang kamu cari." Perhatikanlah, orang yang datang kepada Yesus Kristus akan diperlakukan menurut iman mereka; bukan menurut angan-angan mereka atau menurut pekerjaan mereka, melainkan menurut iman mereka. Ini artinya, orang-orang yang tidak percaya tidak bisa berharap akan mendapat pertolongan dari Allah, tetapi orang yang sungguh-sungguh percaya bisa yakin akan mendapat segala pertolongan yang ditawarkan di dalam Injil; dan keyakinan kita bisa pasang atau surut, tergantung apakah iman kita lebih kuat atau lebih lemah; kita tidak dibatasi di dalam Kristus, jadi marilah kita sendiri jangan membuat diri kita dibatasi dalam diri kita sendiri. . Perintah yang Ia berikan kepada mereka untuk merahasiakannya (ay. 30), Jagalah supaya jangan seorang pun mengetahui hal ini. Ia memberikan perintah ini kepada mereka: (1) Untuk memberikan contoh kepada kita tentang kerendahan hati, dan Ia mau agar kita meneladani-Nya dalam hal ini. Perhatikanlah, di dalam berbuat baik, kita tidak boleh mencari-cari pujian untuk diri kita sendiri, melainkan hanya mencari kemuliaan untuk Allah. Kita harus lebih peduli dan berusaha untuk menjadi berguna bagi orang lain daripada untuk menjadi terkenal dan diperhatikan orang lain (Ams. 20:6, 25:27). Demikianlah, Kristus menggambarkan aturan yang diberikan-Nya, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (2) Sebagian orang berpikir bahwa Kristus, dengan merahasiakan kesembuhan itu, menunjukkan ketidaksenangan-Nya terhadap orang-orang di Kapernaum, karena mereka sudah melihat begitu banyak mujizat namun tetap tidak percaya. Perhatikanlah, perintah untuk diam, yang diberikan kepada orang yang seharusnya menyatakan pekerjaan-pekerjaan Kristus, merupakan penghakiman terhadap suatu tempat atau sekelompok orang: Kristus berbuat adil dengan menolak memberikan sarana untuk meyakinkan iman mereka yang keras kepala dan tidak mau percaya. Ia menyelubungi terang dari orang-orang yang menutup mata terhadap terang itu. (3) Ia melakukannya dengan hati-hati, untuk melindungi diri-Nya sendiri, karena semakin Ia diberitakan, semakin iri hatilah imam-imam Yahudi terhadap perhatian orang banyak akan diri-Nya yang semakin bertambah. (4) Dr. Whitby memberikan alasan lain, yang sangat patut dipertimbangkan, mengapa Kristus terkadang menyembunyikan mujizat-mujizat-Nya, dan juga kemudian melarang murid-murid-Nya untuk menyiarkan kabar tentang perubahan rupa yang Ia alami. Kristus berbuat demikian karena Ia tidak ingin menyenangkan orang-orang Yahudi dengan kesombongan mereka yang merusak, yang menginginkan Mesias untuk menjadi seorang penguasa duniawi, dan cara ini bisa memberikan kesempatan kepada orang banyak untuk berusaha mendirikan kerajaan-Nya dengan membuat huru-hara dan hasutan di sana-sini, seperti yang pernah mereka coba lakukan (Yoh. 6:15). Namun, pada waktu kerajaan rohani-Nya telah dipancangkan, yakni setelah kebangkitan-Nya (yang merupakan bukti lengkap akan misi-Nya), ketika itulah bahaya tersebut sudah lewat dan perbuatan-perbuatan-Nya harus diwartakan kepada segala bangsa. Dr. Whitby juga mengamati bahwa mujizat-mujizat yang diadakan Kristus di antara orang-orang bukan-Yahudi dan orang-orang Gerasa diperintahkan-Nya untuk diwartakan, karena tidak ada bahaya seperti itu dengan orang-orang tersebut. Namun demikian, kehormatan itu bagaikan bayangan, yang lari dari orang yang mengikutinya, tetapi mengikuti orang yang lari darinya (ay. 31). Kedua orang buta itu keluar dan memasyhurkan Dia ke seluruh daerah itu. Ini lebih merupakan sebuah tindakan yang gegabah, dan bukan yang penuh pertimbangan. Walaupun bisa dimaklumi sebagai perbuatan tulus yang dimaksudkan untuk kehormatan Kristus, namun tindakan ini tetap tidak bisa dibenarkan, karena dilakukan dengan melawan perintah yang sudah diberikan. Bila kita berniat memuliakan Allah, kita harus mempertimbangkan dulu apakah perbuatan kita nantinya sesuai dengan kehendak Allah atau tidak. II. Penyembuhan terhadap seorang bisu yang kerasukan setan. Perhatikanlah di sini: Persoalannya, yang sangat menyedihkan. Ia ada di bawah kuasa Iblis, sehingga ia tidak bisa berbicara (ay. 32). Lihatlah bagaimana kacau-balaunya keadaan dunia ini, dan betapa banyak macamnya penderitaan yang dialami manusia! Baru saja kita meninggalkan dua orang buta, tetapi sekarang kita menjumpai seorang bisu. Betapa kita harus bersyukur kepada Allah atas anugerah yang Dia berikan sehingga kita bisa melihat dan berbicara! Lihatlah kejahatan Iblis terhadap manusia, dan betapa banyaknya cara yang ia gunakan untuk melakukannya. Kebisuan orang ini diakibatkan oleh kerasukan setan; tetapi lebih baik ia tidak bisa berkata apa-apa daripada dipaksa untuk mengatakan sesuatu, seperti orang-orang kerasukan setan yang kita jumpai sebelumnya (8:29), yang berkata, "Apa urusan-Mu dengan kami?" Dari keduanya, lebih baik setan yang membuat bisu daripada setan yang menghujat. Ketika setan merasuki jiwa, jiwa itu dibuat diam terhadap segala sesuatu yang baik; bisu dalam doa dan pujian, yang sangat dimusuhi setan. Makhluk yang malang ini dibawa kepada Kristus, yang bukan saja menyambut mereka yang datang sendiri dengan iman mereka, melainkan juga yang dibawa kepada-Nya oleh teman-teman mereka, yaitu dengan iman orang lain. Walaupun orang benar akan hidup selamanya oleh iman mereka, namun belas kasihan sementara bisa dikaruniakan kepada kita oleh karena iman mereka yang berdoa syafaat bagi kita. Mereka membawa orang ini tepat pada waktu kedua orang buta itu keluar. Lihatlah bagaimana Kristus tidak mengenal lelah dalam berbuat baik: demikian dekatnya satu perbuatan baik langsung diikuti oleh perbuatan baik lainnya! Belas kasihan yang berlimpah ruah dan ajaib tersimpan di dalam diri-Nya, mengalir keluar tanpa henti, dan tidak pernah akan terkuras habis. . Kesembuhannya, yang terjadi secara tiba-tiba (ay. 33); setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Perhatikanlah, kesembuhan yang dibuat Kristus langsung bekerja sampai ke akar-akarnya, menyingkirkan akibatnya dengan menghilangkan penyebabnya; orang itu bisa membuka mulut karena kuasa Iblis di dalam jiwanya sudah dihancurkan. Ketika memurnikan air, Ia menebarkan garam ke dalam mata air. Ketika Kristus, dengan anugerah-Nya, mengusir setan dari jiwa orang bisu, maka seketika itu juga orang bisu itu berbicara. Ketika Paulus bertobat, lihatlah, dia berdoa; demikian pula dengan si bisu ini, ia pun berbicara. . Akibat-akibat dari kesembuhan ini. (1) Heranlah orang banyak, dan memang sudah sepantasnya demikian; walaupun sedikit yang percaya, namun banyak yang heran. Kekaguman lebih cepat timbul daripada perasaan-perasaan lain pada diri orang banyak. Sudah dinubuatkan bahwa nyanyian baru, nyanyian Perjanjian Baru, akan dinyanyikan atas perbuatan-perbuatan yang ajaib (Mzm. 98:1). Mereka berkata, "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel," dan karena itu belum pernah dilihat orang di mana pun; karena tidak ada orang lain yang mengalami keajaiban belas kasihan yang demikian luar biasa seperti yang dialami Israel. Dulu ada orang-orang di Israel yang terkenal bisa mengadakan mujizat, tetapi Kristus melebihi semuanya. Mujizat-mujizat yang diadakan Musa ditujukan kepada Israel sebagai suku bangsa, tetapi mujizat-mujizat Kristus ditujukan kepada orang per orang. (2) Orang-orang Farisi menghujat (ay. 34). Ketika mereka tidak bisa menyangkal bukti yang meyakinkan dari mujizat-mujizat ini, mereka menuduh bahwa mujizat itu berasal dari Iblis dan dilakukan dengan persekutuan dengan si Iblis. "Dengan kuasa penghulu setan," kata mereka, "Ia mengusir setan" -- suatu pernyataan yang sungguh sangat mengerikan. Perkataan-perkataan demikian akan kita dengar lebih banyak lagi kemudian, diikuti jawaban Kristus (12:25); tetapi untuk sekarang ini, perhatikan saja bagaimana orang jahat dan penipu akan bertambah jahat (2Tim. 3:13), dan ini merupakan dosa sekaligus hukuman bagi mereka. Sebelum ini, mereka berselisih dengan Kristus karena Ia mengampuni dosa (ay. 3), karena Ia makan bersama-sama pemungut cukai dan orang berdosa (ay. 11), dan karena tidak berpuasa (ay. 14). Dan, walaupun ada unsur kebencian di dalamnya, masalah-masalah tersebut diwarnai juga dengan alasan-alasan kesalehan, kesucian, dan ibadah. Namun, dalam masalah yang satu ini (dan dalam hal ini mereka dibiarkan saja, sebagai hukuman bagi mereka) tidak ada unsur lain yang menjadi penyebabnya selain rasa dengki, kebohongan, dan rasa permusuhan mengerikan yang sedalam-dalamnya. Tingkah laku jahat ini sungguh di luar batas, sehingga pantas untuk tidak dapat diampuni. Karena orang banyak terkagum-kagum, mereka harus mengatakan sesuatu untuk mengecilkan arti mujizat itu, dan inilah satu-satunya yang dapat mereka katakan. BcO Yesaya 11:10-16 11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia. Sisa-sisa Israel akan kembali 11:11 Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur dan di Mesir, di Patros, di Etiopia dan di Elam, di Sinear, di Hamat dan di pulau-pulau di laut. 11:12 Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi. 11:13 Kecemburuan Efraim akan berlalu, dan yang menyesakkan Yehuda akan lenyap. Efraim tidak akan cemburu lagi kepada Yehuda, dan Yehuda tidak akan menyesakkan Efraim lagi. 11:14 Tetapi mereka akan terbang ke barat, ke atas lereng gunung Filistin, bersama-sama mereka akan menjarah bani Timur; mereka akan merampas Edom dan Moab, dan orang Amon akan patuh kepada mereka. 11:15 TUHAN akan mengeringkan teluk Mesir dengan nafas-Nya yang menghanguskan, serta mengacungkan tangan-Nya terhadap sungai Efrat dan memukulnya pecah menjadi tujuh batang air, sehingga orang dapat melaluinya dengan berkasut. 11:16 Maka akan ada jalan raya bagi sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur, seperti yang telah ada untuk Israel dahulu, pada waktu mereka keluar dari tanah Mesir. Penjelasan: * Kemajuan Kerajaan Mesias (11:10-16) Kita mendapati di sini nubuat lebih jauh tentang perluasan dan kemajuan kerajaan Mesias, yang dinyatakan melalui keadaan kerajaan Yehuda pada hari-hari terakhir pemerintahan Hizkia, setelah kekalahan Sanherib. Kerajaan ini bertumbuh pesat pada masa itu dan menjadi bayangan dan perlambang bagi kerajaan Mesias. I. Nubuat ini digenapi sebagian ketika perkara-perkara besar yang dilakukan Allah untuk Hizkia dan rakyatnya terbukti sebagai sebuah panji, yang mengundang bangsa-bangsa di sekitar datang kepada mereka untuk menanyakan tentang tanda ajaib yang telah terjadi di negeri. Untuk tugas itulah duta-duta dari raja Babel datang. Kepada mereka bangsa-bangsa akan datang. Dan Yerusalem, tempat perhentian atau kediaman orang-orang Yahudi, menjadi mulia ketika itu (ay. 10). Sebelumnya banyak dari orang-orang Israel yang merupakan rakyat kerajaan sepuluh suku, setelah kehancuran kerajaan itu oleh raja Asyur, terpaksa melarikan diri untuk mencari tempat perlindungan ke semua negeri di sekitar, dan ke beberapa negeri yang sangat jauh, bahkan ke pulau-pulau di laut. Lalu pada masa Hizkiah itu mereka didorong untuk kembali ke negeri mereka sendiri dan menyerahkan diri di bawah perlindungan dan pemerintahan raja Yehuda. Terlebih lagi karena oleh pasukan Asyurlah negeri mereka hancur sementara kerajaan Yehuda tidak mengalami kekalahan itu. Hal ini dikatakan sebagai kembalinya mereka untuk kedua kalinya (ay. 11), sebuah contoh dari kuasa dan kebaikan Allah, dan suatu hal yang menghidupkan mereka kembali, seperti pembebasan mereka yang pertama kali dari Mesir. Maka orang-orang Israel yang terbuang akan dikumpulkan, dan dibawa pulang. Juga orang-orang Yehuda yang terbuang, yang ketika pasukan Asyur datang mendekat, melarikan diri demi keselamatan mereka sendiri. Maka perseteruan lama antara Efraim dan Yehuda akan dilupakan, dan mereka akan bersatu melawan orang-orang Filistin dan musuh-musuh bersama mereka yang lain (ay. 13-14). Perhatikanlah, mereka yang sudah berbagi satu sama lain di dalam penderitaan dan belas kasihan, bahaya dan pelepasan, haruslah dengan mempertimbangkan hal itu bersatu demi keselamatan dan perlindungan mereka bersama. Dan mungkin akan baik bagi jemaat apabila Efraim dan Yehuda bersatu melawan orang-orang Filistin. Maka, apa pun kesulitan-kesulitan yang mungkin menghadang bagi kembalinya mereka yang tersebar, Tuhan akan menemukan satu atau lain cara untuk menyingkirkannya, seperti ketika membawa Israel keluar dari Mesir Ia mengeringkan Laut Teberau dan sungai Yordan (ay. 15). Ia akan menuntun mereka ke tanah Kanaan melewati rintangan-rintangan yang tampak tak teratasi, dengan melewati padang gurun yang luas dan menderu (ay. 16). Hal yang serupa akan Dia lakukan untuk kedua kali ini, atau hal yang setara dengan itu. Apabila sudah tiba waktunya bagi Allah untuk membebaskan umat-Nya, maka gunung-gunung perlawanan akan menjadi rata di hadapan-Nya. Oleh sebab itu, janganlah kita berputus asa apabila kepentingan-kepentingan jemaat tampak sangat merosot. Allah dapat segera mengubah hari-hari yang kelabu menjadi mulia. II. Nubuat ini merujuk lebih jauh ke depan ke zaman Mesias dan masuknya bangsa-bangsa bukan Yahudi ke dalam kerajaan-Nya. Sebab pada kedua hal inilah Rasul Paulus menerapkan ayat 10, yang dilanjutkan dengan ayat-ayat berikutnya. Roma 15:12, taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan. Itu adalah kunci untuk nubuat ini, yang berbicara tentang Kristus sebagai pangkal Isai, atau taruk yang tumbuh dari pangkalnya (ay. 1), taruk yang tumbuh dari tanah kering (53:2). Dia adalah tunas Daud (Why. 5:5), tunas dan keturunan Daud (Why. 22:16). 1. Ia akan berdiri, atau ditegakkan, sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa. Ketika disalibkan, Ia ditinggikan dari bumi, supaya sebagai panji menara, Ia dapat menarik mata dan hati semua orang untuk datang kepada-Nya (Yoh. 12:32). Ia ditegakkan sebagai panji dalam pemberitaan Injil kekal, yang di dalamnya hamba-hamba Tuhan, sebagai para pembawa panji, memperlihatkan panji kasih-Nya, untuk memikat kita kepada-Nya (Kid. 1:4), dan panji kebenaran-Nya, yang di bawahnya kita dapat ikut berbaris, untuk ikut serta dalam perang suci melawan dosa dan Iblis. Kristus adalah panji yang kepadanya anak-anak Allah yang tercerai-berai dikumpulkan dan dipersatukan (Yoh. 11:52), dan di dalam Dia mereka bertemu sebagai pusat dari kesatuan mereka. 2. Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa. Kita membaca tentang orang-orang Yunani yang berbuat demikian (Yoh. 12:21, kami ingin bertemu dengan Yesus), dan pada kesempatan itu Kristus berbicara tentang ditinggikannya Dia, untuk menarik semua orang datang kepada-Nya. Rasul Paulus, mengambil dari Septuaginta (atau mungkin Septuaginta mengambil dari Rasul Paulus, dalam terbitan-terbitan setelah Kristus) membacanya demikian (Rm. 15:12), kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan. Mereka akan mencari Dia dan bergantung pada-Nya. 3. Tempat kediaman-Nya akan menjadi mulia. Sebagian orang memahami hal ini sebagai kematian Kristus (kemenangan-kemenangan salib bahkan membuat kematian menjadi mulia). Sebagian yang lain memahaminya tentang kenaikan-Nya, ketika Ia duduk untuk berdiam di sebelah kanan Allah. Atau lebih tepatnya yang dimaksudkan adalah jemaat Injil, Gunung Sion itu, yang tentangnya Kristus berkata, inilah tempat perhentian-Ku, dan di situ Ia berdiam. Jemaat ini, meskipun direndahkan oleh dunia, tetapi karena memiliki keindahan kekudusan, benar-benar mulia, takhta kemuliaan yang luhur (Yer. 17:12). 4. Baik orang-orang Yahudi maupun orang-orang bukan Yahudi akan dikumpulkan kepada-Nya (ay. 11). Orang-orang yang tersisa dari keduanya, sisa yang sedikit jika dibandingkan dengan keseluruhan, yang akan dipulihkan seolah-olah dengan melewati kesusahan dan bahaya besar. Seperti sebelumnya Allah telah meluputkan umat-Nya, dan mengumpulkan mereka dari segala penjuru negeri ke mana mereka terserak (Mzm. 106:47; Yer. 16:15-16), demikian pula Ia akan melakukannya untuk kali kedua, dengan cara lain, melalui Roh anugerah dengan firman dengan penuh kuasa. Ia akan mengangkat tangan-Nya untuk melakukan itu. Ia akan mengerahkan kuasa-Nya, tangan kekuasaan TUHAN akan dinyatakan untuk melakukannya. (1) Akan ada orang-orang Yahudi tersisa yang berkumpul: Orang-orang Israel yang terbuang dan orang-orang Yehuda yang terserak (ay. 12), yang banyak di antaranya, pada waktu mereka dibawa kepada Kristus, adalah orang-orang Yahudi yang tersebar, kedua belas suku di perantauan (Yak. 1:1; 1Ptr. 1:1), akan berbondong-bondong datang kepada Kristus. Mungkin ada lebih banyak dari orang-orang Yahudi yang tersebar yang dibawa ke dalam jemaat, menurut ukurannya, jika dibandingkan dengan mereka yang menetap di negeri mereka sendiri. (2) Banyak dari bangsa-bangsa, bangsa-bangsa bukan Yahudi, akan dibawa masuk dengan ditinggikannya panji itu. Yakub menubuatkan tentang Silo, bahwa kepadanya akan takluk bangsa-bangsa (KJV: kepadanya akan berkumpul bangsa-bangsa). Mereka yang dulunya orang asing dan pendatang akan dibawa mendekat. Orang-orang Yahudi cemburu terhadap Kristus yang pergi kepada orang-orang yang tersebar di antara bangsa-bangsa lain, dan cemburu terhadap Dia yang mengajar bangsa-bangsa lain (Yoh. 7:35). 5. Akan ada perpaduan diri yang membahagiakan antara Yehuda dan Efraim, dan keduanya akan aman dari musuh-musuh mereka dan akan berkuasa atas musuh-musuh itu (ay. 13-14). Persatuan antara Yehuda dan Israel pada waktu itu adalah bayangan dan perlambang dari bersatunya orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi, yang sudah begitu lama berselisih dalam jemaat Injil. Kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel (Yer. 3:18) dan menjadi satu bangsa (Yeh. 37:22). Jadi orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi adalah dua yang dijadikan satu manusia baru (Ef. 2:15), dan karena sudah berdamai satu dengan yang lain, mereka yang memusuhi keduanya akan dilenyapkan. Sebab mereka akan terbang ke barat, ke atas lereng gunung Filistin, sepeti elang menyerang mangsanya, akan menjarah orang-orang di sisi barat mereka, dan kemudian akan melebarkan sayap penaklukan-penaklukan mereka ke arah timur atas orang-orang Edom, Moab, dan Amon. Injil Kristus akan berhasil di segala penjuru, dan sebagian orang dari semua bangsa akan menjadi patuh pada iman Injil. 6. Segala sesuatu yang dapat menghambat kemajuan dan keberhasilan Injil akan disingkirkan. Seperti ketika membawa orang Israel keluar dari Mesir Allah mengeringkan Laut Teberau dan Sungai Yordan di hadapan mereka (63:11-12), dan setelah itu ketika membawa orang-orang Yahudi keluar dari Babel Ia mempersiapkan jalan bagi mereka (62:10), demikian pula ketika orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi dibawa bersama-sama ke dalam jemaat Injil semua hambatan akan disingkirkan (ay. 15-16). Kesulitan-kesulitan yang tampaknya tidak teratasi akan dilalui secara mengherankan, orang-orang buta akan dipimpin di jalan yang tidak mereka kenal. Lihat pasal 42:15-16 dan 43:19-20. Para petobat akan dibawa di atas kereta dan di atas usungan (66:20). Sebagian orang berpendapat bahwa ini berbicara tentang masuknya banyak orang lagi ke dalam jemaat, yang ditunjukkan dalam nubuat yang samar-samar tentang mengeringnya Sungai Efrat itu, supaya jalan bagi raja-raja dari timur dipersiapkan (Why. 16:12), yang tampak merujuk pada nubuat ini. Perhatikanlah, apabila sudah tiba waktunya bagi Allah untuk membawa pulang bangsa-bangsa, atau orang-orang tertentu, kepada diri-Nya sendiri, maka anugerah ilahi akan menang mengatasi segala perlawanan. Di hadapan Tuhan laut akan lari dan Sungai Yordan akan undur. Dan orang-orang yang mengarahkan wajah mereka ke sorga akan mendapati bahwa tidak ada kesulitan-kesulitan yang menghadang di tengah jalan seperti yang mereka sangkakan sebab ada jalan raya ke sana (35:8). ___
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024 Lagu Anak(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Minggu, 8 Desember 2024: MINGGU ADVEN II, 8 Desember 2024 - Lukas 3:1-6 & Yesaya 14:1-21 PREV: Renungan Katolik Rabu, 4 Desember 2024 - Matius 15:29-37 - BcO Yesaya 8:23b-9:6 - Yohanes dr Damsyik 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |