|
Sabtu, 9 September 2017 Khotbah Katolik Sabtu, 9 September 2017 - Lukas 6:1-5 - BcO Amsal 5:18-6:14Frederik Ozanan, Petrus Klaver Kol. 1:21-23; Mzm. 54:3-4,6,8; Lukas 6:1-5 BcO Amsal 5:18-6:14 warna liturgi Hijau Lukas 6:1-5 Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat 6:1 Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. 6:2 Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" 6:3 Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, 6:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?" 6:5 Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. Penjelasan: * Luk 6:1 - Pada suatu hari Sabat // Memetik bulir gandum Pada suatu hari Sabat (dalam Authorized Version: Saat kedua sesudah yang pertama). Ungkapan ini mengacu kepada penggunaan tarikh Yahudi. Mungkin yang dimaksudkan adalah hari Sabat kedua sesudah pembukaan tahun religius pada hari Paskah. Beberapa naskah kuno Injil Lukas sama sekali tidak mencantumkan ungkapan dalam Authorized Version ini. Memetik bulir gandum. Orang-orang yang dalam perjalanan diperbolehkan memetik gandum atau buah untuk langsung dimakan, tetapi tidak boleh untuk dipanen secara bebas di ladang milik orang lain (Ul. 23:24, 25). * Luk 6:2 - Berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan Berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan. Penafsiran yang ketat tentang Hukum Taurat menganggap memetik dan menggisar gandum sebagai bekerja, sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat. * Luk 6:3 - Tidakkah kamu baca Tidakkah kamu baca. Yesus mengacu kepada Alkitab untuk melihat ilustrasi yang berbeda dari kehidupan Daud (I Sam. 21:1-6). Apabila Daud dapat melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan di dalam keadaan darurat, mengapa diri-Nya tidak? * Luk 6:5 - Tuhan atas hari Sabat Tuhan atas hari Sabat. Di samping kekuasaan untuk mengampuni dosa, Yesus mengklaim diri-Nya memiliki kuasa atas hukum hari Sabat. BcO Amsal 5:18-6:14 5:18 Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu: 5:19 rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya. 5:20 Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing? 5:21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. 5:22 Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. 5:23 Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat. Berbagai-bagai nasihat 6:1 Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain; 6:2 jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu, 6:3 buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu; 6:4 janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk; 6:5 lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan, seperti burung dari pada tangan pemikat. 6:6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: 6:7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, 6:8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. 6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? 6:10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- 6:11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. 6:12 Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong, 6:13 yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari, 6:14 yang hatinya mengandung tipu muslihat, yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang menimbulkan pertengkaran. Penjelasan: * Biarlah orang yang sudah menikah bersenang-senang dengan istrinya sendiri, dan hendaklah dia menyayanginya dengan sungguh, bukan saja karena perempuan itu adalah istri yang dipilihnya sendiri dan karena itu sudah sepatutnya merasa senang dengan pilihan sendiri, melainkan karena ia adalah istri yang ditetapkan Allah dalam pemeliharaan-Nya bagi dirinya. Sudah sepantasnya ia lebih senang lagi atas ketetapan ilahi itu, bahagia dengan istrinya yang telah menjadi miliknya sendiri. Diberkatilah kiranya sendangmu (mata air - pen.) (ay. 18). Pikirkan betapa bahagianya engkau bersama dia, pandanglah dia sebagai istri yang diberkati. Biarlah dia memperoleh berkatmu, doakan dia setiap hari, dan kemudian bersukacitalah dengan dia. Penghiburan seperti itulah yang akan kita terima dari sukacita yang telah dikuduskan bagi kita melalui doa dan berkat dari Allah. Hal ini bukan saja diizinkan bagi kita tetapi juga diperintahkan kepada kita, supaya segala hubungan kita menyenangkan. Perintah ini khususnya menjadi kuk yang dipikul bersama untuk mendatangkan sukacita bersama dan bagi satu sama lain. Kegembiraan timbal balik merupakan pengikat kesetiaan timbal balik. Bukanlah hal yang biasa-biasa saja apabila seorang mempelai bersuka atas pengantin perempuannya (Yes. 62:5), lebih dari itu, hal ini juga diberikan sebagai hukum. Nikmatilah hidup dengan istri yang kaukasihi seumur hidupmu (Pkh. 9:9). Orang-orang yang bergembira dengan teman-teman mereka di luar tetapi bersikap masam dan murung bersama keluarga di rumah, tidak akan menerima penghiburan yang telah ditetapkan Allah bagi mereka. Biarlah ia menyayangi istrinya dan mengasihinya dengan mendalam (ay. 19): Biarlah dia menjadi seperti rusa yang manis, kijang yang jelita seperti yang terkadang dipelihara oleh para bangsawan di rumah mereka untuk diajak bermain. Janganlah mengalihkan perbincangan tulus dan menyenangkan dengan istrimu sendiri dengan kerja keras dan kesibukan. Biarkan dia berbaring di pangkuanmu seperti yang dilakukan anak domba betina si miskin itu (2Sam. 12:3), dan sandarkanlah kepalamu di dadanya. Biarlah hal ini memuaskan engkau senantiasa. Janganlah mencari hiburan dari tempat lain. "Biarlah engkau senantiasa berahi karena cintanya. Apabila engkau ingin menumpahkan kasih sayangmu dengan berlimpah dan menikmati tubuh perempuan, biarlah kaulakukan hal itu dengan tubuh istrimu sendiri, yang tidak akan mendatangkan bahaya." Inilah air untuk memuaskan dahaga hasratmu, dari kulahmu sendiri dan air yang membual, air yang jernih, manis, dan menyehatkan, yang keluar dari sumurmu sendiri (ay. 15; 1Kor. 7:2-3). Biarlah ia bergembira dengan anak-anaknya dan memandang mereka dengan senang hati (ay. 16-17): "Pandanglah mereka seperti aliran sungai dari mata airmu yang murni" (orang Yahudi dikatakan sebagai terpancar dari pada mata air Yehuda (Yes. 48:1, tl), "sehingga mereka merupakan bagian dari dirimu, seperti aliran sungai juga merupakan bagian dari mata air. Tetaplah bersama istrimu sendiri, dan engkau akan memiliki," (1) "Keturunan yang banyak seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan yang mengalir berlimpah. Mereka akan menyebar keluar dan mendapatkan jodoh dari keluarga-keluarga lain. Sebaliknya, mereka yang bersundal, tidak akan menjadi banyak" (Hos. 4:10). (2) "Keturunan istimewa, yang hanya akan menjadi kepunyaanmu sendiri. Sebaliknya, anak-anakmu yang dihasilkan dari persundalan mungkin tidak akan demikian, sebab semua yang kaukenal itu merupakan keturunan perempuan jalang, namun tetap harus kaupelihara." (3) "Keturunan yang terpuji, yang menjadi kehormatan bagimu, dan boleh kau tampilkan bersamamu di jalan-jalan. Sebaliknya, anak-anak di luar nikah merupakan aib bagimu, yang malu kauakui." Dalam hal ini, kebajikan mengandung kenikmatan dan kehormatan. Oleh sebab itu, sungguh tepat apabila hal ini disebut hikmat. 5. Oleh karena itu, biarlah ia memandang rendah tawaran kesenangan terlarang ketika ia senantiasa berahi karena cinta istrinya yang saleh dan setia. Biarlah ia mengingat betapa bodohnya dia untuk merasa berahi akan perempuan jalang (ay. 20), untuk mencintai seorang pelacur najis, dan mendekap perempuan asing yang tidak akan sudi dipikirkannya bila ia masih memiliki rasa hormat atau kebajikan. "Mengapa engkau begitu mabuk dan menjadi musuh bagi diri sendiri dengan mencuri dan lebih menyukai air genangan beracun daripada air kehidupan murni dari sumurmu sendiri?" Perhatikanlah, jika suara akal sehat didengarkan, maka hukum kebajikan pun akan ditaati. II. "Tengoklah, mata Allah senantiasa memandangmu, dan biarlah takut kepada-Nya berkuasa di dalam hatimu," (ay. 21). Orang-orang yang hidup dalam dosa ini menjanjikan kerahasiaan kepada diri sendiri (orang yang berzinah menunggu senja, Ayb. 24:15), namun apalah gunanya, jika hal itu tidak mungkin disembunyikan dari Allah? Sebab, 1. Ia melihatnya. Segala jalan orang, semua gerakan, semua tindakan manusia, terbuka di depan mata TUHAN, termasuk seluruh isi hati dan langkah hidup yang dirahasiakan dan disamarkan dengan piawai. Allah mampu melihat semua itu dalam terang kebenaran dan mengetahuinya, termasuk semua perkara, keadaan, dan akibat yang terkait dengannya. Ia tidak mengawasi perilaku manusia sekali waktu saja. Sebaliknya, semua hal itu senantiasa terbuka di depan mata-Nya dan di bawah pengawasan-Nya. Beranikah engkau berbuat dosa terhadap Allah di depan mata-Nya, dan melakukan kejahatan di bawah pengawasan-Nya, yang bahkan tidak berani kaulakukan di depan manusia seperti dirimu sendiri? 2. Dia akan meminta pertanggungjawaban orang berdosa atas perbuatannya, sebab Dia bukan sekadar melihat, tetapi segala langkah orang diawasi-Nya. Ia menghakimi sesuai langkah-langkah itu, sebagai hakim yang tidak lama lagi akan menghukum orang berdosa atas semua perbuatan mereka. Setiap perbuatan akan diuji, dan akan dibawa ke pengadilan (Pkh. 12:14). Hal ini merupakan alasan yang baik mengapa kita harus menempuh jalan yang rata (4:26) dan dengan demikian menguji diri kita sendiri supaya kita tidak akan dihukum. III. "Pandanglah kehancuran orang-orang yang tetap melakukan pelanggaran, meskipun ini belum terjadi." Orang-orang yang hidup dalam dosa ini menjanjikan kebebasan dari hukuman kepada diri sendiri, tetapi mereka menipu diri sendiri. Dosa mereka akan mengungkapkan keburukan mereka (ay. 22-23). Sang rasul merangkum kedua ayat ini dalam beberapa kata: orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah (Ibr. 13:4). 1. Ini merupakan dosa yang kekuatannya sangat sulit dilepaskan orang. Ketika orang berdosa itu sudah tua dan lemah, hawa nafsunya akan tetap kuat dan giat saat teringat kepada masa mudanya (Yeh. 23:19). Demikianlah orang fasik tertangkap dalam kejahatannya karena kesepakatannya sendiri. Karena dengan sukarela menyerahkan diri untuk tertangkap, ia pun terjerat dalam tali dosanya sendiri yang begitu menguasainya hingga ia tak mampu melepaskan diri. Di dalam kebodohannya yang besar (kebodohan apa lagi yang lebih besar daripada menyerahkan diri menjadi budak tuan sekeji itu?), ia akan tersesat dan mengembara tanpa henti. Kenajisan adalah dosa yang membuat orang yang menerjunkan diri ke dalamnya sangat sulit dan jarang bisa pulih kembali. 2. Ini adalah dosa yang bila tidak ditinggalkan, membuat manusia mustahil menghindari hukumannya. Tidak bisa tidak, dosa ini akan menjadi kehancuran mereka. Sama seperti kejahatan menangkap mereka melalui teguran hati nurani dan peringatan (Yer. 7:19), demikian pula kejahatan mereka sendiri akan menangkap dan menyerahkan mereka kepada penghukuman Allah. Tidak dibutuhkan penjara ataupun rantai. Mereka akan terjerat dalam tali dosa mereka sendiri seperti para malaikat yang jatuh karena jahat dan tak tersembuhkan sehingga disimpan di dalam gua-gua yang gelap. Orang berdosa yang bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan mati karena tidak menerima didikan. Karena sudah mendapatkan cukup banyak peringatan secara umum, ia tidak akan menerima peringatan khusus lagi. Ia akan mati tanpa bisa melihat bahaya terlebih dahulu. Ia akan mati karena tidak mau menerima didikan. Sebaliknya, karena kebodohannya yang besar ia akan tersesat. Demikianlah kebinasaannya akan tiba, dan ia tidak akan pernah bisa pulang kembali. Orang-orang yang begitu bodoh untuk memilih jalan dosa, memang sepantasnya dibiarkan Allah melintasi jalan yang menuju kepada kebinasaan. Ini merupakan alasan yang kuat mengapa kita harus berjaga-jaga dengan kewaspadaan penuh dan tekad bulat terhadap bujukan hasrat hawa nafsu.?
Daftar Label dari Kategori Khotbah Katolik 2017 Lukas 10:13-16(1) Lukas 10:17-24(1) Lukas 10:25-37(1) Lukas 11:27-28(1) Lukas 14:1,7-11(1) Lukas 18:1-8(1) Lukas 1:39-56(1) Lukas 20:27-40(1) Lukas 24:13-35(1) Lukas 2:22-40(1) Lukas 6:12-19(1) Lukas 6:43-49(1) Lukas 7:1-10(1) Lukas 8:16-18(1) Lukas 8:4-15(1) Lukas 9:43b-45(1) Markus 13:33-37(1) Matius 10:17-22(1) Matius 10:26-33(1) Matius 10:37-42(1) Matius 13:1-23(1) Matius 13:24-43(1) Matius 16:13-20(1) Matius 17:1-9(2) Matius 18:1-5,10(1) Matius 1:1-25(1) Matius 20:1-16a(1) Matius 21:28-32(1) Matius 21:33-43(1) Matius 25:31-46(1) Matius 4:1-11(1) Matius 4:12-23(1) Matius 5:13-16(1) Matius 5:17-37(1) Matius 5:38-48(1) Matius 6:24-34(1) Matius. 5:1-12(1) Yohanes 10:1-10(1) Yohanes 11:1-45(1) Yohanes 14:1-12(1) Yohanes 14:15-21(1) Yohanes 1:1-18(1) Yohanes 1:29-34(1) Yohanes 20:19-23(1) Yohanes 3:16-18(1) Yohanes 4:5-42(1) Yohanes 9:1-41(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Khotbah Katolik 2017 Minggu, 10 September 2017 - Matius 18:15-20 - BcO Amos 7:1-17 - Hari Minggu Biasa XXIII PREV: Khotbah Katolik 2017 Minggu, 3 September 2017 - Matius 16:21-27 - BcO 2 Raja-Raja 14:1-27 - Hari Minggu Biasa XXII, All Garis Besar 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |