|
Kamis, 26 Oktober 2023 Renungan Katolik Kamis, 26 Oktober 2023 - Lukas 12:49-53 - BcO Habakuk. 2:5-20 - Hari biasa#tag: Yesus membawa pemisahan Kamis, 26 Oktober 2023 Hari biasa Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Lukas 12:49-53 BcO Habakuk. 2:5-20 Warna Liturgi Hijau Lukas 12:49-53 Yesus membawa pemisahan 12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya." Penjelasan: * Pembicaraan lebih lanjut tentang penderitaan-penderitaan-Nya sendiri, yang sudah disadari-Nya, dan tentang penderitaan-penderitaan para pengikut-Nya, yang Ia ingin agar mereka pun terus menyadarinya dalam kehidupan mereka. Secara umum (ay. 49), "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi." Sebagian orang mengartikan perkataan ini dengan pemberitaan Injil dan pencurahan Roh Kudus, api suci. Api ini dikirim Kristus dengan tugas untuk memurnikan dunia, untuk mengangkat sisa-sisa kotoran di dalamnya, dan untuk membakar sekamnya, dan api itu telah menyala. Injil sudah mulai diberitakan, dan sudah ada persiapan bagi pencurahan Roh Kudus. Kristus membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api. Roh ini turun dalam lidah-lidah api. Namun demikian, dari perkataan selanjutnya, tampak bahwa api ini harus lebih dimengerti sebagai api penganiayaan. Kristus bukanlah penyebab dari penganiayaan ini, sebab penganiayaan terjadi karena dosa para pengacau, para penganiaya. Namun, Ia mengizinkannya, bahkan menugaskannya, sebagai api yang memurnikan untuk menguji mereka yang dianiaya. Api itu telah menyala dalam bentuk permusuhan orang-orang Yahudi yang tidak saleh terhadap Kristus dan para pengikut-Nya. "Betapakah Aku harapkan api itu telah menyala! Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera. Jika api itu telah menyala, apakah yang hendak Kuperbuat? Haruskah Aku menunggu sampai api itu dipadamkan? Tidak, sebab api itu harus melekat kepada-Ku dan kepada semua orang, dan dengannya Allah akan semakin dipermuliakan." Ia sendiri harus menderita banyak hal, Ia harus melewati api yang telah menyala ini (ay. 50), "Aku harus menerima baptisan." Penderitaan-penderitaan biasanya dibandingkan dengan api atau air (Mzm. 66:12; 69:2-3). Penderitaan-penderitaan Kristus adalah keduanya, api dan air. Ia menyebut penderitaan-penderitaan-Nya ini sebuah baptisan (Mat. 20:22), sebab Ia dibenamkan di dalam air atau diperciki dengan air, seperti Israel yang dibaptis dalam awan dan dibenamkan ke dalamnya, seperti Israel yang dibaptis dalam laut (1Kor. 10:2). Ia harus diperciki dengan darah-Nya sendiri, dan dengan darah musuh-musuh-Nya (Yes. 63:3). Perhatikanlah di sini: (1) Kristus sudah melihat sebelumnya penderitaan-penderitaan-Nya. Ia tahu apa yang harus dialami-Nya, dan bagaimana pentingnya Dia mengalami penderitaan-penderitaan itu: "Aku harus menerima baptisan." Ia menyebut penderitaan-Nya dengan sebuah istilah yang membuatnya terdengar ringan. Penderitaan itu adalah baptisan, bukan luapan air. Aku harus dibenamkan, bukan ditenggelamkan, di dalamnya. Ia menyebutnya dengan suatu istilah yang menguduskan segala penderitaan-Nya itu, sebab baptisan adalah nama yang menguduskan penderitaan itu, sebab baptisan adalah upacara yang kudus. Kristus dalam penderitaan-Nya mempersembahkan diri-Nya bagi kehormatan Bapa-Nya, dan menahbiskan diri-Nya sebagai imam untuk selama-lamanya (Ibr. 7:27-28). (2) Keberanian Kristus dalam menghadapi penderitaan-Nya: "Betapakah Aku harapkan api itu telah menyala!" Ia rindu akan saat Ia harus menderita dan wafat, mata-Nya tertuju pada kemuliaan yang akan diperoleh dari penderitaan-penderitaan-Nya. Secara tidak langsung, ini seperti keadaan seorang wanita di dalam penderitaannya hendak melahirkan, ia menyambut rasa sakitnya, karena penderitaan itu mempercepat kelahiran anaknya, ia berharap rasa sakit itu menusuk tajam dan hebat, supaya ia tidak usah berlama-lama menderita. Penderitaan-penderitaan Kristus adalah kesengsaraan jiwa-Nya, yang dengan senang hati dijalani-Nya, dengan harapan bahwa melalui penderitaan itu Ia akan melihat keturunan-Nya (Yes. 53:10-11). Betapa hati-Nya terpatri pada penebusan dan keselamatan umat manusia. Ia memberi tahu mereka yang ada di sekeliling-Nya bahwa mereka juga harus menanggung berbagai kesusahan dan kesulitan (ay. 51): "Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi, untuk memberimu ketenangan dalam memiliki bumi, dan hidup berkelimpahan secara lahiriah di dalamnya?" Di sini tersirat bahwa mereka cenderung berpikiran seperti ini, malah bahwa mereka terus beranggapan demikian, bahwa Injil akan diterima di mana-mana, bahwa semua orang akan memeluknya dengan suara bulat dan bahwa oleh sebab itu mereka akan berusaha membuat para pengabarnya merasa tenang dan hebat, bahwa Kristus, kalaupun Ia tidak memberi mereka kemegahan dan kekuasaan, setidaknya akan memberi mereka kedamaian. Dalam hal ini mereka didorong oleh bacaan-bacaan dari Perjanjian Lama yang berbicara tentang kedamaian dalam kerajaan Mesias, yang hanya ingin mereka mengerti sebagai kedamaian lahiriah. "Tetapi," kata Kristus, "kamu keliru, sebab apa yang akan terjadi justru bertentangan dengan itu, dan karena itu janganlah kamu menghibur dirimu dengan gambaran Firdaus orang-orang bodoh. Kamu akan melihat": (1) "Bahwa pemberitaan Injil akan mengakibatkan pertentangan." Rancangan Injil dan kuasanya yang benar memang untuk menyatukan anak-anak manusia satu dengan yang lain, untuk mengumpulkan mereka bersama-sama dalam jalinan kasih yang kudus, dan jika mereka semua mau menerimanya, maka itulah yang akan dihasilkan. Akan tetapi, nyatanya, ada orang banyak yang bukan hanya tidak mau menerima Injil, tetapi juga menentangnya, yang marah karena kejahatan-kejahatan mereka diusik olehnya, dan berang terhadap orang-orang yang menerimanya. Semuanya ini memberikan kesempatan, meskipun bukan penyebab, bagi adanya pertentangan itu. Ketika orang kuat dan bersenjata menjaga rumahnya, di dunia orang-orang bukan-Yahudi, maka amanlah segala miliknya. Segalanya serba tenang, karena semua orang menuju ke arah yang sama, para filsuf dengan berbagai aliran mereka dapat hidup rukun satu sama lain, begitu pula dengan para penyembah ilah-ilah yang beraneka ragam. Tetapi ketika Injil diberitakan, dan banyak orang diterangi olehnya, dan berbalik dari kuasa Iblis kepada Allah, maka timbullah suatu gejolak, suatu suara berderak-derak (Yeh. 37:7). Sebagian orang memisahkan diri mereka dengan memeluk Injil, dan ini membuat yang lain marah. Ya, bahkan di antara orang-orang yang menerima Injil akan ada berbagai pendapat dan perasaan yang berbeda dalam menanggapi perkara-perkara kecil, dan ini akan mengakibatkan pertentangan, yang diperbolehkan Kristus demi tujuan-tujuan yang kudus (1Kor. 11:18), yaitu agar orang-orang Kristen dapat belajar dan berlaku sabar satu sama lain (Rm. 14:1-2). (2) "Bahwa pertentangan ini akan dialami juga oleh keluarga-keluarga, dan pemberitaan Injil akan menimbulkan perpecahan di antara kerabat-kerabat terdekat" (ay. 53): ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya. Ini terjadi apabila yang satu menjadi Kristen dan yang lain tidak, sebab yang menjadi Kristen akan bersemangat untuk mempertobatkan yang lain dengan perkataan dan tindakan kasih (1Kor. 7:16). Paulus, segera setelah ia bertobat, bersoal jawab (Kis. 9:29). Orang yang terus tidak percaya akan merasa berang dan akan membenci serta menganiaya orang yang melalui iman dan ketaatannya bersaksi melawan dan mencela ketidakpercayaan serta ketidaktaatan mereka. Semangat fanatisme dan penganiayaan akan memutuskan tali persaudaraan dan kasih sayang yang paling kuat (lih. Mat. 10:35 dan Mat. 24:7). Bahkan ibu dan anaknya perempuan berselisih tentang agama; orang-orang yang tidak percaya menjadi buas dan garang sampai bersedia menyerahkan orang-orang percaya, walaupun sangat dekat dengan mereka dan sangat mereka kasihi, ke dalam tangan para penganiaya yang haus darah. Kita membaca dalam Kisah Para Rasul bahwa di mana pun Injil diberitakan, orang-orang dihasut untuk melakukan penganiayaan. Injil di mana-mana mendapat perlawanan, dan menimbulkan huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan. Oleh karena itu, janganlah murid-murid Kristus mengidam-idamkan damai di bumi bagi diri mereka, sebab mereka diutus seperti domba di tengah-tengah serigala. BcO Habakuk 2:5-20 2:5 Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya." Penghukuman atas para penindas 2:6 Bukankah sekalian itu akan melontarkan peribahasa mengatai dia, dan nyanyian olok-olok serta sindiran ini: Celakalah orang yang menggaruk bagi dirinya apa yang bukan miliknya -- berapa lama lagi? -- dan yang memuati dirinya dengan barang gadaian. 2:7 Bukankah akan bangkit dengan sekonyong-konyong mereka yang menggigit engkau, dan akan terjaga mereka yang mengejutkan engkau, sehingga engkau menjadi barang rampasan bagi mereka? 2:8 Karena engkau telah menjarah banyak suku bangsa, maka bangsa-bangsa yang tertinggal akan menjarah engkau, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu. 2:9 Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka! 2:10 Engkau telah merancangkan cela ke atas rumahmu, ketika engkau bermaksud untuk menghabisi banyak bangsa; dengan demikian engkau telah berdosa terhadap dirimu sendiri. 2:11 Sebab batu berseru-seru dari tembok, dan balok menjawabnya dari rangka rumah. 2:12 Celakalah orang yang mendirikan kota di atas darah dan meletakkan dasar benteng di atas ketidakadilan. 2:13 Sesungguhnya, bukankah dari TUHAN semesta alam asalnya, bahwa bangsa-bangsa bersusah-susah untuk api dan suku-suku bangsa berlelah untuk yang sia-sia? 2:14 Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut. 2:15 Celakalah orang yang memberi minum sesamanya manusia bercampur amarah, bahkan memabukkan dia untuk memandang auratnya. 2:16 Telah engkau kenyangkan dirimu dengan kehinaan ganti kehormatan. Minumlah juga engkau dan terhuyung-huyunglah. Kepadamu akan beralih piala dari tangan kanan TUHAN, dan cela besar akan meliputi kemuliaanmu. 2:17 Sebab kekerasan terhadap gunung Libanon akan menutupi engkau dan pemusnahan binatang-binatang akan mengejutkan engkau, karena darah manusia yang tertumpah itu dan karena kekerasan terhadap negeri, kota dan seluruh penduduknya itu. 2:18 Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya. 2:19 Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: "Terjagalah!" dan kepada sebuah batu bisu: "Bangunlah!" Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya. 2:20 Tetapi TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus. Berdiam dirilah di hadapan-Nya, ya segenap bumi! Penjelasan: * Bumi yang sunyi. Menanti. Mungkin itulah yang menjadi pekerjaan manusia seumur hidupnya. Habakuk berdiam diri. Surga sunyi, bumi pun sunyi. Ia hanya bisa melihat, memperhatikan, menanti datangnya pencerahan. Tuhan pun angkat bicara. Suatu kepastian tiba: orang benar akan hidup oleh iman. Kebenaran itu bukan sekadar satu pemahaman, namun tindakan, kebergantungan penuh kepada Allah. Orang-orang tertindas memang lemah, mereka tidak berdaya. Namun, kala mereka beriman kepada Allah, maka kehidupan yang benar semacam itu akan menyelamatkan mereka -” Allah siap sedia menjaga.Kesunyian dibalas oleh Allah dengan nyanyian-nyanyian, lima kutukan bagi Babel. Pertama, celaka bagi mereka yang meraup harta orang secara tak jujur (ayat 6-8). Para penjarah ini tak kenal belas kasih, kadang menyita harta milik seorang yang berhutang secara prematur begitu saja tanpa peri kemanusiaan lagi. Peringatan telah datang kepada mereka bahwa sisa-sisa korban yang tak berdaya akan bangkit dan menjadi pemenang. Kejahatan akan dibalaskan. Kedua, celaka bagi mereka yang melakukan eksploitasi untuk kepentingan dirinya atau kepentingan dinastinya (ayat 9-11). Orang-orang semacam ini membahayakan hidup orang lain. Ketidakadilan menempel pada diri mereka, bahkan batu-batu rumah pun meminta kebenaran! Ketiga, ada pula orang-orang yang menyebarkan kekerasan (ayat 12-14). Kecelakaan juga akan menimpa mereka. Sebaliknya, pengetahuan akan kemuliaan Allah terpatri akan memenuhi bumi. Pengetahuan ini bukan teoretis sifatnya, namun aktual secara penuh dalam segala keadaan nyata. Kehidupan sepenuhnya akan memancarkan sifat-sifat kemuliaan Allah yang kudus dan adil. Kedamaian akan bertakhta. Keempat, kutuk akan datang kepada mereka yang meninggikan diri dengan mempermalukan orang lain (ayat 15-17). Terakhir, para penyembah berhala akan mendapatkan celaka. Mereka bicara kepada berhala-berhala yang bisu. Sebaliknya, seluruh bumi seharusnya diam. Allah telah berbicara! Renungkan: Allah ada di surga, dan kita di bumi. Dalam keheningan dan kesunyian batinlah suara Ilahi datang menyapa kita.
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023 Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Jumat, 27 Oktober 2023 - Lukas 12:54-59 - BcO Yeremia 22:10-30 - Hari Biasa PREV: Renungan Katolik Rabu, 25 Oktober 2023 - Lukas 12:39-48 - BcO Habakuk 1:1 - 2:4 - Hari biasa 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |