|
Rabu, 25 Oktober 2023 Renungan Katolik Rabu, 25 Oktober 2023 - Lukas 12:39-48 - BcO Habakuk 1:1 - 2:4 - Hari biasa#tag: Jika murid-murid Kristus terlalu berlebihan mengejar hal-hal duniawi, sekalipun itu diperlukan, maka ini akan sangat tidak baik bagi mereka Rabu, 25 Oktober 2023 Hari biasa Rm. Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Lukas 12:39-48 BcO Habakuk 1:1 - 2:4 Warna Liturgi Hijau Lukas 12:39-48 12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." 12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, 12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. 12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." Penjelasan: * Jika murid-murid Kristus terlalu berlebihan mengejar hal-hal duniawi, sekalipun itu diperlukan, maka ini akan sangat tidak baik bagi mereka (ay. 29-30): "Apa pun yang orang lain lakukan, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum. Janganlah menyiksa dirimu dengan kecemasan yang memusingkan, ataupun melelahkan dirimu dengan pekerjaan yang tiada hentinya. Janganlah bergegas ke sana kemari mencari-cari apa yang akan kamu makan atau minum, seperti musuh-musuh Daud, yang mengembara mencari makan (Mzm. 59:16), atau seperti rajawali yang mengintai mangsa dari jauh (Ayb. 39:32). Janganlah murid-murid Kristus mencari makanan dengan cara seperti itu, tetapi mintalah kepada Allah hari demi hari. Janganlah pikiran mereka menjadi ragu; mÄ” meteĊrizesthe -- janganlah seperti meteor di udara, yang tertiup angin ke sana kemari; janganlah seperti meteor itu, yang senantiasa timbul dan tenggelam, melainkan tetaplah selaras dengan dirimu sendiri. Jadilah kukuh tak terambingkan, dan tetapkanlah hatimu. Janganlah hidup dalam kerisauan. Janganlah kepalamu terus dipusingkan dengan harapan dan ketakutan, selalu tertekan." Janganlah anak-anak Allah menggelisahkan diri sendiri, karena, (1) Ini akan membuat mereka seperti orang-orang dunia ini: "Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah (ay. 30). Mereka yang hanya memperhatikan tubuh dan tidak pernah memperhatikan jiwa, yang hanya hidup untuk dunia ini dan tidak untuk dunia nanti, tidak akan mencari hal-hal lain lagi selain makan dan minum. Dan, karena mereka tidak mempunyai Allah yang maha-mencukupi yang kepada-Nya mereka bisa memohon dan mengandalkan diri, mereka membebani diri dengan kekhawatiran-kekhawatiran mengenai semuanya itu. Akan tetapi, tidaklah benar bagi kamu untuk melakukan yang demikian. Kamu yang dipanggil keluar dari dunia ini tidak boleh serupa dengan dunia ini dan tidak boleh mengikuti tingkah laku bangsa ini" (Yes. 8:11-12). Ketika kita sedang dilanda kekhawatiran yang berlebihan, kita harus bertanya pada diri kita sendiri, "Apa aku ini, orang Kristen atau orang kafir? Orang yang sudah dibaptis atau tidak? Jika aku orang Kristen dan sudah dibaptis, apakah aku akan menempatkan diriku sejajar dengan orang kafir, dan mengikuti mereka mengejar hal-hal yang mereka kejar?" (2) Murid-murid Kristus tidaklah perlu menyusahkan diri dengan kekhawatiran mengenai kebutuhan-kebutuhan hidup, sebab mereka mempunyai Bapa di sorga yang memperhatikan dan mengurus semuanya itu untuk mereka: "Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu, dan Dia sudah memikirkannya, dan pasti akan memenuhi kebutuhanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya; karena Dia itu Bapamu, yang membuatmu merasakan kebutuhan-kebutuhan ini, dan yang karena itu akan mencurahkan kasih sayang-Nya agar kamu dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu itu: Bapamu, yang memeliharamu, yang mendidikmu, dan yang berencana memberimu suatu warisan, tentu akan memastikan supaya kamu tidak kekurangan hal-hal yang baik." (3) Ada hal-hal yang lebih baik yang harus dipikirkan dan dikejar oleh murid-murid Kristus (ay. 31): "Tetapi carilah Kerajaan-Nya, dan ingatlah ini, hai kamu murid-murid-Ku, yang harus memberitakan kerajaan Allah. Biarlah hatimu selalu tertuju pada pekerjaanmu, untuk peduli sungguh bagaimana kamu harus melaksanakan pemberitaan itu dengan baik, maka pada akhirnya ini akan mengalihkan pikiran-pikiranmu dari kekhawatiran yang berlebihan mengenai perkara-perkara duniawi. Dan biarlah semua orang yang jiwanya perlu diselamatkan mencari kerajaan Allah, yang hanya di dalamnya mereka bisa merasa aman. Berusahalah memasuki Kerajaan itu, berusahalah maju di dalamnya. Carilah kerajaan anugerah, untuk menjadi penduduk di dalamnya, carilah kerajaan mulia, untuk menjadi penguasa-penguasa di dalamnya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu. Pikirkanlah perkara-perkara mengenai jiwamu dengan tekun dan sungguh-sungguh, lalu percayakanlah kepada Allah untuk mengurusi semua masalahmu yang lain." (4) Ada hal-hal yang lebih baik yang dapat mereka nantikan dan harapkan, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil!" (ay. 32). Untuk menghilangkan kekhawatiran-kekhawatiran yang berlebihan, kita harus menekan berbagai ketakutan yang kita rasakan. Jika kita menakut-nakuti diri kita sendiri dengan kecemasan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, maka kita akan menjadi sibuk memikirkan bagaimana cara kita menghindarinya, padahal mungkin saja itu hanyalah khayalan kita semata. Oleh karena itu, janganlah takut, hai kamu kawanan kecil, tetapi tetaplah berharap sampai akhir, sebab Bapamu berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Perkataan yang menghibur ini tidak kita dapatkan dalam Injil Matius. Perhatikanlah: - Di dunia ini Kristus hanya memiliki kawanan kecil, domba-domba-Nya hanya berjumlah sedikit dan mereka sangat lemah. Jemaat Tuhan adalah sebuah kebun anggur, sebuah taman, ladang yang kecil dibandingkan dengan hutan belantara dunia ini. Seperti Israel (1Raj. 20:27), yang tampak bagai dua kawanan kambing, dibandingkan dengan orang Aram ketika datang membanjiri negeri itu. - Meskipun hanya kawanan kecil, yang kalah jumlahnya dan karena itu juga terancam akan dikalahkan oleh musuh-musuhnya, Kristus berkehendak agar mereka tidak takut, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil, yakinlah bahwa kamu akan aman di bawah lindungan dan kuasa Gembala yang baik dan agung, jadi berbaringlah saja dengan tenang." - Allah mempersiapkan sebuah Kerajaan bagi semua orang yang termasuk dalam kawanan kecil Kristus, yaitu mahkota kemuliaan (1Ptr. 5:4), takhta kekuasaan (Why. 3:21), dan kekayaan-kekayaan yang tidak terselami, yang jauh melebihi harta kekayaan para raja dan penguasa. Domba-domba yang ada di sebelah kanan dipanggil untuk datang dan mewarisi Kerajaan itu. Kerajaan ini adalah milik mereka untuk selama-lamanya, dan tiap-tiap orang dari mereka memiliki Kerajaan itu. - Kerajaan itu diberikan sesuai dengan perkenanan Bapa, Bapamu telah berkenan. Kerajaan itu tidak diberikan karena utang, melainkan karena anugerah, anugerah yang cuma-cuma dan berdaulat, "Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu." Kerajaan itu milik-Nya, jadi Dia bebas melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya dengan milik-Nya sendiri. - Berbagai harapan dan pengharapan yang disertai dengan keyakinan akan Kerajaan itu sanggup membungkam dan menekan ketakutan-ketakutan yang dirasakan kawanan kecil Kristus di dunia ini. "Janganlah takut dengan masalah, sebab masalah harus datang, namun itu tidak akan menjadi penghalang antara dirimu dan Kerajaan itu. Kerajaan itu pasti kamu miliki dan kedatangannya sudah dekat." (Kita tidak perlu gentar terhadap masalah, karena masalah itu tidak bisa memisahkan kita dari kasih Allah.) "Janganlah kamu takut tidak bisa mendapatkan apa yang baik bagimu, sebab jika Bapamu berkenan memberikan kamu Kerajaan itu, kamu tidak perlu ragu bahwa Dia juga akan membawamu ke sana." II. Ia memerintahkan mereka untuk berbuat sesuatu bagi jiwa mereka, yaitu dengan mengumpulkan harta mereka di sorga (ay. 33-34). Orang yang melakukan ini akan tetap merasa tenang menjalani segala peristiwa di dunia ini. "Janganlah melekat pada dunia ini, dan pada segala sesuatu yang kamu miliki di dalamnya. Juallah segala milikmu, dan berikanlah sedekah," maksudnya, "kalau engkau ingin menolong mereka yang benar-benar membutuhkan, juallah harta milikmu yang berlebihan, segala hal yang bisa kamu sisihkan setelah menyokong dirimu dan keluargamu, dan berikanlah itu kepada orang miskin. Juallah segala milikmu, jika itu hanya menghalangi engkau untuk melayani Kristus. Janganlah pikir, habislah sudah hidupmu apabila engkau terpaksa menjual seluruh hartamu akibat diperas, dipenjara atau dibuang oleh karena kesaksian akan Yesus, sekalipun itu warisan nenek moyangmu. Janganlah menjual supaya bisa menimbun uang, atau karena dengan cara itu kamu dapat memperoleh uang lebih banyak melalui riba, tetapi juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Kalau kita memberi sedekah, dengan cara yang benar, maka apa yang diberikan sebagai sedekah itu telah dikeluarkan untuk suatu hal yang paling luhur, dan itu sungguh aman tersimpan." "Arahkanlah hatimu kepada dunia yang akan datang, dan tetapkan harapan-harapanmu berdasarkan dunia itu. Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, dan yang tidak bisa menjadi kosong, yang isinya bukan dari emas, melainkan dari anugerah di dalam hati dan perbuatan-perbuatan baik di dalam hidup. Inilah pundi-pundi yang akan bertahan lama." Anugerah akan menyertai kita ke dunia yang akan datang, sebab ia dijalin di dalam jiwa, dan perbuatan-perbuatan baik kita akan mengikuti kita, sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaan-pekerjaan baik itu. Inilah yang akan menjadi harta kekayaan kita di sorga, yang akan memperkaya kita sampai selama-lamanya. (1) Inilah harta yang tidak akan habis. Sampai kapan pun kita memakainya, harta itu sama sekali tidak akan berkurang. Tidak ada bahaya bahwa kita akan melihat bagian dasar pundi-pundi itu. (2) Inilah harta yang tidak ada dalam bahaya akan dirampok, sebab tidak ada pencuri yang dapat mendekatinya. Apa yang disimpan di sorga tidak akan dapat dijamah oleh musuh. (3) Inilah harta yang tidak akan rusak karena disimpan, apalagi sampai berkurang karena digunakan. Ngengat tidak akan merusakkannya, seperti ia merusakkan pakaian yang kita pakai sekarang. Nah, dengan demikian tampaklah bahwa kita menimbun harta kita di sorga jika hati kita berada di sana sementara kita ada di sini (ay. 34), jika kita banyak berpikir mengenai sorga dan tetap mengarahkan pandangan kita kepadanya, dan jika kita menggugah diri kita dengan harapan-harapan akan sorga serta menjaga diri kita dengan perasaan takut akan kehilangannya. Akan tetapi, jika hati kita hanya terarah pada dunia dan hal-hal yang ada di dalamnya, jangan-jangan harta dan bagian kita pun hanya sebatas yang ada di dalamnya, dan kita ikut binasa ketika meninggalkannya. III. Ia menyuruh mereka untuk bersiap-siap dan terus berjaga-jaga menyambut kedatangan-Nya, ketika semua orang yang menyimpan harta mereka di sorga akan masuk menikmati harta mereka itu (ay. 35 dst.). Kristus adalah Tuan kita, dan kita hamba-hamba-Nya. Kita ini bukan hanya sekadar hamba-hamba yang bekerja untuk-Nya, melainkan juga yang harus menunggu kedatangan-Nya, hamba-hamba yang dalam menantikan kedatangan-Nya melakukan perbuatan yang memuliakan-Nya dan menjalankan apa yang diinginkan-Nya. "Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku, mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi." Namun ini belum semua: mereka harus berbuat sesuatu untuk memuliakan Dia dalam menantikan kedatangan-Nya, dan mengharapkan kedatangan-Nya itu. Kita harus seperti orang-orang yang menanti-nantikan Tuannya, yang tetap duduk berjaga-jaga sampai larut malam ketika Tuannya itu terus terjaga, siap sedia menyambut Dia. Kristus Tuan kita, walaupun sekarang pergi dari kita, akan kembali lagi, kembali dari perkawinan, seusai memberkati suatu perayaan di negeri yang jauh, untuk menuntaskannya di rumah-Nya. Hamba-hamba Kristus sekarang sedang berada dalam masa penantian, menanti-nantikan penyataan (atau penampakan) kemuliaan Tuan mereka, dan berbuat segala sesuatu dengan mata yang tertuju pada dan untuk penyataan itu. Ia akan datang untuk melihat bagaimana tanggung jawab hamba-hamba-Nya, dan hari itu adalah hari yang menentukan, karena mereka akan tinggal tetap bersama-Nya atau diusir ke luar, sesuai dengan bagaimana mereka didapati pada hari itu. Waktu kedatangan kembali Tuan kita tidaklah pasti. Ia akan datang pada waktu malam, pada larut malam, setelah Ia lama menunda-nunda kedatangan-Nya, dan ketika banyak orang sudah mencari Dia ke sana kemari. Ia akan datang pada tengah malam atau pada dini hari (ay. 38). Kedatangan-Nya kepada kita pada waktu kematian juga tidaklah pasti, dan bagi banyak orang kedatangan-Nya ini akan sangat mengejutkan, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan (ay. 40), tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Ini tidak hanya berbicara mengenai ketidakpastian waktu kedatangan-Nya, tetapi juga mengenai kelengahan sebagian besar orang yang merasa aman-aman saja, yang acuh tak acuh dan tidak peduli dengan segala peringatan yang diberikan kepada mereka, sehingga ketika kapan saja Dia datang, waktu itu menjadi saat yang tidak mereka sangkakan. Yang diharapkan dan diinginkan-Nya dari hamba-hamba-Nya adalah bahwa mereka harus siap sedia membuka pintu bagi-Nya, kapan pun Dia datang (ay. 36), maksudnya, mereka harus berada dalam keadaan yang pantas untuk menyambut-Nya, atau lebih tepatnya untuk disambut oleh-Nya. Mereka harus didapati sebagai hamba-hamba-Nya, dalam sikap yang layak bagi seorang hamba, dengan pinggang yang tetap berikat. Ini merujuk pada hamba-hamba yang siap pergi ke mana pun tuan mereka mengutus mereka dan siap melakukan apa saja yang diperintahkan oleh tuan mereka, dengan jubah yang terikat rapi (karena kalau tidak, jumbainya akan tergerai dan menghalang-halangi langkah mereka). Mereka juga harus menyalakan pelita mereka, untuk menerangi tuan mereka agar bisa masuk ke dalam rumah dan terus ke kamar. Hamba-hamba-Nya yang didapati dalam keadaan siap dan sikap yang baik akan berbahagia ketika Tuan mereka datang (ay. 37). Berbahagialah hamba-hamba yang setelah lama menunggu, tetap setia menunggu sampai pada saat kedatangan Tuan mereka, dan yang didapati terjaga serta tersadar tepat pada waktu Ia mendekat mengetuk pintu. Dan juga berbahagialah hamba-hamba itu (ay. 38), sebab itulah saat yang mereka inginkan sebab pada saat itu kedudukan mereka akan dinaikkan. Inilah salah satu gambaran tentang bagaimana mereka akan diberi kehormatan yang jarang didapatkan oleh orang banyak: Ia akan mempersilakan mereka duduk makan, dan akan datang melayani mereka. Kalau mempelai pria menjamu mempelai perempuan, itu hal biasa, tetapi kalau tuan yang menjamu hamba-hambanya, ini baru luar biasa. Demikianlah, di antara murid-murid-Nya, Yesus Kristuslah yang melayani, dan ini dilakukan-Nya suatu kali, untuk menunjukkan betapa Ia mau merendahkan diri-Nya, dengan mengikat pinggang-Nya dan melayani mereka, ketika Ia membasuh kaki mereka (Yoh. 13:4-5). Ini menandakan bagaimana mereka akan diterima dengan sukacita dalam dunia yang akan datang oleh Tuhan Yesus, yang pergi mendahului mereka untuk mempersiapkan tempat bagi mereka, dan yang telah memberi tahu mereka bahwa Bapa-Nya akan menghormati mereka (Yoh. 12:26). Karena itulah kita tetap tidak diberi tahu kapan tepatnya Dia akan datang, supaya kita selalu berjaga-jaga. Sebab jika orang sudah tahu kapan dia akan diserang, maka dia akan bersiap-siap hanya pada saat serangan itu terjadi. Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, maka betapapun cerobohnya ia, ia pasti tetap akan berjaga-jaga dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar (ay. 39). Tetapi masalahnya kita tidak tahu pukul berapa kita harus siaga, dan karena itu kita harus selalu waspada setiap saat dan tidak lengah. Atau ini mungkin menunjukkan betapa menyedihkannya orang yang ceroboh dan yang tidak percaya akan perkara yang besar ini. Seandainya tuan rumah sudah tahu bahwa ia akan dirampok pada suatu malam, maka ia akan duduk dan berjaga-jaga untuk menyelamatkan rumahnya. Tetapi kita sudah melihat bahwa kedatangan Tuhan itu seperti pencuri di tengah malam, yang akan mengacaukan dan menghancurkan semua orang berdosa yang sedang enak-enakan dan tidak berjaga-jaga. Jika untuk rumahnya saja orang mau berjaga-jaga seperti itu, oh semoga saja kita juga dapat bersikap bijak demikian untuk menjaga jiwa kita. Hendaklah kamu juga siap sedia, siap sedia seperti tuan rumah ketika ia tahu pukul berapa pencuri akan datang. BcO Habakuk 1:1 - 2:4 1:1 Ucapan ilahi dalam penglihatan nabi Habakuk. Keluhan nabi karena ketidaksetiaan 1:2 Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? 1:3 Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi. 1:4 Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik. Penghukuman yang dijalankan oleh orang Kasdim 1:5 Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, jadilah heran dan tercengang-cengang, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan. 1:6 Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka. 1:7 Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari padanya sendiri. 1:8 Kudanya lebih cepat dari pada macan tutul, dan lebih ganas dari pada serigala pada waktu malam; pasukan berkudanya datang menderap, dari jauh mereka datang, terbang seperti rajawali yang menyambar mangsa. 1:9 Seluruh bangsa itu datang untuk melakukan kekerasan, serbuan pasukan depannya seperti angin timur, dan mereka mengumpulkan tawanan seperti banyaknya pasir. 1:10 Raja-raja dicemoohkannya dan penguasa-penguasa menjadi tertawaannya. Ditertawakannya tiap tempat berkubu, ditimbunkannya tanah dan direbutnya tempat itu. 1:11 Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka bersalah dengan mendewakan kekuatannya. Di manakah keadilan TUHAN? 1:12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa. 1:13 Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang lebih benar dari dia? 1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya? 1:15 Semuanya mereka ditariknya ke atas dengan kail, ditangkap dengan pukatnya dan dikumpulkan dengan payangnya; itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai. 1:16 Itulah sebabnya dipersembahkannya korban untuk pukatnya dan dibakarnya korban untuk payangnya; sebab oleh karena alat-alat itu pendapatannya mewah dan rezekinya berlimpah-limpah. 1:17 Sebab itukah ia selalu menghunus pedangnya dan membunuh bangsa-bangsa dengan tidak kenal belas kasihan? Orang yang benar akan hidup oleh karena percayanya 2:1 Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. 2:2 Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. 2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. 2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023 Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Kamis, 26 Oktober 2023 - Lukas 12:49-53 - BcO Habakuk. 2:5-20 - Hari biasa PREV: Renungan Katolik Selasa, 24 Oktober 2023 - Lukas 12:35-38 - BcO 2 Tawarikh 35:20-36:12 - Antonius Maria Claret 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |