misa.lagu-gereja.com        
 
Minggu, 3 November 2024
Hari Minggu
Biasa XXXI
Ul. 6:2-6; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,47,51ab; Ibr. 7:23-28;
Markus 12:28b-34.
BcO Kebijaksanaan 8:1-21
MT/BPI Edisi Baru: 116, 955 Lama: 839, 962
Saran Nyanyian: PS 497, 498, 499, 659, 660, 661, 662, 663
Warna Liturgi Hijau

Baca Juga:
Perayaan Ekaristi: Minggu, 03 November 2024 (Hari Minggu Biasa XXXI)

Markus 12:28b-34
Hukum yang terutama
12:28 Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.


Penjelasan:




* Ahli Taurat yang Penuh Pengharapan (12:28-34)

    Ahli Taurat dan orang Farisi (betapapun jahatnya kedua pihak ini) merupakan musuh orang Saduki. Nah, dalam peristiwa di atas, ketika mereka mendengar Kristus berhasil mendebat orang Saduki, kita mungkin mengira bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi akan mendukung Dia, seperti yang mereka lakukan terhadap Paulus saat dia muncul melawan orang Saduki (Kis. 23:9). Namun, ini tidak terjadi pada Yesus, karena Ia hanya mau menangani sifat-sifat hakiki atau mendasar saja dan tidak menyetujui upacara-upacara keagamaan mereka, sehingga, karena itu, Ia tidak memperoleh rasa hormat dari mereka. Hanya ada satu orang saja, seorang ahli Taurat, yang sangat menghormati Dia dengan memperhatikan jawaban yang diberikan-Nya kepada orang Saduki. Dia mengakui bahwa jawaban Kristus itu sangat tepat dan sesuai dengan tujuan pertanyaannya (ay. 28). Dengan demikian kita punya alasan untuk berharap bahwa dia tidak turut bergabung dengan ahli-ahli Taurat lain untuk menganiaya Kristus, karena tampak di sini bahwa ia sungguh ingin belajar pada Kristus, dan tidak mencobai Dia, melainkan ingin mengenal Dia lebih jauh.

I. Dia bertanya, "Hukum manakah yang paling utama?" (ay. 28).
Yang dia maksudkan bukan yang pertama dalam hal urutan, tetapi yang pertama dalam hal bobot dan keagungan. Dengan kata lain, maksudnya adalah, "Perintah manakah yang benar-benar harus kita perhatikan secara khusus, yang harus kita patuhi, supaya dengan mematuhinya kita bisa dimampukan untuk mematuhi semua perintah yang lainnya?" Ini tidak berarti bahwa ada perintah Allah yang kecil. Tidak, semua perintah itu berasal dari Allah yang mahabesar, hanya saja, beberapa perintah lebih besar sifatnya daripada yang lain, misalnya peraturan moral lebih utama daripada ritual atau upacara keagamaan. Di luar itu, ada beberapa perintah yang memang terbesar di antara semua perintah yang ada.

II. Kristus langsung memberikan si ahli Taurat itu jawaban atas pertanyaannya (ay. 29-31). Bagi orang yang sungguh-sungguh berkeinginan tulus untuk diajarkan mengenai kewajibannya, Kristus akan menuntunnya dalam hikmat dan mengajarkannya jalan-Nya. Ia memberitahukan kepada si ahli Taurat itu:

. Bahwa perintah yang utama, yang sungguh-sungguh mencakup semua perintah lain di dalamnya, adalah mengasihi Allah dengan segenap hati kita.
            (1) Di dalam perintah ini terdapat prinsip yang memerintah di dalam jiwa, yang mengatur setiap kewajiban lain. Kasih adalah perasaan yang utama bagi jiwa; kasih akan Allah merupakan anugerah utama yang terdapat dalam jiwa yang telah diperbarui.
            (2) Ketika kasih kepada Allah ini tidak ada dalam hati, tidak ada hal baik lain seperti apa pun yang dilakukan, atau yang bisa dilakukan dengan benar, atau yang diterima, atau yang terus dilakukan. Mengasihi Allah dengan segenap hati akan membebaskan kita dari, dan mempersenjatai kita untuk melawan, semua hal yang bersaing dengan-Nya untuk bertakhta dalam jiwa kita. Mengasihi Allah juga akan membuat kita melakukan segala hal yang melaluinya Ia akan dimuliakan dan disenangkan. Tidak akan ada perintah yang menimbulkan kesengsaraan bila prinsip kasih ini menguasai perintah itu, dan di atas prinsip kasih ini tidak ada perintah yang lain lagi. Dalam Injil Markus ini, Penebus kita mendahului perintah ini dengan kebenaran ajaran yang sangat penting dan besar yang di atasnya perintah kasih tadi dibangun, yaitu "Dengarlah hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa" (ay. 29). Jika kita percaya akan kebenaran ini dengan teguh, maka ini akan membuka jalan selanjutnya bagi kita untuk mengasihi Dia dengan segenap hati kita. Dialah Yehovah, yang memiliki semua kesempurnaan yang baik dalam diri-Nya; Dialah Allah kita, yang dengan-Nya kita bersekutu dan kepada-Nya kita bertanggung jawab. Oleh karena itu, sepatutnyalah kita mengasihi Dia, memberikan kasih sayang kita kepada-Nya, mengarahkan keinginan kita kepada-Nya, bersukacita di dalam Dia. Allah itu Esa, karena itu Dia harus dikasihi dengan segenap hati kita; hanya Dia yang mempunyai hak sepenuhnya atas kita, dan karena itu sudah selayaknyalah Dia memiliki kita sepenuhnya. Jika Dia satu, hati kita harus menyatu dengan Dia, supaya dengan demikian tidak ada Allah lain lagi, tidak ada saingan lain lagi yang kita akui selain Dia yang duduk di atas takhta.

. Bahwa hukum utama yang kedua ialah "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (ay. 31), seperti kita mengasihi diri kita sendiri dengan tulus dan sungguh-sungguh, dan sejalan dengan ini, kita harus menunjukkannya dengan berlaku seperti kita ingin diperlakukan. Seperti halnya kita harus mengasihi Allah lebih dari diri kita sendiri, karena Dialah Yehovah, yang tak terkatakan, jauh lebih baik daripada kita, dan kita harus mengasihi Dia dengan segenap hati, karena Dia Allah yang Esa, dan tidak ada lain yang seperti Dia, demikian pula kita harus mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri, karena mereka mempunyai sifat keberadaan yang sama seperti kita; karena hati kita mempunyai bentuk yang sama, karena sesamaku dan aku berasal dari satu tubuh, satu kumpulan, yaitu dari dunia umat manusia; dan kewajiban mengasihi ini akan lebih kuat lagi jika sesama kita itu adalah seorang saudara Kristen, yang berasal dari kumpulan kudus yang sama. Bukankah satu Allah menciptakan kita? (Mal. 2:10). Bukankah satu Kristus yang menyelamatkan kita? Karena itulah Kristus sampai bisa menyatakan ini, "Tidak ada hukum yang lebih utama daripada kedua hukum ini," karena di dalam keduanyalah terkandung penggenapan semua hukum yang lain, dan jika kita sadar untuk menaatinya, maka dengan sendirinya kita juga akan menaati semua hukum yang lainnya.

III. Ahli Taurat itu setuju dengan apa yang dikatakan Kristus, dan menanggapinya (ay. 32-33).

. Ia mengomentari jawaban Kristus atas pertanyaannya itu dengan berkata, "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu." Pernyataan Kristus tidak memerlukan pengesahan dari ahli Taurat itu. Akan tetapi, ahli Taurat ini, sebagai seorang berwenang dalam hal hukum Taurat, berpikiran bahwa apa yang dikatakan Kristus itu bisa dikuatkan lagi jika dia mengomentarinya. Komentarnya itu akan dipakai sebagai bukti untuk melawan mereka yang menganiaya Kristus sebagai seorang penipu, bahwa seorang dari mereka sendiri, bahkan seorang ahli Taurat mereka sendiri, mengakui bahwa apa yang dinyatakan Kristus itu adalah suatu kebenaran, dan bahwa tepatlah apa yang dikatakan-Nya itu. Oleh sebab itu kita juga harus mengamini semua perkataan Kristus dan mengakui bahwa semuanya itu sungguh benar.

. Komentar si ahli Taurat itu. Kristus mengutip sebuah pengajaran yang terbesar, bahwa Tuhan Allah kita adalah Allah yang Esa; ahli Taurat tersebut tidak hanya menyetujui hal ini, malah Ia juga menambahkan, "Tidak ada yang lain kecuali Dia; karena itu kita tidak boleh memiliki yang lain selain Allah." Ini artinya kita mengenyahkan semua saingan-saingan-Nya dan mengamankan hati kita sepenuhnya bagi Dia. Hukum yang terutama inilah yang diletakkan Kristus bagi kita, yaitu mengasihi Allah dengan segenap hati kita, yang menurut Kristus juga berarti bahwa kita harus mengasihi Dia dengan segenap pengertian, maksudnya kita harus tahu bahwa memang ada alasan yang sungguh-sungguh benar mengapa kita harus mengasihi Dia. Jadi, kasih kita kepada Allah itu bukan saja harus menyeluruh sifatnya, tetapi juga harus dengan memakai akal kita. Kita harus mengasihi Dia dengan segenap pengertian, ex holes tes syneseos -- melampaui segala akal; artinya kita harus mengerahkan seluruh kekuatan dan kemampuan akal budi atau pikiran kita dalam mengarahkan kasih sayang dari jiwa kita kepada Allah. Kristus mengatakan, "mengasihi Allah dan sesama kita adalah perintah yang terbesar dari segala perintah;" "Ya, memang," kata ahli Taurat itu, "dan itu lebih baik, jauh lebih utama daripada semua korban bakaran dan korban sembelihan, lebih diperkenan Tuhan, dan pada akhirnya kita sendiri yang akan memperoleh berkatnya." Ada sebagian orang yang percaya, bahwa hukum mempersembahkan korban-lah yang merupakan perintah yang terutama dari semua perintah; namun, tanpa berpikir panjang lagi, si ahli Taurat ini langsung setuju dengan Penebus kita dalam hal ini, bahwa hukum kasih kepada Allah dan sesama lebih besar daripada hukum persembahan korban tersebut, bahkan dari keseluruhan korban bakaran, yang murni dimaksudkan untuk kemuliaan Allah.

IV. Kristus setuju dengan apa yang dikatakan si ahli Taurat itu dan mendorongnya untuk terus bertanya kepada-Nya (ay. 34).

. Ia mengetahui bahwa ahli Taurat itu mengerti dengan baik, sejauh ini sangat baik. Yesus melihat bahwa dia menjawab dengan bijaksana, dan Ia sungguh senang, karena sebegitu jauh Ia sudah bertemu dengan begitu banyak orang bahkan termasuk ahli-ahli Taurat sendiri, yang adalah orang-orang yang berpengetahuan, yang menjawab dengan tidak bijaksana, seperti orang-orang yang tidak memiliki pengertian, atau seperti tidak berkeinginan untuk memilikinya. Tetapi yang satu ini, ia menjawab nounechos -- seperti seorang yang berakal budi, yakni seperti seorang yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi, seperti seorang yang mengenal Dia. Ia menjawab seperti seorang yang pikirannya tidak buta, yang menilai tanpa berpihak, dan yang memiliki pemikiran akan masa depan yang tidak dikendalikan dengan prasangka yang sangat menguasai ahli-ahli Taurat yang lain. Ia menjawab seperti orang yang benar-benar bebas dan panjang sabar dalam berpikir, sepertinya ia telah mempertimbangkan masalah itu sebelumnya.

. Kristus mengakui bahwa si ahli Taurat tersebut sudah tidak jauh lagi dari keuntungan yang akan diperolehnya nanti, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah, Kerajaan yang penuh anugerah dan kemuliaan; engkau berada di jalan yang sesuai untuk menjadi seorang Kristen, seorang murid Kristus." Karena demikianlah, ajaran Kristus sangat menekankan pada kedua hukum ini. Ajaran-Nya dirancang untuk membawa kita langsung kepada Kerajaan Allah. Perhatikanlah, kalau kita menjalani terang yang ada pada kita, maka kita boleh berharap bahwa kita akan dituntun terus oleh anugerah Allah untuk lebih menemukan lagi dengan jelas apa yang ditentukan-Nya bagi kita.

        Apa yang terjadi dengan si ahli Taurat ini sesudah itu tidak diberitahukan kepada kita, tetapi, kita berharap bahwa ia menggunakan petunjuk yang diberikan Kristus itu, dan bahwa, sesudah diberitahukan oleh Kristus mengenai hukum mana yang terutama dan yang sangat memuaskan hatinya itu, ia akan lanjut terus dengan bertanya juga kepada Kristus, atau murid-murid-Nya, mengenai apa yang merupakan hukum yang utama dari Injil. Namun, jika ia tidak melakukan demikian, dan hanya berhenti sampai di situ saja dan tidak maju lagi, itu pun tidaklah aneh; karena meskipun ada banyak orang yang tidak jauh dari Kerajaan Allah, toh banyak yang pada akhirnya tidak bisa sampai ke sana. Kalau demikian halnya, mungkin ada dari kita yang berpikir, sebaiknya orang-orang itu bertanya terus kepada Kristus waktu itu. Namun, ini pun tidak terjadi, karena seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. Segala sesuatu yang dikatakan Kristus, dikatakan-Nya dengan penuh kuasa dan keagungan, sampai semua orang terkagum-kagum dibuat-Nya, hingga mereka yang ingin belajar menjadi malu untuk bertanya dan yang ingin mencari-cari kesalahan, takut untuk bertanya.



BcO Kebijaksanaan 8:1-21
1
    Dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala sesuatu.

 
Kebijaksanaan karunia Tuhan
2
    Aku jatuh cinta kepada kebijaksanaan dan kucari sejak masa mudaku, aku berusaha memperolehnya sebagai mempelaiku dan aku menjadi pencinta kemolekannya.
3
    Ia membanggakan asal usulnya yang luhur karena bergaul dengan Allah, dan dikasihi oleh Dia yang memerintah segala sesuatu.
4
    Sebab kebijaksanaan adalah pengantar dalam pengetahuan Tuhan, dan memilih setiap pekerjaan-Nya.
5
    Kalau kekayaan merupakan milik yang diinginkan dalam kehidupan, maka apa gerangan yang lebih kaya dari pada kebijaksanaan yang mengerjakan segala sesuatu?
6
    Kalau kepintaran yang bekerja, siapa gerangan di antara semua yang ada yang lebih berbakat seni dari pada kebijaksanaan?
7
    Dan kalau seseorang mengasihi kebenaran, maka kebajikan adalah hasil jerih payah kebijaksanaan. Sebab ia mengajarkan menahan diri dan berhati-hati, keadilan dan keberanian; dari pada semuanya itu tidak ada sesuatupun dalam kehidupan yang lebih berguna bagi manusia.
8
    Demikianpun kalau seseorang menginginkan banyak pengalaman, maka kebijaksanaan mengetahui yang dahulu dan mengirakan yang akan datang; ia pandai memahami penuturan yang kusut serta memecahkan teka-teki; tanda dan mujizat diketahuinya lebih dahulu, pun pula kesudahan zaman dan masa.
9
    Maka itu aku memutuskan berjodoh dengannya sepanjang umur hidupku, sebab aku tahu bahwa diberinya aku nasehat yang baik dan menjadi penghibur dalam kesusahan dan kemasygulan.
10
    Berkat kebijaksanaan aku akan mendapat kemuliaan pada rakyat, dan meskipun masih muda menjadi terhormat di antara orang-orang yang tua.
11
    Akan ternyata aku cepat dalam pengadilan, dan akan dikagumi oleh para pembesar.
12
    Kalau aku berdiam diri mereka akan menunggu, dan jika aku berbicara, niscaya mereka dengarkan; kalaupun aku memperpanjang bicaraku, mereka menaruh tangannya di mulut.
13
    Berkat kebijaksanaan aku akan memperoleh kebakaan dan meninggalkan kenangan abadi pada mereka yang menyusulku.
14
    Pelbagai bangsa akan kuperintah dan pelbagai kaum menjadi takluk kepadaku.
15
    Para penindas yang menakutkan akan takut kepadaku, pabila mendengar tentang diriku, di tengah-tengah rakyat ternyata aku baik dan gagah berani di pertempuran.
16
    Setelah masuk ke dalam rumahku aku mendapat ketenangan pada kebijaksanaan, sebab pergaulan dengannya tidak mengandung kepahitan, dan hidup bersama dengannya tidak mengenal kesedihan, melainkan hanya keriangan hati dan sukacita melulu.
17
    Setelah semuanya itu telah kupikirkan dalam hati dan telah kurenungkan di dalam batin, yaitu: bahwa kebakaan terkandung dalam keakraban dengan kebijaksanaan
18
    dan kesenangan yang luhur hidup dalam persahabatan dengannya, kekayaan yang tak kunjung habis terdapat di dalam jerih payah tangannya, dan pengertian ditemukan dalam menjaga pergaulan dengan dia serta nama yang harum dalam percakapan dengannya, maka aku berjalan keliling sambil mencari, bagaimanakah aku dapat membawa kebijaksanaan masuk pada diriku.
19
    Memang aku seorang pemuda yang baik budi pekertinya, dan aku mendapat jiwa yang baik;
20
    atau sebaliknya: oleh karena aku ini baik, maka aku masuk ke dalam tubuh yang tak bercela.
21
    Tetapi setelah aku tahu bahwa aku tidak akan memiliki kebijaksanaan, kalau tidak dianugerahkan Allah -- inipun hasil pengertian, yaitu mengetahui karunia siapakah kebijaksanaan itu --, maka aku menghadap Tuhan dan berdoa kepada-Nya dan dengan segenap hati aku berkata



___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Minggu, 10 November 2024 - Hari Minggu Biasa XXXII - Markus 12:38-44 & 1 Makabe 1:1-24

PREV:
Renungan Katolik Sabtu, 2 November 2024 - Yohanes 6:37-40 - BcO 1 Korintus 15:12-34 - PENGENANGAN ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)