misa.lagu-gereja.com        
 
Rabu, 20 Maret 2024
Hari Biasa
Pekan V Prapaskah
Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56;
Yohanes 8:31-42
BcO Bilangan 16:1-11.16-24.28-35
Warna Liturgi Ungu

Yohanes 8:31-42
8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." 8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" 8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. 8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Keturunan Abraham yang tidak berasal dari Allah
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 8:38 Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." 8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. 8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. 8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." 8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Penjelasan:

* Kebenaran yang Memerdekakan (8:31-37)

Dalam ayat-ayat ini kita mendapati:

I. Ajaran yang menghibur hati dipaparkan mengenai kemerdekaan rohani yang akan dialami murid-murid Kristus.
Ajaran ini disampaikan untuk mendorong orang-orang Yahudi yang percaya. Kristus, karena mengetahui bahwa ajaran-Nya mulai bekerja dalam diri sebagian pendengar-Nya, dan merasakan bahwa ada kekuatan yang keluar dari dalam diri-Nya, mengalihkan pembicaraan-Nya dari orang-orang Farisi yang congkak itu, dan berbicara kepada orang-orang percaya yang lemah. Setelah memberitahukan murka yang akan menimpa orang-orang yang tetap bersikeras untuk tidak mau percaya, Dia memberikan kata-kata penghiburan kepada sedikit orang Yahudi yang lemah yang percaya kepada-Nya.

Perhatikanlah di sini:
. Betapa lemah lembutnya Tuhan Yesus memandang mereka yang gentar kepada firman-Nya, dan yang bersedia untuk menerimanya. Dia mempunyai sesuatu untuk disampaikan kepada mereka yang mempunyai telinga untuk mendengar, dan Dia tidak akan melewatkan begitu saja orang-orang yang sengaja berdiri di jalan-Nya tanpa berbicara kepada mereka.

. Dengan hati-hati Dia menyambut riang awal-awal kedatangan anugerah, dengan menyambut orang-orang yang datang kepada-Nya. Orang-orang Yahudi yang percaya ini masih lemah, namun Kristus tidak menolak mereka karena kelemahan mereka itu, sebab Dia menghimpunkan domba-domba dalam tangan-Nya. Ketika iman masih seperti bayi, Dia memberikan lutut-Nya untuk menjagainya, memberikan susu untuk disapih, agar iman itu tidak mati sejak dari kandungan. Dalam perkataan-Nya kepada mereka, kita mendapatkan dua hal, yang dikatakan-Nya kepada semua orang yang mau percaya kepada-Nya kapan saja:

(1) Sifat murid Kristus yang sejati: Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku. Ketika mereka percaya kepada-Nya, sebagai Nabi Agung, mereka memberi diri untuk menjadi murid-murid-Nya. Sekarang, pada saat mereka mulai masuk sekolah-Nya, Dia menentukan ini sebagai aturan tetap, bahwa Dia tidak mengakui siapa pun sebagai murid-murid-Nya kecuali mereka yang tetap dalam firman-Nya.

                - Hal ini menyiratkan bahwa ada banyak orang yang mengaku sebagai murid Kristus tetapi kenyataannya tidak, hanya di luar dan sekadar nama saja.
                - Orang-orang yang tidak kuat di dalam iman harus betul-betul berusaha agar iman mereka itu sungguh benar, supaya meskipun tidak menjadi murid-murid yang paling hebat, setidaknya mereka benar-benar adalah murid-Nya.
                - Orang-orang yang hendak menjadi murid-murid Kristus harus diberi tahu bahwa mereka sebaiknya tidak usah datang kepada-Nya jika mereka tidak datang dengan tekad untuk tetap tinggal di dalam Dia melalui anugerah-Nya. Baiklah mereka yang ingin mengadakan perjanjian dengan Kristus tidak berpikir lagi untuk membatalkan perjanjian itu. Anak-anak dikirim ke sekolah dan terikat menjadi murid-murid hanya selama beberapa tahun, tetapi orang-orang kepunyaan Kristus hanyalah mereka yang bersedia mengikatkan diri kepada-Nya seumur hidup.
                - Hanya mereka yang tetap dalam firman Kristus yang akan diterima sebagai murid-Nya yang sesungguhnya, yang setia kepada firman-Nya dalam segala hal tanpa mendua hati, dan yang tetap tinggal di dalamnya sampai akhir hidupnya tanpa menjadi murtad. Yang dikatakan di sini adalah menein -- berdiam dalam firman Kristus, seperti orang yang berdiam di dalam rumah, yang merupakan pusat kehidupannya, tempat dia beristirahat dan berlindung. Persekutuan kita dengan firman-Nya dan ketaatan kita kepada firman itu haruslah tetap. Jika kita tetap menjadi murid-murid-Nya sampai akhirnya, maka, dan sungguh demikian, kita membuktikan diri sebagai murid-Nya yang sesungguhnya.

(2) Hak istimewa yang dimiliki murid Kristus yang sejati. Inilah dua janji berharga yang dibuat bagi mereka yang membuktikan diri sebagai murid Kristus yang sesungguhnya (ay. 32).
                - "Kamu akan mengetahui kebenaran, akan mengetahui semua kebenaran yang diperlukan dan yang bermanfaat untuk kamu ketahui, dan akan menjadi lebih teguh lagi dalam percaya kepadanya. Kamu akan mengetahui kepastian kebenaran itu."

Perhatikanlah:
Pertama,
bahkan mereka yang merupakan orang-orang percaya sejati dan murid-murid Kristus yang benar-benar mungkin saja dan memang ada banyak yang tidak tahu mengenai banyak hal yang seharusnya mereka ketahui. Anak-anak Allah hanyalah anak-anak. Mereka mengerti serta berbicara seperti anak-anak. Seandainya kita tidak perlu diajar, maka kita tidak perlu menjadi murid.

Kedua,
adalah hak yang sangat istimewa untuk mengetahui kebenaran, untuk mengetahui kebenaran-kebenaran khusus yang harus kita percayai, dalam hubungan dan keterkaitannya satu sama lain, serta untuk mengetahui dasar-dasar serta alasan-alasan bagi kepercayaan kita -- untuk mengetahui apa itu kebenaran dan apa yang membuktikannya sebagai kebenaran.

Ketiga,
adalah janji Kristus yang penuh rahmat bagi semua yang tetap dalam firman-Nya, bahwa mereka akan mengetahui kebenaran sejauh apa yang diperlukan dan bermanfaat bagi mereka. Para cendekiawan Kristus pasti akan diajar dengan baik.

                - Kebenaran itu akan memerdekakan kamu, yang artinya:

Pertama,
kebenaran yang diajarkan Kristus berkuasa memerdekakan manusia (Yes. 61:1). Pembenaran memerdekakan kita dari kebersalahan atas dosa, yang olehnya kita diikat kepada penghakiman Allah, dan diikat di dalam ketakutan-ketakutan yang mengerikan. Pengudusan memerdekakan kita dari belenggu kerusakan, yang olehnya kita ditahan sehingga kita tidak dapat melakukan pelayanan rohani, yang merupakan kebebasan sempurna, dan dipaksa untuk terus berada dalam apa yang merupakan perbudakan yang sebenar-benarnya. Kebenaran Injil memerdekakan kita dari kuk hukum dan upacara agama tanpa isi, dan dari beban-beban yang lebih berat yang diharuskan oleh adat istiadat nenek moyang. Kebenaran itu memerdekakan kita dari musuh-musuh rohani kita, merdeka di dalam melayani Allah, merdeka untuk mendapatkan hak-hak istimewa sebagai anak, dan merdeka bagi Yerusalem yang di atas, yang adalah merdeka.

Kedua,
mengenal, menyambut dan mempercayai kebenaran ini benar-benar memerdekakan kita, untuk merdeka dari berbagai prasangka, kesalahan, dan gagasan yang keliru, yang sungguh memperbudak dan menjerat jiwa. Merdeka dari kekuasaan hawa nafsu dan keinginan daging. Kemerdekaan itu memulihkan jiwa sehingga jiwa kembali memerintah atas dirinya sendiri, dengan membuatnya tunduk pada Penciptanya. Akal budi, dengan mengakui kebenaran Kristus dalam terang dan kuasa, menjadi sangat diperluas. Akal budi menjadi memiliki tujuan dan penunjuk arah, diangkat dan ditinggikan mengatasi segala hal indrawi dan bertindak dengan kebebasan penuh yang sesungguhnya di bawah perintah ilahi (2Kor. 3:17). Musuh-musuh Kekristenan mengaku berpikiran bebas, padahal sesungguhnya yang paling bebas berpikir adalah mereka yang dibimbing oleh iman. Orang-orang yang berpikiran bebas sesungguhnya adalah mereka yang pikirannya ditawan dan ditundukkan untuk taat kepada Kristus.

II. Serangan orang-orang Yahudi yang duniawi itu terhadap ajaran ini,
dan keberatan mereka terhadapnya. Meskipun ajaran itu membawa kabar kesukaan mengenai kebebasan bagi para tawanan, mereka mencari-cari kesalahan di dalamnya (ay. 33). Orang-orang Farisi merasa sakit hati karena kata-kata yang menghibur ini diberikan kepada mereka yang percaya, orang-orang yang sedang berdiri di situ, yang tidak mempunyai bagian atau hak dalam perkara ini. Mereka merasa direndahkan dan dihina oleh hak kebebasan rahmani yang diberikan kepada orang-orang yang percaya. Karena itu, dengan sombong dan dengkinya mereka menjawab-Nya, "Kami orang-orang Yahudi adalah keturunan Abraham, dan karena itu kami orang merdeka sejak lahir. Kami tidak pernah kehilangan kemerdekaan yang kami peroleh sejak lahir itu. Kami tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata kepada kami orang-orang Yahudi: Kamu akan merdeka?"

    Perhatikanlah di sini:

        . Apa yang membuat mereka bersusah hati. Yang membuat mereka bersusah hati adalah sindiran dalam perkataan itu, kamu akan merdeka, seolah-olah jemaat dan bangsa Yahudi berada dalam suatu perbudakan, yang menyindir orang Yahudi secara umum, dan seolah-olah semua orang yang tidak percaya kepada Kristus terus berada dalam perbudakan itu, yang menyindir orang-orang Farisi secara khusus. Perhatikanlah, hak-hak istimewa yang dimiliki kaum beriman membuat orang-orang yang tidak beriman iri dan sakit hati (Mzm. 112:10).
        . Apa yang ditentang mereka. Sementara Kristus menunjukkan bahwa mereka perlu dimerdekakan, mereka menegaskan:
            (1) "Kami keturunan Abraham, dan Abraham adalah seorang pemimpin, seorang besar. Walaupun kami tinggal di Kanaan, kami bukanlah keturunan Kanaan, juga tidak hidup di bawah kutuknya: hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina. Kami hidup dengan frank-almoign -- bersedekah sebagai orang bebas, dan bukan dalam villenage -- berkedudukan sebagai hamba." Adalah biasa bagi keluarga yang sudah mulai kehilangan kemashyurannya untuk membangga-banggakan kemuliaan dan martabat nenek moyangnya, dan memakai nama mereka sebagai kehormatan untuk membalas penghinaan yang diberikan kepada mereka. Demikian pula yang dilakukan orang-orang Yahudi di sini. Namun, ini belum semuanya. Abraham memiliki kovenan dengan Allah, dan demikian pula anak-anaknya melalui haknya (Rm. 11:28). Nah, tidak diragukan lagi, kovenan itu tentu saja merupakan kontrak yang bebas, dan memberi mereka berbagai hak istimewa yang tidak akan dialami oleh seorang budak (Rm. 9:4). Karena itulah, mereka berpikir tidak ada alasan bagi mereka untuk memenuhi tuntutan iman kepada Kristus yang begitu berat hanya untuk memperoleh kemerdekaan ini, sebab sejak lahir mereka adalah orang bebas. Perhatikanlah, adalah kesalahan dan kebodohan yang biasa diperbuat oleh orang-orang yang memiliki latar belakang keturunan dan pendidikan yang saleh untuk mengandalkan dan membangga-banggakan hal-hal ini sebagai keistimewaan mereka, seolah-olah hal-hal tersebut akan menebus ketidaksalehan mereka. Mereka adalah keturunan Abraham, tetapi apa gunanya ini bagi mereka bila kita mendapati ada orang di neraka juga bisa memanggil Abraham sebagai bapaknya? Tidak seperti hak-hak istimewa pada umumnya. Hak-hak atau keuntungan keselamatan tidak diturunkan kepada kita dan anak cucu kita melalui keturunan. Tidak demikian halnya juga dengan hak untuk masuk sorga. Kita juga tidak bisa menyatakan diri sebagai ahli waris menurut hukum dengan merunut silsilah kita. Hak keselamatan kita ditebus bukan oleh kita sendiri melainkan hanya oleh Penebus kita bagi kita, dengan sejumlah syarat dan batasan tertentu, yang jika kita tidak memenuhinya maka tidak ada gunanya sekalipun kita adalah keturunan Abraham. Demikianlah, banyak orang ketika diberi tahu mengenai pentingnya kelahiran kembali, mengabaikannya dengan alasan ini, "Kami anak-anak gereja." Akan tetapi, tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel.
            (2) Kami tidak pernah menjadi hamba siapa pun.


III. Pembelaan Juruselamat kita untuk melawan keberatan-keberatan terhadap ajaran-Nya ini, dan penjelasan yang lebih lanjut mengenai ajaran-Nya itu (ay. 34-37). Ada empat hal yang dilakukan-Nya di sini:

. Dia menunjukkan bahwa, meskipun memiliki kebebasan sipil dan menjadi anggota jemaat di dunia ini, mungkin saja bagi mereka untuk terikat dalam perbudakan (ay. 34): setiap orang yang berbuat dosa, sekalipun dia adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun, tetap saja adalah hamba dosa. Amatilah, Kristus tidak mengecam mereka dengan menunjukkan kesalahan pernyataan mereka atau menunjukkan keadaan mereka yang diperbudak pada saat ini, tetapi menjelaskan lebih lanjut lagi apa yang telah dikatakan-Nya supaya mereka bisa dibangun. Karena itu, hamba-hamba Tuhan harus memberi pengajaran kepada orang-orang yang menentang mereka dengan lemah lembut pula, supaya mereka dapat kembali bertobat dengan sendirinya. Jangan dengan amarah, karena ini membuat mereka semakin terjerat lagi.

Perhatikanlah:
            (1) Dalam Injil, Yesus Kristus menawarkan kemerdekaan kepada kita. Dia mempunyai wewenang dan kuasa untuk memerdekakan.
                - Untuk membebaskan para tawanan. Hal ini dilakukan-Nya melalui tindakan pembenaran, dengan membayar lunas tuntutan yang timbul akibat kesalahan kita (yang berdasarkannya tawaran Injil dibuat, yang bagi semua orang merupakan tindakan ganti rugi yang bersyarat, dan bagi semua orang percaya yang sejati, pada saat mereka percaya, merupakan kontrak pengampunan yang mutlak), dan akibat utang-utang dosa kita. Karena kesalahan dan utang ini, menurut hukum, kita harus ditangkap dan dihukum. Kristus, sebagai jaminan kita, atau lebih tepatnya sebagai tanggungan kita (sebab Dia pada mulanya tidak terikat dengan kita, tetapi karena ketidakmampuan kita untuk membayar utang, Dia menjadi terikat untuk kita), mengadakan persetujuan dengan pemberi piutang, memenuhi segala tuntutan keadilan yang telah dirusakkan dengan membayar harga yang melebihi apa yang sepadan, mengenakan ikatan dan penghakiman pada tangan-Nya sendiri, lalu melepaskan dan membatalkan utang-utang semua orang yang dengan iman dan pertobatan memberi-Nya (jika saya boleh mengatakannya) sebuah jaminan balasan untuk menjaga kehormatan-Nya, dan dengan cara demikian mereka dimerdekakan. Mereka dibebaskan serta dilepaskan selama-lamanya dari utang-utang itu, sampai ke bagian-bagiannya yang terkecil, dan secara umum mereka dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan. Sementara terhadap mereka yang menolak untuk memenuhi semua persyaratan ini, jaminan itu tetap berada dalam genggaman Sang Penebus, dan masih berlaku sepenuhnya.
                - Dia berkuasa untuk menyelamatkan hamba-hamba yang terikat, dan ini dilakukan-Nya dengan menguduskan mereka. Dengan pernyataan-pernyataan Injil-Nya yang penuh kuasa dan dengan pekerjaan-pekerjaan Roh-Nya yang penuh kuasa, Dia menghancurkan kuasa kejahatan di dalam jiwa, mengumpulkan kekuatan akal budi dan kebaikan yang tercerai-berai dan mengukuhkan kepentingan Allah dalam akal budi itu untuk melawan dosa dan Iblis. Dengan demikian jiwa itu dimerdekakan.
                - Dia berkuasa untuk mengangkat orang-orang asing sebagai warga negara, dan hal ini dilakukan-Nya melalui pengangkatan sebagai anak (adopsi). Ini merupakan kelanjutan dari tindakan anugerah. Kita tidak hanya diampuni dan disembuhkan, tetapi juga dipilih atau disukai. Ada kontrak untuk memberi hak istimewa dan juga kontrak pengampunan. Dengan demikian, Anak menjadikan kita sebagai warga negara yang bebas di dalam kerajaan imamat, bangsa yang kudus, Yerusalem yang baru.
            (2) Orang-orang yang dimerdekakan Kristus benar-benar merdeka. Kata yang digunakan di sini bukanlah alÄ”thōs yang digunakan untuk para murid dengan arti benar-benar (ay. 31), melainkan ontōs -- sungguh-sungguh.

Kata ini menunjukkan:

- Kebenaran dan kepastian janji itu. Kebebasan yang dibangga-banggakan oleh orang-orang Yahudi hanyalah kebebasan yang semu. Mereka membangga-banggakan pemberian yang palsu. Tetapi kebebasan yang diberikan Kristus adalah suatu hal yang pasti, yang nyata, dan mempunyai dampak-dampak yang nyata. Hamba-hamba dosa menjanjikan kemerdekaan bagi diri mereka sendiri dan mengkhayalkan diri sudah merdeka ketika mereka memutuskan ikatan-ikatan agama. Akan tetapi, sesungguhnya mereka menipu diri sendiri. Tidak ada yang benar-benar merdeka kecuali mereka yang dimerdekakan oleh Kristus.
- Kata itu menunjukkan keunggulan dari kemerdekaan yang dijanjikan. Kemerdekaan ini layak disebut sebagai kemerdekaan, karena bila dibandingkan dengan semua bentuk kemerdekaan lainnya, maka semua kemerdekaan ini tidak lebih baik daripada perbudakan. Sungguh kemerdekaan itu memberikan banyak kehormatan dan keuntungan bagi mereka yang dimerdekakan. Kemerdekaan itu adalah kemerdekaan yang mulia. Kemerdekaan ini merupakan hal yang sungguh-sungguh demikian (begitulah yang diartikan oleh kata ontōs). Kemerdekaan tersebut adalah harta yang sejati (Ams. 8:21, terjemahan KJV -- pen.), sedangkan hal-hal yang berasal dari dunia hanyalah bayangan, bukan hal-hal yang sungguh-sungguh ada.
        . Dia menujukan perkataan berikut kepada orang-orang Yahudi ini yang tidak percaya dan yang suka mencari gara-gara, untuk menanggapi kesombongan mereka bahwa mereka memiliki hubungan dengan Abraham (ay. 37): "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, dan karena itu kamu telah kehilangan kehormatan yang kamu miliki karena hubunganmu dengan Abraham itu, sebab firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu."

        Perhatikanlah di sini:

            (1) Martabat asal usul mereka diakui: "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, semua orang tahu itu, dan itu adalah kehormatanmu." Dia mengakui apa yang benar pada diri mereka, dan tidak menentang mereka atas perkataan mereka yang salah (bahwa mereka tidak pernah menjadi hamba siapa pun), sebab Dia berusaha melakukan apa yang bermanfaat bagi mereka dan tidak mau memanas-manasi mereka. Karena itu Dia mengatakan apa yang akan menyenangkan hati mereka: "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham." Mereka bangga akan kenyataan bahwa mereka adalah keturunan Abraham, sebagai sesuatu yang membesarkan nama mereka, dan membuat mereka sangat terhormat. Padahal, sebenarnya hal itu hanya memperbesar kejahatan mereka dan membuat mereka sangat berdosa. Dari mulut mereka sendiri Dia akan menghakimi orang-orang munafik yang congkak dan suka membangga-banggakan asal-usul dan pendidikan mereka: "Apakah kamu keturunan Abraham? Kalau begitu mengapa kamu tidak mengikuti jejak-jejak iman dan ketaatannya?"
            (2) Ketidaksesuaian perbuatan mereka dengan martabat mereka itu: tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku. Mereka telah berusaha melakukannya beberapa kali, dan sekarang sedang merencanakannya lagi, yang langsung bisa dilihat (ay. 59), ketika mereka mengambil batu untuk melempari Dia. Kristus mengetahui semua kejahatan, bukan hanya yang dilakukan manusia melainkan juga yang direncanakan dan diusahakan untuk mereka lakukan. Berusaha membunuh orang yang tidak bersalah saja sudah merupakan kejahatan besar, apalagi sampai mengusahakan dan membayangkan kematian Dia yang adalah Raja segala raja. Ini sungguh kejahatan yang kebiadabannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi.
            (3) Alasan mengapa terjadi ketidaksesuaian antara perbuatan dan martabat mereka. Mengapa mereka yang adalah keturunan Abraham begitu membenci keturunan Abraham yang dijanji-janjikan, yang di dalam Dia mereka serta semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat? Juruselamat kita di sini memberi tahu mereka alasannya, "Karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu," ou chōrei en hymin, Non capit in vobis, demikian yang tertulis dalam Vulgata (Alkitab terjemahan bahasa Latin -- pen.). "Firman-Ku tidak bisa meresap di dalam kamu, tidak ada kecondongan hatimu untuk firman-Ku itu, tidak ada hasrat kalian untuk itu, hal-hal lain lebih menarik, lebih menyenangkan bagimu." Atau, "Firman itu tidak mencengkerammu, tidak berkuasa atasmu, tidak meninggalkan kesan-kesan apa pun padamu." Sebagian ahli tafsir mengartikannya sebagai berikut, firman-Ku tidak menembus ke dalam dirimu. Firman itu turun seperti hujan, tetapi turun ke atas mereka seperti air hujan turun ke atas batu, terus mengalir ke bawah dan tidak meresap ke dalam hati, seperti air hujan di atas tanah yang sudah dibajak. Dalam bahasa Aram, perkataan itu berbunyi demikian, "Karena kamu tidak setuju dengan firman-Ku, tidak tersentuh dengan kebenarannya ataupun senang dengan kebaikannya." Terjemahan yang kita miliki sangatlah penting: firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Mereka berusaha membunuh-Nya, supaya dapat membungkam-Nya selama-lamanya, bukan karena Dia telah melukai mereka, melainkan karena mereka tidak tahan terhadap kekuatan firman-Nya yang memerintah dan meyakinkan mereka akan kesalahan mereka.



* Anak-anak Abraham dan Anak-anak Iblis (8:38-47)

    Di sini Kristus dan orang-orang Yahudi masih berdebat mengenai perkara mereka. Dia bertekad untuk meyakinkan dan mempertobatkan mereka, sementara mereka masih juga bertekad untuk menentang dan melawan-Nya.

I. Di sini Dia melacak perbedaan antara sikap-sikap-Nya dan sikap-sikap mereka berdasarkan asal usul yang berbeda (ay. 38):
Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu. Di sini ada dua bapa yang dibicarakan, sesuai dengan dua keluarga yang ke dalamnya anak-anak manusia terbagi -- Allah dan Iblis, dan tanpa perlu diperbantahkan lagi, keduanya memang bertentangan satu sama lain.

. Ajaran Kristus berasal dari sorga, ajaran itu disalin dari kebijaksanaan-kebijaksanaan Hikmat yang tidak terbatas dan dari maksud-maksud yang baik dari Kasih yang kekal.
            (1) Apa yang Kulihat, itulah yang Kukatakan. Pengungkapan-pengungkapan yang telah ditunjukkan Kristus kepada kita tentang Allah dan alam baka tidak didasarkan pada tebak-tebakan atau kata orang, tetapi pada kesaksian mata. Itulah sebabnya Dia benar-benar tahu akan sifat, dan yakin akan kebenaran dari semua yang dikatakan-Nya. Dia yang diberikan sebagai saksi bagi umat manusia adalah saksi mata, dan karena itu tidak dapat dibantah.
            (2) Ajaran-Ku adalah apa yang Kulihat pada Bapa-Ku. Ajaran Kristus bukanlah dugaan yang masuk akal, yang didukung oleh alasan-alasan yang memungkinkan, melainkan rekan sejajar dari kebenaran-kebenaran yang tidak dapat disangkal, yang tersimpan di dalam pikiran kekal. Ajaran-Nya bukan hanya apa yang sudah didengar-Nya dari Bapa-Nya, melainkan juga apa yang telah dilihat-Nya dengan-Nya ketika permufakatan tentang damai ada di antara mereka berdua. Musa mengatakan apa yang didengarnya dari Allah, tetapi ia tidak boleh melihat wajah Allah. Paulus sudah pernah ke sorga tingkat tiga, tetapi apa yang dilihatnya di sana tidak dapat, dan tidak boleh, diutarakannya, sebab hal itu merupakan hak istimewa Kristus untuk melihat apa yang dikatakan-Nya dan mengatakan apa yang telah dilihat-Nya.

. Perbuatan-perbuatan mereka berasal dari neraka: "Kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu. Tampak oleh pekerjaan-pekerjaanmu sendiri, kamu melakukan apa yang diperbuat oleh bapamu sendiri, sebab sudah jelas kamu mirip siapa, dan karena itu mudah saja untuk mengetahui dari mana asal usulmu." Sama seperti seorang anak yang dididik oleh bapaknya mempelajari perkataan-perkataan dan kebiasaan-kebiasaan bapaknya, dan tumbuh seperti dia dengan cara meniru dan juga karena secara alami dia mencerminkan gambaran bapaknya, demikian pula orang-orang Yahudi ini, pertentangan mereka yang keji terhadap Kristus dan Injil membuat diri mereka sendiri seperti Iblis, seolah-olah mereka begitu bernafsu menempatkannya di hadapan mereka sebagai teladan mereka.


II. Dia maju dan menjawab bualan besar mereka yang sia-sia bahwa Abraham dan Allah itu bapa mereka.
Ia menunjukkan kesia-siaan dan kesalahan pengakuan mereka itu.

. Mereka menyerukan hubungan mereka dengan Abraham, dan Dia menanggapi seruan mereka ini. Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham" (ay. 39).

        Dalam hal ini mereka bermaksud:

            (1) Menghormati diri sendiri dan membuat mereka tampak hebat. Mereka sudah lupa akan aib yang ditimpakan kepada mereka melalui pengakuan yang harus mereka nyatakan (Ul. 26:5), bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Mereka juga lupa akan dakwaan yang ditujukan kepada nenek moyang mereka yang sudah bobrok (yang jejaknya mereka ikuti, dan bukan jejak bapak leluhur yang pertama), ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti (Yeh. 16:3). Seperti halnya biasa bagi keluarga-keluarga yang sudah mulai kehilangan kemasyhuran untuk membangga-banggakan nenek moyang mereka, demikian pula biasa bagi gereja-gereja yang sudah melenceng dan rusak untuk menghargai diri sendiri berdasarkan kejayaan masa lalu dan keunggulan para pendiri mereka. Fuimus Troes, fuit Ilium -- Kami ini dari dulu adalah orang-orang Troy, dan dulu pernah ada tempat yang bernama Troy.

            (2) Mereka bermaksud membangkitkan kebencian orang terhadap Kristus seolah-olah Dia merendahkan bapa leluhur Abraham, ketika Dia berbicara tentang bapa mereka sebagai seseorang yang darinya mereka mempelajari kejahatan. Lihatlah bagaimana mereka mencari-cari kesempatan untuk berselisih dengan-Nya. Sekarang Kristus mengenyahkan seruan mereka ini, dan memperlihatkan kesia-siaan seruan mereka itu dengan bantahan yang langsung dan jelas serta meyakinkan: "Anak-anak Abraham akan mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham, tetapi kamu tidak mengerjakan pekerjaan Abraham, oleh karena itu kamu bukanlah anak-anak Abraham."

- Pernyataan andaiannya langsung dan jelas: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, yakni anak-anak Abraham yang dapat mengaku mempunyai kepentingan dalam kovenan yang dibuat dengannya dan dengan keturunannya, yang memang akan memberikan kehormatan kepadamu. Anak-anak Abraham yang demikian akan mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham, sebab yang termasuk dalam keluarga Abraham hanyalah orang-orang yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang diperbuat Abraham, supaya TUHAN memenuhi apa yang dijanjikan-Nya" (Kej. 18:19). Yang dipandang sebagai keturunan Abraham hanyalah orang-orang yang diberi janji, yang mengikuti jejak iman dan ketaatannya (Rm. 4:12). Walaupun orang-orang Yahudi mempunyai silsilah, dan menjaganya dengan tepat, mereka tidak dapat memakai silsilah itu untuk menarik hubungan mereka dengan Abraham, supaya dapat mengambil keuntungan dari warisan dulu (performam doni -- sesuai dengan bentuk pemberian), kecuali mereka berjalan dalam roh yang sama. Hubungan baik antara kaum perempuan dan Sara hanya dibuktikan dengan ini: kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik, dan jika tidak, maka kamu bukan anak-anaknya (1Ptr. 3:6). Perhatikanlah, orang-orang yang ingin membuktikan bahwa mereka adalah keturunan Abraham bukan hanya harus mempunyai iman seperti Abraham tetapi juga harus mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham (Yak. 2:21-22), -- harus segera datang ketika Allah memanggil, seperti yang diperbuat Abraham, -- harus menyerahkan segala milik yang paling mereka sayangi kepada-Nya, -- harus menjadi orang asing dan pengembara di dunia ini, -- harus terus beribadah kepada Allah di dalam keluarga mereka, dan harus selalu lurus hati dalam mengikuti Allah, sebab semua ini merupakan pekerjaan-pekerjaan Abraham.

- Anggapan yang mengikuti pernyataan andaian di atas sama langsung dan jelasnya: tetapi kamu tidak mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham, karena kamu berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham (ay. 40).

Pertama,
Dia menunjukkan kepada mereka apa pekerjaan mereka, pekerjaan mereka yang sekarang ini, yang hendak mereka kerjakan sekarang. Mereka berusaha membunuh-Nya. Dan, ada tiga hal yang di sini ditunjukkan sebagai sesuatu yang menambah kejahatan niat mereka:

. Begitu tidak wajarnya sampai mereka menginginkan nyawa orang, seorang yang seperti mereka sendiri, tulang dari tulang mereka dan daging dari daging mereka, yang tidak menyakiti mereka atau memanas-manasi mereka sama sekali. Kamu hendak menyerbu seseorang (Mzm. 62:4).

. Begitu tidak tahu berterima kasih sampai mereka mengejar nyawa orang yang sudah mengatakan kebenaran kepada mereka, yang bukan hanya tidak pernah menyakiti mereka melainkan juga yang telah berbuat kebajikan terbesar yang dapat mereka terima kapan pun. Orang yang bukan hanya tidak pernah memperdayai mereka dengan dusta, tetapi yang justru telah mengajarkan kepada mereka kebenaran-kebenaran yang paling penting dan perlu. Apakah karena itu Dia berubah menjadi musuh mereka?

. Begitu fasiknya sampai mereka mengejar nyawa orang yang telah mengatakan kepada mereka kebenaran yang didengar-Nya dari Allah, orang yang adalah utusan Allah bagi mereka. Karena itu, usaha mereka untuk menentang-Nya merupakan quasi deicidium -- tindak kejahatan melawan Allah. Inilah pekerjaan mereka, dan mereka tetap bersikeras di dalamnya.

Kedua,
Dia menunjukkan kepada mereka bahwa perbuatan seperti itu bukanlah perilaku anak-anak Abraham, sebab pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.

. "Ia tidak penah berbuat seperti ini." Ia terkenal akan rasa kemanusiaannya. Lihat saja penyelamatan yang dilakukannya terhadap para tawanan. Ia terkenal akan kesalehannya. Lihat saja ketaatannya pada panggilan sorgawi dalam banyak contoh, yang sebagiannya menunjukkan kelembutan hatinya. Abraham percaya kepada Allah, sedangkan mereka bersikeras dalam ketidakpercayaan mereka. Abraham mengikuti Allah, sedangkan mereka melawan-Nya. Karena itu Abraham tidak akan mengenal mereka, dan tidak akan mengakui mereka, karena mereka begitu tidak serupa dengannya (Yes. 63:16). Lihat Yeremia 22:15-17.

. "Abraham tidak akan berbuat seperti itu seandainya ia hidup sekarang, atau jika Aku hidup di dunia ini pada waktu itu." Hoc Abraham non fecisse -- Abraham tidak akan melakukan ini, begitu sebagian orang mengartikannya. Demikian juga kita harus berusaha keluar dari jalan-jalan kejahatan dengan bertanya kepada diri kita sendiri, apakah Abraham, Ishak, dan Yakub akan melakukannya? Kita tidak bisa berharap akan pernah bisa bersama-sama mereka, jika kita tidak pernah seperti mereka.

- Kesimpulan yang dihasilkan (ay. 41): "Apa pun yang kamu bangga-banggakan dan kamu aku-akukan, kamu bukanlah anak-anak Abraham, melainkan anak-anak dari keluarga lain (ay. 41). Ada bapa lain yang pekerjaannya kamu kerjakan, yang dari rohnya kamu berasal, dan yang serupa denganmu." Dia belum berkata secara terang-terangan bahwa yang dimaksudkan-Nya adalah Iblis, sampai mereka, dengan terus-menerus mencari-cari kesalahan pada-Nya, membuat-Nya terpaksa melakukan ini untuk menjelaskan diri-Nya sendiri. Ini mengajar kita untuk memperlakukan orang yang jahat sekalipun dengan adab dan hormat, dan untuk tidak gegabah mengatakan apa pun tentang mereka, atau kepada mereka, yang meskipun benar namun terdengar kasar. Dia menguji mereka apakah mereka mau membiarkan suara hati mereka sendiri menyimpulkan dari apa yang dikatakan-Nya bahwa mereka adalah anak-anak Iblis. Dan lebih baik bagi kita untuk mendengarnya dari suara hati kita sekarang bahwa kita dipanggil untuk bertobat, yang artinya, untuk mengubah bapa dan keluarga kita, dengan mengubah roh dan jalan kita, daripada mendengarnya dari Kristus nanti pada hari penghakiman.

. Bukannya mengakui ketidaklayakan mereka untuk berhubungan dengan Abraham, mereka malah menyerukan hubungan mereka dengan Allah sendiri sebagai Bapa mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah, kami bukan anak-anak haram, melainkan anak-anak yang sah. Bapa kami satu, yaitu Allah."
            (1) Sebagian orang mengartikan perkataan ini secara harfiah. Mereka bukan anak-anak hamba perempuan, seperti keturunan Ismael. Mereka juga tidak dilahirkan sebagai akibat dari hubungan sedarah, seperti orang-orang Moab dan Amon (Ul. 23:3). Mereka pun bukan keturunan palsu dalam keluarga Abraham, melainkan orang Ibrani asli. Dan, karena dilahirkan dari ikatan perkawinan yang sah, mereka boleh memanggil Allah Bapa, yang mendirikan tatanan yang terhormat itu di dalam kemurnian. Sebab keturunan yang sah, yang tidak tercemar dengan perceraian atau banyaknya istri, disebut keturunan ilahi (Mal. 2:15).
            (2) Sebagian yang lain mengartikannya secara kiasan. Mereka mulai sadar sekarang bahwa Kristus sedang berbicara tentang bapa rohani dan bukan bapa jasmani, tentang bapa dari agama mereka.

Dan dengan demikian:
- Mereka menyangkal sebagai keturunan para penyembah berhala: "Kami tidak dilahirkan dari zinah, bukan anak-anak dari para orangtua penyembah berhala, juga tidak pernah dibesarkan dalam penyembahan-penyembahan berhala." Penyembahan berhala sering kali dikatakan sebagai perzinahan rohani, dan para penyembah berhala disebut anak-anak perempuan sundal (Hos. 2:3; Yes. 57:3). Nah, jika yang mereka maksudkan adalah bahwa mereka bukan keturunan para penyembah berhala, maka pernyataan itu salah, sebab tidak ada bangsa lain yang lebih kecanduan dengan penyembahan berhala selain bangsa Yahudi sebelum masa pembuangan. Jika yang mereka maksudkan tidak lebih daripada bahwa mereka sendiri bukan penyembah berhala, lantas apa? Orang bisa saja bebas dari penyembahan berhala, namun dia binasa karena kejahatan lain, dan dikeluarkan dari kovenan dengan Abraham. Meskipun kamu tidak melakukan penyembahan berhala (dengan mengartikan ini sebagai perzinahan rohani), namun jika kamu membunuh maka kamu menjadi pelanggar kovenan. Anak hilang yang memberontak akan kehilangan warisan, meskipun dia tidak dilahirkan dari zinah.

- Mereka membangga-banggakan diri sebagai para penyembah yang benar dari Allah yang benar. Kami tidak mempunyai banyak bapa, seperti yang dimiliki orang-orang kafir, banyak "allah" dan banyak "tuhan," namun tanpa Allah, sama seperti filius populi -- putera rakyat, yang mempunyai banyak bapa, tetapi tidak ada satu pun yang pasti. Tidak, TUHAN Allah kita adalah TUHAN yang esa dan Bapa yang esa, dan karena itu kami ini baik-baik saja. Perhatikanlah, orang hanya akan memuji diri sendiri dan menipu diri untuk binasa, bila mereka mengira bahwa dengan mengaku memeluk agama yang benar dan menyembah Allah yang benar maka ini akan menyelamatkan mereka, meskipun tidak menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran, dan juga tidak hidup sesuai dengan pengakuan mereka. Sekarang Juruselamat kita memberikan tanggapan yang sepenuhnya terhadap seruan yang keliru ini (ay. 42-43), dan membuktikan, dengan dua alasan, bahwa mereka tidak berhak untuk memanggil Allah Bapa.

Pertama,
mereka tidak mengasihi Kristus: Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku. Sebelumnya Dia telah menyangkal hubungan mereka dengan Abraham karena mereka berencana untuk membunuh-Nya (ay. 40), dan di sini Dia menyangkal hubungan mereka dengan Allah karena mereka tidak mengasihi dan mengakui Dia. Orang mungkin bisa dianggap sebagai anak Abraham jika dia tidak tampak memusuhi Kristus dengan dosa yang terang-terangan, tetapi dia tidak bisa membuktikan bahwa dirinya adalah anak Allah kecuali dia adalah teman dan pengikut Kristus yang setia. Perhatikanlah, semua orang yang mempunyai Allah sebagai Bapa mereka pasti mempunyai kasih yang sejati terhadap Yesus Kristus, penghargaan terhadap pribadi-Nya, perasaan bersyukur atas kasih-Nya, kepedulian yang tulus terhadap kepentingan kerajaan-Nya, kepuasan dalam keselamatan yang dikerjakan oleh-Nya dan dalam cara serta segala persyaratannya, dan perhatian untuk menjalankan perintah-perintah-Nya, yang merupakan bukti paling meyakinkan akan kasih kita terhadap-Nya. Kita di dunia sini sedang berada dalam masa percobaan, sedang diawasi bagaimana kita bersikap terhadap Pencipta kita, dan kita akan diperlakukan sesuai dengan kelakuan itu dalam masa pembalasan. Allah telah menggunakan berbagai cara untuk menguji kita, dan inilah salah satunya: Dia mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, dengan bukti-bukti yang cukup akan kedudukan-Nya sebagai Anak dan akan misi-Nya, dengan memutuskan bahwa semua orang yang memanggil-Nya Bapa akan mencium Anak-Nya, dan akan menyambut Dia yang adalah anak sulung dari semua saudara (1Yoh. 5:1). Dengan jalan inilah pengangkatan kita sebagai anak (adopsi) akan dibuktikan atau disangkal -- Apakah kita mengasihi Kristus atau tidak? Jika orang tidak mengasihi-Nya, dia sama sekali bukan anak Allah sehingga dia akan anathema, terkutuk (1Kor. 16:22). Sekarang Juruselamat kita membuktikan bahwa jika mereka adalah anak-anak Allah, mereka akan mengasihi-Nya, sebab, kata-Nya, Aku keluar dan datang dari Allah.

Mereka akan mengasihi-Nya, karena:

. Dia adalah Anak Allah: Aku keluar dari Allah. ExĔlthon, ini berarti exeleusis ilahi-Nya, atau asal-usul-Nya dari Bapa, melalui penyaluran hakikat ilahi, dan juga penyatuan logos ilahi ke dalam sifat manusiawi-Nya, demikian menurut Dr. Whitby. Nah, hal ini tidak bisa tidak membuat-Nya disayangi oleh semua orang yang dilahirkan dari Allah. Kristus disebut Yang Dikasihi, karena, sebagai yang dikasihi Bapa, Dia pasti dikasihi oleh semua orang kudus (Ef. 1:6).

. Dia diutus Allah, datang dari-Nya sebagai duta bagi dunia umat manusia. Dia tidak datang atas nama-Nya sendiri, seperti nabi-nabi palsu, yang tidak diutus ataupun disuruh bernubuat oleh Allah (Yer. 23:21). Amatilah penekanan yang diberikan-Nya pada perkataan ini: Aku datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Dia mempunyai baik mandat maupun perintah dari Allah. Dia datang untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah (11:52), untuk membawa banyak orang kepada kemuliaan (Ibr. 2:10). Dan bukankah semua anak Allah akan menyambut dengan tangan terbuka seorang utusan yang dikirim dari Bapa mereka untuk melakukan tugas-tugas seperti itu? Akan tetapi, orang-orang Yahudi ini menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan Allah, sebab mereka tidak mengasihi Yesus Kristus.

Kedua,
ereka tidak memahami Dia. Ini merupakan pertanda bahwa mereka tidak termasuk dalam keluarga Allah, sebab mereka tidak mengerti bahasa dan logat keluarga: kamu tidak mengerti bahasa-Ku (ay. 43), tĔn lalian tĔn emĔn. Bahasa Kristus bersifat ilahi dan sorgawi, tetapi cukup dapat dimengerti oleh mereka yang mengenal suara Kristus dalam Perjanjian Lama. Orang-orang yang telah membuat firman Pencipta akrab di telinga mereka tidak perlu memiliki kunci lain untuk memahami bahasa Sang Penebus. Namun, orang-orang Yahudi ini mengartikan ajaran Kristus secara aneh, dan menemukan tali-tali ikatan yang rumit di dalamnya, dan saya tidak tahu batu-batu sandungan apa yang ada di sana. Dapatkah orang Galilea dikenal melalui logat bicaranya? Dan orang Efraim dengan siboletnya? Dan akan yakinkah orang untuk memanggil Allah Bapa sementara baginya Anak Allah adalah orang asing, sekalipun Dia menyatakan kehendak Allah dalam firman-firman dari Roh Allah? Perhatikanlah, beralasanlah bila orang yang tidak mengenal bahasa ilahi merasa takut kalau-kalau mereka adalah orang asing bagi sifat ilahi. Kristus menyampaikan firman Allah (3:34) dalam bahasa Kerajaan Allah, namun mereka, yang mengaku termasuk dalam Kerajaan itu, tidak mengerti ungkapan-ungkapan dan ciri-cirinya. Mereka seperti orang asing, berlaku kasar dan mencemoohnya. Dan alasan mengapa mereka tidak mengerti bahasa Kristus membuat persoalannya jauh lebih buruk: Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku, yang artinya, "Kamu tidak dapat membujuk dirimu mendengarkannya dengan penuh perhatian, tanpa memihak, dengan tidak berprasangka, sebagaimana seharusnya firman itu didengarkan." Tidak dapat di sini berarti keras kepala tidak mau, seperti orang-orang Yahudi yang tidak dapat mendengarkan Stefanus (Kis. 7:57) atau Paulus (Kis. 23:22). Perhatikanlah, kebencian yang mengakar dalam hati manusia yang sudah rusak terhadap ajaran Kristus merupakan alasan yang sebenarnya bagi ketidaktahuan mereka akan ajaran itu, dan bagi kesalahan-kesalahan serta kekeliruan-kekeliruan mereka mengenainya. Mereka tidak menyukainya atau mencintainya, dan karena itu mereka tidak akan memahaminya. Seperti Petrus, yang berpura-pura tidak tahu apa yang dimaksud oleh seorang hamba perempuan (Mat. 26:70), padahal sebenarnya dia tidak tahu apa yang harus dikatakan untuk menanggapinya. Kamu tidak dapat menangkap firman-Ku, karena kamu sudah menutup telingamu (Mzm. 58:5-6), dan Allah, dalam penghakiman yang adil, telah membuat telingamu berat mendengar (Yes. 6:10).


BcO Bilangan 16:1-11.16-24.28-35
Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram
16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang 16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan. 16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?" 16:4 Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia. 16:5 Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya. 16:6 Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya, 16:7 bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!" 16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi! 16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka, 16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi? 16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

 16:16 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan mereka dan Harun, pada esok hari. 16:17 Baiklah kamu masing-masing membawa perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, dua ratus lima puluh perbaraan; juga engkau ini dan Harun masing-masing harus membawa perbaraannya." 16:18 Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun. 16:19 Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu. 16:20 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: 16:21 "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." 16:22 Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?" 16:23 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 16:24 "Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram."

16:28 Sesudah itu berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri: 16:29 jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka aku tidak diutus TUHAN. 16:30 Tetapi, jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN." 16:31 Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, 16:32 dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka. 16:33 Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu. 16:34 Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!" 16:35 Lagi keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis kedua ratus lima puluh orang yang mempersembahkan ukupan itu.


Label:   Lagu Anak 



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik 2024 Kamis, 21 Maret 2024 - Yohanes 8:51-59 - BcO Bilangan 20:1-13; 21:4-9 - Hari Biasa - Pekan V Prapaskah

PREV:
Renungan Katolik Selasa, 19 Maret 2024 - Matius 1:16.18-21.24a - BcO Ibrani 11:1-16 - HARI RAYA ST. YOSEF, SUAMI SP. MARIA





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)