|
Rabu, 29 Nopember 2022 Renungan Katolik Rabu, 29 Nopember 2022 - Lukas 21:12-19 - BcO Yehezkiel 37:15-28 - Hari biasa#tag: Ia menguatkan mereka untuk bertahan dalam menghadapi cobaan dan terus melanjutkan pekerjaan mereka, walaupun ada tantangan yang harus mereka hadapi. Rabu, 29 Nopember 2022 Hari biasa Dan. 5:1-6,13-14,16-17,23-28; MT Dan. 3:62-67; Lukas 21:12-19 BcO Yehezkiel 37:15-28 Warna Liturgi Hijau Lukas 21:12-19 21:12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. 21:13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 21:14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. 21:15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 21:16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh 21:17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 21:18 Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. 21:19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." Penjelasan: * Ia menguatkan mereka untuk bertahan dalam menghadapi cobaan dan terus melanjutkan pekerjaan mereka, walaupun ada tantangan yang harus mereka hadapi. [1] Allah akan membuat penderitaan-penderitaan menjadi kemuliaan bagi diri-Nya sendiri dan bagi mereka: "Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi (ay. 13). Oleh karena itu, kamu akan menjadi tanda. Dengan dianiaya di hadapan umum, kamu akan semakin menarik perhatian, dan ajaran serta mujizat-mujizatmu akan semakin dicari-cari. Dengan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa, kamu akan mendapat kesempatan untuk mewartakan Injil kepada mereka, yang kalau tidak demikian mungkin tidak akan pernah didengarkan oleh mereka. Penderitaan berat yang kamu alami, dengan dibenci oleh orang-orang yang paling keji, orang-orang yang hidup dalam kefasikan, akan menjadi kesaksian bahwa kamu adalah pribadi yang adil benar, karena kalau tidak demikian, kamu tidak akan dimusuhi orang-orang jahat tersebut. Keberanianmu, sukacitamu, dan keteguhanmu dalam menghadapi penderitaan-penderitaan akan memberi kesaksian mengenai engkau, bahwa kamu memang memercayai apa yang kamu wartakan itu, bahwa kamu disokong oleh kuasa ilahi, dan bahwa Roh Allah dan kemuliaan-Nya ada di dalam dirimu." [2] "Allah akan berada di pihakmu, dan mengakuimu dan membantumu dalam menghadapi ujian-ujianmu. Kamu adalah pembela-pembela-Nya dan karena itu kamu akan diperlengkapi-Nya dengan segala petunjuk (ay. 14-15). Janganlah memusatkan perhatianmu untuk berusaha mencari-cari jawaban atas berbagai pertanyaan, dakwaan, tuntutan, tuduhan, dan interogasi yang akan ditanyakan kepadamu dalam pengadilan agama dan pengadilan negara. Sebaliknya, tetapkanlah di dalam hatimu, teguhkan hatimu, keraskan hatimu supaya jangan memikirkan dahulu pembelaanmu. Jangan bergantung pada kepandaian dan kemampuanmu, kecermatan dan kebijakanmu, dan jangan meragukan atau merasa putus asa akan pertolongan anugerah ilahi, karena pertolongan-Nya akan datang segera dengan cara yang luar biasa. Jangan mundur dari kepentingan Kristus, tetapi yakinkan dirimu sendiri, bahwa ada bantuan dari Sang Pemelihara ilahi, sebab Aku menjanjikan bagimu bantuan anugerah ilahi yang istimewa. Sebaliknya, peganglah janji itu, karena Aku menjanjikan pertolongan anugerah ilahi yang khusus kepadamu: Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat" (KJV: Aku akan memberikan kepadamu mulut dan hikmat). Ini membuktikan bahwa Kristus adalah Allah, karena memberi hikmat adalah hak istimewa Allah saja dan selain Dia tidak ada yang lain. Dialah yang membuat lidah manusia (KJV: mulut). Perhatikanlah, pertama, mulut dan hikmat sama-sama memperlengkapi seseorang dalam pelayananan dan penderitaan. Hikmat untuk mengetahui apa yang harus dikatakan, dan mulut untuk mengatakan apa yang harus dikatakan. Kita harus sangat bersyukur bahwa kita memiliki alat ucap dan kata-kata untuk memuliakan Allah dan berbuat kebaikan. Kita harus bersyukur diperlengkapi dengan akal budi yang menyimpan hal-hal yang baru dan lama, dan alat tutur kata untuk mengeluarkan hal-hal tersebut. Kedua, mereka yang membela tujuan Kristus dapat mengandalkan Dia untuk memberi mereka kata-kata hikmat. Inilah cara yang dihendaki dari mereka, yaitu untuk meminta kata-kata hikmat dari Dia, khususnya ketika diperhadapkan dengan hakim-hakim negeri oleh karena nama-Nya. Tidak dikatakan bahwa Ia akan mengutus seorang malaikat dari sorga untuk menjawab bagi mereka, walaupun Ia dapat melakukan hal ini. Namun, Ia akan memberi mereka kata-kata hikmat supaya mereka dapat menjawab bagi diri mereka sendiri, dan cara ini akan membawa kehormatan yang lebih besar bagi mereka, karena mereka harus menggunakan segala karunia dan anugerah yang Kristus perlengkapi dalam diri mereka, sehingga lebih memuliakan Allah lagi, yang membungkamkan musuh dan pendendam dengan mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu dengan meletakkan dasar kekuatan bagi mereka. Ketiga, ketika Kristus memberikan kata-kata bijak kepada saksi-saksi-Nya, mereka diberi kemampuan untuk menyatakan bahwa baik Dia maupun mereka sendiri tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawan mereka, sehingga musuh-musuh mereka dibungkamkan dan dibuat heran. Hal ini digenapi dengan luar biasa pada masa itu setelah pencurahan Roh Kudus, yang melalui-Nya Kristus memberikan murid-murid-Nya mulut dan hikmat, ketika para rasul itu dihadapkan kepada imam-imam kepala dan para penguasa. Para rasul menjawab semua pertanyaan mereka sehingga membuat mereka dipermalukan (Kis. 4, 5, dan 6). [3] "Kamu tidak akan benar-benar dibinasakan oleh semua kesusahan-kesusahan yang mereka timpakan kepadamu (ay. 18): Tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang." Akankah beberapa dari antara mereka kehilangan kepala mereka, namun tidak kehilangan rambut sehelai pun? Ini adalah semacam peribahasa yang menyatakan keadaan aman tenteram, dan sering digunakan baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dengan arti tersebut. Sebagian orang berpikir bahwa hal tersebut mengacu kepada perlindungan terhadap nyawa semua orang Kristen yang berada di antara orang Yahudi ketika mereka dibinasakan oleh orang Romawi. Para ahli sejarah memberi tahu kita bahwa tidak ada seorang Kristen pun yang binasa dalam kehancuran tersebut. Sebagian yang lain menghubungkannya dengan kematian banyak orang karena Kristus dan menganggap perkataan itu sebagai sebuah kiasan yang mengandung pengertian yang sama seperti perkataan Kristus, "Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya." "Tidak ada sehelai rambut pun dari kepalamu yang akan hilang," sebaliknya, Pertama, "Aku akan memperhatikannya." Mengenai hal ini, Ia telah berkata (Mat. 10:30), "Rambut kepalamupun terhitung semuanya"; semuanya ada tercatat, sehingga tidak ada sehelai pun yang akan hilang, karena Ia peduli. Kedua, "Hal itu sangat dihargai." Kita tidak menganggapnya sebagai kehilangan atau kebinasaan bila ditujukan untuk tujuan yang baik dan memperhitungkannya sebagai suatu kebaikan. Jika kita mengabaikan tubuh sendiri demi nama Kristus, tubuh itu tidak akan binasa, namun akan diperhitungkan dengan sebagaimana mestinya. Ketiga, "Hal itu akan diganti dengan berlimpah. Ketika kamu menghitung untung ruginya, kamu akan menemukan bahwa tidak ada yang hilang, tetapi sebaliknya kamu mendapat untung besar dan penghiburan pada masa sekarang ini, dan terlebih lagi kamu akan mendapat sukacita hidup yang kekal." Oleh karena itu, walaupun saat ini kita menjadi pecundang-pecundang demi Kristus, namun pada akhirnya, kita tidak akan, dan tidak dapat menjadi pecundang-pecundang oleh karena Dia. [4] "Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban dan kepentinganmu untuk menjaga ketulusan hati yang kudus dan kejernihan pikiran selama masa-masa penderitaanmu dan penderitaan bangsa itu, supaya kamu tetap tenang (ay. 19): Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu, perhatikan dan jagalah hidupmu." Sebagian orang memahami hal ini sebagai janji, "Kamu dapat atau akan memiliki hidupmu." Semuanya memang terkait satu sama lain. Perhatikanlah, pertama, mengamankan kepemilikan hidup kita sendiri merupakan hak dan kewajiban sepanjang masa, khususnya dalam masa pencobaan yang susah, bukan saja supaya hidup kita tidak hancur dan binasa selamanya, tetapi juga supaya hidup kita tidak kacau atau kepemilikian kita terhadapnya terganggu dan terputus pada masa sekarang ini. "Milikilah hidupmu, jadilah dirimu sendiri, tetaplah kuasai dan kendalikan akal budimu, dan jauhkanlah dirimu dari pergumulan nafsu supaya baik duka maupun ketakutan tidak dapat menguasaimu, atau menjauhkanmu untuk memiliki dan menikmati dirimu sendiri." Dalam masa-masa sulit, ketika kita tidak dapat menjaga kepemilikan terhadap apa pun juga, hendaklah kita memastikan apa yang dapat dipastikan, jadi, milikilah hidup kita. Kedua, dengan kesabaranlah, yaitu kesabaran sebagai pengikut Kristus, kita memiliki hidup kita sendiri. "Dalam masa-masa penderitaan, pakailah kesabaran untuk menjaga benteng hidupmu; dengan kesabaran, jagalah hidupmu tetap tenang dan utuh, dan jauhkan segala tekanan yang dapat membebani dan membuatmu kehilangan kesabaran." BcO Yehezkiel 37:15-28 Kerajaan Israel dan Yehuda dipersatukan kembali 37:15 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: 37:16 "Hai engkau anak manusia, ambillah sepotong papan dan tulis di atasnya: Untuk Yehuda dan orang-orang Israel yang bersekutu dengan dia. Kemudian ambillah papan yang lain dan tulis di atasnya: Untuk Yusuf -- papan Efraim -- dan seluruh kaum Israel yang bersekutu dengan dia. 37:17 Gabungkanlah keduanya menjadi satu papan, sehingga keduanya menjadi satu dalam tanganmu. 37:18 Maka kalau teman-teman sebangsamu bertanya kepadamu: Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini -- 37:19 katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku mengambil papan Yusuf -- yang dalam tangan Efraim -- beserta suku-suku Israel yang bersekutu dengan dia dan menggabungkannya dengan papan Yehuda dan Aku akan menjadikan mereka satu papan, sehingga mereka menjadi satu dalam tangan-Ku. 37:20 Dan sedang engkau memegang papan-papan yang kautulisi itu dalam tanganmu di hadapan mereka, 37:21 katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. 37:22 Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. 37:23 Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. 37:24 Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. 37:25 Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. 37:26 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. 37:27 Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. 37:28 Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya." Penjelasan: * Janji-janji yang Menggembirakan (37:15-28) Di sini ada janji-janji yang luar biasa lebih besar dan berharga tentang keadaan orang-orang Yahudi yang membahagiakan setelah mereka kembali ke tanah mereka sendiri. Tetapi janji-janji itu merujuk lebih jauh pada kerajaan Mesias dan kemuliaan-kemuliaan zaman Injil. I. Di sini dijanjikan bahwa Efraim dan Yehuda akan dipersatukan dengan bahagia dalam kasih persaudaraan dan pelayanan satu sama lain. Sejak kesepuluh suku meninggalkan kaum keluarga Daud di bawah Yerobeam, ada perseteruan dan permusuhan yang terus-menerus di antara dua kerajaan Israel dan Yehuda. Dan ditakutkan bahwa telah terjadi sejumlah bentrokan di antara mereka bahkan di negeri tempat mereka dibuang (karena Efraim dalam segala kesempatan cemburu kepada Yehuda, dan Yehuda menyesakkan Efraim). Tetapi hal itu tidak terjadi lagi sekarang, sebab akan ada persatuan di antara mereka. Dan, kendati dengan perbedaan-perbedaan yang sudah lama ada di antara mereka, mereka akan sepakat untuk mengasihi satu sama lain dan berbuat segala sesuatu yang baik satu terhadap yang lain. Hal ini digambarkan di sini dengan suatu tanda. Sang nabi harus mengambil dua papan, dan menulis di atas satu papan, Untuk Yehuda (termasuk Benyamin, yaitu orang-orang Israel yang bersekutu dengan dia), dan di atas papan lain, Untuk Yusuf, termasuk semua suku yang lain (ay. 16). Kedua papan ini harus dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi satu dalam tangannya (ay. 17). Orang banyak memperhatikan hal ini, dan ingin supaya dia memberi tahu mereka apa artinya, sebab mereka tahu bahwa ia tidak memegang papan hanya untuk main-main, seperti anak-anak. Orang-orang yang ingin mengetahui artinya harus menanyakan arti dari firman Allah yang mereka baca dan dengar, dan arti dari tanda-tanda yang ditetapkan, yang olehnya hal-hal rohani dan ilahi digambarkan kepada kita. Bibir hamba-hamba Tuhan harus memelihara pengetahuan tentang hal ini dan orang harus mencari pengajaran dari mulut mereka (Mal. 2:7). Sebuah pertanyaan penting yang harus diajukan oleh orang dewasa, dan juga anak-anak, adalah, Apakah artinya ibadahmu ini, artinya tanda ini? (Kel. 12:26). Artinya adalah bahwa Yehuda dan Israel akan menjadi satu dalam tangan Allah (ay. 19). 1. Mereka akan menjadi satu, satu bangsa (ay. 22). Mereka tidak akan mempunyai kepentingan yang terpisah-pisah, dan, karena itu, tidak mempunyai rasa kasih yang terbagi-bagi. Tidak akan ada saling cemburu dan memusuhi, dan tidak akan diingat lagi, tidak akan tersisa lagi, perselisihan mereka yang dulu. Tetapi akan ada keselarasan yang sempurna di antara mereka, pengertian yang baik satu terhadap yang lain, kecenderungan yang baik satu terhadap yang lain, dan kesiapan untuk mengerjakan semua pekerjaan dan pelayanan yang baik bagi nama baik dan penghiburan satu sama lain. Mereka sudah menjadi dua papan yang menghalangi dan merintangi satu sama lain, bahkan, yang memukuli dan menghajar satu sama lain. Tetapi sekarang mereka akan menjadi satu, menyokong dan menguatkan satu sama lain. Vix unita fortior — Kekuatan-kekuatan yang digabungkan akan lebih kuat. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya melihat Yehuda dan Israel, yang sudah lama berselisih, sekarang diam bersama dengan rukun. Maka mereka akan berkenan bagi Allah mereka, bersahabat terhadap kawan-kawan mereka, dan menakutkan bagi lawan-lawan mereka (Yes. 11:13-14). 2. Mereka akan menjadi satu dalam tangan Allah. Oleh kuasa-Nya mereka akan dipersatukan, dan, karena dibawa bersama-sama oleh tangan-Nya, tangan-Nya itu akan menjaga mereka tetap bersama-sama, sehingga mereka tidak akan pergi jauh untuk berpisah lagi. Mereka akan menjadi satu dalam tangan-Nya, sebab kemuliaan-Nya akan menjadi pusat kesatuan mereka dan anugerah-Nya menjadi perekatnya. Di dalam Dia, yaitu dengan memandang-Nya, melayani serta beribadah kepada-Nya, mereka akan bersatu, dan dengan demikian akan menjadi satu. Kedua belah pihak akan setuju untuk menyerahkan diri mereka ke dalam tangan-Nya, dan dengan demikian mereka akan menjadi satu. Qui conveniunt in aliquo tertio inter se conveniunt — Dua pihak yang setuju dengan pihak ketiga berarti setuju satu dengan yang lain. Perhatikanlah, orang-orang dipersatukan dengan paling baik apabila mereka menjadi satu dalam tangan Allah, apabila persatuan mereka satu sama lain dihasilkan dari persatuan mereka dengan Kristus dan persekutuan mereka dengan Allah melalui Dia (Ef. 1:10). Satu di dalam Kita (Yoh. 17:21). 3. Mereka akan menjadi satu ketika kembali dari pembuangan (ay. 21): Aku menjemput mereka dari tengah bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka dari segala penjuru, dan membawa mereka bersama-sama sebagai satu tubuh ke tanah mereka. Mereka akan menjadi satu saat memisahkan diri dari bangsa-bangsa kafir, yang dengannya mereka sudah bercampur-baur. Mereka berdua akan sepakat untuk berpisah dari bangsa-bangsa kafir, tidak lagi senang dengan bangsa-bangsa itu, dan tidak lagi mengikuti kebiasaan-kebiasaan mereka. Dan kemudian mereka berdua akan segera setuju untuk bergabung bersama-sama untuk hidup menuruti peraturan firman Allah. Karena mereka sudah menjadi teman-teman sependeritaan, maka hal itu akan membantu mewujudkan pemahaman yang penuh berkat ini, ketika mereka mulai sadar diri dan merenungkan segala sesuatunya. Masukkanlah keping-keping logam yang banyak ke dalam perapian, maka, ketika meleleh, mereka semua akan mengalir bersama-sama. Sudah waktunya mereka menguatkan satu sama lain, ketika para penindas mereka begitu sibuk melemahkan dan menghancurkan mereka semua. Demikian pula halnya, karena mereka sudah sama-sama berbagi dalam perkenanan Allah, dan pembebasan besar yang sama-sama dikerjakan untuk mereka semua, maka hal itu akan membantu mempersatukan mereka. Dikasihinya mereka semua oleh Allah merupakan alasan yang baik mengapa mereka harus mengasihi satu sama lain. Saat-saat sukacita bersama, dan juga saat-saat menderita bersama, haruslah menjadi saat-saat untuk menyembuhkan dan mengasihi. 4. Mereka semua akan menjadi rakyat dari satu raja, dan dengan demikian mereka akan menjadi satu. Orang-orang Yahudi, setelah kepulangan mereka, berada di bawah satu pemerintahan, dan tidak terbagi-bagi seperti sebelumnya. Tetapi ini pasti melihat lebih jauh, kepada kerajaan Kristus. Dialah Raja yang esa itu, yang dengan kesetiaan terhadap-Nya seluruh umat Israel milik Allah yang rohani akan bersatu dengan gembira, dan di bawah perlindungan-Nya mereka semua akan dikumpulkan. Semua orang percaya bersatu dalam satu Tuhan, satu iman, dan satu baptisan. Dan dipersatukannya bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam jemaat Injil, serta menjadi satunya mereka dalam satu kawanan di bawah Kristus Sang Gembala yang satu dan agung, tanpa diragukan lagi adalah persatuan yang terutama dilihat dalam nubuat ini. Oleh Kristus tembok pemisah di antara mereka dirubuhkan, dan permusuhan dihapuskan, dan keduanya menjadi satu manusia baru (Ef. 2:14-15). II. Di sini dijanjikan bahwa orang-orang Yahudi, melalui pembuangan mereka, akan disembuhkan dari kecenderungan mereka pada penyembahan berhala. Ini akan menjadi buah yang membahagiakan dari penderitaan itu, yaitu dijauhkannya dosa mereka (ay. 23): Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya, hal-hal yang menjijikkan dan menajiskan itu, atau dengan semua pelanggaran mereka yang dulu. Perhatikanlah, apabila satu dosa ditinggalkan dengan tulus, maka semua dosa ditinggalkan juga, sebab orang yang membenci dosa, sebagai dosa, akan membenci semua dosa. Dan orang-orang yang disembuhkan dari penyembahan berhala rohani, dari perasaan sayang mereka yang berlebihan terhadap dunia dan daging, yang tidak lagi mendewakan uang atau perut mereka, kepada mereka diberikan hajaran yang membahagiakan, yang langsung menghantam akar dari segala pelanggaran mereka. Dua cara akan diambil Allah untuk menyembuhkan mereka dari penyembahan berhala: 1. Dengan membawa mereka keluar dari jalan yang menggoda mereka untuk menyembah penyembahan berhala: “Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa (KJV: Aku akan menyelamatkan mereka dari semua tempat kediaman mereka di mana mereka sudah bedosa), karena di sana mereka menemui peluang untuk berdosa dan bujukan-bujukan untuk berdosa.” Ingatlah, berhikmatlah kita jika kita menghindari tempat-tempat di mana kita sudah dikalahkan oleh godaan-godaan untuk berdosa, untuk tidak tinggal di tempat-tempat itu, atau kembali ke sana, tetapi melepaskan diri darinya, seperti kita melepaskan diri dari tempat-tempat yang terjangkit penyakit, (Lihat Za. 2:7; Why. 18:4). Dan suatu rahmat yang besar apabila Allah, dalam penyelenggaraan-Nya, melepaskan kita dari segala penyelewengan kita, yang dengan mana kita berbuat dosa, dan menjauhkan kita dari bahaya dengan menjauhkan kita dari jalan yang berbahaya, sebagai jawaban bagi doa kita, Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 2. Dengan mengubah kecenderungan pikiran mereka: “Aku akan mentahirkan mereka (ay. 23); yaitu, Aku akan menguduskan mereka, akan mengerjakan dalam diri mereka suatu kebencian terhadap kecemaran-kecemaran dosa dan suatu kepuasan terhadap nikmat-nikmat kekudusan, maka kamu bisa yakin bahwa mereka tidak akan menajiskan diri lagi dengan berhala-berhala mereka.” Orang-orang yang telah ditahirkan Allah akan djaga-Nya supaya tetap tahir. III. Di sini dijanjikan bahwa mereka akan menjadi umat Allah, sebagai Allah mereka, dan menjadi rakyat serta domba-domba Kristus Sang Raja dan Gembala mereka. Janji-janji ini sudah kita dapati sebelumnya, dan di sini diulangi lagi (ay. 23-24) untuk menyemangati iman Israel: Mereka akan menjadi umat-Ku, untuk melayani Aku, dan Aku akan menjadi Allah mereka, untuk menyelamatkan mereka dan membuat mereka berbahagia. Hamba-Ku Daud akan menjadi raja mereka, untuk bertempur bagi mereka, untuk melindungi mereka dari cedera, dan untuk memerintah mereka, dan mengatasi segala sesuatu menyangkut mereka demi kebaikan mereka. Ia akan menjadi gembala mereka, untuk membimbing mereka dan memberikan persediaan bagi mereka. Kristus adalah Daud ini, Raja Israel dari sejak dulu. Dan orang-orang yang ditundukkan-Nya kepada diri-Nya, dan dibuat merelakan diri pada hari kekuasaan-Nya, dibuat-Nya hidup menurut peraturan-peraturan-Nya dan melakukan ketetapan-ketetapan-Nya. IV. Di sini dijanjikan bahwa mereka akan tinggal dengan nyaman (ay. 25-26). Mereka akan tinggal di tanah Israel. Sebab di mana lagi orang-orang Israel harus tinggal? Dan banyak hal akan bersatupadu untuk membuat tempat tinggal mereka menyenangkan. 1. Mereka akan memilikinya berdasarkan kovenan. Mereka akan datang kembali untuk mengambil hak mereka yang dulu, berdasarkan pemberian yang diberikan kepada Yakub, hamba Allah. Sama seperti Kristus adalah Daud, hamba Allah, demikian pula jemaat adalah Yakub, hamba-Nya juga. Dan anggota-anggota jemaat akan datang untuk turut mengambil bagian, sebagai anak-anak yang lahir dalam keluarga Allah. Ia akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka (ay. 26), dan dalam melaksanakan perjanjian itu Ia akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak. Perhatikanlah, rahmat-rahmat jasmani terasa dua kali lipat manisnya apabila datang dari janji yang terkandung dalam kovenan, dan bukan hanya dari penyelenggaraan ilahi sehari-hari. 2. Mereka akan datang ke sana berdasarkan ketentuan: “Itu adalah tanah di mana nenek moyangmu tinggal, dan oleh karena itu kamu tidak bisa tidak mempunyai perasaan istimewa terhadapnya, yang akan dipuaskan Allah dengan penuh anugerah.” Tanah itu adalah warisan nenek moyang mereka, dan oleh sebab itu akan menjadi milik mereka. Mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. 3. Mereka akan memilikinya sebagai hal yang diwariskan kepada mereka dan keturunan mereka, dan mereka akan membangun keluarga mereka di sana, sehingga tanah itu tidak akan hilang karena tidak adanya ahli waris. Mereka akan tinggal di dalamnya sepanjang hidup mereka, dan kepemilikan mereka tidak akan pernah dicabut. Dan mereka akan meninggalkannya sebagai warisan kepada anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka untuk selama-lamanya, yang akan menikmatinya setelah mereka tiada. Harapan akan hal itu akan memberikan kepuasan kepada mereka. 4. Mereka akan hidup di bawah pemerintahan yang baik, yang akan sangat membantu membuat hidup mereka nyaman: Hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Raja ini tidak lain dan tidak bukan adalah Kristus, yang tentang-Nya dikatakan, ketika Ia dibawa ke dalam dunia, Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya (Luk. 1:33). Perhatikanlah, suatu penghiburan yang tak terucapkan bagi semua rakyat Kristus yang setia bahwa, sama seperti kerajaan-Nya kekal, demikian pula Dia adalah Raja yang kekal. Ia hidup untuk memerintah sampai selama-lamanya. Dan, sepasti dan selama Ia hidup dan memerintah, seperti itu pula mereka akan hidup dan memerintah. 5. Piagam yang dengannya mereka memegang semua hak istimewa mereka tidak dapat dibatalkan. Kovenan Allah dengan mereka akan menjadi perjanjian yang kekal. Seperti itulah kovenan anugerah, sebab kovenan itu menjamin bagi kita kebahagiaan yang kekal. V. Di sini dijanjikan bahwa Allah akan tinggal di antara mereka. Dan ini memang akan membuat mereka berdiam dengan nyaman: Aku akan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka (ay. 26-27). 1. Mereka akan mendapatkan tanda-tanda hadirat Allah yang istimewa bersama mereka dan berdiamnya Allah dengan penuh anugerah di antara mereka. Allah hendak diam di atas bumi bersama mereka, sebab di mana tempat kudus-Nya berada, di situ Dia berada. Ketika mereka menajiskan tempat kudus-Nya, Ia mengambilnya dari mereka (Yes. 64:11), tetapi karena sekarang mereka sudah dimurnikan, Allah akan berdiam dengan mereka lagi. 2. Mereka akan mendapat kesempatan untuk bergaul dengan Allah, untuk mendengar dari Dia, berbicara dengan-Nya, dan dengan demikian menjaga persekutuan dengan-Nya, yang akan menjadi penghiburan bagi hidup mereka. 3. Mereka akan memiliki sarana-sarana anugerah. Oleh bimbingan-bimbingan firman Allah di dalam kemah-Nya, mereka akan dibuat lebih bijaksana dan lebih baik, dan semua anak mereka akan diajar tentang Tuhan. 4. Dengan demikian, hubungan kovenan mereka dengan Allah akan bertambah baik dan ikatannya dikuatkan: “Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku, dan mereka akan mengetahuinya dengan memiliki tempat kudus-Ku di tengah mereka, dan akan mendapat penghiburan darinya.” VI. Baik Allah maupun Israel akan mendapat kehormatan ini di tengah bangsa-bangsa kafir (ay. 26). “Sekarang bangsa-bangsa kafir mengamati bagaimana Israel telah menajiskan mahkota mereka sendiri dengan dosa-dosa mereka, dan Allah telah menajiskannya dengan penghakiman-penghakiman-Nya. Tetapi nanti, ketika Israel diperbarui dan Allah kembali di dalam rahmat kepada mereka, bangsa-bangsa kafir itu pun akan dibuat mengetahui bahwa Tuhan menguduskan Israel, bahwa Tuhan mempunyai hak atas mereka dan kepentingan dalam diri mereka lebih daripada bangsa lain mana pun, karena tempat kudus-Nya ada, dan akan ada, di tengah-tengah mereka.” Perhatikanlah, Allah merancang pengudusan orang-orang yang di antara mereka Ia mendirikan tempat kudus-Nya. Diberkati dan kuduslah orang-orang yang, sambil menikmati hak-hak istimewa dari tempat kudus, memberikan bukti-bukti pengudusan mereka dengan sedemikian rupa sehingga bangsa-bangsa kafir mengetahui bahwa sungguh-sungguh anugerah yang maha kuasa dari Allah-lah yang menguduskan mereka. Orang-orang seperti itu memiliki tempat kudus Allah di tengah-tengah mereka, kerajaan Allah dalam diri mereka, dalam dasar-dasar pegangan hidup rohani, dan akan demikian sampai selama-lamanya dalam menikmati kehidupan kekal.
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023 Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Kamis, 30 Nopember 2022 - Matius 4:18-22 - BcO 1 Korintus 1:17-2:5. - Pesta St. Andreas, Rasul PREV: Renungan Katolik Selasa, 28 Nopember 2022 - Lukas 21:5-11 - BcO Yehezkiel 37:1-14 - Hari biasa 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |