|
Sabtu, 9 Desember 2023 Renungan Katolik Sabtu, 9 Desember 2023 - Matius 9:35 - 10:1,6-8 - BcO Yesaya 21:6-12 - Yohanes Didaci Cuauhtlatoatzin (Juan Diego)#tag: Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak, Yesus Berkeliling Memberitakan Injil ke Semua Kota dan Desa Sabtu, 9 Desember 2023 Yohanes Didaci Cuauhtlatoatzin (Juan Diego) Yes. 30:19-21,23-26; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Matius 9:35 - 10:1,6-8. BcO Yesaya 21:6-12 Warna Liturgi Ungu Baca Juga: Matius 9:35 - 10:1,6-8. Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak 9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. 9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. 9:37 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. 9:38 Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Yesus memanggil kedua belas rasul 10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Penjelasan: * Yesus Berkeliling Memberitakan Injil ke Semua Kota dan Desa (9:35-38) Perikop ini merupakan, I. Kesimpulan dari perikop-perikop sebelumnya yang mengetengahkan ajaran-ajaran dan mujizat-mujizat Kristus (ay. 35); Ia berkeliling ke semua kota dan desa untuk memberitakan Injil dan melenyapkan segala penyakit. Ungkapan ini sama dengan ungkapan yang sudah kita lihat sebelumnya dalam 4:23. Pasal tersebut merupakan pengantar pada bacaan-bacaan yang lebih khusus menjelaskan ajaran-ajaran Kristus (psl. 5, 6, dan 7) dan mujizat-mujizat-Nya (psl. 8 dan 9). Dalam perikop ini, ungkapan itu diulangi lagi dengan lebih indah pada bagian penutup untuk menyimpulkan contoh-contoh khusus peristiwa mujizat yang diadakan Kristus sebagai quod erat demonstrandum -- inti yang ingin dibuktikan. Ungkapan tersebut diulangi seolah-olah penulis Injil ini ingin mengatakan, "Nah, sekarang saya harap saya sudah menuliskan semuanya, dengan menyajikan kejadian-kejadian khusus yang merupakan contoh dari ajaran-ajaran Kristus dan penyembuhan-penyembuhan yang diadakan-Nya. Sekarang Saudara sudah melihat khotbah-khotbah utama Kristus dan beberapa kejadian khusus mengenai penyembuhan-penyembuhan-Nya, yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran ajaran-Nya: semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya." Sebagian orang berpendapat bahwa ini merupakan perjalanan keliling Kristus yang kedua kalinya di Galilea; Ia mengunjungi kembali orang-orang yang sudah diajari-Nya sebelumnya. Walaupun orang-orang Farisi mencela dan melawan-Nya, Dia tetap melanjutkan pekerjaan-Nya; Dia memberitakan Injil Kerajaan Sorga. Dia memberi tahu mereka sebuah kerajaan anugerah dan kemuliaan, yang mulai dari sekarang akan didirikan di bawah pemerintahan Sang Pengantara: ini sungguh merupakan Injil, yaitu kabar baik, berita kesukaan besar. Perhatikanlah bagaimana Kristus di dalam pengajaran-Nya memberikan perhatian terhadap: . Tempat-tempat terpencil. Ia tidak hanya mengunjungi kota-kota besar dan megah, melainkan juga desa-desa miskin dan terpencil. Di sana Ia memberitakan Injil dan menyembuhkan segala penyakit. Jiwa-jiwa orang yang paling hina di dunia ini sama berharganya seperti jiwa-jiwa orang-orang besar bagi Kristus, dan harus demikian pula bagi kita. Kaya dan miskin, pejabat dan petani, semuanya berkumpul bersama di dalam Dia: perbuatan-Nya yang adil terhadap orang-orang-Nya di pedusunan harus ditunjukkan kembali (Hak. 5:11). . Tempat-tempat ibadat umum. Ia mengajar di rumah-rumah ibadat: (1) Supaya Ia bisa memberikan kesaksian kepada sidang majelis yang ada di sana, walaupun pada waktu itu ada sejumlah penyimpangan yang mereka lakukan. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang. (2) Supaya Ia mendapat kesempatan untuk berkhotbah di sana, di mana orang berkumpul bersama dengan harapan untuk mendengarkan khotbah. Di kemudian hari, bahkan ketika gereja Injil telah dibangun dan pertemuan-pertemuan ibadah Kristen sudah didirikan, para rasul masih sering berkhotbah di tempat-tempat ibadat orang Yahudi. Hikmat orang bijak adalah memanfaatkan setiap kesempatan untuk hal yang terbaik. II. Perikop ini merupakan pendahuluan atau pengantar bagi pasal berikutnya yang menceritakan tentang Kristus mengutus rasul-rasul-Nya. Ia memerhatikan orang banyak (ay. 36); Ia tidak hanya memerhatikan orang banyak yang mengikuti-Nya, melainkan juga orang banyak yang (sambil Ia lewat) dilihat-Nya memenuhi daerah pedesaan. Ia memerhatikan bagaimana kota-kota dan desa-desa itu dipenuhi dengan jiwa-jiwa, dan betapa padat penduduknya; bagaimana banyaknya jemaat di setiap rumah ibadat, dan bagaimana gerbang-gerbangnya dipenuhi dengan kumpulan orang banyak. Sungguh pesatnya pertumbuhan penduduk bangsa itu sekarang, dan ini merupakan hasil dari berkat Allah atas Abraham. Melihat orang banyak itu: . Ia mengasihani mereka dan peduli dengan mereka (ay. 36); tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan terhadap mereka, bukan tergerak karena masalah duniawi, seperti ketika Ia mengasihani orang buta, orang lumpuh, dan orang sakit, melainkan karena masalah rohani. Ia merasa tergerak karena melihat mereka hidup dalam kebodohan dan kecerobohan, dan segera binasa karena tiadanya pengertian rohani. Perhatikanlah, Yesus Kristus adalah Teman yang sangat berbelas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang berharga. Belas kasihan-Nya tergerak secara khusus. Dan belas kasihan terhadap jiwa-jiwa itulah yang membawa-Nya turun dari sorga ke bumi, dan dari situ ke kayu salib. Kesengsaraan adalah objek sasaran belas kasihan; dan kesengsaraan yang dirasakan oleh jiwa-jiwa yang berdosa dan yang menghancurkan diri sendiri adalah kesengsaraan yang paling mendalam. Kristus terutama sangat mengasihani orang-orang yang justru paling tidak mengasihani diri mereka sendiri, dan demikianlah pula kita seharusnya. Belas kasihan yang paling Kristiani adalah belas kasihan terhadap jiwa-jiwa; inilah belas kasihan yang paling menyerupai belas kasihan Kristus. Lihatlah apa yang menggerakkan belas kasihan Kristus ini. (1) Mereka lelah; mereka miskin, susah, dan letih. Mereka terlantar, yang satu terlepas dari yang lain; tongkat persaudaraan mereka sudah patah (Za. 11:14). Jiwa-jiwa mereka perlu bantuan, dan di tangan mereka tidak ada sesuatu yang baik yang berguna. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi menjejali mereka dengan gagasan-gagasan kosong, membebani mereka dengan tradisi-tradisi nenek moyang, dan menyesatkan mereka ke dalam banyak kesalahan. Mereka tidak diajarkan mengenai kewajiban mereka dan tidak kenal luasnya hukum ilahi dan sifat kerohanian dari hukum Taurat. Inilah yang membuat mereka lelah. Bagaimana mungkin ada kesehatan, kehidupan dan semangat rohani yang baik dalam jiwa-jiwa ini kalau mereka hanya diberi makan dengan sekam dan abu, dan bukannya dengan roti hidup? Jiwa-jiwa yang berharga akan merasa lelah ketika harus menunaikan kewajiban, ketika melawan godaan, dan ketika menanggung derita, kalau mereka tidak diberi makanan bergizi dari firman kebenaran. (2) Mereka terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Ungkapan ini diambil dari 1 Raja-raja 22:17, dan menggambarkan keadaan yang menyedihkan dari orang-orang yang tidak mempunyai pemandu yang setia yang menuntun mereka di dalam perkara-perkara mengenai Allah. Tidak ada makhluk lain yang lebih mudah tersesat dibandingkan domba, dan apabila domba tersesat, ia menjadi semakin tidak berdaya, bingung, terancam bahaya, dan susah mencari jalan pulang. Jiwa-jiwa yang berdosa seperti domba yang hilang, mereka butuh petunjuk jalan dari gembala untuk membawa mereka pulang. Guru-guru Yahudi mengaku bahwa mereka adalah gembala, tetapi Kristus berkata bahwa mereka bukan gembala, karena mempunyai gembala seperti mereka itu lebih buruk daripada tidak mempunyai gembala sama sekali. Mereka adalah gembala-gembala malas yang menuntun orang semakin jauh dari jalan yang benar, dan bukannya membawa orang kembali pulang; mereka hanya menipu kawanan domba, dan bukannya memberi makan. Mereka seperti gembala-gembala yang digambarkan dalam Yeremia 23:1, dst. dan Yehezkiel 34:2, dst. Perhatikanlah, sangatlah menyedihkan melihat orang yang benar-benar tidak mempunyai pelayan Tuhan, atau mereka yang mempunyai pelayan Tuhan, tetapi sama buruknya dengan tidak mempunyai pelayan Tuhan sama sekali. Pelayan-pelayan yang demikian hanya mencari kepentingan diri sendiri, bukannya kepentingan Kristus dan jiwa-jiwa. . Ia menggugah murid-murid-Nya untuk berdoa bagi mereka. Rasa kasihan-Nya membuat Dia merancang suatu sarana demi kebaikan orang-orang ini. Tampak bahwa (Luk. 6:12-13) pada kejadian ini, sebelum Ia mengutus para rasul-Nya, Ia sendiri menghabiskan banyak waktu untuk berdoa. Perhatikanlah, kita harus mendoakan orang-orang yang kita kasihani. Setelah berdoa kepada Allah bagi mereka, Ia berbalik kepada murid-murid-Nya dan memberi tahu mereka, (1) Bagaimana duduk permasalahannya; tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Orang menginginkan pengajaran yang baik, namun hanya ada sedikit pengajar yang baik. Jadi, ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan ada banyak hal baik yang besar mungkin untuk dilakukan, namun dibutuhkan tangan-tangan yang mau melakukan pekerjaan itu. - Sangatlah membesarkan hati bahwa tuaian itu begitu banyak. Wajar saja kalau ada sangat banyak orang yang membutuhkan pengajaran, tetapi yang sering terjadi adalah bahwa orang yang memerlukan dan menginginkannya tidak selalu bisa menerimanya. Orang yang diberi pengajaran tidak baik ingin diajar dengan lebih baik; harapan-harapan mereka meningkat, dan perasaan-perasaan mereka tergerak, sesuai dengan hal-hal baik yang sudah dijanjikan kepada mereka. Perhatikanlah, sungguh merupakan berkat Tuhan kalau kita melihat orang-orang menyukai pengajaran yang baik. Lembah-lembah kini sudah dipenuhi jagung, dan semoga semuanya bisa dipetik dan dikumpulkan dengan baik. Ini sungguh merupakan kesempatan emas, yang menuntut perhatian dan ketekunan yang berlipat ganda untuk memanfaatkannya; hari panen memang seharusnya menjadi hari yang sangat sibuk. - Sayang sekali bahwa walaupun tuaian itu banyak, namun para pekerja yang tersedia begitu sedikit; bahwa jagung itu akan jatuh dan membusuk di tanah karena kekurangan penuai; penganggur banyak, tetapi pekerja sangat sedikit. Perhatikanlah, tidaklah baik jika di dalam gereja pekerjaan baik tidak dilakukan, atau dikerjakan dengan lamban, karena kekurangan para pekerja; apabila ini terjadi, maka para pekerja yang ada haruslah lebih giat lagi. (2) Apa kewajiban murid-murid dalam hal ini (ay. 38); Mintalah kepada tuan yang empunya tuaian. Perhatikanlah, bila kita melihat ada hal-hal yang menyedihkan pada suatu masa, bila ada jiwa-jiwa berharga yang hidup dalam keadaan yang mengkhawatirkan, maka ini haruslah membangkitkan semangat kita dan membuat kita tergugah untuk berdoa bagi mereka. Ketika segala sesuatunya tampak mengecilkan hati, kita harus berdoa lebih giat lagi, dan mengurangi keluhan dan rasa takut kita. Kita juga harus menyesuaikan doa-doa kita dengan kepentingan-kepentingan gereja pada saat ini; kita harus mengerti masa apa yang sedang kita jalani sekarang, seperti mengetahui bukan hanya apa yang harus dilakukan bangsa Israel, melainkan juga apa yang harus didoakan bangsa Israel. Perhatikanlah: - Allah adalah Tuan yang empunya tuaian; Bapa-Kulah pengusahanya (Yoh. 15:1). Kebun itu adalah kebun anggur Tuhan semesta alam (Yes. 5:7). Tuaian itu dikumpulkan bagi-Nya dan untuk melayani-Nya, untuk pekerjaan dan kehormatan-Nya. Kamu adalah kawan sekerja Allah (1Kor. 3:9); pengirik-Nya dan jagung di ladang-Nya (Yes. 21:10, KJV). Ia memberikan perintah sesuai dengan kehendak-Nya atas segala sesuatu yang berhubungan dengan tuaian itu; kapan dan di mana para pekerja akan bekerja, dan berapa lama. Mereka yang ingin ambil bagian dalam pekerjaan menuai itu boleh merasa terhibur bahwa Allah sendirilah yang memimpin, yang pasti akan mengatur segala sesuatunya dengan sempurna. - Para pelayan Tuhan adalah, dan harus menjadi, pekerja-pekerja dalam tuaian Allah; pelayanan adalah suatu pekerjaan, dan harus dilaksanakan sebagaimana mestinya. Pelayanan itu adalah pekerjaan menuai, suatu pekerjaan yang dibutuhkan. Pekerjaan ini menghendaki agar segala sesuatunya harus dilakukan pada masanya, dan dibutuhkan ketekunan untuk menuntaskannya. Namun pekerjaan ini sungguh menyenangkan; mereka menuai dengan sukacita, dan sukacita yang dirasakan para pengabar Injil disamakan dengan sukacita di waktu panen (Yes. 9:1-2). Orang yang menuai menerima upahnya; upah pekerja yang menyabit rumput di ladang Allah tidak akan ditahan, seperti upah buruh yang digambarkan dalam Yakobus 5:4. - Allah-lah yang mengirim pekerja-pekerja, sedangkan Kristus mempersiapkan pelayan-pelayan Tuhan (Ef. 4:11); Dialah yang menetapkan pekerjaan, menentukan persyaratannya, dan memberikan panggilannya. Orang yang bekerja tanpa diutus, yang tidak memenuhi syarat, dan yang tidak mendapat panggilan, tidak akan diakui maupun dibayar sebagai pekerja. Bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? - Semua orang yang mengasihi Kristus dan mengasihi jiwa-jiwa harus menunjukkannya dengan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah, terutama apabila tuaiannya banyak, agar Dia mau mengirimkan pekerja-pekerja yang sangat ahli, setia, bijaksana, dan rajin, untuk mengerjakan tuaian-Nya. Mereka juga harus berdoa agar Dia mau membangkitkan pekerja-pekerja yang sesuai dengan kehendak-Nya, untuk mempertobatkan para pendosa dan meneguhkan orang-orang beriman. Juga agar Dia mau memberi mereka semangat untuk melakukan pekerjaan itu, memanggil mereka untuk melaksanakannya, dan membuat mereka berhasil dalam menjalankannya. Akhirnya, agar Dia mau memberi mereka hikmat untuk memenangkan jiwa-jiwa dan agar Dia mau memberikan dorongan bagi para pekerja. Bila ada sebagian orang yang menunjukkan keengganan untuk terus bekerja, karena kelemahan mereka sendiri, atau pengaruh buruk orang lain, atau perlawanan dari manusia yang berusaha membujuk mereka keluar dari pekerjaan menuai itu, maka kita harus berdoa agar semua pertentangan dari dalam dan dari luar dapat diselesaikan dan diatasi dengan baik. Kristus mendorong teman-teman sekerja-Nya untuk mendoakan hal ini tepat sebelum Dia mengutus mereka bekerja di dalam tuaian. Perhatikanlah, bila Allah hendak menganugerahkan suatu belas kasihan kepada orang-orang tertentu, Ia akan mengobarkan semangat orang-orang lain untuk berdoa, untuk mencari-Nya di takhta anugerah-Nya (Mzm. 10:17). Perhatikanlah dengan lebih saksama bahwa Kristus mengatakan ini kepada para murid-Nya yang akan diangkat sebagai para pekerja. Mereka harus berdoa, pertama, agar Allah mau mengutus mereka; ini aku, utuslah aku (Yes. 6:8). Perhatikanlah, pengutusan yang diberikan sebagai jawaban doa besar kemungkinannya untuk berhasil. Paulus adalah bejana terpilih, karena lihatlah, ia berdoa (Kis. 9:11, 15). Kedua, agar Allah mau mengutus orang lain juga. Perhatikanlah, bukan hanya umat, melainkan juga pelayan-pelayan Tuhan sendiri harus berdoa agar pelayan-pelayan Tuhan bisa bertambah banyak. Memang ada sebagian orang, karena perasaan mementingkan diri sendiri, ingin mempunyai tempat tersendiri dalam pelayanan (lebih sedikit pelayan Tuhan, lebih tinggi kedudukan mereka), tetapi mereka yang mencari-cari kepentingan Kristus pasti rindu agar para pekerja bisa bertambah banyak, supaya ada lebih banyak pekerjaan yang bisa dilakukan, walaupun kehormatan mereka sendiri bisa menjadi pudar dengan adanya pekerja-pekerja lainnya itu. * Orang-orang yang harus didatangi para rasul menurut perintah Kristus. Duta-duta Kristus ini diberi petunjuk ke tempat-tempat mana saja mereka harus pergi. . Tidak kepada bangsa-bangsa bukan-Yahudi ataupun orang Samaria. Mereka tidak boleh menyimpang ke jalan bangsa lain atau pergi ke jalan-jalan di luar tanah Israel, seberapa pun tergodanya mereka. Injil jangan dulu disampaikan kepada bangsa-bangsa lain sebelum orang-orang Yahudi menolaknya terlebih dulu. Mengenai orang Samaria, yang merupakan keturunan dari berbagai bangsa yang ditempatkan di Samaria oleh raja Asyur, wilayah mereka terletak di antara Yudea dan Galilea, sehingga para rasul mau tidak mau harus melalui jalan menuju orang Samaria. Namun demikian, mereka tidak boleh masuk ke dalam kota orang Samaria. Sebelumnya Kristus menolak untuk menyatakan diri-Nya kepada bangsa-bangsa bukan-Yahudi atau orang-orang Samaria, karena itu para rasul pun tidak boleh pergi mengajar kepada mereka. Jika Injil disembunyikan dari suatu tempat, maka Kristus sendiri pun menyembunyikan diri-Nya dari tempat itu. Namun mereka diberi batasan ini hanya pada perjalanan misi mereka yang pertama, karena setelah ini mereka ditugaskan untuk pergi ke seluruh dunia dan mengajar semua bangsa. . Melainkan kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Kepada merekalah Kristus melakukan tugas pelayanan-Nya (15:24), karena Ia adalah pelayan orang-orang bersunat (Rm. 15:8). Oleh sebab itu, hanya kepada orang-orang Yahudi sajalah para rasul, yang adalah para pengikut dan pekerja-Nya, harus pergi. Keselamatan pertama-tama harus ditawarkan kepada orang-orang Yahudi (Kis. 3:26). Perhatikanlah, Kristus secara khusus sangat peduli dan sangat berbelas kasihan kepada umat Israel; mereka adalah kekasih Allah karena nenek moyang (Rm. 11:28). Dengan penuh kasih Ia memandang mereka sebagai domba-domba yang hilang, dan sebagai seorang gembala, Ia ingin membawa mereka kembali dari jalan dosa dan kesalahan yang di dalamnya mereka telah tersesat, dan jika mereka tidak kembali ke jalan yang benar, mereka akan terus berkelana tanpa tujuan (Yer. 2:6). Bangsa-bangsa bukan-Yahudi juga tersesat seperti domba yang hilang (1Ptr. 2:25). Demikianlah Kristus menggambarkan keadaan orang-orang yang kepada mereka para rasul diutus, supaya mereka merasa tergugah dan lebih giat lagi dalam bekerja. Mereka diutus kepada umat Israel (yang juga merupakan bangsa mereka sendiri), yang harus mereka kasihani dan tolong. * Tugas mengajar yang Ia berikan kepada para rasul. Ia tidak mengutus mereka tanpa suatu tugas. Oh tidak, "Pergilah dan beritakanlah" (ay. 7). Mereka akan menjadi pengkhotbah-pengkhotbah keliling. Ke mana pun mereka pergi, mereka harus mengumandangkan dimulainya Injil, dengan mewartakan, Kerajaan Sorga sudah dekat. Ini tidak berarti bahwa mereka tidak boleh mengatakan hal-hal lain, melainkan bahwa perkataan ini haruslah menjadi pesan utama dalam pemberitaan mereka. Mulai dari pesan inilah mereka harus memperluas pemberitaan mereka supaya orang-orang tahu bahwa kerajaan Mesias, yang adalah Tuhan dari sorga, akan segera ditegakkan seperti yang tertulis dalam Kitab Suci. Oleh sebab itu orang harus bertobat dan meninggalkan dosa-dosa mereka supaya mereka bisa diakui untuk masuk ke dalam kerajaan itu dan menikmati hak-hak istimewanya. Dikatakan (Mrk. 6:12), mereka pergi dan memberitakan bahwa orang harus bertobat, yang sesuai dengan penerapan dari ajaran mengenai datangnya Kerajaan Sorga ini. Karena itu, sebentar lagi orang harus berharap untuk mendengar lebih banyak tentang Mesias yang sudah lama ditunggu-tunggu ini dan harus siap menerima ajaran-Nya, percaya kepada-Nya, dan mau menanggung kuk-Nya. Pemberitaan ini bagaikan cahaya pagi yang memberitahukan segera terbitnya matahari. Betapa berbedanya pemberitaan ini dengan pemberitaan Yunus, yang menyatakan bahwa kehancuran akan datang sebentar lagi! (Yun. 3:4). Kabar ini menyatakan bahwa keselamatan sudah dekat, dekat pada orang-orang yang takut akan Dia; kasih dan kesetiaan akan bertemu (Mzm. 85:10-11), maksudnya, Kerajaan Sorga sudah dekat. Ini jangan hanya diartikan sebagai kehadiran pribadi sang raja itu sendiri, janganlah kita terlalu terpaku pada hal ini saja, melainkan juga pada kerajaan rohani yang akan didirikan di dalam hati manusia, ketika Dia sudah tidak lagi hadir secara jasmani. Nah, berita ini sama dengan apa yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis dan Kristus sebelumnya. Perhatikanlah, orang perlu mendengar kebenaran yang ditekankan secara berulang-ulang kepada mereka, dan jika kebenaran itu disampaikan dan didengar dengan perasaan-perasaan kasih yang baru, maka kebenaran itu seolah-olah menjadi segar bagi kita. Kristus yang diberitakan di dalam Injil adalah sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibr. 13:8). Setelah pemberitaan ini, yaitu ketika Roh Kudus dicurahkan dan gereja Kristen terbentuk, Kerajaan Sorga sungguh telah datang, tetapi untuk sekarang kedatangan kerajaan ini diberitakan sudah dekat. Namun demikian, Kerajaan Sorga masih harus menjadi hal utama dari pemberitaan kita. Sekarang Kerajaan Sorga itu sudah datang, maka kita harus memberi tahu orang bahwa kerajaan ini akan datang kepada mereka, dan kita harus memperlihatkan kepada mereka ajaran-ajaran dan kemuliaan-kemuliaannya. Ada lagi sebuah kerajaan kemuliaan yang akan datang, yang harus kita beritakan bahwa kedatangannya sudah dekat, dan harus menggugah hati orang untuk tekun menantikannya. * Kuasa yang Ia berikan kepada para rasul untuk mengadakan mujizat-mujizat untuk meneguhkan ajaran mereka (ay. 8). Ketika Ia mengutus mereka untuk menyampaikan ajaran yang sama yang sudah Ia ajarkan, Ia memberi mereka kuasa untuk meneguhkan ajaran itu, dengan kuasa-kuasa ilahi yang sama, yang tidak akan pernah berdusta. Ini tidak berarti bahwa kerajaan Allah sudah datang pada saat itu juga; mengadakan mujizat-mujizat pada waktu itu sama dengan meletakkan kembali dasar pada sebuah bangunan ketika bangunan itu didirikan. Dengan diselesaikannya permasalahan secara mudah dan dengan dibuktikannya ajaran Kristus oleh mujizat-mujizat yang diadakan Kristus dan para rasul-Nya, maka orang mungkin tergoda untuk meminta lebih banyak tanda lagi. Dalam hal ini, para rasul diperintahkan: . Untuk menggunakan kuasa mereka untuk berbuat baik. Bukan untuk "Pergilah dan pindahkan gunung-gunung" atau "turunkan api dari langit," melainkan untuk "sembuhkan yang sakit dan tahirkan yang kusta." Mereka diutus untuk memberkati orang banyak, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kasih dan kebaikan adalah semangat dan inti dari Injil yang mereka beritakan dan dari kerajaan yang akan mereka dirikan. Dengan melihat semuanya ini, tampak bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah yang hati-Nya baik dan yang selalu berbuat baik dan yang belas kasihannya meliputi segala pekerjaan-Nya; dan bahwa maksud dari ajaran yang mereka beritakan adalah untuk menyembuhkan jiwa-jiwa yang sakit dan untuk membangkitkan mereka yang mati di dalam dosa. Karena itu, mungkin, membangkitkan orang mati disebutkan di sini, karena walaupun kita tidak melihat para rasul membangkitkan orang mati sebelum kebangkitan Kristus, mereka dipakai untuk membangkitkan banyak orang kepada kehidupan rohani. . Untuk berbuat baik dengan cuma-cuma. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Orang yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan segala penyakit pasti mempunyai kesempatan untuk memperkaya diri sendiri; siapa yang tidak mau berobat kepada orang yang pasti bisa menyembuhkan penyakit apa pun yang mereka derita? Oleh karena itu, mereka diperingatkan untuk tidak mencari keuntungan dari kuasa yang mereka miliki untuk mengadakan mujizat-mujizat ini. Mereka harus menyembuhkan dengan cuma-cuma, untuk memperlihatkan lebih jauh sifat dan perilaku kerajaan Injil, yang bukan hanya terdiri atas anugerah saja, melainkan anugerah yang diberikan dengan cuma-cuma. Gratia gratis data -- Dengan cuma-cuma oleh anugerah-Nya (Rm. 3:24), membeli obat tanpa uang dan tanpa bayaran (Yes. 55:1). Alasannya adalah karena kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma. Kuasa mereka untuk menyembuhkan orang sakit tidak menuntut bayaran apa-apa dari mereka, karena itu mereka tidak boleh mencari keuntungan duniawi dari kuasa itu bagi diri mereka sendiri. Simon si tukang sihir itu tidak akan menawarkan uang untuk membeli karunia-karunia Roh Kudus jika dia tidak berharap untuk mendapatkan uang dengan memiliki karunia-karunia itu (Kis. 8:18). Perhatikanlah, perbuatan baik yang dilakukan Kristus kepada kita dengan cuma-cuma seharusnya membuat kita juga berbuat baik kepada orang lain dengan cuma-cuma. BcO Yesaya 21:6-12 21:6 Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Pergilah, tempatkanlah seorang peninjau, apa yang dilihatnya haruslah diberitahukannya. 21:7 Apabila dilihatnya pasukan, pasang-pasangan orang berkuda, pasukan keledai, pasukan unta, maka haruslah diperhatikannya sungguh-sungguh, dengan penuh perhatian." 21:8 Kemudian berserulah orang yang melihat itu: "Di tempat peninjauan, ya tuanku, aku berdiri senantiasa sehari suntuk, dan di tempat pengawalanku aku terpancang setiap malam." 21:9 Lihat, itu sudah datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang berkuda! Lalu berserulah ia, katanya: "Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan segala patung berhalanya telah diremukkan dan bertaburan di tanah." 21:10 Hai bangsaku yang telah dipijak-pijak dan diinjak-injak! Apa yang kudengar dari TUHAN semesta alam, Allah Israel, telah kuberitahukan kepadamu. Ucapan ilahi terhadap Duma 21:11 Ucapan ilahi terhadap Duma. Ada seorang berseru kepadaku dari Seir: "Hai pengawal, masih lama malam ini? Hai pengawal, masih lama malam ini?" 21:12 Pengawal itu berkata: "Pagi akan datang, tetapi malam juga. Jika kamu mau bertanya, datanglah bertanya sekali lagi!"
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2023 Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Minggu, 10 Desember 2023 - Markus 1:1-8 - BcO Yesaya 22:8b-23 - HARI MINGGU ADVEN II PREV: Renungan Katolik Jumat, 8 Desember 2023 - Lukas 1:26-38 - BcO Roma 5:12-21 - HARI RAYA SP MARIA DIKANDUNG TANPA NODA 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |