misa.lagu-gereja.com        
 
Senin, 1 April 2024
HARI SENIN DLM OKTAF PASKAH
Kisah Para Rasul 2:14.22-32; Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10.11;
Matius 28:8-15
BcO Kisah Para Rasul 1:1-26
Warna Liturgi Putih

Matius 28:8-15
28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Dusta Mahkamah Agama
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. 28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." 28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Penjelasan:

*      Kepergian para wanita itu dari kuburan, untuk memberi tahu para murid (ay. 8).
Mereka pergi dengan takut dan dengan sukacita yang besar. Memang aneh sekali mendapati rasa takut berbaur dengan sukacita dalam sebuah jiwa. Mendengar bahwa Kristus telah bangkit memang menimbulkan sukacita, tetapi datang ke kuburan dan melihat seorang malaikat serta berbicara dengannya pastilah menimbulkan rasa takut. Kabar yang mereka dengar memang baik, tetapi mereka takut kalau berita itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Namun perhatikanlah, sukacita yang mereka rasakan itu disebut sebagai sukacita yang besar, namun tidak dikatakan demikian mengenai ketakutan mereka.

Perhatikan:
(1) Rasa takut yang kudus selalu akan diimbangi dengan rasa sukacita. Orang yang melayani dengan rasa hormat yang mendalam kepada Tuhan, pasti melayani Dia dengan segala senang hati.

(2) Sukacita rohani selalu diiringi dengan gemetar (Mzm. 2:11). Hanya kasih dan sukacita yang sempurna sajalah yang mampu melenyapkan ketakutan.

Betapa bergegasnya mereka. Mereka berlari cepat-cepat. Rasa takut dan sukacita mempercepat langkah mereka, seakan menambah sayap pada tubuh mereka. Malaikat itu menyuruh mereka untuk lekas pergi, dan mereka pun berlari. Mereka yang sudah diberi tugas oleh Allah tidak boleh berlambat-lambat atau membuang-buang waktu. Ketika hati dikuatkan oleh kabar sukacita Injil, kaki pun akan berlari mengikuti perintah Allah.

Tugas yang mereka emban. Mereka berlari, untuk mengatakan hal itu kepada para murid. Tidak diragukan lagi, berita itu pasti menyenangkan hati mereka, sehingga mereka pun berlari untuk menghibur para murid, sebagaimana mereka sendiri telah dihibur oleh Allah. Perhatikan, murid-murid Kristus harus bersedia untuk saling bertukar cerita tentang persekutuan indah yang mereka alami dengan sorga. Mereka harus memberi tahu orang lain tentang apa yang telah Allah lakukan bagi jiwa mereka. Sukacita dalam Kristus Yesus seperti minyak urapan di tangan kanan, yang akan merembes ke segala tempat yang dialirinya dan memenuhinya dengan bau harum. Saat Samson menemukan madu, dia pun membawa madu itu kepada orangtuanya.

* Penampakan Kristus kepada para wanita itu, untuk meneguhkan kesaksian malaikat (ay. 9-10). Para wanita yang giat itu tidak hanya menjadi yang pertama mendengar kabar sukacita tentang Dia, tetapi juga berkesempatan menjadi yang pertama melihat-Nya setelah Dia dibangkitkan. Malaikat itu memberi petunjuk kepada mereka yang akan melihat Dia, supaya mereka pergi ke Galilea, tetapi sebelum saat itu tiba, bahkan masih di tempat yang sama, mereka pun dapat melihat Dia yang hidup dan melihat mereka. Perhatikanlah, Yesus Kristus sering kali berlaku lebih baik hati daripada yang dikatakan-Nya, tetapi Ia tidak pernah berlaku sebaliknya. Dia sering mempersiapkan umatnya untuk menghadapi sesuatu, tetapi tidak pernah membuat mereka putus asa di dalam pengharapan mereka.

Di sini terdapat:
. Penampakan Kristus yang mengejutkan para wanita itu. Saat mereka hendak pergi untuk memberitahukan hal itu kepada para murid, tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka. Perhatikan, lawatan Allah yang indah biasanya datang kepada kita saat kita sedang menjalankan tugas, dan Dia akan memberikan lebih lagi kepada orang-orang yang memakai apa yang mereka punya untuk menolong orang lain. Percakapan dengan Kristus itu terjadi tanpa diduga, bahkan mereka tak sadar diri (Kid. 6:12). Perhatikanlah, Kristus berada dekat dengan umat-Nya, lebih dekat daripada yang mereka bayangkan. Mereka tidak perlu turun sampai ke jurang maut untuk menjumpai Dia, karena Dia tidak ada di sana, Dia telah bangkit. Mereka juga tidak perlu naik ke sorga, karena Dia belum naik ke sana. Kristus telah berdiam di ketinggian sana, tetapi Dia masih dekat dengan kita dalam firman-Nya.

. Salam yang Dia berikan kepada mereka. Salam bagimu -- chairete. Kata salam di sini dimaksudkan sebagai padanan dari kata Ibrani yang berarti Semoga damai menyertaimu.

Salam ini menggambarkan:
            (1) Itikad baik Kristus bagi kita dan kebahagiaan kita, bahkan sewaktu Ia hendak dimuliakan. Meskipun Dia hendak pergi, Dia tetap peduli pada keadaan kita.
            (2) Kebebasan dan keakraban kudus yang Dia ungkapkan dalam persekutuan dengan murid-murid-Nya, sebab Dia menyebut mereka sahabat. Tetapi dalam bahasa Yunani, kata salam yang dipakai mengandung arti bersukalah kamu sekalian. Mereka merasa takut sekaligus gembira. Apa yang Ia katakan dimaksudkan untuk membangkitkan sukacita mereka (ay. 9), bergembiralah kamu sekalian, serta untuk meredakan ketakutan mereka (ay. 10), jangan takut. Perhatikanlah, Kristus menghendaki supaya umat-Nya selalu bersukacita, dan kebangkitan-Nya itu melengkapi mereka dengan sukacita yang luar biasa.

. Rasa hormat dan kasih sayang yang mereka tunjukkan kepada-Nya. Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Dengan cara demikian mereka menunjukkan:
            (1) Penghormatan dan kekaguman mereka terhadap-Nya. Mereka berlutut di kaki-Nya, memuja Dia, dan menyembah-Nya dengan kerendahan hati serta rasa takut yang kudus akan Dia, Anak Allah yang kini dipermuliakan.
            (2) Kasih sayang mereka akan Dia. Mereka memegang-Nya dan tidak melepaskan Dia (Kid. 3:4). Betapa indahnya kaki Tuhan Yesus bagi mereka! (Yes. 52:7).
            (3) Sukacita mendalam yang kini mereka rasakan, setelah sekali lagi diteguhkan mengenai kebenaran kebangkitan-Nya. Mereka menyambut hal itu dengan tangan terbuka. Demikianlah kita pun harus menyambut Yesus Kristus serta apa yang Ia tawarkan kepada kita di dalam Injil, berlutut di kaki-Nya dengan rasa takut akan Tuhan, dan memegang-Nya erat-erat dengan iman kita serta menempatkan Dia dalam hati kita dengan penuh sukacita.
        . Kata-kata penghiburan yang dilontarkan Kristus kepada mereka (ay. 10). Kita tidak mendapati para wanita itu mengatakan apa pun pada-Nya, tetapi pelukan kasih sayang dan pemujaan mereka terhadap-Nya telah cukup menggambarkan perasaan mereka. Juga, tidak ada hal lain yang dikatakan Kristus kepada mereka selain daripada seperti yang telah dikatakan oleh malaikat itu kepada mereka (ay. 5, 7). Sebab, Dia akan menguatkan perkataan hamba-hamba-Nya (Yes. 44:26), dan cara Dia menghibur umat-Nya adalah dengan berbicara terus-menerus dalam hati mereka melalui Roh-Nya mengenai hal yang sama seperti yang telah mereka dengar sebelumnya dari para malaikat, yaitu hamba-hamba-Nya.


* Kebangkitan Yesus (28:11-15)

    Sebagai bukti lain dari kebangkitan Kristus, di sini diceritakan mengenai pengakuan para penjaga tersebut. Ada dua hal yang menguatkan kesaksian mereka, yaitu bahwa mereka adalah saksi mata yang menyaksikan sendiri kemuliaan kebangkitan Yesus itu, dan kedua, mereka adalah musuh-musuh-Nya yang ditempatkan di sana untuk menentang dan merintangi kebangkitan-Nya.
    Perhatikan di sini:

    I. Bagaimana kesaksian mereka disampaikan kepada para imam kepala (ay. 11). Selagi para wanita pergi untuk memberitahukan kabar baik yang akan membuat para murid bersuka hati, para serdadu justru pergi kepada imam-imam kepala untuk melaporkan kabar sama yang akan membuat mereka kehilangan muka. Beberapa orang dari penjaga itu, mungkin yang posisinya lebih tinggi, datang ke kota untuk memberitakan kabar yang mengecewakan itu kepada atasan mereka. Mereka memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Mereka menceritakan tentang gempa bumi, turunnya seorang malaikat, penggulingan batu besar dari pintu kubur, dan keluarnya tubuh Yesus dalam keadaan hidup dari dalam kubur itu. Itulah tanda Nabi Yunus yang diperlihatkan kepada imam-imam kepala dengan bukti kuat yang tak terbantahkan lagi, sehingga kepada mereka diberikan kesempatan terbaik untuk menjadi percaya akan hal tersebut. Bisa kita bayangkan bagaimana memalukannya hal itu bagi mereka, sehingga, seperti halnya musuh-musuh bangsa Yahudi pada waktu dahulu, mereka menjadi sangat kehilangan muka (Neh. 6:16). Jadi sudah sewajarnya jika kini mereka seharusnya menjadi percaya kepada Kristus dan menyesali perbuatan mereka yang telah membunuh-Nya. Akan tetapi, mereka begitu keras kepala dalam kedegilan mereka, sehingga mereka menutup-nutupi kebenaran itu.

    II. Bagaimana kabar itu ditutup-tutupi oleh mereka. Mereka berunding dengan tua-tua untuk memutuskan apa yang harus mereka lakukan. Bagi mereka secara pribadi, mereka telah berketetapan hati untuk tidak mempercayai kebangkitan Yesus. Namun keprihatinan mereka yang terutama adalah untuk mencegah orang lain supaya tidak percaya akan hal itu, dan juga berusaha supaya mereka sendiri tidak mendapat malu karena ketidakpercayaan mereka. Mereka telah membunuh-Nya, dan tidak ada cara lain untuk membenarkan apa yang telah mereka perbuat selain membantah semua bukti kebangkitan-Nya. Demikianlah orang yang telah menjadi hamba kejahatan akan mendapati bahwa sebuah dosa pasti akan menimbulkan dosa selanjutnya, sehingga mereka terjerumus dalam lingkaran setan dan terus menambahkan salah kepada salah mereka, yang merupakan salah satu kutuk bagi mereka yang menganiaya Kristus (Mzm. 69:28). Mereka memutuskan untuk menyuap para tentara tersebut dan membungkam mulut mereka supaya tidak menceritakan apa yang sebenarnya telah mereka lihat.

. Mereka menaruh uang ke dalam genggaman tangan para serdadu itu. Kejahatan apakah yang tidak akan dilakukan manusia karena kecintaannya akan uang? Mereka memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu, mungkin jauh lebih besar dari yang mereka berikan kepada Yudas. Imam-imam kepala itu sangat cinta akan uang dan enggan berpisah dengan uang mereka, seperti juga orang-orang lainnya, namun demi melanjutkan rencana jahat mereka untuk menentang Injil Kristus, mereka kini rela menghambur-hamburkan uang mereka. Sepertinya, mereka bahkan memberikan uang sebanyak yang diminta oleh para penjaga yang tentu saja tahu benar bagaimana memanfaatkan situasi untuk kepentingan mereka sendiri. Lihatlah di sini, orang bisa saja mengeluarkan sejumlah besar uang demi menutupi suatu kebohongan yang sebenarnya sudah sama-sama diketahui orang banyak, namun sebaliknya, ada banyak orang yang justru bersungut-sungut untuk mengeluarkan hanya sejumlah kecil uang untuk membela apa yang mereka tahu benar, meskipun mereka telah dijanjikan imbalan besar melalui kebangkitan orang benar itu. Biarlah kita tidak segan-segan bermurah hati demi membela perkara yang benar, apalagi saat menyadari bahwa banyak perkara yang tidak benar justru sungguh-sungguh didukung.

. Mereka menaruh kebohongan dalam mulut para tentara itu (ay. 13). Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Memang lebih baik mengemukakan dalih daripada tidak sama sekali, tetapi yang satu ini sungguh memalukan.

(1) Kebohongan itu sungguh konyol dan tidak masuk akal.

Jika mereka benar tertidur, bagaimana mungkin mereka mengetahui apa yang terjadi atau mengatakan siapa yang datang? Jika salah satu dari mereka kebetulan terjaga sehingga bisa mengamati semua yang terjadi, pastilah dia akan membangunkan semua kawannya dan mereka akan melakukan perlawanan, karena itulah satu-satunya alasan mengapa mereka ditempatkan di sana. Lalu, rasanya tidak mungkin kalau sekawanan orang miskin yang lemah, penakut dan sedang goyah imannya akan begitu berani menunjukkan batang hidung mereka dengan begitu gegabah demi mencuri sesosok mayat. Mengapa rumah tempat mereka tinggal tidak diperiksa saja dengan saksama, dan mengapa usaha-usaha lain tidak dilakukan untuk mencari mayat itu? Namun, dalih itu memang begitu lemah sehingga kebohongan di dalamnya begitu mudah terlihat. Akan tetapi, bahkan seandainya dalih mereka itu masih bisa dipercaya pun:

(2) Para imam kepala dan tua-tua itu telah berbuat kejahatan besar dengan menyuruh para tentara tersebut menyiarkan sebuah dusta dengan sengaja, sekalipun itu menentang hati nurani mereka sendiri (bahkan jika seandainya kebohongan itu dilakukan dalam perkara yang tidak begitu penting). Mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka perbuat dengan menjerumuskan orang lain untuk berbuat dosa dengan sengaja itu dapat menyesatkan hati nurani dan menyeret banyak orang lain lagi untuk melakukan hal yang serupa. Namun,

(3) Karena apa yang mereka lakukan itu dimaksudkan untuk menentang ajaran kebenaran mengenai kebangkitan Kristus, maka dosa itu jauh lebih besar, karena merupakan penghujatan terhadap Roh Kudus. Dosa ini sering dituduhkan kepada para murid, padahal justru keberanian mereka muncul oleh kuasa Roh Kudus.

Mereka juga berusaha mencegah hukuman yang mungkin ditakuti oleh para serdadu itu, yaitu undang-undang bangsa Romawi yang menerapkan hukuman yang sangat berat bagi mereka yang tertidur selagi berjaga-jaga (Kis. 12:19). Mereka pun berjanji untuk membujuk wali negeri. "Kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa. Kami akan memaksakan kepentingan kami kepada dia, supaya dia tidak mempermasalahkan hal itu." Belakangan ini mereka memang sudah tahu betul betapa mudahnya mengatur sang wali negeri. Namun sesungguhnya, jika para tentara itu benar-benar tertidur sehingga para murid dapat mencuri mayat Yesus, seperti yang mereka kehendaki untuk dipercayai oleh orang-orang lain, pastilah para imam kepala dan tua-tua itu akan jadi orang pertama yang meminta wali negeri untuk menghukum mereka atas kelalaian itu. Karena itu, kepedulian mereka terhadap keselamatan para tentara itu jelas-jelas menunjukkan bahwa cerita itu memang hanya karangan semata. Mereka berusaha untuk menyelamatkan para serdadu itu dari sabetan pedang keadilan Pilatus, namun mereka sendiri tidak mampu menyelamatkan diri dari pedang keadilan Allah, yang siap menebas orang yang gemar berdusta. Imam-imam kepala dan tua-tua itu menjanjikan sesuatu yang melebihi kemampuan mereka, yaitu untuk menyelamatkan seseorang dari hukuman akibat melakukan dosa secara sengaja.

Nah, begitulah rencana jahat itu disusun, dan bagaimana hasilnya?

- Mereka yang tidak keberatan untuk menipu itu tentu saja menerima uang dan berbuat sesuai dengan yang diperintahkan kepada mereka. Mereka tidak peduli dengan Kristus dan agama-Nya, sama seperti para imam kepala dan tua-tua itu. Memang, orang yang tidak menganut suatu agama apa pun biasanya senang melihat Kekristenan mundur, dan jika perlu, mereka bahkan bersedia untuk ikut andil di dalamnya. Mereka menerima uang itu. Hanya itulah satu-satunya tujuan mereka, yaitu mendapatkan uang. Perhatikan, uang adalah umpan yang paling jitu untuk mencobai seseorang. Lidah orang tamak selalu bersedia menjual kebenaran demi uang.

Bukti kuat bahwa Kristus adalah Anak Allah ialah kebangkitan-Nya, dan tidak ada seorang pun yang memiliki bukti yang lebih meyakinkan mengenai kebenaran tersebut selain yang dimiliki oleh para tentara itu. Mereka melihat malaikat turun dari langit, menyaksikan tergulingnya batu besar itu, dan melihat tubuh Kristus keluar dari dalam kubur, kecuali jika kegemparan yang mereka rasakan telah menghalangi mereka untuk menyaksikan semua itu. Namun demikian, mereka begitu sukar untuk diyakinkan dengan semua yang telah mereka saksikan itu, malah mereka bersedia disewa untuk berdusta mengenai Dia dan menghalangi orang lain untuk percaya kepada-Nya. Perhatikan, bukti yang bisa dilihat sekalipun, akan gagal meyakinkan manusia, bila tidak disertai dengan karya Roh Kudus.

- Mereka yang mau saja dibohongi itu bukan hanya membenarkan cerita hasutan itu, tetapi bahkan menyebarluaskannya. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. Dusta itu sepertinya memang berhasil dan sesuai dengan tujuannya. Bangsa Yahudi, yang begitu degil dalam ketidaksetiaan mereka, telah mempersiapkan jawaban mereka bila mereka ditekan untuk berdebat mengenai kebangkitan Kristus, yaitu bahwa murid-murid-Nya datang dan mencuri mayat-Nya. Cerita bohong (seperti yang disinggung Justin Martir dalam percakapannya dengan Trypho si orang Yahudi) yang disebarkan oleh Mahkamah Agama (Sanhedrin) kepada seluruh bangsa Yahudi yang tercerai-berai mengenai peristiwa kebangkitan Kristus ini sangat menusuk hati orang-orang Yahudi sehingga mereka menjadi sangat keras dalam menentang Kekristenan. Cerita bohong bahwa saat mereka telah menyalibkan dan menguburkan-Nya, murid-murid-Nya datang di tengah malam dan mencuri mayat itu dari dalam kubur bukan saja bertujuan untuk mengenyahkan kebenaran mengenai kebangkitan Kristus, tetapi juga untuk membuat dunia ini membenci murid-murid-Nya dan menganggap mereka sebagai penjahat paling busuk. Saat sebuah dusta diembuskan, tak ada seorang pun yang tahu seberapa jauhnya dusta itu akan tersebar, seberapa lama hal itu akan berlangsung, atau kejahatan apa yang akan ditimbulkannya. Beberapa orang memiliki pengertian lain tentang kalimat ceritera ini tersiar, yaitu "sekalipun tipu muslihat dicanangkan para imam kepala supaya melekat di kepala orang-orang, namun persekongkolan mereka dengan para tentara serta uang yang diberikan untuk menutupi persekongkolan itu juga tersiar dan menjadi bahan gunjingan di antara orang-orang Yahudi," sebab kebenaran tidak selamanya bisa dibungkam, dengan satu dan lain cara kebenaran akan terkuak juga.


BcO Kisah Para Rasul 1:1-26

Roh Kudus dijanjikan
1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, 1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. 1:3 Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. 1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. 1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Yesus terangkat ke sorga
1:6 Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" 1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." 1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 1:11 dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Rasul-rasul menanti-nanti
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. 1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus. 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Matias dipilih menggantikan Yudas
1:15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: 1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. 1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." 1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. 1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --. 1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain. 1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, 1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya." 1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. 1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, 1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." 1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Penjelasan:

* Karya nyata Yesus

Penjelasan Lukas ini merupakan kelanjutan dari penjelasannya terdahulu kepada Teofilus. Lukas ingin memberitahukan kepada Teofilus bahwa hidup Yesus tidak hanya terbatas pada berita Injil. Justru kemenangan dari maut dalam kebangkitan-Nya membuat Ia bebas menampakkan diri kepada para murid-Nya sebelum Ia kembali ke surga. Dalam penampakan itulah kini kita tahu bahwa Ia bukan saja pernah datang ke dalam dunia, tetapi Ia hidup dan mati untuk menyelamatkan kita. Ia juga hidup terus untuk kita, gereja-Nya, agar kita dapat hidup untuk Dia di tengah dunia ini.

Menjadi saksi. Para murid yang telah dibimbing-Nya sekian lama, yang telah mengalami dengan mata kepala sendiri segala keajaiban Yesus, masih saja belum menangkap makna Kerajaan Allah yang diwujudkan dalam diri Tuhan Yesus. Mereka lupa bahwa Kerajaan Allah bukan berbentuk wilayah dan kuasa politik, tetapi manusia yang kehidupan-Nya diperintah Tuhan secara utuh. Tugas mereka, juga tugas kita adalah berjuang demi Kerajaan itu, dengan metode dan daya dari Sang Raja, yaitu dengan dipenuhi oleh Roh Kudus tiap saat.

Renungkan: Menyaksikan kepada banyak orang tentang peristiwa-peristiwa kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus serta fakta-fakta kebesaran karya-Nya berarti memberitakan Kerajaan Allah"

* Janji Penyertaan-Nya

Sebelum Yesus menderita dan disalibkan, Ia telah mengingatkan para murid untuk tegar menghadapi semua guncangan iman. Mereka akan tercerai-berai (Mat. 26:31). Perkataan Yesus ini terbukti. Sebab para murid masih hidup dalam asumsi bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan oleh orang Yahudi untuk lepas dari penjajahan Romawi. Kenyataan ditangkap dan disalibnya Yesus membuyarkan impian mereka selama ini.

Saat Yesus ditangkap untuk diadili oleh Mahkamah Agama Yahudi, tiada satu pun murid Yesus yang menemani guru-Nya untuk menjadi martir. Bahkan Petrus yang sebelum penyaliban sesumbar akan menemani gurunya justru menyangkal Yesus hingga tiga kali (Mat. 26: 69-75; Luk. 22:31-34).

Para murid Yesus sangat ketakutan karena mereka sedang menghadapi kemarahan massa. Mereka berulang kali berteriak agar Yesus disalibkan. Sejak kematian Yesus, para murid tidak berani muncul secara terang-terangan di depan publik. Mereka bersembunyi di suatu tempat dengan pintu terkunci (Yoh. 20:19). Saat para perempuan yang pulang dari kubur menyatakan kebangkitan Yesus pun, para murid menganggapnya sebagai berita bohong (Luk. 24:9-11).

Satu-satunya cara untuk membuktikan kebangkitan-Nya adalah Yesus menemui para murid-Nya (Mat. 28:6-7; Mrk. 16:6-7; Luk. 24:36-43; Yoh. 20:19-21). Berulang kali Yesus menampakan diri dan membuktikan diri-Nya hidup (Kis. 1:3). Tujuannya adalah untuk meneguhkan dan menguatkan kembali iman para murid. Kelihatannya Yesus hendak menegaskan bahwa Dia sama sekali tidak akan meninggalkan dan menelantarkan mereka. Yesus juga memerintahkan para murid untuk berkumpul, bersekutu, dan berdoa menyambut turunnya Roh Kudus (14).

Menarik diperhatikan bahwa kesebelas murid itu bertekun dengan sehati dalam doa bersama para perempuan, ibu Yesus dan saudara Yesus. Mereka sehati. Kesehatian itu juga menjadi bukti penyertaan Tuhan dalam diri para murid. Tuhanlah yang memampukan mereka bersehati dalam doa.



___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik Desember 2023 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember
Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman)

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Selasa, 2 April 2024 - Yohanes 20:11-18 - BcO Kisah Para Rasul 2:1-21 - HARI SELASA DLM OKTAF PASKAH

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 31 Maret 2024 - HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN - Kisah Para Rasul 10:34a,37-43





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)