|
Sabtu, 19 November 2022 Renungan Katolik Sabtu, 19 November 2022 - Lukas 20:27-40 (Penjelasan) - BcO Daniel 3:8-23,24-30 (Penjelasan) - Hari BiasaSabtu, 19 November 2022 Hari Biasa Why. 11:4-12; Mzm. 144:1,2,9-10; Lukas 20:27-40 BcO Daniel 3:8-23,24-30 Warna Liturgi Hijau Lukas 20:27-40 Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan 20:27 Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 20:28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 20:29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. 20:30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, 20:31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. 20:32 Akhirnya perempuan itupun mati. 20:33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 20:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, 20:35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. 20:36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. 20:37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. 20:38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup." 20:39 Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali." 20:40 Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus. Penjelasan: * Luk 20:27 - Orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan Orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Orang Saduki yang jumlahnya lebih sedikit daripada orang Farisi, merupakan golongan imam yang lebih tertarik pada politik ketimbang pada agama. Mereka menaati dengan ketat hukum tertulis dari kelima kitab pertama tulisan Musa, dengan menolak penafsiran yang diperluas oleh tradisi. Mereka tidak percaya adanya malaikat, atau adanya roh atau adanya hidup sesudah kematian (bdg. Kis. 23:8). * Luk 20:28 - Musa menulis perintah ini untuk kita: jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati Musa menulis perintah ini untuk kita: jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati. Kasus yang mereka kemukakan didasarkan pada Hukum Musa (Ul. 25:5-10). Hukum ini mengatakan bahwa apabila seorang laki-laki meninggal dunia dan belum mempunyai anak, maka saudara laki-lakinya harus menikahi sang janda dan mendapatkan seorang anak laki-laki untuk melanjutkan memiliki harta orang yang meninggal. Tujuan dari hukum ini ialah mencegah punahnya sebuah keluarga. Di dalam hal ini; kasusnya murni merupakan hipotesis. * Luk 20:33 - Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya? Orang Saduki mempergunakan kasus ini sebagai argumentasi kunci untuk membuktikan bahwa hidup sesudah kematian itu tidak ada. Apabila ketujuh saudara itu secara bergiliran menjadi suami perempuan tersebut di dunia ini, maka dia tentu akan merupakan istri tujuh orang di dunia yang akan datang. Apabila hal ini terjadi maka berarti Hukum Taurat mengizinkan di dalam kehidupan yang akan datang sesuatu yang tidak diizinkan dalam kehidupan saat ini. Kesimpulan semacam itu mustahil; karenanya, menurut mereka tidak mungkin ada kehidupan sesudah kematian. * Luk 20:34 - Jawab Yesus kepada mereka Jawab Yesus kepada mereka. Orang Saduki memiliki logika yang benar, tetapi dasar pemikiran yang salah. Mereka memiliki anggapan yang alah bahwa kehidupan sesudah kematian itu keadaannya akan sama dengan kehidupan saat ini. Yesus menegaskan bahwa dalam kehidupan sesudah kematian tidak akan ada pernikahan atau kematian. * Luk 20:37 - Tentang bangkitnya orang-orang mati Tentang bangkitnya orang-orang mati. Setelah mengatasi argumentasi negatif mereka, Tuhan memberikan suatu argumentasi positif dengan menggunakan metode yang sama. BcO Daniel 3:8-23,24-30 3:8 Pada waktu itu juga tampillah beberapa orang Kasdim menuduh orang Yahudi. 3:9 Berkatalah mereka kepada raja Nebukadnezar: "Ya raja, kekallah hidup tuanku! 3:10 Tuanku raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu, 3:11 dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. 3:12 Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan." 3:13 Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja, 3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? 3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?" 3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. 3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; 3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." 3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa. 3:20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu. 3:21 Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. 3:22 Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas. 3:23 Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat. 3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!" 3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!" 3:26 Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu. 3:27 Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaranpun tidak ada pada mereka. 3:28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka. 3:29 Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa manapun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu." 3:30 Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel. Penjelasan: * Pengakuan semu. Pengakuan yang tercetus karena kekaguman bukanlah jaminan bahwa pengakuan itu akan terus diingat dan dilaksanakan. Kekaguman dan pengakuan Nebukadnezar akan kebesaran Allah Daniel, ternyata semu dan tak berakar. Buktinya, ia kemudian mendirikan patung yang harus disembah oleh semua orang pada waktu-waktu yang ditentukan. Jika melanggar, perapian yang menyala-nyala menunggu. Namun Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memilih binasa dalam api daripada harus melanggar hukum Allah. Bertahan demi kebenaran. Banyak Kristen meninggalkan imannya karena terancam melarat, aniaya, tidak memiliki kedudukan, dlsb. Yang perlu kita ketahui ialah bahwa pengakuan kita, bukan keluar dari sekadar rasa kagum dan takjub, melainkan dari rasa malu, tak berdaya, hina, dan terbuang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini pun, tidak jarang mengubah perilaku manusia. Sebab itu, apa pun yang dunia tawarkan, jika kita harus melepaskan pengakuan iman Kristen kita Yesus Kristus adalah Juruselamat tinggalkan segera! Yang paling utama harus kita taati adalah kebenaran Allah. * Pilihan yang penuh risiko. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego diberi kesempatan untuk memilih. Menaati perintah raja Nebukadnezar yang berarti mendapat pengampunan, atau taat kepada Allah yang disembahnya, dengan menanggung segala risiko. Itulah pilihan bersyarat yang harus mereka pilih, untuk mengubah sikap dan pendirian mereka. Tentu, di dalamnya terkandung maksud agar mereka mengubah ketaatannya kepada Allah yang hidup, dan memuja allah yang bisu alias mati. Bila kesempatan dalam situasi terjepit ini mereka tolak, maka kobaran nyala api yang dahsyat menanti mereka. Teladan iman yang terpuji. Prasyarat yang diperhadapkan tidak mampu mengubah keyakinan Sadrakh dkk. Suatu sikap iman yang terpuji. Amarah sang raja, tidak menggetarkan komitmen untuk tetap setia menyembah Allah yang hidup. Komitmen itu sama sekali tidak dikaitkan dengan kepentingan dan keselamatan diri, yang sifatnya sementara, melainkan didasarkan pada kehendak dan kemuliaan Allah (16-18). Sikap iman inilah yang membuat raja Nebukadnezar mengakui kemuliaan Allah.
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2022 Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 13 Desember - Santa Lusia (Perawan dan Martir), Santa Odilia atau Ottilia (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Minggu, 20 November 2022 - Lukas 23:35-43 - BcO Daniel 7:1-27 - HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM PREV: Renungan Katolik Jumat, 18 November 2022 - Lukas 19:45-48 (Penjelasan) - BcO Daniel 2:1,25-47 (Penjelasan) - Peringatan fakultatif Pemberkatan Gereja-gereja Basilik St. Petrus dan Paulus, Rasul 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |