|
Minggu, 3 Maret 2024 Renungan Katolik Minggu, 3 Maret 2024 - Yohanes 2:13-25 - BcO Keluaran 22:20-23:9 - HARI MINGGU PRAPASKAH III#tag: Para Pedagang di Bait Suci Diusir; Kematian dan Kebangkitan Kristus Diberitahukan Minggu, 3 Maret 2024 HARI MINGGU PRAPASKAH III Kel. 20:1-17 (singkat Kel. 20:1-3,7-8,12-17); Mzm. 19:8,9,10,11; 1Kor. 1:22-25; Yohanes 2:13-25 BcO Keluaran 22:20-23:9 Warna Liturgi Ungu MT/BPI Edisi Baru: 081, 965 Lama: 852, 965 Saran Nyanyian: PS 368, 480, 484, 486, 541, 543, 622 Baca Juga: Yohanes 2:13-25 Yesus menyucikan Bait Allah 2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. 2:22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. 2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. 2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, 2:25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia. Penjelasan: * Para Pedagang di Bait Suci Diusir; Kematian dan Kebangkitan Kristus Diberitahukan (2:12-22) Di sini kita melihat: I. Kunjungan singkat Kristus ke Kapernaum (ay. 12). Kapernaum adalah kota yang luas dan padat penduduknya, jauhnya kira-kira satu hari perjalanan dari Kana. Kota ini disebut kota-Nya sendiri (Mat. 9:1), karena Ia menjadikannya sebagai pangkalan-Nya di wilayah Galilea, dan betapa sedikitnya istirahat yang didapat-Nya di sana! Kota ini merupakan tempat berkumpul orang banyak, dan karena itu Kristus memilihnya, agar ketenaran ajaran dan mujizat-mujizat-Nya bisa menyebar dari sana ke tempat-tempat yang lain. Perhatikanlah: . Teman seperjalanan yang menyertai-Nya ke sana: ibu-Nya, saudara-saudara-Nya, dan murid-murid-Nya. Ke mana pun Kristus pergi, (1) Ia tidak akan pergi sendiri, tetapi akan mengajak bersama-Nya orang-orang yang telah mempercayakan diri mereka ke dalam bimbingan-Nya, supaya Ia dapat mengajar mereka dan agar mereka bisa menyaksikan mujizat-mujizat-Nya. (2) Ia tidak bisa pergi sendiri, mereka pasti akan mengikuti-Nya, sebab mereka suka dengan manisnya ajaran-Nya atau anggur-Nya (6:26). Ibu-Nya tetap mengikuti-Nya, meskipun sebelumnya Kristus menyadarkannya bahwa dalam pelayanan-pelayanan-Nya Ia tidak boleh menghormatinya lebih daripada orang lain. Ibu-Nya mengikuti-Nya bukan untuk menjadi pengantara bagi-Nya, melainkan untuk belajar dari-Nya. Ikut pula dalam perjalanan ini saudara-saudara dan kerabat-kerabat-Nya, yang sebelumnya menghadiri pesta perkawinan bersama-Nya dan menjadi tergerak oleh mujizat di sana, dan juga murid-murid-Nya, yang mengikuti-Nya ke mana pun Ia pergi. Tampaknya orang banyak tersentuh oleh mujizat-mujizat Kristus pada waktu pertama lebih daripada sesudahnya, ketika mujizat-mujizat itu tampak tidak begitu mengherankan lagi karena sudah biasa disaksikan. . Lama tinggal-Nya di situ, yang pada kali ini hanya beberapa hari saja, karena Ia hanya ingin melihat-lihat kota itu saja terlebih dahulu sebelum tinggal agak lama nantinya. Kristus selalu berpindah-pindah tempat, Ia tidak ingin membatasi manfaat yang bisa diberikan-Nya hanya kepada satu tempat, karena banyak orang membutuhkan-Nya. Dengan demikian Ia hendak mengajar para pengikut-Nya agar mereka melihat diri mereka hanya sebagai pelancong di dunia ini, dan mengajar hamba-hamba-Nya agar mereka segera memanfaatkan peluang-peluang yang ada, dan pergi ke mana pun pekerjaan mereka membawa mereka. Kita tidak mendapati Kristus di rumah-rumah ibadah pada saat itu, Ia hanya mengajar sahabat-sahabat-Nya secara pribadi, dan dengan demikian Ia memulai pekerjaan-Nya secara bertahap. Sungguh baik bila hamba-hamba Tuhan yang masih muda membiasakan diri mendengarkan secara pribadi perkataan yang saleh dan membangun, sehingga dengan persiapan yang lebih baik dan perasaan hormat yang lebih besar mereka dapat memulai pekerjaan mereka di hadapan orang banyak. Ia tidak tinggal lama di Kapernaum, karena hari raya Paskah sudah dekat, dan Ia harus merayakannya di Yerusalem. Segala sesuatu itu indah pada waktunya. Yang kurang baik haruslah mengalah demi yang lebih baik, dan segala tempat kediaman Yakub harus mengalah demi pintu-pintu gerbang Sion. II. Paskah yang dirayakan-Nya di Yerusalem. Ini adalah Paskah pertama setelah pembaptisan-Nya, dan penulis Injil ini mencatat semua Paskah yang dirayakan-Nya sesudahnya, yang semuanya ada empat, dan Paskah keempat adalah ketika Ia dihukum dan menderita (tiga tahun setelah ini), dan sekarang baru setengah tahun berlalu sejak pembaptisan-Nya. Kristus, karena takluk kepada hukum Taurat, merayakan hari Paskah di Yerusalem (Kel. 23:17). Dengan demikian, Ia mengajar kita melalui teladan-Nya agar kita menjalankan ketetapan-ketetapan ilahi dengan ketat dan menghadiri perkumpulan-perkumpulan ibadah dengan rajin. Ia berangkat ke Yerusalem ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, supaya Ia bisa termasuk orang-orang pertama yang sampai di sana. Paskah ini disebut Paskah orang Yahudi, karena hari raya ini khusus dirayakan oleh umat Yahudi (Kristus adalah Paskah kita), namun tidak lama lagi Allah tidak akan mengakui perayaan ini sebagai perayaan-Nya. Kristus selalu merayakan Paskah di Yerusalem setiap tahun, sejak Ia berumur dua belas tahun, untuk mematuhi hukum Taurat. Akan tetapi, karena sekarang Ia telah memulai masa pelayanan-Nya kepada orang banyak, kita bisa mengharapkan sesuatu yang lebih dari-Nya dibandingkan dengan sebelumnya, dan di sini ada dua hal yang diberitahukan tentang apa yang diperbuat-Nya di sana: . Ia membersihkan Bait Suci (ay. 14-17). Perhatikanlah di sini: (1) Tempat pertama kita mendapatkan Kristus di Yerusalem adalah di Bait Suci, dan sepertinya Ia tidak muncul di hadapan orang banyak sebelum Ia datang ke sana, sebab kehadiran dan pengajaran-Nya di situ merupakan kemegahan rumah yang kemudian yang akan melebihi kemegahannya yang semula (Hag. 2:10). Sudah dinubuatkan (Mal. 3:1) bahwa "Aku akan menyuruh utusan-Ku," Yohanes Pembaptis. Ia tidak pernah mengajar di Bait Suci, tetapi Tuhan yang kamu cari, Ia dengan tiba-tiba akan masuk ke bait-Nya, secara tiba-tiba setelah kemunculan Yohanes Pembaptis. Dengan demikian, sekarang inilah saatnya, dan di Bait Sucilah Mesias harus dinantikan. (2) Pekerjaan pertama yang kita lihat dilakukan Kristus di Bait Suci adalah membersihkan tempat itu, sebab demikianlah yang sudah dinubuatkan di sana (Mal. 3:2-3): Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi. Sekaranglah tiba masa pembaharuan. Kristus datang untuk menjadi Sang Pembaharu agung, dan sama seperti cara membaharui yang dilakukan raja-raja Yehuda, Ia pertama-tama membersihkan apa yang salah (dan ini dulu merupakan pekerjaan pada hari raya Paskah juga, seperti pada masa Hizkia, 2Taw. 30:14-15, dan pada masa Yosia, 2Raj. 23:4, dst.), dan baru kemudian Ia mengajar mereka untuk berbuat kebaikan. Pertama buanglah ragi yang lama itu, kemudian barulah kita merayakan pesta. Dengan datang ke dunia, Kristus mempunyai rancangan untuk memperbaharui dunia, dan Ia mengharapkan agar semua orang yang datang kepada-Nya memperbaharui hati dan hidup mereka (Kej. 35:2). Dan hal ini telah diajarkan-Nya melalui pembersihan Bait Suci ini. Lihatlah di sini: [1] Apa itu kecemaran-kecemaran yang harus dibersihkan. Ia menemukan sebuah pasar di salah satu pelataran Bait Suci, yang disebut dengan pelataran bangsa-bangsa lain, di dalam gunung Bait Suci. Di sana: Pertama, ada penjual-penjual lembu, kambing domba dan merpati, untuk hewan persembahan. Pastilah hewan-hewan ini bukan untuk keperluan biasa, melainkan untuk memudahkan orang-orang yang datang dari luar Yerusalem, yang tidak bisa membawa-bawa hewan itu dengan nyaman sepanjang perjalanan (Ul. 14:24-26). Pasar ini mungkin dulu berada di dekat kolam Betesda (5:2), tetapi sekarang diperbolehkan masuk ke dalam Bait Suci oleh imam-imam kepala, supaya mereka bisa mendapat uang kotor darinya. Karena pastilah uang sewa untuk berdagang di situ, dan biaya untuk memeriksa hewan-hewan yang dijual di sana dan mengeluarkan sertifikat bahwa hewan-hewan itu tidak bercela, akan mendatangkan penghasilan yang sangat besar bagi mereka. Kecemaran-kecemaran besar di dalam gereja timbul karena cinta akan uang (1Tim. 6:5-10). Kedua, ada juga penukar-penukar uang, untuk memudahkan orang-orang yang setiap tahun harus membayar pajak persis setengah syikal, yang berbentuk uang logam, sebagai biaya untuk pelayanan di Bait Suci (Kel. 30:12), dan mereka juga pasti bisa mendapatkan keuntungan dari penukaran uang ini. [2] Apa cara yang ditempuh Tuhan kita untuk membersihkan kecemaran-kecemaran itu. Ia sudah melihat semuanya ini di Bait Suci sebelumnya, ketika Ia masih belum memulai pelayanan umum-Nya, tetapi Ia tidak pernah bangkit untuk mengusir mereka sampai sekarang, ketika Ia telah menampakkan jati diri-Nya sebagai seorang nabi di hadapan orang banyak. Ia tidak mengeluh kepada imam-imam kepala karena Ia tahu bahwa mereka sendiri memperbolehkan segala kecemaran itu. Tetapi, Ia sendiri: Pertama, mengusir kambing domba dan lembu, beserta para penjualnya, dari Bait Suci. Ia tidak pernah secara paksa menghalau orang masuk ke dalam Bait Suci. Paksaan hanya dipakai-Nya untuk mengusir orang-orang yang mencemarkan Bait Suci itu. Ia tidak menangkap kambing domba dan lembu untuk diri-Nya sendiri. Ia tidak merampas dan mengambil bagi diri-Nya sendiri, meskipun Ia melihat bahwa hewan-hewan itulah yang merupakan pelanggar-pelanggar yang sesungguhnya yang menerobos masuk ke tanah milik Bapa-Nya. Ia hanya mengusir semua hewan itu, beserta para pemiliknya. Ia membuat cambuk dari tali, yang mungkin sebelumnya dipakai oleh mereka untuk menggiring kambing domba dan lembu mereka, dan mengusir mereka semua dari Bait Suci, dari tempat di mana Kristus telah mengumpulkan mereka. Orang-orang berdosa menyiapkan cambuk yang akan dipakai untuk mengusir mereka sendiri dari Bait Allah. Ia tidak membuat cambuk untuk menghukum para pelanggar aturan (hukuman-Nya bagi mereka berbeda sifatnya), tetapi hanya untuk mengusir ternak-ternak itu. Tidak ada yang diinginkan-Nya selain daripada pembaharuan (Rm. 13:3-4; 2Kor. 10:8). Kedua, dihamburkan-Nya ke tanah uang penukar-penukar, to kerma -- uang kecil -- Nummorum Famulus. Dengan menghamburkan uang itu, Ia menunjukkan ketidaksukaan-Nya akan uang. Ia melemparkannya ke tanah, ke bumi, karena seperti begitulah uang itu adanya. Dengan membalikkan meja-meja itu, Ia menunjukkan ketidaksenangan-Nya terhadap orang-orang yang menjadikan agama sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan duniawi. Penukar-penukar uang di Bait Suci menajiskan tempat itu. Perhatikanlah, dalam mengerjakan pembaharuan, sungguh baik jika kita melaksanakannya secara menyeluruh dan tuntas. Ia mengusir mereka semua. Ia tidak hanya menghamburkan uang, tetapi juga, dengan membalikkan meja-meja, Ia membubarkan perdagangan itu sekaligus. Ketiga, kepada pedagang-pedagang merpati (hewan persembahan bagi kaum miskin) Ia berkata, "Ambil semuanya ini dari sini." Walaupun burung-burung merpati tidak begitu menyita banyak tempat, dan tidak begitu banyak membuat kegaduhan seperti kambing domba dan lembu, burung-burung itu tidak diperbolehkan berada di sana. Burung pipit dan burung layang-layang yang dengan pemeliharaan Allah (Mzm. 84:4) hinggap di Bait Suci tentu diperbolehkan, tetapi tidak demikian dengan burung merpati, yang dimanfaatkan bagi keuntungan manusia. Bait Allah tidak boleh dijadikan sarang burung merpati. Namun demikian, lihatlah hikmat Kristus dalam cinta-Nya yang membara ini. Sewaktu Ia mengusir kambing domba dan lembu, para pemiliknya bisa saja mengejar hewan-hewan itu, dan sewaktu Ia menghamburkan uang, para pedagang bisa saja mengumpulkannya kembali, tetapi jika Ia melepaskan burung-burung merpati, maka burung-burung itu akan terbang dan tidak bisa didapat lagi. Oleh karena itu, kepada pedagang-pedagang burung merpati Ia hanya berkata, "Ambillah semuanya ini dari sini." Perhatikanlah, kebijaksanaan haruslah selalu membimbing dan mengatur semangat kita yang membara, agar kita tidak berbuat sesuatu yang tidak patut kita perbuat, atau yang membahayakan orang lain. Keempat, Ia memberikan alasan yang baik kepada mereka atas perbuatan-Nya itu: jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan. Tindakan paksa untuk meluruskan harus disertai dengan alasan yang membenarkan. a. Inilah alasan mengapa mereka tidak boleh mencemarkan Bait Suci, karena itu adalah rumah Allah, dan tidak boleh dijadikan rumah untuk berjual beli. Berjual beli adalah hal yang baik jika dilakukan di pasar, tetapi tidak di Bait Suci. Dengan berbuat demikian, maka mereka, (a) Merampas apa yang dipersembahkan bagi kehormatan Allah. Ini merupakan tindakan pencemaran, perampokan terhadap Allah. (b) Merendahkan apa yang khidmat dan agung, dan membuatnya hina. (c) Mengganggu dan menghalangi ibadah yang seharusnya dijalankan dengan khidmat, sungguh-sungguh, dan khusyuk. Perbuatan mereka itu terutama menghina ibadah orang-orang asing karena mereka dipaksa berkumpul bersama kambing domba dan lembu, dan ibadah mereka pun menjadi terganggu karena kegaduhan pasar, sebab pasar ini berada di pelataran bagi bangsa-bangsa bukan-Yahudi. (d) Membuat kepentingan agama tunduk kepada kepentingan duniawi, sebab kekudusan tempat itu pasti membuat pasar ini ramai dan membuat barang dagangan mereka laris. Orang-orang yang menjadikan rumah Allah sebagai rumah dagang adalah mereka, [a] Yang pikirannya dipenuhi dengan perkara-perkara duniawi ketika mereka sedang beribadah, seperti yang digambarkan dalam Amos 8:5; Yehezkiel 33:31. [b] Yang memanfaatkan jabatan rohaninya untuk mendapatkan uang kotor, dan menjual karunia-karunia Roh Kudus (Kis. 8:18). b. Inilah alasan mengapa Ia harus membersihkannya, yaitu karena Bait Suci adalah Rumah Bapa-Nya. Dan, (a) Oleh karena itu, Ia mempunyai wewenang untuk membersihkannya, sebab Ia berlaku setia, sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya (Ibr. 3:5-6). Dengan memanggil Allah sebagai Bapa-Nya, Ia menunjukkan bahwa diri-Nya adalah Mesias, yang tentang Dia dikatakan, "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan menjadi Bapanya" (2Sam. 7:13-14). (b) Oleh sebab itu, Ia bersemangat untuk membersihkannya: "Ini rumah Bapa-Ku, dan karena itu Aku tidak tahan melihatnya dicemarkan, dan menyaksikan Dia tidak dihormati." Perhatikanlah, jika Allah adalah Bapa kita di sorga, dan karena itu kita ingin agar nama-Nya dikuduskan, pastilah kita bersedih melihat nama-Nya dicemarkan. Pembersihan Bait Suci oleh Kristus ini dengan demikian sudah selayaknya dipandang sebagai salah satu pekerjaan-Nya yang mengagumkan. Inter omnia signa quæ fecit Dominus, hoc mihi videtur esse mirabilius -- Dari semua pekerjaan mengagumkan yang diperbuat Kristus, bagi saya pekerjaan inilah yang tampak paling mengagumkan -- Hieron. Tindakan ini mengagumkan, mengingat, [a] Ia melakukannya tanpa bantuan seorang pun dari sahabat-sahabat-Nya. Dalam hal ini mungkin tidaklah sulit untuk memanas-manasi orang banyak, yang sangat menghormati Bait Suci, agar mereka melawan para pedagang ini yang sudah mencemarkan Bait Suci. Akan tetapi, Kristus tidak pernah menyetujui perbuatan apa pun yang rusuh dan tidak teratur. Ada satu hal yang perlu ditegakkan, dan lengan-Nya sendirilah yang akan menegakkannya. [b] Ia melakukannya tanpa perlawanan dari satu orang pun musuh-Nya, entah dari para pedagang itu sendiri ataupun dari imam-imam kepala yang memberi mereka izin, dan yang mempunyai posse templi -- kekuasaan di Bait Suci, kapan saja mereka memerintahkannya. Akan tetapi, kejahatan itu memang terlalu mencolok untuk dibenarkan. Suara hati para pendosa adalah sahabat terbaik bagi para pembaharu. Namun demikian, ini belum semuanya, dalam hal ini ada kekuasaan ilahi yang bekerja, kuasa atas roh-roh manusia, dan dalam tindakan mereka yang tidak melawan itu, nubuat Alkitab digenapi (Mal. 3:2-3), "Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya?" Kelima, inilah keterangan yang diberikan murid-murid-Nya tentang peristiwa ini (ay. 17): Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Pada mulanya mereka agak terkejut melihat Dia yang diperlihatkan kepada mereka sebagai Anak Domba Allah itu begitu marah seperti itu, dan Dia yang mereka percaya sebagai Raja Israel begitu merendahkan diri-Nya seperti itu sampai mau melakukan semuanya itu seorang diri. Akan tetapi, mereka teringat akan satu ayat Kitab Suci yang mengajar mereka untuk menyelaraskan perbuatan-Nya ini dengan kelemahlembutan Anak Domba Allah maupun dengan kemegahan Raja Israel, sebab Daud, ketika berbicara tentang Mesias, secara khusus memperhatikan cintanya untuk rumah Tuhan yang begitu hebat sehingga sampai menghanguskannya, membuatnya lupa diri (Mzm. 69:10). Perhatikanlah: . Murid-murid mulai mengerti maksud perbuatan Kristus dengan mengingat Kitab Suci: Maka teringatlah murid-murid-Nya sekarang bahwa ada tertulis. Perhatikanlah, firman Allah dan perbuatan Allah saling menjelaskan dan menggambarkan satu sama lainnya. Ayat-ayat Kitab Suci yang tidak terang kini menjadi jelas melalui penggenapannya dalam tindakan pemeliharaan Allah, dan pemeliharaan-pemeliharaan Allah yang sulit dipahami menjadi mudah dimengerti dengan membandingkannya dengan ayat-ayat Kitab Suci. Lihatlah betapa besar manfaatnya bagi murid-murid Kristus jika mereka selalu siap dan berpegang penuh pada Kitab Suci, dan selalu memenuhi ingatan mereka dengan kebenaran-kebenaran Kitab Suci, yang dengannya mereka akan diperlengkapi untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. . Ayat Alkitab yang teringat oleh mereka sangatlah tepat: cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku. Daud dalam hal ini merupakan gambaran Kristus, sebab ia cinta akan rumah Tuhan (Mzm. 132:2-3). Untuk rumah Tuhan ia berbuat dengan segenap kemampuannya (1Taw. 29:2). Bagian yang terkemudian dari ayat itu (Mzm. 69:10) diterapkan pada Kristus (Rm. 15:3), seperti halnya bagian yang terdahulunya diterapkan di sini. Segala hal-hal mulia yang terdapat pada orang-orang kudus Perjanjian Lama sungguh nyata di dalam Kristus, terutama cinta untuk rumah Tuhan ini, dan seperti halnya orang-orang kudus itu merupakan teladan bagi kita, demikian pula mereka adalah gambaran akan Dia. Perhatikanlah: (1) Yesus Kristus sangatlah cinta terhadap rumah Tuhan, yakni gereja-Nya. Ia mengasihinya dan selalu ingin memberikan kehormatan dan kesejahteraan kepadanya. (2) Cinta ini bahkan menghanguskan-Nya, membuat-Nya merendahkan diri-Nya, menguras tenaga-Nya, dan memperhadapkan diri-Nya di depan umum. Nyala cintaku menghabiskan aku (Mzm. 119:139). Cinta untuk rumah Tuhan membuat kita tidak boleh mementingkan pujian, kenyamanan, dan keamanan kita sendiri ketika semua itu bersaing dengan kewajiban dan pelayanan kita terhadap Kristus. Kadang-kadang cinta untuk rumah Tuhan juga sampai membawa jiwa kita, dalam melaksanakan kewajiban, begitu jauh dan begitu cepat sehingga tubuh kita tidak dapat mengimbanginya, dan membuat kita sama tulinya seperti Tuan kita di sini terhadap orang-orang yang berkata kepada-Nya, "Kuasailah diri-Mu." Keluhan-keluhan yang disampaikan-Nya di sini mungkin tampak sepele, dan kelihatannya bisa diabaikan begitu saja, namun begitulah cinta Kristus, sampai Ia tidak tahan bahkan dengan semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Si ibi ebrios inveniret quid faceret Dominus! (kata Augustinus) -- Seandainya Dia mendapati para pemabuk di Bait Suci itu, bayangkan betapa jauh lebih marahnya Dia! . Kristus, sesudah membersihkan Bait Suci dengan cara seperti itu, memberikan suatu tanda bagi mereka yang mendesak-Nya untuk membuktikan wewenang-Nya dalam berbuat demikian. Perhatikanlah di sini: (1) Permintaan mereka akan suatu tanda: Orang-orang Yahudi, yaitu orang banyak beserta para pemimpin mereka, menantang Yesus. Sebagai orang Yahudi, seharusnya mereka berpihak kepada-Nya dan membantu-Nya menjunjung tinggi kehormatan Bait Suci mereka. Namun, bukannya berbuat seperti itu, mereka malah menentang perbuatan-Nya. Perhatikanlah, orang yang ingin bersungguh-sungguh terlibat dalam pekerjaan pembaharuan haruslah sadar bahwa mereka akan menjumpai perlawanan. Ketika mereka tidak bisa menentang perbuatan itu sendiri, mereka mempertanyakan wewenang-Nya dalam berbuat demikian: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, untuk membuktikan bahwa Engkau berhak dan berwenang untuk bertindak demikian?" Membersihkan Bait Suci memang merupakan pekerjaan yang baik, tetapi apa urusan-Nya dengan perkara ini, Dia tidak punya jabatan apa-apa di sana? Mereka memandang tindakan pembersihan ini sebagai suatu tindakan hukum, jadi Ia harus membuktikan bahwa diri-Nya seorang nabi, ya, bahkan lebih dari pada nabi. Akan tetapi, bukankah perbuatan itu sendiri sudah merupakan tanda yang cukup? Kemampuan-Nya untuk mengusir begitu banyak orang dari tempat mereka, tanpa menimbulkan perlawanan, merupakan bukti akan wewenang-Nya. Ia yang diperlengkapi dengan kuasa ilahi sedemikian rupa pastilah diperlengkapi juga dengan wewenang ilahi. Ada apa dengan para penjual dan pembeli ini, sehingga mereka melarikan diri, sehingga mereka terdesak? Pastilah itu terjadi di hadapan Tuhan (Mzm. 114:5, 7), bukan di hadapan yang lain. (2) Jawaban Kristus terhadap permintaan ini (ay. 19). Ia tidak segera membuat mujizat untuk meyakinkan mereka, tetapi memberi mereka tanda mengenai sesuatu yang akan terjadi, yang kebenarannya akan terbukti apabila peristiwa itu sudah benar-benar terjadi, sesuai dengan Ulangan 18:21-22. Sekarang perhatikanlah: [1] Tanda yang diberikan-Nya kepada mereka adalah kematian dan kebangkitan-Nya sendiri. Ia merujuk mereka kepada apa yang akan menjadi, pertama, tanda-Nya yang terakhir. Jika mereka tidak bisa diyakinkan oleh apa yang mereka lihat dan dengar, biarlah mereka menunggu. Kedua, tanda agung yang membuktikan diri-Nya sebagai Mesias, sebab mengenai dia dinubuatkan bahwa ia akan diremukkan (Yes. 53:5), disingkirkan (Dan. 9:26), namun juga bahwa ia tidak akan melihat kebinasaan (Mzm. 16:10). Semua ini digenapi di dalam Yesus yang terpuji itu, dan oleh sebab itu sungguh Ia adalah Anak Allah, dan mempunyai wewenang di Bait Suci, rumah Bapa-Nya sendiri. [2] Ia menubuatkan kematian dan kebangkitan-Nya bukan dalam bahasa yang terang-terangan, seperti yang sering digunakan-Nya kepada murid-murid-Nya, melainkan dalam bahasa kiasan. Seperti halnya sesudah peristiwa itu, ketika Ia memberikannya sebagai tanda, Ia menyebutnya sebagai tanda Nabi Yunus, demikian pula di sini Ia berkata, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Dengan demikian, Ia berbicara dalam perumpamaan kepada mereka yang memang sudah tidak mau tahu, supaya mereka tidak mengerti (Mat. 13:13-14). Orang yang tidak mau melihat tidak akan melihat. Bahkan, bahasa kiasan yang digunakan di sini kemudian justru menjadi batu sandungan bagi mereka, sehingga nanti diajukan sebagai bukti untuk menentang-Nya ketika Ia diadili, untuk membuktikan bahwa Dia adalah seorang penghujat (Mat. 26:60-61). Seandainya mereka dengan rendah hati bertanya kepada-Nya apa maksud perkataan-Nya itu, maka Ia pasti akan memberi tahu mereka, dan perkataan itu akan menjadi bau kehidupan yang menghidupkan bagi mereka. Akan tetapi, mereka memang ingin membesar-besarkan masalah, dan kemudian perkataan ini terbukti menjadi bau kematian yang mematikan. Orang yang tidak mau diyakinkan pasti hatinya akan mengeras. Perkiraan ini diucapkan sedemikian rupa sehingga membuatnya akan benar-benar terlaksana. Pertama, Ia menubuatkan kematian-Nya sebagai akibat dari kebencian orang-orang Yahudi dalam perkataan ini, rombak Bait Allah ini, yang berarti, "Engkau akan merombaknya, Aku tahu engkau akan melakukannya. Dan Aku akan membiarkanmu merombaknya." Perhatikanlah, Kristus, bahkan pada permulaan pelayanan-Nya, sudah sadar sepenuhnya bahwa Ia akan mengalami segala penderitaan pada akhir pelayanan-Nya, namun demikian Ia tetap maju dengan riang hati. Sungguh baik jika kita sudah sedari awal sadar akan hal-hal terburuk yang akan menimpa kita. Kedua, Ia menubuatkan kebangkitan-Nya yang akan terjadi dengan kuasa-Nya sendiri: Dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali. Ada orang lain yang dibangkitkan, tetapi Kristus membangkitkan diri-Nya sendiri, mengembalikan hidup-Nya sendiri. [3] Ia memilih mengungkapkan hal ini dengan merombak dan mendirikan kembali Bait Allah, pertama, karena Ia pada waktu itu harus membenarkan diri-Nya dalam membersihkan Bait Allah, yang telah mereka cemarkan, seolah-olah Ia berkata, "Engkau yang mencemarkan Bait Allah yang satu pasti akan merombak Bait Allah yang lain, dan Aku akan membuktikan wewenang-Ku untuk membersihkan apa yang telah engkau cemarkan dengan mendirikan kembali apa yang telah engkau rombak." Mencemarkan Bait Suci berarti merombaknya, dan memperbaharuinya berarti mendirikannya kembali. Kedua, karena kematian Kristus sesungguhnya merupakan perombakan Bait Suci umat Yahudi, penyebab perombakan itu, dan kebangkitan-Nya merupakan pendirian kembali Bait Suci yang lain, yaitu gereja Injili (Za. 6:12). Kehancuran tempat dan bangsa Yahudi (11:48) merupakan kekayaan bagi dunia (Am. 9:11; Kis. 15:16). (3) Mereka berusaha mencari-cari kesalahan dalam jawaban-Nya ini: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini (ay. 20). Pekerjaan membangun Bait Allah selalu memakan waktu lama, dan Engkau berkata bahwa Engkau dapat menyelesaikannya sedemikian cepat?" * Keberhasilan Pelayanan Kristus (2:23-25) Di sini kita melihat suatu kesaksian tentang keberhasilan, keberhasilan yang sedikit saja, dari pengajaran dan mujizat-mujizat Kristus di Yerusalem, sementara Ia merayakan Paskah di sana. Perhatikanlah: I. Bahwa Yesus Tuhan kita, ketika Ia berada di Yerusalem pada hari raya Paskah, mengajar dan membuat mujizat. Tindakan orang percaya dalam nama-Nya menyiratkan bahwa Ia memang mengajar, dan dikatakan dengan jelas di sini bahwa mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Ia sekarang sedang berada di Yerusalem, kota suci, yang darinya firman Allah akan keluar. Tempat kediaman-Nya yang utama adalah di Galilea, dan oleh karena itu ketika Ia di Yerusalem, Ia sangat sibuk. Saat itu adalah saat yang kudus, hari raya, saat yang ditetapkan untuk beribadah kepada Allah. Pada hari raya Paskah semua orang Lewi menunjukkan akal budi yang baik dalam melayani TUHAN (2Taw. 30:22), dan Kristus mengambil kesempatan itu untuk mengajar, ketika ada banyak orang berkumpul, dan dengan demikian Ia mengakui dan menghormati hari raya Paskah sebagai ketetapan ilahi. II. Bahwa dengan kejadian ini banyak orang menjadi percaya dalam nama-Nya, mengakui-Nya sebagai guru yang diutus Allah, seperti yang dilakukan Nikodemus (3:2), dan sebagai seorang nabi besar. Dan mungkin sebagian dari orang-orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem percaya bahwa Dialah Sang Mesias yang dijanjikan itu, sebab mereka begitu ingin menyambut kemunculan pertama sang bintang timur yang gilang gemilang itu. III. Bahwa sekalipun demikian Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka (ay. 24), ouk episteuen heauton autois. Kata percaya yang digunakan di sini sama dengan kata percaya dalam nama-Nya pada kalimat sebelumnya. Dengan demikian, percaya kepada Kristus berarti mempercayakan diri atau menyerahkan diri kepada-Nya dan kepada bimbingan-Nya. Kristus tidak melihat suatu alasan apa pun untuk menaruh kepercayaan-Nya kepada para petobat baru di Yerusalem ini, di mana Ia mempunyai banyak musuh yang ingin menghancurkan-Nya, entah, . Karena mereka hanya berpura-pura, setidaknya sebagian dari mereka, dan akan mengkhianati-Nya apabila mereka mempunyai kesempatan, atau ketika mereka sangat tergoda untuk berbuat demikian. Ia mempunyai lebih banyak murid yang dapat dipercayai-Nya dari kalangan orang Galilea dibandingkan dari antara penduduk Yerusalem. Dalam masa dan tempat yang berbahaya, kita perlu berhikmat dan waspada akan siapa yang kita percayai, memnÄ”so apistein -- belajarlah untuk tidak percaya. Atau, . Karena mereka lemah, dan saya berharap bahwa inilah alasan terburuk mengapa mereka tidak bisa dipercaya. Bukan berarti bahwa mereka berbahaya dan berencana melakukan kejahatan terhadap-Nya, melainkan bahwa, (1) Mereka mudah takut, tidak mempunyai semangat dan keberanian, dan selalu takut kalau-kalau mereka berbuat kesalahan. Pada masa-masa kesusahan dan bahaya, orang-orang pengecut tidak pantas dipercaya. Atau, (2) Mereka orang yang selalu membuat rusuh, tidak bijak dan tidak bisa diatur. Orang-orang di Yerusalem ini mungkin sangat mengharapkan pemerintahan Mesias di dunia ini lebih daripada orang-orang lain, dan, dalam pengharapan mereka itu, mereka berani berbuat nekat mendirikan pemerintahan itu jika saja Kristus mau mempercayakan diri-Nya kepada mereka dan tunduk pada keinginan mereka. Akan tetapi, Ia tidak mau, sebab kerajaan-Nya bukanlah dari dunia ini. Kita harus menghindari pembuat-pembuat rusuh, seperti yang diperbuat oleh Tuan kita di sini, walaupun mereka mengaku percaya dalam nama-Nya, seperti orang-orang ini. IV. Bahwa alasan mengapa Ia tidak mau mempercayakan diri-Nya kepada mereka adalah karena Ia tahu tentang mereka (ay. 25), tahu kejahatan sebagian orang, dan kelemahan sebagian yang lain. Penulis Injil ini menggunakan kesempatan di sini untuk menyatakan kemahatahuan Kristus. . Ia tahu semua orang, bukan hanya nama dan rupa mereka saja, seperti yang mungkin kita ketahui tentang banyak orang, melainkan juga sifat, kecenderungan, perasaan, dan rencana-rencana mereka, seperti yang tidak kita ketahui tentang siapa pun, dan yang sedikit kita ketahui tentang diri kita sendiri. Ia tahu semua orang, sebab tangan-Nya yang kuat menciptakan mereka semua, mata-Nya yang tajam melihat mereka semua, menusuk ke dalam lubuk hati mereka. Ia mengetahui musuh-musuh-Nya yang licik, beserta semua rencana rahasia mereka. Ia mengetahui orang yang berpura-pura menjadi teman-Nya, dan bagaimana sifat mereka yang sesungguhnya, siapa sebenarnya mereka, apa pun itu kepura-puraan mereka. Ia mengetahui siapa yang benar-benar milik kepunyaan-Nya, mengetahui kejujuran mereka, dan mengetahui kelemahan mereka juga. Ia mengetahui seluk-beluk mereka. . Tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia. Pengetahuan-Nya tidak didapat dari informasi orang lain, tetapi dari kepekaan-Nya sendiri yang tidak pernah keliru. Kekurangan para penguasa di dunia ini adalah bahwa mereka harus melihat sesuatu melalui mata orang lain, mendengar sesuatu melalui telinga orang lain, dan menerima sesuatu seperti yang digambarkan kepada mereka oleh orang lain. Tetapi Kristus mengetahui segala sesuatu murni dari pengetahuan-Nya sendiri. Para malaikat adalah utusan-Nya, bukan mata-mata-Nya, karena mata-Nya sendiri menjelajah seluruh bumi (2Taw. 16:9). Hal ini sangatlah memberi penghiburan bagi kita, ketika Iblis menuduh kita, kita tahu bahwa Kristus tidak akan menerima begitu saja laporan Iblis mengenai sifat-sifat manusia. . Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia, di dalam hati orang perorangan, di dalam watak umat manusia. Kita tahu apa yang diperbuat oleh manusia, tetapi Kristus tahu apa yang ada di dalam hati mereka, Ia menguji batin dan hati. Hal ini merupakan kuasa istimewa yang hanya dimiliki oleh Sang Firman kekal yang hakiki itu (Ibr. 4:12-13). Kita melampaui batas kuasa istimewa-Nya itu jika kita menganggap dapat menghakimi hati orang. Betapa pantasnya Kristus menjadi Juruselamat manusia, dan sangat layak menjadi Sang Tabib, sebab Ia mempunyai pengetahuan yang sempurna akan keadaan dan masalah pasien-Nya, akan watak dan penyakit mereka, dan Ia mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka! Betapa layaknya juga Ia menjadi Hakim atas segalanya! Sebab penghakiman yang dijalankan oleh Dia yang mengetahui semua orang, semua yang ada di dalam hati mereka, pastilah sesuai dengan kebenaran. Nah, hanya inilah keberhasilan dari pengajaran dan mujizat-mujizat Kristus di Yerusalem, dalam perjalanan ini. Tuhan mendatangi bait-Nya, namun demikian tidak ada yang mendatangi-Nya kecuali segelintir orang yang lemah dan sederhana, yang darinya Ia tidak bisa mendapatkan pujian atau mempercayakan diri-Nya kepada mereka. Meskipun begitu, sesudah kesusahan jiwa-Nya Ia akan melihat terang. BcO Keluaran 22:20-23:9 22:20 Siapa yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah ia ditumpas." Peraturan tentang orang-orang yang tidak mampu 22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. 22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas. 22:23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring. 22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim. 22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya. 22:26 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam, 22:27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih." Berbagai-bagai peraturan 22:28 "Janganlah engkau mengutuki Allah dan janganlah engkau menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsamu. 22:29 Janganlah lalai mempersembahkan hasil gandummu dan hasil anggurmu. Yang sulung dari anak-anakmu lelaki haruslah kaupersembahkan kepada-Ku. 22:30 Demikian juga harus kauperbuat dengan lembu sapimu dan dengan kambing dombamu: tujuh hari lamanya anak-anak binatang itu harus tinggal pada induknya, tetapi pada hari yang kedelapan haruslah kaupersembahkan binatang-binatang itu kepada-Ku. 22:31 Haruslah kamu menjadi orang-orang kudus bagi-Ku: daging ternak yang diterkam di padang oleh binatang buas, janganlah kamu makan, tetapi haruslah kamu lemparkan kepada anjing." Peraturan tentang hak-hak manusia 23:1 "Janganlah engkau menyebarkan kabar bohong; janganlah engkau membantu orang yang bersalah dengan menjadi saksi yang tidak benar. 23:2 Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan, dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum. 23:3 Juga janganlah memihak kepada orang miskin dalam perkaranya. 23:4 Apabila engkau melihat lembu musuhmu atau keledainya yang sesat, maka segeralah kaukembalikan binatang itu. 23:5 Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia dengan membongkar muatan keledainya. 23:6 Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin di antaramu dalam perkaranya. 23:7 Haruslah kaujauhkan dirimu dari perkara dusta. Orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kaubunuh, sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah. 23:8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar. 23:9 Orang asing janganlah kamu tekan, karena kamu sendiri telah mengenal keadaan jiwa orang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. ___
Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024 Lagu Anak(1) Pembuatan Tata Ibadah: Pembuatan Tata Ibadah Katolik, Lagu Perkawinan Katolik, Kalender Liturgi Katolik 2016, Khotbah Katolik 2016, | Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap Orang Kudus Katolik Dirayakan Desember Santo-Santa 12 Desember - Santa Yohanna Fransiska Fremio de Chantal (Janda), Santo Hoa (Pengaku Iman) MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL - PASKAH - KENAIKAN - PENTAKOSTA - BIASA NEXT: Renungan Katolik Senin, 4 Maret 2024 - Lukas 4:24-30 - BcO Keluaran 24:1-18 - Kasimirus PREV: Renungan Katolik Sabtu, 2 Maret 2024 - Lukas 15:1-3.11-32 - BcO Keluaran 20:1-17 - Hari Biasa Pekan II Prapaskah Hari Sabtu Imam 18 Maret 2024 Yesus membuka pintu Allah - Paus Benediktus XVI 18 Maret 2024 Puasa mengangkat pikiran kepada Allah - St. Fransiskus dari Sales Kamis, 28 Maret 2024 UPACARA PENCUCIAN ALTAR DI BASILIKA SANTO PETRUS PADA KAMIS PUTIH Kamis, 12 Oktober 2023 Panduan Dalam Memakai Rosario |
Links:
lagu-gereja.com,
bible.,
perkantas,
gbi,
GKII,
gkj,
hkbp,
MISA,
gmim,
toraja,
gmit,
gkp,
gkps,
gbkp,
Hillsong,
PlanetShakers,
JPCC Worship,
Symphony Worship,
Bethany Nginden,
Christian Song,
Lagu Rohani,
ORIENTAL WORSHIP,
Lagu Persekutuan
Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia 01 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Pusat 1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta02 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Barat 03 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Timur 04 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Utara 05 Jadwal Misa Gereja di Jakarta Selatan 06 Jadwal Misa Gereja di Tangerang 07 Jadwal Misa Gereja di Bekasi - Karawang 08 Jadwal Misa Gereja di Bandung 10 Jadwal Misa Gereja di Bogor - Depok 16 Jadwal Misa Gereja di Makassar 18 Jadwal Misa Gereja di Medan 21 Jadwal Misa Gereja di Palembang 2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya 3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar 4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung 5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan 6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3) April - Sakramen Maha Kudus (6) Bulan Katekese Liturgi(5) Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4) Bulan Oktober - Bulan Rosario(1) Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4) Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4) Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5) Ibadah(1) Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5) Juli - Darah Mulia(2) Juni - Hati Kudus Yesus(10) Maret - Pesta St. Yosep(3) Mei - Bulan Maria(8) Penutup Bulan Rosario(1) Peringatan Arwah(2) Rabu Abu(1) SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7) |
popular pages | Register | Login | e-mail: admin@lagu-gereja.com © 2012 . All Rights Reserved. |