misa.lagu-gereja.com
 
Minggu, 15 September 2024
Hari Minggu Biasa XXIV
Yes. 50:5-9a; Mzm. 116:1-2,3-4,5-6,8-9; Yak. 2:14-18;
Markus 8:27-35
BcO Ester 1:1-3.9-16.19; 2:5-10.16-17
MT/BPI Edisi Baru: 109, 951 Lama: 809, 951
Saran Nyanyian: PS 320, 376, 536, 541, 647, 651, 654, 656
Warna Liturgi  Hijau

Baca Juga:


Markus 8:27-35
Pengakuan Petrus
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" 8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" 8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.
Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." 8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.

Penjelasan:




* Pengakuan Petrus; Petrus Ditegur (8:27-38)

    Kita telah membaca banyak pengajaran yang disampaikan Kristus, dan mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya, yang banyak dan ajaib, serta terbukti kebenarannya, beragam macamnya dan dilakukan di sejumlah tempat, sehingga menimbulkan ketakjuban orang banyak yang menyaksikannya. Sekarang waktunya bagi kita untuk berhenti sejenak, dan memikirkan makna dari hal-hal tersebut. Pekerjaan-pekerjaan ajaib yang dilarang Kristus untuk diberitakan, sekarang sudah dicatat dalam tulisan-tulisan kudus ini dan disebarluaskan ke seluruh dunia, kepada kita, di segala zaman. Jadi, sekarang apa yang harus kita perbuat dengan semuanya itu? Apakah berbagai catatan ini hanya untuk hiburan, ataukah sekadar untuk melengkapi bahan percakapan kita? Pasti tidak, karena semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah (Yoh. 20:31). Percakapan Kristus dengan murid-murid-Nya akan membantu kita merenungkan mujizat-mujizat Kristus serta maksudnya bagi kita. Di sini ada tiga hal yang diajarkan kepada kita dalam menyimpulkan arti mujizat-mujizat yang dilakukan Kristus:

I. Mujizat-mujizat tersebut membuktikan bahwa Ia adalah Mesias yang benar,
Anak Allah, dan Juruselamat dunia. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan-Nya itu memberikan kesaksian tentang Dia; dan murid-murid-Nya, yang menjadi saksi mata dari pekerjaan-pekerjaan itu, mengakui keyakinan mereka akan hal itu. Pengakuan yang sama, tidak bisa tidak, pasti memenuhi perenungan hati kita juga.

. Kristus bertanya kepada murid-murid-Nya, apa pikiran orang tentang dia; Kata orang siapakah Aku ini? (ay. 27) Perhatikanlah, walaupun kita pikir dihakimi oleh orang itu merupakan urusan kecil saja, kadang-kadang ada baiknya kita mengetahui pendapat orang lain tentang kita, bukan karena kita mau mencari pujian bagi diri kita sendiri, tetapi supaya kita bisa mengetahui kesalahan-kesalahan kita. Kristus bertanya kepada mereka, bukan untuk memperoleh infomasi, tetapi supaya mereka sendiri memperhatikan pendapat orang mengenai Dia dan menceritakan hal ini kepada satu sama lain.

. Kabar yang disampaikan murid-murid kepada Yesus menyatakan dengan jelas penilaian tinggi yang dimiliki orang-orang tentang Yesus. Walaupun pendapat mereka itu belum mendekati kebenaran yang sesungguhnya, mereka telah menjadi yakin oleh karena mujizat-mujizat-Nya bahwa Ia adalah orang yang luar biasa, diutus dari dunia yang tidak kelihatan dengan tugas ilahi. Mereka mungkin sudah mengakui Dia sebagai Mesias jika mereka tidak dipengaruhi oleh guru-guru mereka yang berpendapat bahwa Mesias haruslah seorang raja duniawi, tampil dalam kebesaran dan kuasa, yang sama sekali berbeda dari diri Kristus. Sekalipun begitu, (tidak peduli apa pun yang dikatakan kaum Farisi, yang kedudukannya dikritik oleh Yesus dengan ajaran-Nya yang tegas dan rohani), tidak seorang pun dari mereka yang mengatakan bahwa Yesus seorang pembohong. Sebaliknya, ada yang mengatakan bahwa Dia adalah Yohanes Pembaptis, yang lain pikir Elia, yang lain lagi seorang dari para nabi (ay. 28). Semuanya setuju bahwa Ia seorang yang telah bangkit dari antara orang mati.

. Pendapat yang mereka nyatakan kepada Kristus mengenai perasaan mereka mengenai-Nya mengandung rasa puas terhadap-Nya. Mereka sudah meninggalkan segalanya untuk mengikuti Dia, dan sekarang setelah melewati masa percobaan, mereka tidak melihat alasan apa pun untuk menyesal. Tetapi apa katamu siapakah Aku ini? Untuk pertanyaan ini mereka telah siap dengan jawabannya, "Engkau adalah Kristus, Mesias yang dijanjikan, dan telah lama dinantikan (ay. 29)." Untuk menjadi orang Kristen sejati, orang harus sungguh-sungguh percaya dengan tulus hati bahwa Yesus adalah Kristus, dan bertindak sesuai dengan keyakinannya itu. Bahwa Dia memang Kristus dengan jelas tampak dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya yang ajaib. Inilah yang mereka ketahui, dan harus diberitakan segera dan dipelihara terus; tetapi hingga saat itu mereka harus merahasiakannya dulu (ay. 30), sampai semua bukti sudah lengkap dan mereka sendiri sudah sepenuhnya memenuhi syarat untuk memeliharanya, oleh pencurahan Roh Kudus. Dan setelah semuanya ini, seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus (Kis. 2:36).

II. Mujizat-mujizat Kristus ini menghilangkan sandungan kayu salib,
dan meyakinkan kita bahwa di kayu salib itu Kristus bukanlah pihak yang ditaklukkan, tetapi Dia adalah sang pemenang. Karena murid-murid sudah yakin bahwa Yesus adalah Kristus, hati mereka sekarang sudah bisa siap untuk mendengar kabar mengenai penderitaan-Nya, yang mulai diberitahukan Yesus sekarang kepada mereka (ay. 31).

. Kristus mengajar murid-murid-Nya bahwa Ia harus menanggung banyak penderitaan. Meskipun mereka telah mengatasi kesalahpahaman umum bahwa Mesias adalah seorang raja duniawi dan sudah sebegitu jauh percaya bahwa Guru mereka adalah Mesias, walaupun keadaan-Nya rendah dan miskin. Namun demikian mereka masih tetap percaya bahwa Kristus akan segera tampil dalam kebesaran dan keagungan, dan memulihkan kerajaan Israel. Karena itu, untuk memperbaiki pikiran mereka yang salah itu, Kristus memberi mereka harapan yang berlawanan, yaitu bahwa Ia akan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, yang mereka harap, akan mengakui dan memilih-Nya. Kristus menjelaskan bahwa bukannya dimahkotai, malahan ia harus dibunuh, Ia harus disalibkan, dan setelah tiga hari Ia harus bangkit dan kembali ke Sorga, dan tidak tinggal di dunia ini lagi. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang (ay. 32), parrĔsia. Ia mengatakannya secara terbuka dan jelas, dan tidak membungkusnya dalam ungkapan yang dapat disalahpahami. Murid-murid dapat mengerti itu dengan mudah jika mereka tidak dikuasai oleh rasa prasangka. Mungkin juga Kristus mengatakan semuanya ini dengan hati yang senang dan tanpa rasa takut, dan menginginkan mereka untuk mendengarkannya juga dengan perasaan demikian, Ia berbicara dengan berani, sebagai orang yang tidak hanya mengetahui bahwa Ia harus menderita dan mati, tetapi yang telah tahu pasti akan terjadi demikian, sehingga Ia bertindak dan berlaku seperti yang akan terjadi itu.

. Petrus menentang apa yang dikatakan Yesus, Ia menarik Yesus, dan mulai menegur Dia. Di sini Petrus memperlihatkan kasih lebih dari kebijaksanaan, untuk melindungi Kristus dan keselamatan-Nya, tetapi tanpa pengetahuan yang benar. Petrus menarik Yesus -- proslabomenos auton. Ia menarik Yesus ke samping, seolah-olah untuk menghentikan dan menghalangi Dia, merangkul dan memeluk Dia (seperti ada orang yang menjelaskannya). Petrus mendekap-Nya karena tidak tahan mendengar bahwa Guru yang dikasihinya harus menanggung banyak penderitaan. Bisa juga Petrus menarik Yesus ke samping supaya mereka berdua bisa sendiri, dan mulai menegur Dia. Ini bukanlah bahasa yang menunjukkan kuasa, tetapi kasih sayang yang besar, kecemburuan akan keselamatan orang-orang yang kita cintai, yang kuat seperti maut. Yesus Tuhan kita mengizinkan murid-murid-Nya bersikap bebas kepada-Nya, tetapi di sini Petrus menggunakan kebebasan itu secara berlebihan.

. Kristus menegur Petrus karena perlawanannya (ay. 33); Ia berpaling, seperti seorang yang tersinggung, dan memandang murid-murid-Nya, untuk melihat apakah murid-murid yang lain memiliki pikiran yang sama dan menyetujui Petrus dalam hal ini. Jika mereka seperti itu, mereka juga akan menerima teguran seperti yang sekarang akan diterima Petrus; dan Yesus berkata, Enyahlah Iblis. Petrus tidak menyangka kalau akan mendapat teguran yang sedemikan tajam untuk nasihatnya yang begitu baik. Mungkin dia berharap akan mendapat pujian atas kasihnya itu, seperti dia dipuji belum lama ini karena imannya. Perhatikanlah, Kristus melihat kesalahan dalam perkataan dan perbuatan kita, yang tidak kita sadari dan tidak kita ketahui dari roh apa asalnya, sedangkan kita tidaklah demikian.

Petrus berbicara sebagai seorang yang tidak mengerti dengan baik dan tidak mempertimbangkan dengan semestinya maksud dan nasihat Allah. Ketika dia melihat bukti-bukti seperti yang dilihatnya setiap hari mengenai kuasa Kristus, ia mungkin menyimpulkan bahwa Kristus tidak mungkin bisa dipaksa untuk menderita; musuh yang paling hebat pun tidak akan dapat menandingi Dia, yang mampu memaksa segala penyakit dan maut, angin dan ombak, serta Iblis sekalipun untuk taat dan tunduk kepada-Nya. Selain itu, saat Petrus melihat banyak hikmat Kristus setiap harinya, ia mungkin menyimpulkan bahwa Yesus tidak akan memilih untuk menderita melainkan untuk memperoleh tujuan yang agung dan mulia. Oleh sebab itu, dalam pikirannya, Yesus tidak seharusnya melawan dia, tetapi sebaliknya menyetujui tindakannya itu. Petrus memandang kematian Yesus hanya sebagai seorang martir, seperti nabi-nabi yang lain, yang dapat dicegah-Nya kalau Dia berusaha untuk tidak menggusarkan imam-imam kepala atau menghindar dari mereka. Ia tidak tahu bahwa penderitaan Kristus itu diperlukan bagi kemuliaan Allah, untuk menghancurkan Iblis, dan bagi keselamatan manusia. Ia tidak tahu bahwa Kapten keselamatan kita harus disempurnakan melalui penderitaan, sehingga dapat membawa banyak jiwa ke dalam kemuliaan. Perhatikanlah, hikmat manusia itu terlampau bodoh untuk dapat menilai pertimbangan ilahi. Salib Kristus, contoh terbesar akan kuasa dan hikmat Allah, merupakan batu sandungan bagi sebagian orang, dan bagi yang lain lagi merupakan suatu kebodohan (2). Petrus berbicara seperti seorang yang tidak mengerti dengan baik dan tidak memikirkan dengan semestinya sifat dan ciri kerajaan Kristus; Petrus menganggapnya bersifat sementara dan manusiawi, padahal sebenarnya bersifat rohani dan ilahi. Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia; ou phroneis … engkau tidak memikirkan; dengan demikian firman diselewengkan atau diubah menjadi lain (Rm. 8:5). Tampaknya Petrus lebih memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan dunia di bawah dan kehidupan sekarang ini daripada hal-hal yang berhubungan dengan dunia di atas dan kehidupan yang akan datang. Memikirkan halhal manusia lebih daripada hal-hal yang berhubungan dengan Allah, memikirkan keuntungan, kesenangan, dan keselamatan kita lebih dari hal-hal yang berhubungan dengan Allah dan kemuliaan serta kerajaan-Nya, merupakan dosa yang sangat luar biasa besar, dan merupakan akar dari banyak dosa. Dosa ini sangat umum dijumpai di kalangan murid-murid Kristus, dan akan terlihat nanti pada masa-masa penderitaan, di mana ketika berbagai pencobaan datang, orang-orang yang lebih yang mementingkan hal-hal yang dari manusia ini akan mengalami bahaya kejatuhan. Non sapis -- engkau tidak bijaksana dalam hal-hal yang berhubungan dengan Allah, tetapi dalam hal-hal yang berhubungan dengan manusia. Penting untuk mempertimbangkan dalam angkatan apa kita harus hidup bijaksana (Luk. 16:8). Tampaknya bijaksana untuk menghindari kesulitan, tetapi jika dengannya kita menghindari kewajiban, itu merupakan hikmat duniawi (2Kor. 1:12), dan pada akhirnya merupakan kebodohan.

III. Mujizat-mujizat Kristus ini seharusnya mengajak kita semua untuk mengikuti Dia,
apa pun risikonya, tidak hanya pada saat mujizat-mujizat tersebut meneguhkan pekerjaan-Nya, tetapi juga saat mujizat-mujizat tersebut menjelaskan rencana-Nya dan tujuan dari anugerah yang dibawa-Nya. Semua mujizat ini dengan jelas menyatakan bahwa dengan Roh-Nya Ia akan melakukan bagi kebutaan kita, ketulian, kelumpuhan, lepra, penyakit, jiwa-jiwa yang terbelenggu, apa yang telah dilakukan-Nya pada tubuh orang banyak yang di dalam penderitaan menyerahkan diri mereka kepada-Nya. Banyak peringatan yang telah diberikan-Nya kepada kawanan domba yang besar itu bahwa pada-Nya ada bantuan bagi berbagai masalah kita, dan sekarang peringatan ini telah dituliskan, supaya kita boleh percaya bahwa Ia adalah seorang dokter agung bagi jiwa-jiwa, dan kita boleh menjadi pasien-Nya, dan menyerahkan diri di bawah pemerintahan-Nya. Ia akan memberitahukan kepada kita apa arti dari penyerahan diri tersebut. Ia memanggil semua orang datang kepada-Nya untuk mendengar ini, mereka yang sebelumnya dengan rendah hati hanya berdiri agak jauh dari-Nya saat Ia berbicara kepada murid-murid-Nya secara pribadi. Hal-hal di bawah ini perlu mendapat perhatian kita semua untuk dipikirkan, jika kita berharap Kristus akan menyembuhkan jiwa kita.

. Mereka harus meninggalkan kesenangan tubuh; karena (ay. 34), "Jika seseorang mau mengikut Aku, untuk kesembuhan rohani, seperti yang dilakukan orang-orang ini untuk kesembuhan tubuh, ia harus menyangkal dirinya, dan hidup dalam penyangkalan diri, mematikan keinginan tubuh dan membenci dunia. Janganlah ia bersikap sebagai dokter bagi jiwanya sendiri, melainkan ia harus membuang keyakinan mengandalkan diri sendiri dan kebenaran serta kekuatannya sendiri, dan hendaknya ia memikul salibnya dengan mengikuti teladan Yesus yang disalibkan, dan menyesuaikan dirinya dengan kehendak Allah dalam semua penderitaan yang diizinkan-Nya; dan terus mengikuti-Ku" seperti yang telah dilakukan banyak orang yang telah disembuhkan Kristus. Mereka yang akan menjadi pasien Kristus harus mengikuti Dia, berbicara dengan-Nya, menerima perintah dan teguran dari Dia, seperti yang telah dilakukan mereka yang mengikuti Dia, dan harus mengambil keputusan yang teguh bahwa mereka tidak akan meninggalkan Dia.

. Mereka tidak boleh khawatir, tidak, tidak boleh kalau itu hanya demi kehidupan tubuh saja, yang tidak dapat mereka jaga jika meninggalkan Kristus (ay. 35). Apakah kita diundang oleh firman dan pekerjaan Kristus untuk mengikuti Dia? Marilah kita duduk dan menghitung-hitung biayanya, apakah kita lebih menyukai keuntungan dari mengikuti Kristus daripada hidup itu sendiri, apakah kita bersedia kehilangan hidup kita demi Kristus dan Injil. Saat Iblis berusaha menarik orang untuk mengikuti dia menjadi murid-murid dan hamba-hambanya, ia menyembunyikan hal-hal yang terburuk dan hanya mengatakan hal-hal yang menyenangkan kepada mereka, tetapi tidak menyebutkan hal-hal yang membinasakan dari pelayanannya, Kamu tidak akan mati. Ini bertentangan dengan Kristus, jika ada masalah dan bahaya dalam pelayanan Kristus, Ia memberitahukan kepada kita terlebih dahulu, memberitahukan kita bahwa kita akan menderita, bahkan mungkin kita akan mati, sebagai akibatnya. Ia tidak mengecil-ngecilkan hal-hal yang bisa membuat kita menjadi tawar hati, malah sebaliknya Ia membesar-besarkannya melebihi apa yang sebenarnya, supaya dengan demikian Ia berlaku adil dengan kita, dan Ia tidak takut kita mengetahui akibat yang terburuk, karena keuntungan dari pelayanan-Nya seimbang dengan tawar hati yang diakibatkannya, kalau kita mau menimbang-nimbang antara keuntungan dan rasa tawar hati itu. Secara singkat:

Kita tidak boleh merasa takut akan kehilangan nyawa kita, tetapi menyerahkannya bagi Kristus (ay. 35); Barangsiapa menyelamatkan nyawanya, dengan menolak Kristus, dan tidak mau datang kepada-Nya, atau dengan menolak kembali dan menyangkal Kristus setelah menerima-Nya, akan kehilangan nyawanya, kehilangan kenikmatan hidup jasmaninya, kehilangan akar dan sumber dari kehidupan rohaninya dan semua harapan akan kehidupan yang kekal. Orang demikian membuat penawaran yang buruk bagi dirinya sendiri. Tetapi barangsiapa yang mau kehilangan nyawanya, yang sungguh-sungguh bersedia kehilangan nyawanya, ia akan mendapatkannya; dengan tidak menyangkal Kristus, orang demikian akan menyerahkan nyawanya ketika ia tidak mampu menjaganya, dan dengan begitu ia akan menyelamatkannya; tanpa ragu lagi, ia akan menjadi seorang pemenang; karena kehilangan nyawanya dapat membuatnya mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Hal ini tampak seperti imbalan bagi orang yang telah berjasa akibat kehilangan nyawanya dalam melayani raja dan negerinya, sehingga dia selalu dikenang dan keluarganya dipelihara. Dan imbalan apakah yang akan diberikan Kristus bagi mereka yang telah mati bagi-Nya dalam kehidupan kekal nanti?

BcO Ester 1:1-3.9-16
Ratu Wasti dibuang
1:1 Pada zaman Ahasyweros -- dialah Ahasyweros yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke Etiopia --, 1:2 pada zaman itu, ketika raja Ahasyweros bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam benteng Susan, 1:3 pada tahun yang ketiga dalam pemerintahannya, diadakanlah oleh baginda perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya; tentara Persia dan Media, kaum bangsawan dan pembesar daerah hadir di hadapan baginda.

 1:9 Juga Wasti, sang ratu, mengadakan perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros. 1:10 Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros, 1:11 supaya mereka membawa Wasti, sang ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu sangat elok rupanya. 1:12 Tetapi ratu Wasti menolak untuk menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya. 1:13 Maka bertanyalah raja kepada orang-orang arif bijaksana, orang-orang yang mengetahui kebiasaan zaman -- karena demikianlah biasanya masalah-masalah raja dikemukakan kepada para ahli undang-undang dan hukum; 1:14 adapun yang terdekat kepada baginda ialah Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Meres, Marsena dan Memukan, ketujuh pembesar Persia dan Media, yang boleh memandang wajah raja dan yang mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam kerajaan --, tanya raja: 1:15 "Apakah yang harus diperbuat atas ratu Wasti menurut undang-undang, karena tidak dilakukannya titah raja Ahasyweros yang disampaikan oleh sida-sida?" 1:16 Maka sembah Memukan di hadapan raja dan para pembesar itu: "Wasti, sang ratu, bukan bersalah kepada raja saja, melainkan juga kepada semua pembesar dan segala bangsa yang di dalam segala daerah raja Ahasyweros.



___



Daftar Label dari Kategori Renungan Katolik 2024
Lagu Anak(1)




Nama-Nama Bayi Katolik Terlengkap

Kalender Liturgi Katolik 2024 dan Saran Nyanyian

Kalender Liturgi Katolik September 2024 dan Saran Nyanyian


Orang Kudus Katolik Dirayakan September
Santo-Santa 18 September - Santo Yosef Cupertino, Pengaku Iman

MAZMUR TANGGAPAN & BAIT PENGANTAR INJIL
- PASKAH
- KENAIKAN
- PENTAKOSTA
- BIASA



NEXT:
Renungan Katolik Minggu, 22 September 2024 - Markus 9:30-37 - BcO Tobit 1:1-22 - Hari Minggu Biasa XXV 2024

PREV:
Renungan Katolik Minggu, 8 September 2024 - Markus 7:31-37 - BcO 2 Petrus 1:1-11 - Hari Minggu Biasa XXIII 2024





Arsip Renungan Katolik 2024..


Jadwal Misa Gereja Seluruh Indonesia
1. Map/Peta Gereja Katolik di Jakarta
2. Map/Peta Gereja Katolik di Surabaya
3. Map/Peta Gereja Katolik di Makassar
4. Map/Peta Gereja Katolik di Bandung
5. Map/Peta Gereja Katolik di Medan
6. Map/Peta Gereja Katolik di Depok
Agustus - Hati Maria Yang Tidak Bernoda(3)
April - Sakramen Maha Kudus (6)
Bulan Katekese Liturgi(5)
Bulan November - Jiwa-jiwa Kudus di Api penyucian(4)
Bulan Oktober - Bulan Rosario(1)
Bulan Oktober - Bulan Rosario suci(4)
Desember - Bunda Maria yang dikandung tanpa noda(4)
Februari - Keluarga Kudus Yesus Maria Yosep(5)
Ibadah(1)
Januari - Bulan menghormati Nama Yesus(5)
Juli - Darah Mulia(2)
Juni - Hati Kudus Yesus(10)
Maret - Pesta St. Yosep(3)
Mei - Bulan Maria(8)
Penutup Bulan Rosario(1)
Peringatan Arwah(2)
Rabu Abu(1)
SEPTEMBER - TUJUH DUKA MARIA(7)